Senin, 31 Desember 2012

Habibi Ainun ' di balik lelaki sukses ada wanita hebat'

Film Habibie dan Ainun sangat penuh dengan makna dan banyak sekali pelajaran hidup yang bisa di petik dari perjalanan kisah cinta Habibie dan Ainun

Habibie, seorang pemuda dari negeri yang tidak terkenal, Indonesia, ternyata sanggup membuat insinyur-insinyur jerman takjub dengan penemuannya tentang kereta api yang sanggup menahan beban horisontal sampai 200 ton

"Katanya ada pemuda Indonesia yang memimpin proyek kita, Indonesia...?? Dimana itu..??"

"Apa kamu percaya sama habibie dari Indonesia yang negaranya saja membeli kereta api dari kita..??"

Itu beberapa cemoohan insinyur jerman terhadap habibie dan semuanya dijawab oleh Habibie dengan karya nyata, dijawab dengan kerja keras yang membuahkan ratusan hak paten

Mimpi Habibie untuk memajukan Indonesia disambut di era Soeharto setelah di era sebelumnya sempat ditolak karena Indonesia belum siap

IPTN...., sebuah perusahaan pesawat terbang akhirnya berdiri dan bisa membuat pesawat terbang sendiri hasil karya anak bangsa, bangsa INDONESIA.....

Kebanggaan dan keharuan seakan-akan menjadi puncak kerja Habibie karena Habibie pernah berjanji kepada Ainun untuk membuatkan sebuah truk terbang (pesawat) dan sekaligus untuk menjawab keraguan dunia bahwa BANGSA INDONESIA bisa disejajarkan dengan negara maju lainnya

Dibalik lelaki hebat pasti ada wanita super hebat yang mendampinginya

Pepatah diatas sangat tepat disematkan kepada ibu Ainun Habibie

Ainun..., seorang mojang priangan yang menjadi primadona semua pemuda

Mulai dari tentara, pejabat, mahasiswa kaya semuanya berlomba merebut hati Ainun

Tetapi ternyata hati Ainun harus tertambat kepada pemuda miskin lugu polos dan ceplas-ceplos, pemuda itu bernama Rudi Habibie

Kisah cinta yang lucu, Habibie yang lucu harus mati-matian meyakinkan dan merayu sekaligus "menembak" mojang priangan cerdas yang menjadi primadona setiap orang

Akhirnya setelah prosesi pernikahan, singkat cerita pergilah habibie dan Ainun ke jerman untuk memulai hidup baru tanpa saudara di negeri yang baru

Tinggal di apartemen super sempit dengan perabot seadanya menjadi keseharian mereka berdua

Sampai melahirkan ke 2 anaknya, habibie dan Ainun harus hidup berhemat demi mewujudkan cita-cita

Bagi yang pernah merantau tanpa sanak saudara pasti bisa merasakan beratnya perjuangan beliau berdua

Support ibu Ainun kepada Habibie sangat-sangat besar bahkan beliau sampai merahasiakan sakit kanker ovariumnya yang sudah memasuki stadium 3 demi mendukung cita-cita habibie membangun Indonesia

Ibu Ainun menjadi "polisi" bagi kesehatan Habibie sekaligus sebagai penyeimbang sifat keras kepalanya habibie

Entah bagaimana jadinya Habibie bisa melewati masa-masa berat sebagai menteri, wakil presiden dan Presiden RI jika ibu Ainun tidak mendampinginya

Sampai akhir hayatnya, cinta Habibie kepada Ainun tidak akan lapuk dimakan zaman

Cinta sejati tidak bisa hilang bahkan kematian-pun tidak bisa memisahkannya

Semoga bapak Habibie selalu diberi kesehatan dan bisa membangun Indonesia melalui dunia penerbangan yang saat ini sedang dirintisnya lagi

Salam sukses dunia akherat,
prakom

10 jalan meraih Kekayaan:

"Dudun Parwanto" 
Menurut Ken Fisher, dalam bukunya The Ten Road to Riches
ada 10 jalan meraih Kekayaan:

1. Membangun bisnis sendiri dan sukses
2. Menjadi CEO Perusahaan yg eksis
3. menjadi Artis atau Olahragawan Profesional
4. Menikah dengan anak orang kaya
5. Mengelola Uang Orang Lain
6. Menjadi penemu atau pencipta (mdpt royalti)
7. Mengelola property
8. Bekerja keras dan menabung
9. Penggugat Perdata

jalan-nya banyak...
cara-nya banyk...

