Senin, 30 April 2012

Ramuan Khusus Pria Dewasa Raja kraton Solo

Dikalangan  kerabat keraton Solo dan  Yogyakarta, raja Surakarta yang ke 10 ini, selain dikenal
  paling bijaksana dalam  hal mengatur pemerintahan serta mengayomi rakyatnya, juga
  dikenal satu-satunya  raja trah Mataram yang paling banyak mempunyai istri. Bayangkan, jumlah istrinya
  saja sebanyak 45 orang dan putra putrinya berjumlah 68  orang.

  Namun  kenyataannya saat itu, ia mampu mengatur irama biologis  tanpa melukai hati istri
  satu dengan istri lainnya. Sebagai raja yang terkenal  bijaksana, kala itu semua
  istrinya mengaku puas akan "kegagahan" Sinuhun  Pakubuwono X.

  Lalu apa  sebenarnya rahasia "kegagahan" Sinuhun Pakubuwono
  X ini? Menurut penuturan cicit  Sinuhun Pakubuwono X, Raden Sumitro, memang pada jaman
  kerajaan tak ada yang  namanya obat suplemen untuk hal-hal seperti itu. Tapi, bagi
  raja-raja di Jawa,  khususnya Sinuhun Pakubuwono X, mempunyai resep kusus untuk
  "melayani"  istri-istrinya yang berjumlah 45 orang. “Dan itu, sangat
  erat kaitannya dengan  mitologi,” katanya.

  Apa resepnya ? Ternyata, cukup mudah. Dengan  menghaluskan sebanyak 40 butir merica, 40 lembar daun sirih  serta 40 bawang  lanang dan rebus lalu disaring. Cara menghaluskannya, tidak
  boleh diblender atau ditumpuk. Tapi dihaluskan dengan cara menggunakan layah  dari  batu.

  Setelah itu, embunkan selama 1 malam dan minum. Untuk  menjaga  "kegagahan" sepanjang hidup, imbuh Sumitro yang  kini tinggal di komplek  kadipaten Pakualaman Yogyakarta, lakukan setiap 7 hari
  sekali. "Kalau menurut  leluhur saya, resepnya ya...cuma itu, gampangkan ?",
  terang pria yang juga  penggemar keris ini kepada sumber tevecinema
  Mau  seperti  Sinuhun Pakubuwono X ? Monggo dicobi

Mengapa Orang Israel Pintar dan Genius?

Tanpa bermaksud untuk mendramatisasi tentang orang Israel dan atau orang
Yahudi, saya ingin berbagi informasi yang saya peroleh dari membaca
terjemahan H.Maaruf Bin Hj Abdul Kadir (guru besar berkebangsaan Malaysia)
dari Universitas Massachuset USA tentang penelitian yang dilakukan oleh
DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan
kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi. Mengapa Orang Yahudi,
rata-rata pintar ?

Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut : Ternyata,
bila seorang Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan
aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik
klasik.

Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika
lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika,
mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak
segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk
mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam
kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka
memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti
dengan ikan yang tanpa kepala serta salad.Daging ikan dianggap bagus untuk
otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak
baik untuk pertumbuhan otak si anak.

Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).
Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging,
mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan,karena mereka
percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk
pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan
daging,hanya makan daging saja,tidak dicampur. Makan pun, mereka
mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu
baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas
berkerja.

Yang istimewa lagi adalah: Di Isarel, merokok itu tabu! Mereka memiliki
hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan
bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya
tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau
keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan
keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan,
maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi ! Tetapi yang
merokok, bukan orang Yahudi. Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan
buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum
pil minyak ikan.

Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu
Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano
dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ
mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak.
Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.
Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait
langsung dengan bisnis dan perdagangan.

Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang
Majoring nya Bisnis, adalah, dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok
mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka
hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar.
Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh
orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di
Israel, fakultas “business and fashion”.

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari.
Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus”
dalam berpikir ! Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai
kiat berbisnis kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang
mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya.

Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa
pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium,
“research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh
para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat
keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada : Starbuck, Dell Computer,
Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.

Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura.
Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua
yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga
rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia
yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang
telah dilakukan oleh peneliti Israel , bahwa nikotin hanya akan menghasilkan
generasai yang “Bodoh” dan “Dungu”. Percaya atau tidak, tentunya terserah
kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali
orang yahudi yang pintar !

Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak manfaatnya
bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara keseluruhan?

oleh :
Chappy hakim

di indonesia ikan banyak, mustinya rakyat bisa lebih pinter dan jenius.
di indonesia rokok juga banyak, mustinya gak usah diisep sendiri tapi
diexport sehingga jadi duit.

salam,
--
purwo

Bagaimana Cara Menjadi Pria Multi Orgasme

  Multi orgasme tidak hanya kepunyaan kaum wanita  saja. Kini, anda pun bisa mengalami saat-saat istimewa itu   dan  menjalani kehidupan seks yang menyenangkan dengan pasangan
  anda. Ada dua keinginan utama setiap pria menyangkut  hubungan seks. Pertama, keinginan
  untuk mampu bertahan selama mungkin dan yang kedua,   keinginan untuk mengalami puncak seks atau orgasme  secara berulang dalam satu sesi hubungan.

  Ada sebagian pria yang telah  berlatih cukup lama dan mampu mendapatkan orgasme berulang
  kali (multi orgasme).  Kenikmatan seks itu didapatkan dengan cara mengalami
  orgasme tanpa  diikuti ejakulasi. Setelah orgasme, mereka dapat kembali
  berhubungan  seksual seperti biasa.  Ada seorang pria yang menuturkan pengalamannya
  mendapatkan multi  orgasme, “awalnya saya melatih diri saya menarik penis
  sesaat sebelum  mencapai orgasme dan kemudian melanjutkan hubungan seksual
  kembali.  Saat akan mencapai orgasme lagi, saya cabut penis saya lagi
  dan  menstimulasi pasangan saya dengan tangan. Setelah itu, saya
  kembali  memasukkan penis saat saya kurang terangsang. Saya akhirnya
  dapat  mengendalikan tingkat rangsangan dengan cara seperti
  itu”.  Ia melanjutkan, “Suatu malam setelah berulang
 kali menunda ejakulasi,  saya mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Ini betul-betul
  pengalaman yang  luar biasa. Malam itu, saya mencapai orgasme beberapa kali
 sebelum  akhirnya ejakulasi, yang terasa lebih kuat dibandingkan
  yang pernah  saya rasakan sebelumnya”.  Nah, sekarang, bagaimana anda bisa mencapai multi
  orgasme seperti  pengalaman laki-laki tadi? Ada beberapa hal yang perlu anda
  lakukan:
  Pertama, saat Anda berhubungan seksual,   gunakan pola gerakan yang bervariasi, jangan monoton.

  Kedua, Berhentilah bergerak saat anda   hampir mencapai orgasme.
  Ketiga, tunda ejakulasi dengan  mengencangkan otot pubokoksigeus, dan lanjutkan gerakan
secara perlahan-lahan.


Keempat, tiap kali anda hampir mencapai orgasme, kencangkan otot pubokoksigeus untuk
 mencegahnya. Anda akan mengalami sensasi orgasme, walaupun  lebih difus karena tanpa ejakulasi. Untuk mendapatkan hal teersebut perlu latiahan pernapasan, dan lainnya

sumber : nitikesuma

Rabu, 25 April 2012

VACANCY Senior Reservoir Engineer

We are a growing Oil Company in Indonesia Opening several positions : 
1. Exploitation Manager   - 20-years experience oil & gas company, 10 Years experience at the same position
2. Senior Reservoir Engineer -  10 Years experience as Senior R/E 
3. Senior Geologist - 10 Years experience as Senior Geologist, familiar with Cepu Area
4. HR Coordinator - 7 Years experience as HR Coordinator in Oil & Gas Company 
5. Procurement Head - 10 Years experience in oil & Gas Company


Please send CV or Related Document to ruruinfo@gmail.com

Note : Please indicate position to apply at Subject Tittle.

