Kamis, 16 Juni 2011

Mengubah Pola pikir

Salah satu hal yang paling sulit dirubah yaitu merubah pola pikir

Saya banyak berkumpul dengan beberapa komunitas yang beragam pola pikirnya. Ada komunitas pekerja profesional, komunitas guru, komunitas pengusaha, komunitas blogger dan "komunitas" sekitar rumah

Dari beberapa kali perbincangan santai dengan mereka, rata-rata mereka ingin sekali ber-bisnis menambah penghasilan bulanan apalagi di komunitas guru yang sering sekali mendapat upah yang sangat tidak sepadan dengan ilmu yang diberikan

Dan lebih celakanya lagi, dari semua keinginan untuk berbisnis ternyata mereka semua mempunyai ketakutan yang sama yaitu
1. Takut tidak ada Modal
2. Takut gagal

2 hal diatas biarpun dijelaskan dengan penuh semangat dan juga ditambah dengan dalil-dalil dari kitab suci yang sangat mendukung ternyata masih saja tetap tidak bisa menggerakkan hati untuk berubah

Melihat situasi seperti itu sangat memprihatinkan sekali sebab kalau yang diandalkan hanyalah uang bulanan saja maka ditanggung tidak akan cukup untuk hidup sebulan karena pola pikir non bisnis sudah ter-bentuk bahwa semakin besar penghasilan maka akan semakin besar pula sikap konsumtif-nya

Contoh, seorang guru yang mendapat upah 20rb/jam maka jika dia mengajar seminggu 2 jam maka satu bulan sama dengan 160.000 yang bisa dibawa pulang dan itupun dengan catatan harus masuk terus biarpun badan sakit

Lalu dengan uang sebesar itu apa yang bisa dilakukan agar bisa hidup sebulan..?? Para guru kalau ingin mendapat lebih maka mau tidak mau harus memperbanyak jam mengajar dan mencari obyekan di luar

Dan biasanya kalau sudah mendapat lebih maka pengeluaran akan menjadi LEBIH BESAR JUGA

Lalu kalau para guru sudah sibuk mencari duit maka kapan waktu untuk pengembangan diri-nya....??? Kasihan....

Di komunitas pengusaha juga sama saja. Namanya saja pengusaha ternyata masih banyak juga yang bermental "menunggu dan berharap".

Menunggu akan sebuah keajaiban dan berharap keajaiban akan bisa merubah nasib mereka

Jika ada sebuah peluang bagus di depan mata biasanya type diatas selalu dalam posisi "menunggu dan berharap sebuah keajaiban" tanpa melakukan sebuah action dan selalu melontarkan argumen yang terdengar masuk akal

Di profesi apapun, Jika sikap mental seperti diatas selalu dipupuk dan dipelihara maka jangan berharap akan mendapat sesuatu dari bisnis, karena sikap "menunggu dan berharap keajaiban" hanya ada di sisi lain dari seorang pengusaha

Merubah mental berbisnis harus dirubah dari sekarang dengan cara BERKUMPUL DENGAN MEREKA YANG BENAR-BENAR PEBISNIS SEJATI dan MELAKUKANNYA DENGAN CARA BERBEDA

Salam sukses dunia akherat
Rawi wahyudiono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.