... tapi Tujuan-nya kemana...?

... kemana..?

Tujuan yang berbeda, gunakan jalan yang berbeda...
Tujuan yang sama dengan background yang berbeda, caranyapun berbeda...

jadi tetapkan Tujuan-nya yang lebih spesifik...
... agar nantinya bisa di-ukur pencapaiannya...

Resolusi 2013....untuk Finansial pribadi, tetapkan TARGET-nya dgn spesifik...
... Desember 2013: income 10juta...
... Agar di Desember nanti bisa di-ukur pencapaiannya...

- klo masih sama dgn sekarang = ga maju2..
- klo baru 8,5juta, belum tercapai tapi mendekati...

- klo akhirnya tahun lalu cuma bilang "yg penting sehat".... lho bingung.
Resolusi Finansial atau Kesehatan..?
Target ga jelas, jadinya juga ga jelas.

BTW, Income adalah uang masuk ke kantong kita. Baik karena:
- dikerjakan sendiri = Active Income, maupun.
- dikerjakan pihak lain = Passive Income..

Kita tidak perlu/harus melakukan, menguasai SEMUA / segala hal, karena sejatinya waktu dan kemampuan kita memang terbatas.

Before the bbm/sms/email got jammed, I'd like to wish you a sparkling new year of 2013.

Mari ber-sinergy dgn saling memberi...

salam,

Minggu, 16 Desember 2012

Daftar nama pendukung Genk kpsi dalam mensabotase sepakbola Indonesia :

Seputar Timnas
Sumber :Lintang Kemukus , komentar Bola.net
 
Aburizal Bakrie (Ketum GOLKAR, bos LAPINDO, Boss Bumi resources, Bakrie Group).
Nirwan Bakrie (Pelita Jaya, Bakrie Group).
Tono “PON” Suratman (Ketua KONI) Komisaris PT ARUTMIN, anak perusahaan Bakrie grup.

Anindya Bakrie (ANTV:media partner ISL, Bakrie Group).
Erick Thohir (Viva Grup, Viva News, TV One, Anteve, Republika, Gen Fm, Prambors, Mahaka Grup).
Andi Darussalam (ketua BLI, Wapres PT LAPINDO, Bakrie Group).
Nurdin Halid (Mantan Ketum PSSI periode 2003-2011; Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi Partai Gokar).
Djoko Driyono (CEO Pt. Liga Indonesia, Mantan Staf PT. Krakatau Steel, salah satu pelanggan terbaiknya adalah PT Bakrie Pipe Industries – BPI).
La Nyalla Matalitti (Ketum PSSI Versi KPSI, ketua Kadin Jawa. Timur dan Ketua MPW Pemuda. Pancasila Jatim).
Rahim Soekasah (Waketum KPSI, Dirtek Pelita Jaya, Bakrie Group).
Robertho Rouw (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Jakarta).
Diza Ali (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Sulsel).
Toni Aprilani (Pengurus KPSI, mantan Anggota DPR dr GOLKAR).
Zulfadli (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR).
Ahmed Zaki Iskandar(Pengurus KPSI, KomisiX DPR RI dr GOLKAR - Bupati Tangerang).
Hinca Panjaitan (Pengurus KPSI, komding era NURDIN HALID).
Dodi Reza Alex Noerdin (Sriwijaya FC, Anggota DPR RI dr GOLKAR).
Harbiansyah Hanafiah (Persisam, PEMUDA PANCASILA Samarinda).
Fadeli Hasan (Persela, Bupati Lamongan dr GOLKAR).
Herman Abdullah (PSPS Pekanbaru, KOSGORO Riau).
Endri Erawan (Mitra Kukar, mantanbendahara GOLKAR).
Benhur Tomy Mano (Persipura, Walikota Jayapura dr GOLKAR).
Habel Melkias Suwae (Persidafon, Cagub Papua dr GOLKAR).
Syahril MH Taher (Persiba, PEMUDA PANCASILA Balikpapan).
Rendra Kresna (Arema, bupati Malang dr GOLKAR).
Rahudman (PSMS, walikota Medan dr GOLKAR).
Mafiron (Deltras, exco era NURDIN HALID).
Fery Paulus (Persija, exco era NURDIN HALID).
Sambari Halim Radianto(Persegres, Bupati Gresik dr Golkar).
EXCO PSSI-KPSI PERIODE 2012-2016:

Robertho Rouw (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Jakarta).
Toni Aprilani (Mantan Anggota DPR RI Fraksi Golkar).
Djamal Aziz (Penasehat Pemuda Pancasila Kabupaten Malang; Anggota DPR RI dari Partai HANURA).
Diza Rasyid Ali (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Sulsel).
Erwin Dwi Budiawan (Putra Harbiansyah Hanafiah, terafiliasi Pemuda Pancasila & Partai Golkar, Samarinda).
Hardi Hasan (Ketua Pengrov PSSI DKI Jakarta di masa Nurdin Halid).
Zulfadli (Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar).
Ahmed Zaki Iskandar(Anggota KomisiX DPR RI Fraksi Golkar -Bupati Tangerang).
La Siya (Ketua Harian Persipura.

PENGURUS KLUB ISL:

1. Sriwijaya FC. CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri. (SOM) H Dodi Reza Alex merupakan anggota Komisi VI DPR RI Fraksi. Golkar dan ayahnya Alex Noerdin. gubernur Sumsel. dari “partai Golkar”.

2. Persela Lamongan Ketua Umum Persela Fadeli Hasan. Bupati Lamongan pilkada 2010. diusung. oleh “partai Golkar”.

3. PSPS Pekanbaru Ketua Umum PSPS Pekanbaru Herman. Abdullah ketua Kosgoro. Riau. organisasi. underbow “Golkar”.

4. Mitra Kukar CEO Mitra Kukar Endri Erawan. n mantan bendaharawan. “partai Golkar”. menjabat ketua Kadin Kukar.

5. Persipura
Ketua Umum Persipura 2010-2014. Benhur Tommy Mano Walikota Jayapura dari Partai Golkar. Ketua umum periode sebelumnya MR Kambu juga. dari “partai Golkar”.

6. Persidafon. Ketua Umum Persidafon Habel Melkias. Suwae calon gubernur. Papua persiode 2011-2016 dari “Partai. Golkar”.

7. Pelita Jaya. Klub. milik Bakrie Manajer Pelita adalah Lalu Mara Satriawangsa Kepercayaan Bakrie.

8. PS Deltras Ketua Umum Mafiron eks. “Exco Nurdin Halid”, mengambil alih Deltras. dengan sokongan Bakrie. (sumber: Sindo)

9. Persebaya ISL. Wisnu Wardhana. Persebaya. ini ada berkat Nurdin Halid. dan di. dukung La Nyalla.

10. Persiba Balikpapan. Ketua Persiba Balikpapan Syahril HM. Taher Ketua MPC Pemuda. Pancasila Balikpapan. 11. Persisam. Ketua Umum Persisam Harbiansyah Hanfiah. Putramya bernama Erwin Dwi Budiawan adalah Pengurus Pemuda Pancasila Samarinda dan Pengurus KPSI.

11. Persija. Ferry Paulus “Exco PSSI era. Nurdin Halid.

12. Persegres Gresik. Sambari Halim Radianto, GM Persegres Gresik, Bupati Gresik, Ketua DPD Partai Golkar, Gresik.

13. PERSEPAM MADURA UNITED. Achsanul QOSASIH, Manajer, Ex Bendahara PSSI Era Nudrin.

14. Agum ‘Sanksi” Gumelar , pensiunan Jendral TNI adalah ipar dari Dali Taher…orang kepercayaan NDB…mantan exco FIFA dan sekarang mengurus klub Bakrie di Aussie.