 
Best Regards,
HR Team

urgent vacancies: Engineering Manager, Instrument Engineer & Project Admin

Our Client, EPC company, base at Jakarta, is urgently looking for candidates to fulfill these following positions:

(1) Engineering Manager
(2) Project Controller & Cost Controller Specialist
(3) Contract Administrator Specialist
(4) Process & Commissioning Engineer
(5) Instrumentation Engineer

Qualification:
No. (1) & (5) Minimum S1 (Sarjana Teknik) degree from reputable university/institute
No. (2), (3) & (4) Minimum S1 degree from reputable university/institute
No. (1) Minimum 8 years working experiences at the same position in oil & gas, structure & fabrication project
No. (2), (3), (4) & (5) Minimum 5 years working experiences at the same position in oil & gas, structure & fabrication project
No. (5) must have excellent knowledge and capable to apply/carry out the international standard of instrumentation engineering such as: API, ANSI, AGA, ISO & IEC.
All position must have English proficiency (verbal & non-verbal)

Please forward resume with photographs, certificates & expected salary to: asa@mps-eng.com.sg & application@mps-eng.com.sg

Vacancy:Civil Engineer, Mechanical Engineer & Drafter

We are leading company in engineering & manufacturing work, road construction equipment, construction machineries, automation system, and special vehicle, looking for young dynamic professional candidates to fill the position:

Civil Engineer
Requirements:
- Bachelor degree in Civil Engineering from reputable university
- Skillfull in: Autocad, StaadPro, SAP 2000
- Fluent in English especially written
- Having a strong achievement drive
- Able to adapt to work effectively
- Logical, analytical and have problem solving abilities
- Having experiences 2 years in engineering (Fresh graduated is welcome)

Mechanical Engineer
Requirements:
- Bachelor degree in Mechanical Engineering from reputable university
- Skillfull in: Autocad, Solid Work
- Fluent in English especially written
- Having a strong achievement drive
- Able to adapt to work effectively
- Logical, analytical and have problem solving abilities
- Having experiences 2 years in engineering (Fresh graduated is welcome)

Drafter
Requirements:
- Education: SMK Teknik/ D3 in related major
- Having knowledge in mechanical drawing
- Skillfull in: Autocad
- Having experiences minimum 1 years as a drafter

Should you meet the qualifications, send your application letter + CV, to:
PT. Melu Bangun Wiweka
Jl. Simpang Tiga Setu No. 39
Tambun – Bekasi 17510
or
Email to: bayu.a@mbwpt.com
bayu_mbwpt@yahoo.co.id
Please visit our website: www.mbwpt.com

Mengetahui jurus ATM (amati, tiru, modifikasi) apalagi ATP (amati tiru persis)

sUMBER : Fico Maulana

Kali ini saya akan mengajak semua sahabat berkunjung ke Negara Inggris…
Dimana saya menemukan sebuah website yang bagus , unik dan menarik..
Saya sampai membookmarknya di menu browser laptop saya..
Ini adalah salah satu website toko online favorit saya..

Jualannya sederhana ..

Produk utamanya yaitu : *Planter box*

Dalam bahasa indonesianya kurang lebih adalah kotak (pot) tanaman .
Bedanya sama pot di Indonesia, planter box dibuat dari bahan kayu,
dan ukurannya adalah Kotak Persegi panjang..
mirip seperti peti kayu atau Kotak Kayu biasa..

Tapi di website http://www.plantabox.co.uk/
(silahkan lihat.. web punya orang bule :p)

Sebuah produk peti kayu biasa bisa menjadi beragam produk unggulan dan
kreatif..
Dipasarkan via online dan menjadi salah satu referensi hadiah disana..

Para sahabat bisa lihat website nya langsung dan mempelajari..

Saya hanya akan sedikit beropini disini;

Produk utama website tersebut adalah Planter box, baik ukuran besar, sedang
dan kecil.

*Namun kalau hanya menjual begitu saja, tentu tidak ada gregetnya …
Ngga ada bedanya .. dan tidak ada nilai jualnya ..*

Maka dibuatlah beberapa produk sebagai berikut:

- *Planting Kits*, selain kotak, pembeli mendapatkan tanah, benih,
jenis tanaman yang dipilih, serta petunjuk menanam dan menumbuhkan tumbuhan
tersebut. Kesannya tidak menjual sebuah pot tanaman saja, lengkap dengan
konsep berkebun nya.
- *Herb Crates*, selain kotak, pembeli mendapatkan tanaman herbal yang
dapat dipilih sendiri jenis tanamannya.. Kotak tanaman juga tersedia dengan
berbagai model dan ukuran.
- *Gift Crates*, Kotak yang dibuat untuk situasi-situasi tertentu.
Dibuatlah Kotak untuk kado hadiah perayaan pernikahan, ulang tahun, untuk
anak anak, untuk pasangan, hadiah untuk keluarga.. dan sebagainya.. DIbuat
juga berbagai ukuran dan model..
- *Storage Crates*, Walau produk dasarnya adalah Sebuah Kotak untuk
tanaman. Tapi dengan sedikit kreatifitas, kotak tadi dapat digunakan untuk
storage (wadah penyimpanan). Dibuatlah produk untuk storage di dapur,
kamar mandi, sayur-sayuran, rak anggur, dan sebagainya.
- *Kids Crates*, ini penamaan untuk kotak yang dikhususkan untuk anak
anak. Maka dibuatlah foto produk kotak tanaman untuk anak anak, kotak untuk
penyimpanan mainan, kotak untuk di kamar mandi, hingga kotak untuk hewan
peliharaan.
- *Business Crates*, ini penamaan untuk kotak yang dikhususkan untuk
keperluan bisnis. Maka dibuatlah foto produk kotak yang digunakan untuk
storage di kantor, untuk storage di gudang, kotak untuk mendisplay produk
di toko dan sebagainya..
- *Gift Ideas*, di website tersebut dibuat menu khusus yaitu Gift ideas,
kemudian produk pun dimasukkan ke dalam kategori kategori hadiah, misal
hadiah untuk suami, istri, keluarga, hari pernikahan, perayaan, ulang tahun
dan sebagainya. Ini adalah salah satu upaya untuk mengedukasi konsumen,
bahwa produk planter box juga dapat menjadi Kado (hadiah).

Ke semua jenis produk yang ditawarkan diatas, BAHAN utamanya adalah tetap
KOTAK KAYU (PLANTER BOX)

Dengan sedikit penambahan fungsi, perubahan warna, bentuk dan ukuran, da n
pelabelan produk..
maka tercipta puluhan produk yang sangat menjual..
Perlu diperhatikan bahwa bentuk dasarnya tetap lah sebuah KOTAK KAYU..

Nah, coba bayangkan jika si pemilik website..
tidak menambah kan produk produk kreatifnya.
Ia berhenti ketika ia selesai membangun toko online
Yang hanya menjual Planter Box.. kotak kayu untuk pot tanaman.. ?
Apakah toko online itu akan menarik seperti saat ini anda lihat..??

Tentu tidak…
Secara omset bisnis, saya yakin juga jauh berbeda..

############

Sahabat TDA

Selayaknya sebuah bisnis di dunia offline…
Bisnis di dunia online juga umunya dimulai dengan IDE dan KREATIFITAS..

Tanpa ide tentu kita tak akan memulai apa apa..
Tanpa kreatifitas, kita hanya akan bisa mengekor kesuksesan orang lain..

Mengetahui jurus ATM (amati, tiru, modifikasi) apalagi ATP (amati tiru
persis)
tanpa keberadaan sebuah ide orisinil dan kreatifitas yang terus menerus.
Tetap saja akan membuat bisnis online kita menjadi ekor dari orang yang
kita tiru..
Kita tidak akan kemana mana.. tidak ada inovasi.. tidak ada pertumbuhan..

Selain itu, Bisnis Online juga erat kaitannya dengan teknologi..
internet, website, software, engine, cms, bot, social media,mobile device
dan masih banyak lagi teknologi-teknologi lain yang terkait..

Hal yang sering saya cermati adalah, banyak bisnis go online yang kesulitan
berkembang, bukan karena faktor teknis, dalam arti penguasaan teknologi.
Melainkan kurangnya ide dan kreatifitas dalam mengemas memasarkan produk
yang dijual..

We can use a ton of tool in internet...
tapi jika tak mengetahui konsep marketingnya..
Tentu hasilnya sangat sia sia..

Sebaliknya jika kita memiliki ide dan kreatifitas..
Serta mengetahui cara cara marketing, maka dengan sebuah toko online
sederhana pun
kita tentu bisa menjadi pengusaha go online yang sukses…

Dengan melihat website plantabox diatas, saya yakin member TDA bisa
mengambil contoh
Ide ide yang bisa diterapkan di produknya masing masing...

*Hope this inspiring*

Fico Maulana
www.akademionline.im

Nikmatnya Bersyukur

Sumber syukur adalah pengetahuan yg diberikan Allah SWT, bahwa tidak ada satu nikmatpun yg ia peroleh berkat daya dan kekuatannya, akan tetapi semuanya ia peroleh berkat kemurahan dan rahmat Allah SWT.

Puncak syukur adalah menggunakan setiap nikmat yg Allah berikan utk berbuat ketaatan. Jika nikmat-nikmat itu tdk kau gunakan utk menaati-Nya, berarti kau tdk mensyukuri nikmat itu. Dan jika nikmat itu kau gunakan utk bermaksiat kepada-Nya, maka kau telah terjerumus dalam kekufuran (nikmat), dan akan menyebabkan nikmat berubah menjadi bencana. Termasuk syukur adalah banyak memuji Allah SWT dan merasa senang dgn nikmat yg Dia berikan. Sebab nikmat-nikmat itu menjadi perantara yg akan menyampaikannya kepada Allah SWT, sarana yg mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, atau karena nikmat itu merupakan tanda perhatian (inayah) Allah SWT kepada hamba-Nya.

Jika rasa syukur ini terus berlangsung, Allah SWT akan membuat hamba itu dapat mengenali dirinya. Ia akan memandang dirinya bagai seorang budak dan hamba Allah SWT. Ia akan melihat dirinya dan semua yg berhubungan dengannya : jasad, indra, akal, keluarga, harta, bahkan bumi, langit dan segala sesuatu yg terdapat pada keduanya  adalah milik Allah SWT. Kesadaran ini terus berlangsung sampai ketika sholat, misalnya, ia akan melihat bahwa sholat itu dapat ia kerjakan karena perintah dan pertolongan Allah SWT. Dalam hatinya timbul cita rasa yg lebih peka dari orang lain.
Ia menghayati dalam hatinya, bahwa air yg ia gunakan utk berwudhu adalah milik Allah SWT, tanah (bumi) tempat ia sholat adalah milik Allah, dia dan segala yg ia kenakan adalah milik Allah, tdk ada sesuatu yg merupakan milik atau berasal darinya. Segala sesuatu yg berhubungan dgn diri dan amalnya adalah milik Allah. Kesadaran spt ini benar-benar meresap dan menguasai hatinya. Ia mengetahui bahwa selamanya ia tdk akan pernah dapat mensyukuri salah satu nikmat Allah, apalagi semuanya. Sebab, dirinya dan semua sarana amalnya adalah milik Allah. Semua nikmat yg ia terima berasal dari Allah ' Azza wa Jalla, lalu bagaiman ia mampu mensyukuri semua nikmat itu ?
Perasaan syukur timbul karena seseorang yg tidak memiliki apa-apa diperbolehkan utk menggunakan sesuatu yg bukan miliknya. Ia akhirnya menyadari bahwa kebutuhannya kepada Allah merupakan kebutuhan (kefakiran) yg hakiki. Perasaan ini selalu meliputinya, dan tdk sedetikpun hilang. Setiap detik dia merasa sangat butuh kepada Majikannya (Allah), setiap detik ia berkhidmat kepada-Nya, melaksanakan perintah Tuannya, memohon pertolongan-Nya dan berdiri diambang pintu-Nya. Ia tdk memandang dirinya memiliki usaha, amal atau pun tempat berlindung kecuali kepada-Nya. Sejak awal ia tidak lagi memandang amal-amalnya. Semua keinginannya lenyap. Setiap kali perasaan butuhnya kepada Allah bertambah, dan pengetahuannya tentang keagungan Allah juga bertambah. Ia kemudian menyadari bahwa andaikan seorang hamba bersyukur kepada Allah dengan syukur seluruh alam, maka ia belum mampu bersyukur sesuai keagungan Allah. Oleh karena itu tdk ada seorangpun yg dpt menyembah-Nya dg sebenar-benar peribadatan yg menjadi hak-Nya, dan tidak ada seorangpun dapat memuji-Nya dgn sebenar-benar pujian.
}

Rasa  timbul karena akibat atau efek yang teramati ketika bekerjanya sebuah daya, misalnya rasa panas karena ada daya panas.

Demikian pula akibat emosi akan menimbulkan rasa-rasa yang luar biasa. Pengenalan tentang rasa ini, telah mampu dilakukan.
Maka selanjutnya adalah meningkat dalam memahami daya apa saja yang ada dalam jiwa ini.
Bagaimana fungsi kesadaran dalam mengamati daya ini?.
Lalu daya apakah yang merupakan daya sejati?.
Bagaimana mengamati sumber daya atau daya sejati yang berada dalam diri kita?.
Bagaimana menerima daya sejati. Yaitu daya kehidupan yang langsung diterima ruh yang merupakan daya dari sumber daya.
Sang Maha Daya.

slam HARUS DAPAT MERINGANKAN HIDUP kita

1-    Tidak perlu RISAU atas kwalitas dan kwantitas ibadah dan muamalah kita. Allah swt TIDAK MEMBEBANI diri kita dengan beban hidup yang tidak akan mampu kita pikul.         Allah swt MENGHENDAKI kita beribadah dan bermuamalah MENURUT KADAR KEMAMPUAN kita masing-masing di dalam konteks IHLAS, SUKARELA, PASRAH.

2-    SURGA dan NERAKA adalah milik Allah swt. Tiada yang dapat memasukkan kita ke dalamnya SELAIN Allah swt.
        Dan kita tidak perlu merisaukannya di hari ahir kita masuk neraka, selama kita HANYA bertawakal kepada Allah swt.

3-    Bertawakal kepada hanya Allah swt. Maksud saya adalah hidup sesuai dengan KODRAT-NYA, sesuai dengan hukum-hukum yang sudah ditetapkan Allah swt bagi manusia di dalam masyarakat manusia.
4-    Menambah hafalan ayat-ayat al-Quranu al-Kariim bisa dilakukan secara setapak demi setapak, sebahagian demi sebahagian, sepotong ayat demi sepotong ayat...hingga selesai dan hafal seluruh isi Surah.
          Metode demikian adalah metode pewahyuan ayat-ayat al-Quran kepada rasulullah Muhammad saw.
 
Bayangkanlah rasulullah yang ummi itu harus hafal ayat-ayat yang mengisi 114 Surah sekaligus dalam setahun.
Tidak mungkin, bukan? Nah, Allah swt menurunkan wahyu kepada beliau dalam waktu 23 tahun. 
Islam TIDAK BOLEH MEMBERATKAN HIDUP kita tetapi Islam HARUS DAPAT MERINGANKAN HIDUP kita!!!!!

5-    Bebaskan hati dan fikiran sdr dari brainwashing yang menakut-nakuti sdr dari berbuat kekeliruan yang merupakan bahagian dari medan ujian dan kajian manusia dalam hidup.
       Tanpa kekeliruan, kegagalan dan kemandegan tidak akan rasulullah Muhammad saw dapat menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang,
demikian pula kita ummat Islam sesudah generasi beliau.
       Kita berusaha selalu berjalan di JALAN LURUS al-Islam ini.
Selama kita terus berjalan dengan keihlasan dan kelegaan tawakalullah swt maka biar hanya SATU NANO meter kita akan tetap maju menuju keharibaan Allah swt dan SATU NANO meter adalah ALHAMDULILLAHI ROBBIL'AALAMIIN.

Mengubah diri menjadi Islam yang penuh rasa syukur dan sabar, mungkin mudah,..dengan latihan,

Berislam, .. mengusahakan terus menerus jalan perbaikan,
Seperti halnya ujian dalam sekolah,..
- banyak melakukan make up,. perbaikan nilai, koreksi soal-soal yang salah,..
Setiap harinya adalah belajar,.. belajar,.. dan terus belajar,..
Tidak menjadi penting berapa nilai yang kita peroleh, asalkan mengusahakan
menjadi naik..minimal naik  nol koma sekian,..janganlah menurun,..
- melakukan salah yang sama bahkan salah yang lebih buruk, adalah sebuah
kemunduran, kegelapan,.berjalan dalam gelap adalah kesesatan..

Hingga  syukur itu bukan lagi terasa oleh kita sendiri,. tapi tampak jelas dalam
perbuatan keseharian,. dan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang-orang di
sekeliling kita...
oleh anak-anak kita,.keluarga,..

Mengubah diri menjadi Islam yang penuh rasa syukur dan sabar, mungkin
mudah,..dengan latihan,,,
Adakalanya diperlukan waktu dan niat kuat,.untuk lebih sering berjalan ke luar
dari diri kita,.dari rumah kita,..menuju tempat-tempat untuk menumbuhkan rasa
syukur,..

Sesungguhnya perkara muslim adalah mudah...saat diberi kemudahan ia
bersyukur,..dan saat tertimpa musibah maka ia bersabar,...

Tuhan Yang Tak Ku Ketahui


Di saat saya bisa betul-betul MENGOSONGKAN segala sesuatu yang melintas di
pikiran saya maka yang ada hanyalah Kesadaran Diri / RUH saya. RUH saya inilah
yang tahu bahwa segala sesuatunya adalah KOSONG, tapi dibalik kekosongan itu ada
TUHAN YANG TIDAK SAYA KETAHUI.

Jika kemudian saya DISADARKAN bahwa RUH / Kesadaran Diri saya ini sebenarnya
milik TUHAN YANG TIDAK DIKETAHUI……ya….Kesadaran Diri saya juga tiba-tiba
menjadi TIADA, Maka yang tinggal adalah KEKOSONGAN yang sangat PEKAT…tidak
ada apa-apa lagi selain ……. TUHAN YANG TIDAK DIKETAHUI…….

Inilah LA ILAHA ILLALLAH ……semuanya tiada kecuali DIA…..hanya ALLAH yang
ada…………yang ada hanya…….TUHAN YANG TIDAK DIKETAHUI.


Setelah kejadian tersebut keyakinan saya semakin kuat bahwa saya sudah menemukan
arah yang tepat dalam berdzikir, saya semakin yakin telah menemukan alamat yang
tepat dalam menyandarkan kesadaran saya kepada Tuhan dalam shalat.

Saya pun selalu berusaha menyembah ke alamat tersebut dalam setiap shalat, yaitu
menyembah TUHAN YANG TIDAK SAYA KETAHUI.

Selepas dari shalatpun fikiran jadi tenang, dalam shalat pun fikiran sudah tidak
melayang-layang lagi jauh berbeda dari shalat-shalat saya sebelumnya.

Tapi apakah ini kekhusukan yang sebenarnya….hanya TUHAN yang tahu karena dialah
yang MAHA TAHU dan hanya DIA juga yang bisa mengkhusukkan saya di dalam shalat.