Jumat, 14 Desember 2012

PSSI berhasil Lolos dari Hukuman FIFA

Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tidak memberi hukuman kepada PSSI dalam rapat Executive Committee (Exco) FIFA di Tokyo, Jepang, Jumat (14/12/2012).
FIFA memutuskan untuk memberi kesempatan PSSI menyelesaikan permasalahan sepak bola dengan menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang menghadiri rapat tersebut mengatakan, FIFA menghargai semua upaya PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola nasional.
Rapat tersebut memutuskan tiga hal penting, yakni:
1. Menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
2. Exco FIFA akan menggelar rapat lagi pada 13 Februari 2013.
3. Memberikan deadline (batas waktu) kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola Indonesia pada 30 Maret 2013.
Tanggal 30 Maret 2013 adalah juga tanggal rapat Exco FIFA.
Induk sepak bola Indonesia menghadapi dualisme, yakni antara PSSI dan KPSI. Masing-masing menggelar kompetisi dan memiliki organisasi. Sebelumnya, FIFA telah memberi batas waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi gagal. Baik PSSI maupun KPSI masih bertahan.
Atas dualisme tersebut, pemerintah pun menunggu keputusan FIFA, termasuk kemungkinan sanksi. Dalam rapat Tokyo, FIFA hanya mengundang PSSI. Belum diperoleh penjelasan rinci mengenai hasil-hasil rapat tersebut. (Richard Susilo)
Sumber :
Tribunnews.com

Perjuangan Meraih Sukses Mpok Eli Sugigi (Pemasok Penonton TV)




Elly Suhari
, perempuan dari kalangan biasa yang sempat menjadi pembantu rumah tangga. Bahkan ia pernah nekat akan menjual ginjalnya demi membayar hutang-hutangnya. Setiap hari, didatangi rentenir dan dimaki-maki. Namun, kegigihannya menghadapi semua masalah dan kejujurannya disaat terjepit, mengangkat derajat yang mengubah nasibnya 180 derajat. Ia mengalahkan kemiskinannya dan berhasil membangun bisnis Elly Agency, yang mengkoordinir penontron bayaran untuk sejumlah acara di televisi. Penghasilannya sehari Rp 2 juta – Rp 4 juta. Meskipun bukan seorang artis, namun namanya kini cukup populer dikalangan para artis papan atas.

Elly Suhari tersenyum menyapa Kartini, ketika menyambanginya di sebuah salon di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pekan lalu. Seorang stylis muda sedang menata rambutnya. Tak banyak waktu yang disediakan Elly, karena dia harus berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Dengan waktu yang sedikit, Elly bercerita tentang perjuangan hidupnya di masa sulit dan menyakitkan, hingga ia menjadi tenar dikalangan artis saat ini dan meraup penghasilan bersih Rp 15 juta sebulan. Sang stylis terus saja sibuk menta rambutnya. Inilah kisahnya.

Masa-masa lajang sangat menyenangkan bagi Elly yang biasa dipanggil para artis dengan sebutan Elly Sugigi atau Mpok Elly. Meski ia bukan anak dari keluarga berada, namun kehidupannya penuh dengan hura-hura. Mudah bergaul, banyak teman dan selalu muncul di arena sepatu roda di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Ia juga tak pernah ketinggalan diacara dance dan disko yang banyak diganrungi pemuda diera tahun 1990-an. Kehidupan hura-hura itu membuat dirinya tak sedikitpun membayangkan bakal menjalani perjuangan berat dan menyakitkan ketika ia menikah.

SETIAP HARI DI MAKI-MAKI RENTENIR YANG MENAGIH HUTANG

Tahun 1993, Elly mengalami suatu masalah dan kabur dari rumahnya. Ia bertemu dengan seorang pengamen yang iba padanya dan menikah sirih. Keluarga baru ini pun mengontak rumah kecil di belakang rumah orantua Elly, di kawasan gang Subuh,  Cipinang subuh, Jakarta Timur. Dari perkawinannya itu, pasangan ini dikarunia dua anak, laki-laki dan perempuan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Elly membantu suaminya berdagang kue keliling di kantor walikota Jakarta Timur.