Akhirnya berangkat dari pengalaman tersebut diatas, saya mulai diberi
pemahaman-pemahaman baru dari waktu ke waktu secara bertahap yang saya yakini
bahwa semua itu adalah pengajaran dari Tuhan melalui bahasa Qalam-NYA

Dan ternyata hanya karena RAHMATNYA saja lah kita bisa mengenal DIRINYA.

Dan kita sebagai manusia diberi kebebasan untuk mengabaikan ataupun mencari
RAHMATNYA itu melalui berbagai jalan yang telah disediakan-NYA.

hakekat keberadaan dirI di muka bumi ini.


Rasa demi rasa telah dipergilirkan, satu demi satu. Setiap diri yang ditimpa rasa mengalami badai rasa yang memabukkan.
Akan diulang dan diulang, menjadi sebuah pelajaran. Agar setiap diri mau kembali. Agar mau kemabli kepada Tuhannya.
Agar mau menyadari hakekat keberadaan dir di muka bumi ini.

Kisah yang dibaca di hadapan pembaca ini seolah sangat panjang. Namun sebetulnya justru sangat singkat dan padat.
Karena kisah ini sebetulnya hanya menceritakan tentang satu hal saja, yaitu: Khusu'. berkisah tentang bermacam-macam rasa,
yang ke semuanya mengarah ke satu hal saja, yaitu Khusu'.

Kisah ini kalau diceritakan memang bisa sangat panjang. Namun kalau diringkas juga sangat ringkas, hanya satu kata saja yaitu: Khusu'.
Apakah khusu'?.
Yaitu orang yang "meyakini" bertemu Tuhan. Sedang berhadapan dengan Tuhan. Sedang menghadapkan wajahnya ke wajah Tuhan.
Atau disebut dengan Ihsan. Orang yang khusu' adalah orang yang ber-ihsan. Meyakini pertemuan dengan Tuhan tidak saja nanti
di hari akhir, tetapi juga disini, di saat ini.

Kisah ini lalu menceritakan perbedaan rasa orang yang khusu' dan orang yang tidak khusu'. Yaitu orang yang silatun kepada Allah dan
orang yang sebaliknya. Bagaimana mengenali rasanya orang yang silatun dan bagaimana rasanya orang tidak.
Sangat sederhana dan sedemikian sederhananya untuk menjadi tenang, menjadi bahagia, yaitu dengan khusu'.

telah pula diceritakan bagaimana berlatih khusu'. Yaitu berlatih dengan "sholat". Pelajaran dalam sholat akan mengantarkan setiap diri
untuk mengenal khusu'. Lalu mampu membedakan khusu' dengan tidak khusu'.

Membedakan rasa, ya memang itu saja, yaitu bagaimana membedakan kedua rasa ini. Pertama tentu saja dengan mengamati dan mengenali.
Maka proses pengenalan menjadi sangat penting. Semakin mengenal maka akan semakin menguatkan Sang Pembeda.
Akan membangkitkan sang pembeda. Yaitu Bashiroh. Yaitu sesuatu dalam diri yang mampu membedakan baik dan buruk.
Kemudian meningkatkan kepekaan dan ketajaman rasanya.

Sebetulnya setiap diri kita telah sangat sering mengenal dan sering pula menggunakan, namun biasanya hanya digunakan pada salah satu sisi.
Kita dengan mudahnya mengatakan atau membedakan: Bahwa saya tidak khusu'. Namun kita tidak pernah kenal yang khusu' itu yang bagaimana.

Kita sering dengan mudah membedakan emosi jiwa dan mengatakan, saya tidak bahagia, namun kita tidak mengenal seperti apa bahagia itu.
Kita dengan mudah mengatakan atau mengenal saya gelisah dan cemas, namun sangat sulit mengenal rasa tenang, dan damai.
Kita dengan mudah mengenal rasa marah kecewa dan dendam. Namun sangat sulit mengenal shabar, tawakal dan maaf.

Begitulah, sangat sering hanya mengenal satu sisi saja.
maka perlu latihan demi latihan untuk meningkatkan kualitas kepekaan sang pembeda atau kemampuan membedakannya
yaitu dengan membangun kahyangan
ketika kahyangan terbangun maka dengan sendirinya sang pembeda mampu mengenal semua rasa dengan mudah

padahal banyak sisi yang lain juga sering kita rasakan, misalnya ketenangan, kegembiraan, kebahagiaan, kedamaian, keindahan,
puas, ridho dan ikhlas, namun biasanya rasa-rasa ini hanya melintas sekilas dan lenyap dengan segera

Rasa khusu' ini akan membuat semua rasa ini menetap seterusnya dalam jiwa, setiap ada rasa khusu' maka rasa-rasa di atas
akan mampu dimasuki dengan segera, karena ke semua rasa ini telah menjadi sebuah kahyangan rahsa yang akan siap dimasuki kapan saja kita mau.

Maka proses perjalanan ruhani atau penyucian jiwa ini adalah membangkitkan sang pembeda, yang akan mengenal segala rasa
lalu akan mudah membedakan mana jalan kebaikan dan jalan keburukan dan dengan menggunakan daya dari Tuhan
untuk mengikuti jalan kebaikan, ya ... dengan daya dorong dari dalam
bukan menggunakan kekuatan diri tetapi menggunakan daya langsung dari ruh (daya hidup)
sehingga proses yang dilakukan adalah merupakan proses alami
selanjutnya semua ritual ibadah akan merupakan kegiatan yang sangat alamiah
seperti halnya makan, minum dan bernafas, yang akan dilakukan secara otomatis dan ringan.

kesimpulan dari lingkaran pelajaran ini semakin menekankan pentingnya sholat. Yaitu sholat yang khusu'.
Selanjutnya akan menggunakan khusu ini dalam realitas dan kehidupan sehari-hari.

Ketika rasa khusu ini hadir setiap saat, maka ketenangan, kedamaian, kebahagian yang sejati akan menetap
dan berada dalam jiwa terus, rasa yang akan teramati sangat lama.
Selain itu rasa ini akan meningkat sedikit demi sedikit
seumpama candu yang memabukkan
sehingga membetot jiwa untuk kembali merasakan ini


Untaian cuplikan rasa

Pembahasan mengenai kahyangan rahsa ini sangat sulit, karena masing-masing diri berada dalam rasa yang berbeda.
Pengajaran akan rahsa ini akan sangat individu. Pemahaman akan rahsa ini juga sangat pribadi.
Maka cobalah untuk membaca cuplikan berikut ini, semoga akan mampu merasakan apa yang penulis rasakan atas pemahaman rahsa ini.
Dan juga cuplikan ini untuk menguatkan dan memberi gambaran yang lebih luas mengenai rahsa-rahsa ini.
 


Berikut ini cuplikan beberapa tulisan
{
Abu Sangkan ......
Ada indikasi bahwa Islam adalah inisial seseorang masuk ke dalam lingkaran ajaran Ilahi. Sebuah Ayat Suci melukiskan bagaimana orang-orang Arab Badui mengakui telah beriman tapi Nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka bahwa mereka belumlah beriman melainkan baru ber-Islam, sebab iman belum masuk ke dalam hati mereka (lihat, QS. al-Hujarat 49:14). Jadi, iman lebih mendalam daripada Islam, sebab dalam konteks firman itu, kaum Arab Badui tersebut barulah tunduk kepada Nabi secara lahiriah, dan itulah makna kebahasaan perkataan "Islam", yaitu "tunduk" atau "menyerah ". Tentang hadits yang terkenal yang menggambarkan pengertian masing-masing Islam, iman dan ihsan, Ibn Taimiyah menjelaskan bahwa agama memang terdiri dari tiga unsur: Islam, iman dan ihsan, yang dalam ketiga unsur itu terselip makna kejenjangan: orang mulai dengan Islam, berkembang ke arah iman, dan memuncak dalam ihsan. Ibn Taimiyah menghubungkan pengertian ini dengan firman Allah,
"Kemudian Kami (Allah) wariskan Kitab Suci pada kalangan para hamba Kami yang Kami pilih, maka dari mereka ada yang (masih) berbuat zalim, dari mereka ada yang tingkat pertengahan (muqtashid), dan dari mereka ada yang bergegas dengan berbagai kebijakan dengan izin Allah" (QS. Fathir35:32).

Menurut Ibn Taimiyah, orang yang menerima warisan Kitab Suci (yakni, mempercayai dengan berpegang pada ajaran-ajarannya) namun masih juga berbuat zalim adalah orang yang baru ber-Islam, menjadi seorang Muslim, suatu tingkat permulaan pelibatan dari dalam kebenaran. Ia bisa berkembang menjadi seorang yang beriman, menjadi seorang mu'min, untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat menengah (muqtashid), yaitu orang yang telah terbebas dari perbuatan zalim, namun perbuatan kebajikannya sedang-sedang saja. Dalam tingkatnya yang lebih tinggi, pelibatan diri dalam kebenaran itu membuat ia tidak saja terbebas dari perbuatan jahat atau dzalim dan berbuat baik, bahkan ia "bergegas" dan menjadi "pelomba" atau "pemuka" (sabiq) dalam berbagai kebaiikan, dan itulah orang yang telah ber-ihsan, mencapai tingkat seorang muhsin.

Orang yang telah mencapai tingkat muqtashid dengan imannya dan tingkat sabiq dengan ihsan-nya, kata Ibn Taimiyah, akan masuk surga tanpa terlebih dulu mengalami azab. Sedangkan orang yang pelibatannya dalam kebenaran baru mencapai tingkat ber-Islam sehingga masih sempat berbuat dzalim, ia akan masuk surga setelah terlebih dulu merasakan azab akibat dosa-dosanya itu. Jika ia tidak bertobat tidak diampuni Allah (Lihat, Ibn Taimiyah, al-Iman [Kairo: Dar al-Thiba'at al-Muhammadiyah, tt.], hal. 11).

Pada saat ini, tentu saja, kata-kata "al-Islam" telah menjadi nama sebuah agama, khususnya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. yaitu agama Islam. Tapi, secara generik, "Islam" bukanlah nama dalam arti kata sebagai nama jenis atau sebuah proper noun. Dan ini melibatkan pengertian tentang istilah itu yang lebih mendalam, yang justru banyak diketemukan dalam Kitab Suci. Perkataan itu, sebagai kata benda verbal yang aktif, mengandung pengertian sikap pada sesuatu, dalam hal ini sikap pasrah atau menyerahkan diri kepada Tuhan. Dan sikap itulah yang disebutkan sebagai sikap keagamaan yang benar dan diterima Tuhan:
"Sesungguhnya agama bagi Allah ialah sikap pasrah pada-Nya (al-Islam) (QS. Al-Imran 3:19).

Maka selain dapat diartikan sebagai nama sebuah agama, yaitu agama Islam, perkataan al-Islam dalam firman ini bisa diartikan secara lebih umum, yaitu menurut makna asal atau generiknya, yaitu "pasrah kepada Tuhan," suatu semangat ajaran yang menjadikan karakteristik pokok semua agama yang benar. Inilah dasar pandangan dalam al-Qur'an bahwa semua agama yang benar adalah agama Islam, dalam pengertian semuanya mengajarkan sikap pasrah kepada Tuhan, sebagaimana antara lain bisa disimpulkan dari firman Nya.
Dan janganlah kamu sekalian berbantahan dengan para penganut Kitab Suci (Ahl al-Kitab) melainkan dengan yang lebih baik, kecuali terhadap mereka yang dzalim. Dan nyatakanlah kepada mereka itu, "Kami beriman kepada Kitab Suci yang diturunkan kepada kami dan kepada yang diturunkan kepada kamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah Maha Esa, dan kita semua pasrah kepada-Nya (muslimun) (Q.S. al-'Ankabut 29:46).
....................................
 
Dari: Deka ...
Hasil memahami Al Qur’an tadi apa.........?

Hasilnya adalah pengetahuan yang akan membuat kita bertasbih dan bersyukur kepada ALLAH. Sehingga semua praktek Islam itu menjadi RAHMATAN LIL ALAMIN.
Gabungan semua keahlian-keahlian diataslah yang diminta oleh Allah dipunyai oleh sebuah bangsa atau umat sehingga mereka bisa menjalankan fungsi kekhalifahan di dunia ini.
Tapi khalifah bukan konsep khilafah menurut konsep Hizbut Tahrir, NII, dan sejenisnya lho yang saya maksudkan disini (lihat juga nanti artikel tentang kekinian daulah).
Kalau semua sudah dipunyai dan diamalkan, maka baru kita bisa berkoar-koar untuk memboikot produk Amerika dan konco-konconya. Kalau belum weleh-weleh...... itu namanya cuma ngomong doang.
 
Jadi AHLI Al Qur'an itu adalah ahli fisika, ahli kimia, dokter, ahli akunting, ahli psikologi, ahli politik, ahli sosial, ahli budaya, ahli managemen, ahli SDM, ahli perang, dsb.
Lalu ahli-ahli ini mewarnai kepiawaiannya dengan "tuntunan dan bimbingan" ALLAH.
Ini sebenarnya yang terpenting. Sehingga dia dengan keahliannya itu tidak berani menganiaya orang lain, dia hanya ingin menjadi bermanfaat bagi orang lain.
 
Jadi ahli Al Qur’an itu bukanlah hanya sekedar seorang ahli satra Arab dan ahli fikih, yang dalam istilah kita sekarang lalu disebut ULAMA. 
Lalu dengan titel ulama ini dia ingin membatasi dan mengatur gerak maju ahli-ahli ilmu realitas diatas dengan pengetahuan sastra Arab dan fiqihnya.
Sudahlah begitu, dia begitu mudah menjatuhkan hukum sesuai dengan pemahaman dia yang sumbernya juga masih berupa literatur masa lalu. M
asih mending kalau literaturnya keluaran tahun-tahun terakhir. Tapi kebanyakannya walau keluaran terakhir, tetapi usungannya masih sesederhana zaman dahulu kala itu.
 

Begitu juga dalam pengajaran melalui kitab-kitab tua, misalnya Riyadus Shalihin, buku-buku tasawuf yang banyak beredar dipasaran, Risalah Qusayriyah, dsb.
Semua buku-buku itu memuat begitu banyak hadist dan bahasan ulama-ulama terdahulu yang indah-indah.
Dari pengajian ke pengajian, dari peringatan ini keperingatan itu, materi yang diberikan nyaris sama dengan materi ratusan tahun yang lalu.
Itu-itu saja yang diulang-ulang.  Tapi disitulah......sedihnya, sifatnya hanya teori saja, semua hanya wacana saja.
Prakteknya sungguh tertatih-tatih. Karena sekedar wacana memang sangat jauh beda dengan sebuah praktek.
 
Akan tetapi pengetahuan tentang hadist itu lewat bacaan itu tidak mampu membuat orang lalu menjadi sabar, takwa, khusyu, beriman yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu sebagai jalan keluarnya saya mohon pertolongan saja kepada Allah untuk diajarkan-Nya menjadi orang yang sabar, takwa, rendah hati, khusyu',
dan berbagai kondisi kerohanian yang di beritahu oleh Al Qur’an. Begitu Allah mengajarkan HAL diatas kepada kita, karena DIA memang RABBI (PENGAJAR) 'ALAMIN (alam semesta),
maka insya Allah kita akan senyum-senyum saja mengiyakan bahan bacaan atau pengajian mengenai sabar itu, takwa itu, tawakal itu, khusyu' itu. Karena ternyata aktualitas itu memang indah sekali.
 
Jadi menurut analisa saya, selama ini umat Islam belum belajar tentang Al Qur’an dan keislaman yang sesungguhnya.
Kita baru belajar dan diajar tentang seni SASTRA Arab, dan hukum-hukum (fikih) yang berbau Islam.
Cilakanya ini malah sudah berlangsung dari ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Dan pelajaran-pelajaran itu sayangnya malah menjauhkan kita dari pengertian INSAN KAMIL yang sesungguhnya.

Mencapai harmoni, antara raga, akal, jiwa, dan ruh

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang

Meraih Harmoni jiwa

Manusia adalah kombinasi antara akal, jiwa dan ruh.
Maka harmonisasi dari ketiganyalah yang merupakan jati diri manusia
 
Itulah perlunya membaca menggunakan akal,
Namun kalau hanya akal saja yang digunakan
Maka "hakekat Tuhan" akan “dipaksa” sesuai dengan akal fikiran
 
Akhirnya yang terjadi dalam dirinya adalah menjadikan hakekat Tuhan menurut “akal fikiran”.
 
Kombinasi antara apa yang dibaca dengan akal,
Dengan apa yang dibaca dengan ruh, harus tepat,
Al Quran yang ada dalam ruh harus sesuai dengan Al Quran yang dibaca akal.
 
Dan pasti sama, dan bersesuaian, tepat.
 

Akhirnya pasti timbul pertanyaan:
Apakah sesudah kahyangan ini terbangun, maka selesai perjalanan spiritual.

Jawabnya singkat dan jelas: Tidak
Justru ini hanya awal perjalanan, ini satu langkah awal permulaan
ini hanyalah pengenalan

membangun kahyangan ini hanyalah untuk mengenal rahsa
Semua proses ini adalah proses: Pengenalan.
membangkitkan Sang Pembeda.

maka perjuangan selanjutnya adalah dalam realitas hidup sehari-hari:
menjadikan Al Quran ini mampu menetap di dalam kahyangan jiwa kita
dalam keseriusan dan kesungguhan
dalam ketekunan
dalam keteguhan
terus menerus tanpa henti

mewujudkan ayat Al Quran dalam jiwa

Ayat-ayat yang mewujud dalam jiwa,

Sehingga kita akan mampu menikmati perjalanan panjang kehidupan ini dengan kegembiraan hati.

apakah dengan terciptanya kahyangan ini "aku" berbeda dengan yang lain
menjadi "Sang suci", sang makrifat, menjadi "wali", menjadi hebat?

Sekali lagi jawabnya: TIDAK.