Lumayan, ia bisa kredit motor, suaminya menggunakan untuk mengojek. Dari situ ia mulai bisa membeli mobil butut seharga Rp 5 juta. Dengan mobil butut itulah suaminya mengantarkan ia berdagang kue. Namun perjalanan nasib menentukan lain, saat sedang menikmati hidup yang menanjak bagus, tiba-tiba Elly menderita penyakit usus buntu. Uang tabungan dan seluruh hartanya habis untuk biaya mengobati penyakitnya.

Uang sudah habis suaminya pun menganggur, kredit motor belum lunas, jadilah ia berhutang kesana kemari untuk menutupi biaya hidup. Seringkali rentenir datang kerumahnya dan memaki-makinya. Mereka menagih hutang yang tak pernah bisa dibayar Elly. Rasa malu, takut dan caopek dimaki-maki rentenir, Elly dan suaminya memutuskan pindah ke tempat lain. Ia menitipkan anak tertuanya pada sang ibu dan membawa anak keduanya pindah ke kawasan Joglo. “ Saya kabur dari rentenir. Orang-orang bilang saya kabur karena banyak hutang. Saya tidak perduli, yang penting saya kabur mau cari duit biar bisa bayar hutang.

 JADI PEMBANTU RUMAH TANGGA UNTUK MEMBAYAR HUTANG-HUTANG SUAMI


Ditempat yang baru ini ia mengontrak rumah kecil sangat sederhana, suaminya mulai mengamen lagi dan Elly berdagang sayuran dirumahnya. Namun, ia tak ingin suaminya hanya mengamen, ia coba carikan pekerjaan sebagai supir dirumah orang asing melalui penyalur tenaga kerja. Tidak lama suaminya menjadi supir pribadi, karena perusahaan penyalur tenaga kerja itu bangkrut. Sementara Elly sendiri kehabisan modal berjualan sayuran. Ia banting setir jadi pembantu rumah tangga dan mencucukan pakaian keluarga temannya sendiri.

Dari penghasilannya sebagai pembantu rumah tangga, ia bisa mengirimkan uang untukbiaya sekolah anaknya. Praktis selama suaminya menganggur ataupun bekerja, biaya sekolah anaknya Elly sendiri yang menanggung. Elly tak betah melihat suaminya menganggur, ia mencoba mencarikan pekerjaan lagi. Ia baca dikoran ada lowongan supir tamatan SMP/SMA. Ia suruh suaminya melamar dan akhirnya di terima di perusahaan pengerah tenaga kerja. Tahun 2000, suaminya ditempatkan sebagai supir di PT. Indosat, bergaji Rp 3 juta.

Namun, dari gaji sang suami tak sedikitpun diambil untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Suaminya malah kredit motor lagi. Elly tak berhenti bekerja apa saja asalkan bisa mengirim uang untuk biaya sekolah anaknya. Lewat setahun suaminya bekerja, musibah datang lagi. Mobil PT. Indosat yang dikemudikan suaminya, dirampok orang. Mobil diambil dan suaminya dihajar hingga babak belur. Luka dikepalanya membuat suaminya berubah perangai, jadi pemarah dan sering memuli Elly.

Dua tahun bekerja, kontrak suaminya tidak diperpanjang lagi, karena masalah perampokan mobil tersebut. Ditambah lagi ia mengalami flek pada paru-parunya akibat terlalu keras bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berjualan sayur sekaligus. Ia terpalsa berhenti bekerja dan kemabali Elly berhutang lagi kesana kemari. Hidupnya jadi gali lobang-tutup lobang. Bahkan ia tak mampu membayar kontrakan. Elly memutuskan memboyong suami dan anak keduanya kembali kerumah orang tuanya di Cipinang. Ia dan keluarganya mendapat kamar di belakang rumah.

“Sedih bener, setiap lebaran, saya jualan kulit ketupat untuk beli baju lebaran anak-anak saya. Sedih saya kalau inget saat-saat itu. Kadang ketupat Cuma laku berapa, saya belikan baju anak saya yang murah-murah, yang penting anak-anak saya senang, bisa pakai baju lebaran seperti teman-temannya,” ujarnya sambil terisak. Ia cepat menghapus air mata dan meneruskan ceritanya. “Tapi, kelakuan suami saya makin menjadi, disaat menganggur dia malah menjadikan saya seperti sansak tinju. Saya juga dilarang bekerja mencari uang. Sementara kebutuhan hidup makin susah terpenuhi,” ungkapnya perempuan kelahiran Jakarta 16 Oktober 1971 ini.

 SAKIT PARU-PARU, SEMPAT INGIN MENJUAL GINJALNYA

Hutang seperti menjadi bagian dalam kehidupan Elly, untuk mengobati paru-parunya ia harus berhutang lagi pada rentenir. Ditambah lagi untuk kebutuhan sehari-harinya dan biaya sekolah anaknya. “Suami saya lebih senang jadi pengamen, kalau gak cukup saya disuruh ngutang kemana-mana. Ya sudah, rentenir tiap saat datang ke rumah memaki-maki saya, saya semua yang menghadapi rentenir itu. Suami saya gak berani,” paparnya.

Tahun 2004, flek di paru-parunya makin banyak, Elly nekad mau jual ginjalnya. Ia mendatangi Puskesmas di kawasan Rawamangun untuk menawarkan ginjalnya kepada pasien yang membutuhkan ginjal. Ketika ia menawarkan ginjalnya pada seseorang di Puskesma itu, orang itu bertanya kenapa ia mau menjual ginjalnya. Elly mengaku terus terang  ia sedang dikejar-kejar rentenir. Ia mau jual ginjal untuk biaya berobat penyakit paru-parunya dan membayar hutang pada rentenir.

“Saya capek dikejra-kejar rentenir. Eh orang itu malah menasehati saya. Katanya ibu harus punya semangat untuk sembuh, jangan dipikirin penyakit dan masalahnya. Kalau ibu cuma punya ginjal satu, gimana ibu mau jualan lagi. Hadapi semuanya ibu harus bertahan. Yakin ada jalan keluarnya, ayo semangat untuk sembuh ya bu. Saya pikir bener juga orang ini, akhirnya saya gak jadi jual ginjal saya,” kata ibu dua anak ini..  Batal menjual ginjal, Elly terpaksa bergantung hidup pada ibunya.

Tahun 2006 akhir, Elly lagi nonton televis dirumah ibunya. Ia melihat banyak orang yang ikut audisi untuk acara Esktra Vaganza di Trans TV. Ia berfikir, sepertinya enak kalaun ikut audisi, bisa dapat duit berjuta-juta dengan mudah. “Terus terang saya capek dengan kondisi ekonomi yang morat-marit. Saya nekat bawa anak saya ke Trans TV mau ikut Audisi. Modal duit Rp 10 ribu rupiah buat ongkos Elly mendaftar Audisi. Sayangnya, audisi sudah tutup, pupus sudah harapannya.

“Tapi, saya gak langsung pulang. Saya lihat banyak orang yang nonton waktu itu acaranya Lenong Nyok. Saya ikut saja nonton. Saya disuruh jadi figuran lewat-lewat saja, tapi sambil dibecandain dan diledekin. Saya dari dulu gak pernah marah  kalau diledekin orang, asal jelas ngeledekinnya, bukan karena ngelecehin atau ngerendahin atau sinis. Eh gak tahunya pas selesai acara saya dibayar Rp 10 Ribu. Crew trans TV bilang ke saya, besok datang lagi ya. Artis-artisnya waktu itu Fery Maryadi, Andrew Taulani dan Deswita Maharani. Mereka bilang ke saya Mpok Elly, besok datang lagi ya. Rame nih ada dia, bisa jadi bahan ledek-ledekan, itu tahun 2006 akhir,” paparnya.

KEJUJURANNYA MENGEMBALIKAN HANDPHONE MENDAPAT SIMPATI CREW TELEVISI

Sejak itu Elly jadi keranjingan ikut agency jadi ekstras (figuran) sekaligus jadi penonton. Kadang-kadang ia tidak dibayar oleh agencynya, sering juga sampai dua minggu baru dibayar. Buat elly yang penting hatinya terhibur dan dapat uang meskipun sedikit bisa buat biaya sekolah anak. Lama-lama suaminya tidak suka dengan kegiatan elly yang baru itu. Elly sampai berbohong kepada suaminya, ia bilang dibayar Rp 25 ribu.