Kita hanya menjadi diri kita yang sebenarnya, seorang biasa yang sangat biasa,
bedanya, hanya akan menjadi seorang yang sangat bahagia
menikmati setiap ritual ibadah dengan nikmat
menikmati perjalanan hidup dan takdir dengan penuh keyakinan
mampu hidup dalam kekinian, sanggup menapaki hidup dengan keriangan, keceriaan.
dalam keseriusan dan kesungguhan menikmati realitas dan takdir yang terjadi
bersiap atas segala kemungkinan atau takdir yang ada
dengan kondisi realitasnya selangkah demi selangkah
melakukan perbaikan demi perbaikan dalam ibadah
sehingga mampu menjadi akhlak dan tingkah laku dalam hidup

Akhirnya menjadi manusia yang mengenal dirinya
menggunakan raganya untuk aktivitas
menggunakan kecerdasan akalnya untuk hidupnya
menggunakan kecerdasan ruhaninya dalam harmoni
bagian ini akan dikisahkan pada bagian akhir kisah ini
yaitu bagaimana membaca "takdir" atau kehendak-Nya
menjadi hamba Allah yang bersyukur.

Mencapai harmoni, antara raga, akal, jiwa, dan ruh. Menjadi manusia yang mampu disebut sebagai manusia.
Tidak menjadi "binatang ternak" atau bahkan lebih buruk daripada itu.

SAPI BETINA

Berawal dari pertanyaan

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kajian ini di hantarkan. Dalam kepenatan pikiran atas perbedaan. Dalam logika yang tak sama, mencoba mengambil frame yang tak biasa. Mencoba mengajak pembaca untuk melakukan eksplorasi atas sebuah berita, atas sebuah petunjuk, atas sebuah kesadaran yang telah menembus waktu, kesadaran yang membingkai peradaban dan alam pikir manusia. Kesadaran yang tengah merajai di melenium ini. Berawal dari sebuah pertanyaan. Adakah pluralisme ?. Maka kajian ini mencoba menjelaskan dari sisi seorang kontruksionis.

Sebuah realitas kejadian atau di sebut fakta, dapatlah menjadi bermacam-macam makna, tergantung siapakah pengamatnya. Setiap manusia memIliki kecenderungannya masing-masing untuk melabelkan atau memaknai apa saja atas kejadian tersebut, kembali tergantung kepada seberapa banyak referensi yang di milikinya dan tak kalah pentingnya adalah seberapa jauh kepetingan penguasa berperanan dalam pemaknaan atas terjadinya peristiwa tersebut.     

Dalam kajian sebelumnya, pluralisme  di gugat, karena realitas dalam kesadaran diri setiap individu manusia tidaklah memiiliki referensi atas pluralisme. Manusia yang mengaku tidak ber Tuhan sekalipun, nyatanya realitasnya dia tetap Memper- Tuhankan materi, jabatan, golongan, dan lain sebagainya. Maka dalam teologi Islam tidak di kenal adanya atheis. Teologi Islam hanya mengenal apakah suatu kaum ber Tuhan kepada Allah atau ber Tuhan kepada selain Allah (materi misalnya).

Manusia tidak akan mampu mengakui kebenaran pihak lain, apapun alasannya. Inilah realitas yang sering kita pungkiri, meski keadaan sesungguhnya sudah  begitu. Manusia mencoba bersembunyi dalam dirinya sendiri, mencari pembenaran atas sikapnya. Karena hubungan antar manusia mensyaratkan demikian.  Maka wacana pluralisme di sodorkan. Mencoba mengakomodasi kepentingan penguasa, agar masyarakat tidak saling berebutan kebenaran atas mereka sendiri. Agar masyarakat tidak saling baku hantam.

Maka menjadi jelas bagi kita, bahwa pluralisme adalah wacana yang tengah  di usung oleh kaum cendikiawan untuk mengatasi problematika akut, yaitu problematika perebutan kebenaran atas setiap golongan.
Bagaimana sejatinya Islam menyikapi hal ini ?. Sudah benarkan wacana pluralisme ?.
Meskikah Islam terlarut wacana ini, kemudian mengakui kebenaran golongan lainnya ?. Bagaimana selanjutnya dengan akidah umat Islam ?.
Bagaimanakah sebenarnya menyikapi keadaan ini ?.
Yaitu menyikapi fakta dan realitas manusia yang bergolong-golongan, dan setiap golongan mempertahankan versi kebenarannya sendiri.

Dengan maksud itulah, kajian ini di hantarkan. Semua kembalinya kepada sidang pembaca yang di muliakan Allah untuk menyikapinya. Tiada maksud penulis sedikitpun untuk merendahkan satu paham dengan paham yang lain. Namun penulis mencoba untuk memberikan pembanding, menelaah fakta ini dari frame yang berbeda. Dalam sebuah tema yang ber tajuk SAPI BETINA.


Logika yang di kontruksi

Marilah kita eksplorasi kisah-kisah dalam Al quran, mengapakah kisah tersebut di ceritakan kepada kita ?. Al quran telah meriwayatkan kepada kita, kisah-kisah dimana pada masanya peristiwa tersebut terjadi. Contoh peristiwa yang mampu mengguncangkan kesadaran manusia dan masyarakat saat itu. Dimana peristiwa tersebut begitu hebatnya, sehingga akal mereka tak mampu menerima, maka goyahlah keyakinan lama mereka. Masyarakat begitu terguncang, sensasi rasa yang tak biasa. Mereka  kesulitan untuk menerima kejadian tersebut. Kejadian tersebut harus mampu dijelaskan kepada diri mereka sendiri dan masyarakat pada saat itu. Kaum cendikiawan mereka berfikir keras meredam gejolak yang diakibatkan peristiwa hebat tersebut. Berikutnya, mereka mencoba memaknai, menguraikan, berandai-andai maka kemudian muncullah ber macam-macam spekulasi manusia dalam memaknai kejadian  tersebut. Cerita kemudian di kontruksi di bingkai, untuk memuaskan jiwa.

Tarik ulur kekuatan politik, kekuatan nafsu diri manusia menguasai orang-orang yang diberikan ilmu (baca; kekuasaan). Maka berita dan cerita kemudian di bangun, di kontruksi lagi sedemikian rupa, di buatlah cerita, agar masyarakat pada saat itu dalam suasana yang tetap terkendali. Agar masyarakat tetap tenang. Padahal orang-orang yang diberikan ilmu tersebut sebenarnya tahu firman Allah, mengerti hakekat tentang  peristiwa tersebut. Namun, sungguh sayang sekali, nafsu diri mereka agar tetap berada dalam posisi kekuatan politiknya (baca; berkuasa) membuat mereka mengabaikan firman Allah tersebut.  Inilah yang diisyaratkan Al qur an.

Mengambil alur tersebut, maka peranan umat Islam, seharusnya  menjadi sosok peranan yang sangat sentral. Menjadi kaum yang semestinya tidak larut dan terjebak dalam medan ‘kontruksionis’. Umat Islam seharusnya terbebas dari beban tersebut dan mampu keluar dari ‘binding’ kesadaran kolektif yang melingkupi alam pikiran mereka. Kesadaran kolektif yang telah mencengkeram keberanian mereka yang telah terjadi sejak  berabad-abad lalu dalam setiap generasinya.

Pemikiran umat Islam harus logis, sesuai dengan alur logika dan fitrah manusia itu sendiri, sesuai dengan hukum-hukum yang mengikuti raga mereka. Hukum yang mengatur hidup mati manusia. Manusia seharusnya hanya tunduk akan ini. Tunduk akan hukum-hukum Allah. Tunduk akan firman-firman Allah. Maka manusia yang tunduk berserah diri inilah yang di maksudkan atau di namakan oleh Al quran sebagai ‘umat Islam’. Manusia yang tunduk berserah adalah manusia yang di pilih Allah untuk menjadi saksi atas pertikaian setiap golongan. Sebagaimana firman Allah sbb:

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan  agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi beberapa orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS. 2:143)

Umat Islam di harapkan menjadi penengah, menjadi saksi atas kesalahan sejarah, atas kesalahan proses pemaknaan dalam peristiwa tersebut (sebagaimana kisah-kisah dalam Al qur an).  Umat Islam di harapkan adil dalam menyikapi fenomena masyarakat terkini, menyikapi golongan-golongan yang ada. Menyikapi orang-orang yang menjadi korban, nafsu nenek-nenek moyang mereka dengan bijak dan adil. Nenek moyang merekalah  yang sudah meng-kontruksi berita, sehingga berita tersebut sampai ke jaman kita itu dalam keadaan yang seperti ini.   Berita yang akhirnya menjadi sebuah keyakinan. Keyakinan yang akhirnya melahirkan agama. Agama yang telah membingkai manusia dalam kebenaran. Menjadi keprihatinan kita umat Islam, bahwa kebenaran yang di yakini berdasarkan dan di bangun atas sebuah cerita yang telah di kontruksi. Kebenaran yang kemudian di golong-golongkan oleh manusia itu sendiri. Sungguhkah ini tidak memprihatinkan kita umat Islam (?).