“Padahal saya cuma dibayar 10 ribu. Kadang-kadang dihutang, yah biar dia mengizinkan saya. Lambat laun rezeki saya bertambah, bayaran saya naik menjadi Rp 25 ribu bahkan pernah dapat Rp 50 ribu rupiah. Saya kan dari gadisnya mudah bergaul, banyak temen. Kemana aja saya banyak temen. Jadi waktu melihat saya di TV, temen-temen saya jadi pengen nonton. Saya ajakin temen-temen saya nonton.  Tapi  kok agency jadi keenakan, sudah Mpok Elly saja yang bawa temen-temennya. Tapi, bayarnya hutang melulu, padahal Trans TV  bayar ke agency cash,” ungkap penyuka tari dan dance ini.

Suatu ketika, disaat Elly harus membayar cicilan motor suaminya Rp 800 ribu, tiba-tiba ia menemukan sebuah handphone di studio Trans TV. Hatinya bergejolak, ingin mengambil Hp itu untuk dijual. Uangnya bisa bayar cicilan motor. Tapi, ia takut, tidak berani melakukannya takut ketahuan camera CCTV di studio itu. “Saya ambi apa enggak ya,” katanya dalam hati. Rupanya, Tuhan sedng menguji kejujuran dan mentalnya. Untunglah rasa takutnya begitu kuat, sehingga ia menyerahkan Hp tak bertuan itu ke Satpam. Tapi, Satpam malah menyruhnya menyerahkan pada salah seorang crew yang ia kenal.

“Saya datangi Cak Nurhadi. Saya bilang, Mas saya nemuin handphon gak tahu nih punya siapa. Oh itu punya produser, kata Mas Hadi. Produsernya cuma bilang terimakasih saja. Mas hadi jadi interest sama saya. Dia bilang Mpok Elly orangnya jujur ya. Mas Hadi terus bilang Jadi, setelah itu Mas Hadi lebih deket sama saya dan selalu nolong saya. Mas hadi yang menyuruh saya jadi agency sendiri. Pok Elly kan temennya banyak, bagus-bagus lagi, jadi agency sendiri saja koordinir penonton. Saya bilang, saya gak punya modal dari mana modalnya. Berapa modalnya kata Mas hadi, saya jawab Rp 500 ribu. Mas Hadi langsung meminjakan Rp  500 ribu,” tambahnya.

 DIHAJAR, DITENDANG DAN DITONJOK SUAMI DIDEPAN PARA ARTIS TERNAMA

Sejak itu, Elly mengkoordinir teman-temannya untuk nonton. Ia mereka dari uang pinjaman itu. Setipa orang dipotong Rp 5.000. Setiap keluar duit dari Trans TV dia langsung membayar kepada Hadi dan kemudian meminjam lagi. Begitu seterusnya. Tapi dia sudah punya keuntungan Rp 5000 dari setiap  penonton. Pihak televise pun mulai memintanya untuk mengkoordinir penonton di beberapa acara di Trans TV dan Trans 7. Seperti, acaranya Tukul Arwana. Untuk operasional penonton di dua acara itu ia dipinjami modal  oleh Bedu (Pelawak Bajaj) Rp  1,5 juta.

“Tapi suami saya gak suka, Dia marah-marah terus, sering datang ke studio TV, saya dimarahin,  ditonjok, ditendang sama suami di depan artis-artis. Sampai artis-artis tanya itu siapa mbak. Saya bilang itu suami saya. Saya kesal juga karena saya cari uang untuk membantu bayar hutangnya dia pada rentenir sampai Rp 20 juta. Saya ikhlas bayarin. Lama kelamaan saya gak tahan, minta cerai tahun 2007. Alhamdulilah,  setelah lepas dari suami saya, rezeki saya makin meningkat,” ujar perempuan yang pernah bercita-cita jadi guru agama ini.