Umat Islam di harapkan tidak mengulang kesalahan yang sama, yang telah di lakukan nenek moyang mereka dalam memaknai peristiwa. Mereka di harapkan akan senantiasa berserah kepada maunya Allah. Seluruh peristiwa seluruh kejadian adalah skenario Allah. Umat Islam diharapkan mampu mengambil hikmah kejadian, tetap lurus dalam agamanya. Sebagaimana Allah kemudian juga telah merubah arah kiblat umat Islam. Apakah umat Islam mampu memetik hikmah tersebut ?. Ataukah sebagian umat Islam akan kembali mengikuti hawa nafsu mereka ?. Mengarang dan membuat berita, mengkontruksinya menjadi kebenaran lainnya lagi ?. Begitulah yang di isyaratkan ayat QS. 2;143 tersebut. Apakah umat Islam akan mengulang sejarah, mengulang kesalahan mereka kembali ?. Mampukah umat Islam memetik hikmah dengan benar ?. Tetap berimankah mereka kepada Allah dengan di rubahnya arah kiblat ?.

Peristiwa perubahan arah kiblat adalah peristiwa yang menggoncangkan umat Islam saat itu. Sebagaimana peristiwa yang terjadi pada kisah-kisah Al qur an lainnya. Kisah Sapi Betina, kisah Unta nabi Saleh as, kisah di salibnya nabi Isa as, dan juga  setara dengan kisah-kisah lainnya.  Kisah yang mengguncangkan jiwa manusia, kisah yang mampu melahirkan kesadaran baru lainnya. Maka hanya manusia yang ber iman, yang akan mampu mengambil hikmah atas kejadian tersebut. Sehingga manusia mampu memngambil hikmah kejadian, dan berada dalam posisi yang adil atas orang-orang yang berbeda dalam memaknai kejadian tersebut.

Itulah ruh ruh Islam, ruh yang menjadi sebab mengapa kemudian Allah menjadikan umat ini adalah umat pilihan. Menjadi umat yang akan menjadi saksi atas fenomena terjadinya proses perbedaan dalam pengambilan hikmah kejadian. Menjadi saksi umat yang kemudian ber golong-golongan sebagai akibat hal ini. Menjadi saksi atas kesalahan dalam proses berfikir manusia, dimana  kesalahan ini telah menyebabkan manusia ber golong-golongan lagi. Inilah sesungguhnya sikap Islam. Kesalahan berfikir para penguasa dan cendikiawan yang kaya, yang memiliki ilmu namun dia tak mampu berserah kepada takdir. Mereka kaum yang tidak berserah kepada Allah. Dan umat Islam menjadi saksi atas mereka itu. Kemudian Rosululloh juga menjadi atas kita (umat Islam). Bukankah ini anugrah yang luar biasa bagi kita umat Islam. Sungguh kenapakah kita tak menyadari jikalau kita di muliakan-NYA. Masihkah kita sia-siakan dengan bersikap sebaliknya ?.

Dimanakah posisi ?.

Maka menjadi tanda tanya jika kemudian umat Islam di wacanakan untuk mengakui kebenaran golongan yang lain. (baca; PLURALISME). Umat Islam, malahan sudah seharusnya diatas semua itu, diatas semua golongan yang bertikai dalam memperebutkan kebenaran. Menjadi saksi atas mereka semua itu dengan keprihatinan yang amat dalam. Sungguh mereka-mereka adalah korban para kontruksionis cendikiawan masa lalu. Umat Islam selanjutnya mestilah adil dalam menyikapi fenomena tersebut. Umat Islam harus bijak, arif, sebab umat Islam telah diatas semua itu, telah dipilih oleh Tuhan yang menciptakan manusia itu sendiri. Sekali lagi, agar menjadi saksi atas pertikaian antar golongan yang terjadi dalam ranah kesadaran manusia. Bukannya malahan ikut larut berebutan kebenaran dengan mereka.

Bukankah menjadi keprihatinan kita sendiri , jika kemudian umat Islam jatuh ke lembah nista turut larut bersama mereka (baca; golongan) memperebutkan kebenaran. Sungguh ironis, jika umat Islam malahan bersaing dengan mereka, hingga baku hantam. Betapakah kita telah merendahkan martabat kita sendiri yang telah di pilih oleh Allah menjadi saksi atas mereka. Bagaimanakah kejadiannya, jika wasit sepak bola ikut bermain dan bernafsu untuk memasukkan gol  ?. Mengapakah kita tidak mampu menjadi saksi dan hakim yang adil atas mereka yang bergolong-golongan ?.  

Bagaimanakah itu..?

ADAKAH PLURALISME (?)

Perjalanan panjang, melewati malam, menembus lorong peradaban manusia, yang terlupa.  Peradaban yang terus menembusi lorong waktu. Hingga kini, dalam kesadaran manusia tinggal-lah sisa-sisa. Bekas sebuah peristiwa besar yang  menggurat teramat dalam pada kesadaran manusia. Peristiwa yang menghentakkan akal dan kesadaran masyarakat pada saat itu. Peristiwa yang tidak logis, menabrak teori dan logika manusia. Peristiwa yang pada masanya, akhirnya   menimbulkan gelombang besar pemikiran dalam ranah teologi manusia. Sampailah sudah di jaman kita ini.

Sungguh sulit memaknai, hingga kini, manusia  tertatih tatih menetapi, mencari kisi-kisinya. Mencoba keluar dari ‘binding’ namun diri sudah tak mampu lagi. Begitu kuatnya cengkeraman kesadaran kolektif yang meliputi diri tiap manusia. Di sebabkan peristiwa tersebut sungguh dahsyat mendobrak kesadaran manusia pada saat itu. Sungguh hingga kinii bekasnya masih tersisa, dalam kesadaran manusia, dalam ranah teologi.

Kini manusia sulit menetapi. Hingga manusia sendiri kadang sudah tak mengerti berada di kisi manakah diri nya ini. Bahkan mungkin  juga , manusia menjadi sudah tak peduli lagi, jika keadaan  dirinya kini  tengah terjebak dalam labirin kesadaran yang  dibuat oleh  nenek moyang-nenek moyang mereka terdahulu. Kesadaran itu menembus waktu menerobos setiap generasi, peradabannya hingga kini, menetap dalam otak manusia,  meliputi diri anak manusia. Kesadaran yang sudah terbentuk begitu, jauh sebelum peradaban manusia  itu sendiri dan jauh sebelum baca tulis dapat di pahami. Kesadaran yang telah melahirkan problematika hingga kini, kesadaran yang kini manusia menyebutkannya dengan PLURALISME.

Peristiwa-peristiwa besar,  kita catat  telah melahirkan pemahaman pemikiran dan peradaban manusia, berikut  dengan kesadaran kolektifnya. Dimana kesadaran tersebut pada gilirannya,  telah melahirkan agama-agama di muka bumi ini.  Sebut saja peristiwa di hidupkannya  seorang pembesar negri, oleh sebab dirinya di pukul dengan anggota tubuh SAPI BETINA. (Di abadikan dalam Al qur an surah Al Baqoroh). Peristiwa yang menggurat kesadaran manusia lagi.  

Pemaknaan yang kurang pas melahirkan pemahaman baru lainnya, begitulah kejadiannya. Peristiwa tersebut, sungguh telah menyentak-kan kesadaran masyarakat pada saat itu. Bagaimanakah seekor SAPI mampu menghidupkan seeorang manusia yang telah mati. Hanya dari potoingan tubuhnya lagi, bagaimana itu (?).  Sungguh tak masuk di akal. Kesadaran kolektif masyarakat pada saat itu tak mampu menerima kenyataan itu. Mereka tak sanggup berfikir lebih dalam. Mereka tak mampu merasakan adanya Dzat yang mengatur sebab kejadian tersebut. Maka manusia kemudian menciptakan imajinasinya sendiri. Akhirnya lahirlah pemahaman dan kesadaran adanya dewa-dewa, berikut dengan binatang tunggangannya yang di anggap sakti. Bukannya manusia mengakui akan kebesaran Tuhannya dengan adanya kejadian yang nampak terpampang di depan matanya. Ternyata  bekerjanya sistem kesadaran manusia malahan justru sebaliknya. SAPI tersebut  yang akhirnya justru menjadi  binatang sakti yang di puja-puja. Seekor SAPI BETINA akhirnya di anggap sebagai dewa pula. Peristiwa ini melahirkan gelombang pemikiran yang menyerbu manusia pada saat itu, lahirlah sebuah agama baru dalam ranah teologi saat itu. (Proses berfikir model seperti ini masih sering terjadi pada masyarakat sekarang ini).
.

Peristiwa besar lainnya. Peristiwa di salibnya seorang nabi yang sangat di kasihi umatnya. Peristiwa ini menyisakan kepiluan yang amat dahsyatnya dalam nurani manusia. Dalam kesadarannya manusia tidak mengakui dan tidak mau menerima kenyataan itu. Seorang manusia yang begitu baik, yang sanggup menghidupkan orang mati, yang sanggup menyembuhkan segala macam penyakit. Seorang manusia yang sangat ideal pada masanya itu. Mengapakah kematiannya begitu tragisnya.  Alam kesadaran manusia menolak itu. Jiwa mereka memberontak atas kejadian itu. Mereka tidak mau menerima takdir Allah. Bukan begitu nasib orang baik seharusnya. Mereka tidak terima. Hati mereka memberontak. Jiwa berteriak lantang. Menggugat takdir !. Gelombang pemikiran penentangan begitu dahsyat merambah bagai gelombang kejut menerjang apa saja, menjungkir balikkan akal dan logika. Melahirkan agama baru, peradaban baru, dan kesadaran baru dalam teologi manusia. Akhirnya manusia yang nabi diposisikan sebagai TUHAN. “Begitulah tempat semestinya bagi manusia yang baik . “  kata sang jiwa. Jiwa mereka tenang dengan pemahaman itu.   

Sama halnya kejadiannya, ketika terjadi peristiwa besar dalam perang Sifin. Peristiwa terbunuhnya cucu Roasululloh dari Ali bin Abi Tholib. Telah membekaskan kesadaran yang serupa kejadiannya dengan peristiwa penyaliban nabi Isa. Peristiwa yang mana telah mlahirlah pemahaman baru dalam peradaban Islam yang senada dengan pendahulu mereka kaum nasrani. Penyangkalan kepada takdir melahirkan kesadaran yang lain. Akal kembali mereka-reka jalan cerita, mengubah disana sini, mecari pembenaran agar Jiwa mereka yang tersakit mampu tenang. Dengan pemahaman begitu jiwa mereka menjadi tenang. Maka Ali di letakkan dalam posisi yang luar biasa di mata mereka. Mengalahkan para sahabat lainnya.  Senada dengan bagaimana peristiwa di salibnya Nabi Isa. Kisah yang memilukan, telah mempengaruhi kesadaran manusia. Mereka tak mau mendengar alasan apapun. Hati yang tersakiti, jiwa yang nelangsa akan mencari dan terus mencari. Akal akan membuat-buat rekaan jalan cerita agar iwa puas.

Begitulah bekerjanya sistem kesadaran manusia. Ketika kita menolak dan tidak mau mengakui dan menerima takdir pada dirinya. Maka jiwa akan meliar, angan akan ber imajinasi, bekerja tak henti mempertanyakan semuanya. Jiwa akhirnya merangkai-rangkai kejadian seenaknya, sebab jiwa tak mampu menerima keadaan yang tidak dapat diterima akal mereka. Maka jiwa akan mencari enaknya agar dirinya tenang. Akal akan merujuk apa saja rekaan cerita yang menenangkan jiwa. Akhirnya akal mencari-cari rekaan sesuatu yang mampu menenangkan jiwa. Ya..akal kemudian akan berkata kepada jiwa. Merangkai kejadian peristiwa penyaliban nabi Isa as,  itu sesuka mereka. Hal yang juga sejalan ceritanya dengan perlakuan golongan Syiah kepada keluraga Ali bin Abi Tholib. Merangkai peristiwa terbunuhnya Hasan dan Husein dalam rangkaian cerita tersendiri. Membuat-buatnya agar mampu diterima jiwa mereka. Maka kita dapati pemahaman TRINITAS dalam kesadaran teologi manusia, dan sejalan ceritanya dengan pemahaman Syiah dalam peradaban Islam.

Maka kajian-kajian berikutnya akan mencoba menguak kembali, kisi-kisi kesadaran manusia, yang terlupa, peristiwa maha dahsyat yang telah melahirkan peradaban.  Melahirkan agama-agama besar di muka bumi ini. Maka pertanyaan berlanjut  ADAKAH PLURALISME ?.


  Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh-menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (QS. 2:72)
  Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu!". Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti 64. (QS. 2:73)
  Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:74)
  Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui 65? (QS. 2:75)

Dari pedalaman Kalimantan Timur, kajian selanjutnya di sajikan.


Salam
Arif

Alena WU bernyanyi dalam balutan busana sexy


Selasa, 24 April 2012

Pak Guru yang Bermobil Land Cruiser

Sumber : http://hensyam.com

Beberapa hari yang lalu, di rumah kami ada acara kumpul-kumpul ibu
mertua dengan teman-teman semasa sekolahnya dulu di PGA (Pendidikan Guru
Agama) di Payakumbuh. Ibu mertua yang baru datang liburan dari kampung,
ingin reunian dengan teman-teman sekolahnya dulu yang saat ini berada
di Jakarta dan sekitarnya.

Bapak-bapak dan ibu-ibu umur 50-an pun berdatangan, dan rumah kecil
kami alhamdulillah cukup menyambut mereka dengan hidangan ala kadarnya.

Rumah kami pun ramai di datangi oleh teman-teman ibu yang kebanyakan
mereka adalah para guru. Ada satu bapak yang menarik perhatian saya.
Seorang guru di salah satu SMA Jakarta. Datang dengan mobil Land
Cruiser Cygnus. Wow! Seorang guru dengan mobil mahal dan dengan supir
pula!

Sebelumnya, saya sudah mendengar beliau dari cerita ibu mertua. Tentang
temannya ini yang guru dan juga seorang Pebisnis sukses. Juga cerita
kedermawan beliau di kampungnya.

Dalam bayangan saya, beliau itu pastilah seseorang dengan tampilan
tertentu layaknya orang kaya kebanyakan. Dengan wibawa dan gayanya
tersendiri. Tapi yang saya lihat kali ini adalah seorang lelaki yang
tenang, bersahaja, dan biasa saja. Selain tentu saja aura tertentu yang
melekat padanya.

Ketika para orangtua paruh baya ini berkumpul di ruang tengah,
bercanda, bercerita nostalgia karena sudah puluhan tahun tidak
berjumpa, saya mendengar saja sekilas suara mereka dari teras rumah.
Dalam bayangan saya si pak Guru ini sudah pasti akan mendominasi
pembicaraan, atau pertemuan akan terfokus pada kekuatan-kekuasaannya.
Sebagaimana biasanya kalau dalam satu pertemuan, saya perhatikan
biasanya orang-orang kaya dan hebat selalu mendominasi pembicaraan atau
terfokus ke dia. Tapi, saya hampir tidak mendengar suaranya.

Yang dominan dan banyak heboh ternyata teman-temannya yang lain. Suara
beliau kalaupun sekali-kali terdengar biasa-biasa saja dan tenang.

"Saya harus berguru kepada orang ini", batin saya bersuara.

Selagi mereka berbincang dan bercanda di dalam, saya sempatkan untuk
mengabadikan diri berfoto di depan mobil pak guru. Lumayan, saya
mendapatkan bahan afirmasi dengan berfoto di mobilnya:). Apalagi nomor
plat mobil ini, B XX HSB sesuai pula dengan inisial atau singkatan nama
saya: Helsusandra Syam. Lalu, "B" di belakang "HS",
artinya apa kak?, tanya isteri saya. Yaa... `kan diawali dengan
"B" dan diakhiri juga dengan "B", kilah saya
`maksain. He.he... Seolah alam memberi pertanda, akan hadirnya
Triliuner Baru:).

Ketika saat makan siang, saya berkesempatan ngobrol dengan pak Guru dan
teman-temannya. Di bagian rumah yang juga merupakan tempat produksi
pakaian renang muslim—bisnis saya dan isteri, saya menceritakan
bisnis saya karena ditanyakan oleh mereka. Saya bercerita agak banyak
berharap dapat atensi dari pak Guru, karena saya memang berniat untuk
mendapatkan ilmu dari beliau.

Sekali lagi, saya pikir beliau akan seperti pebisnis lainnya akan
bercerita banyak menimpali saya. Lalu memberikan nasehat, masukan,
sharing atau segala macamnyalah. Ternyata saya salah, beliau
benar-benar low profile. Lebih banyak mendengar. Yang banyak
tanya-tanya dan berkomentar malah teman-temannya yang lain.

Selepas kami shalat Ashar berjamaah di mushola dekat rumah saya baru
bisa ngobrol sedikit langsung dengan beliau. Lalu, ketika acara selesai
dan beliau akan pulang memesan satu stel pakaian renang kami,
"Untuk ngajak isteri berenang", kata pak Guru sambil tertawa
ditanya oleh teman-temannya untuk siapa.

Ketika saya minta kartu namanya, saya sampaikan ke beliau, "Pak,
kapan-kapan saya boleh main ke rumah ya. Saya ingin berguru ke bapak
mengenai bisnis. Mau jadikan mentor".

"Ah, sudah bagus bisnis ini. Tak perlu lagi belajar ke saya",
kilah beliau merendah. Beliau bersedia, kapan-kapan saya bisa datang
bersilaturahim ke tempatnya. Semoga saya bisa belajar banyak dari pak
Guru ini. Sedikit saya dapat cerita dari ibu mertua, tentang bisnis
yang berkah dari pak guru ini, sesuai pula dengan nama perusahaanya:
Berkah Group.

Ternyata kita temukan banyak orang-orang hebat yang Ć¢€‹low
profileĆ¢€‹, luput dari media dan publikasi. Tanpa panggung dan
sensasi, mereka berbuat untuk negeri.

Mengenai bisnis, perjuangan dan kisah hidupnya yang lain, lain waktu
akan saya ceritakan kembali. Semoga suatu saat nanti saya dapat bertemu
kembali dengan pak Guru ini. Ingin berguru langsung dan mendapatkan
ilmu dan pengalamannya, dan bisa pula membagikannya kepada teman-teman.