Lucunya, setelah perceraian itu, suaminya kawin lagi dan pernah menagih hutang kepada Elly sebesar Rp 6 juta. Elly sempat kaget, karena merasa tidak pernah berhutang pada suaminya. Justeru dialah yang membanting tulang untuk membiayai anak-anaknya dan membayarkan hutang suaminya pada rentenir. Usut punya usut, ternyata suaminya pernah mendapatkan uang warisan dari orangtuanya di Pati sebesar Rp 6 juta. Uang itu diberikan ke Elly untuk biaya hidup mereka. Rupanya uang itu diminta lagi dan dianggap sebagai pinjaman. Elly tak mau rebut, dia lembalikan uang itu. Seperti tidak tahu malu, sang suami malah terus menerus minta bantuan pada Elly. “Kadang Rp 200 ribu, kadang 500 ribu. Saya kasih. Tapi, kemarin isterinya yang datang ke saya minta uang Rp 300 ribu. Saya tidak kasih. Dan saya tidak akan kasih uang lagi pada suami saya,” tegasnya.

Mungkin, karena hatinya yang terlalu baik dan mudah menolong orang lain, rezekinya pun tak sulit didapatkan. Suatu ketika, saat elly sedang menukar uang recehan di sebuah bank, petugas bank menanyakan untuk apa ia selalu menukar uang kecil. Elly menjawab untuk ekstras, penonton yang dia koordinir. Petugas bank ini lalu menawarkan kerjasama meminjamkan modal dengan system bagi hasil. Elly setuju saja.

“Akhirnya dia modali saya sampai Rp 100 juta. Setelah saya pegang acara di banyak stasiun televise seperti Trans TV, Trans 7, MNC TV dan ANTV, modalnya ditambah jadi Rp 150 juta. Tiga tahun saya kerjasama dengan dia, akhirnya dia keluar dari bank dan jadi pilot sekarang. Invesnya berkurang jadi 15 juta, karena saya sudah punya uang sendiri,” paparnya.

Dari hasil bawa-bawa penonton ini, Elly yang dulu tinggal dirumah kontrakan kecil, sekarang malah bisa beli rumah kontrakan 4 pintu di depok. Tiap satu pintu dikontrakan dengan harga  Rp 250 ribu perbulan. Punya dua mobil, satu mobil kecil buat keluarganya, satu mobil besar untuk antar jemput penonton binaannya. Sekarang tinggal di apartemen, sewa sebulan Rp 1,5 juta “Saya bayar per 6 bulan. Trus saya punya karyawan, untuk urus adminirasi dan jadi kordinator lapangan (Korlap). Temen-temen saya yang dulu. suka telepon minta bantuan. Ya saya bantu bila ada uang. Malah ada juga yang gak bayar, artis lebih kayak  dari saya tapi dia lupa sama hutangnya,” ungkapnya.

 MERAUP PENGHASILAN BERSIH Rp 15 JUTA SEBULAN UNTUK ENTERTAINMENT PRIBADINYA

Sekarang Elly agency miliknya sudah banyak memiliki penonton binaan, kebanyakan anak-anak mahasiswa yang tahu dari mulut ke mulut. Asistennya ada tujuh orang untuk mengelola keuangan dan  korlap. Kalau saya lagi keluar kota, MNC sering ngadain acara di luar kota. Nah saya jagain anak-anak di luar kota, asisten saya yang jaga di Jakarta. Mereka juga awalnya penonton yang saya bawa. Setiap hari  ia bisa mengerahkan 500 orang  untuk tiga acara.  Dari situ ia bisa mendapatkan minimal Rp 2 juta rata-rata perhari. Kadang-kadang bisa Rp 4 juta tergantung banyaknya penonton yang dia bawa.

“Saya dibayar sebulan sekali, tapi saya bayar ke penonton cahs. Satu minggu saya harus keluarkan modal Rp 40 juta – Rp 100 juta. Bersihnya saya terima sebulan 15 juta, untuk pribadi saya. Dulu bisa dapet 30 juta sebulan, sekarang sudah banyak agency lain jadi Cuma 15 juta bersih untuk entertainment atau kebutuhan saya pribadi. Saya merasa ada perubahan besar dalam kehidupan saya. Dulu saya ngopi di warung kopi, sekarang saya sering minum kopi di café. Biasanya makan di warteg, sekarang makan di restoran mewah. Dulu gak pernah tau Bali, kemarin libur lebaran saya bawa 4 karyawan saya ke Bali. Ke salon rutin tiap minggu, nonton bareng karyawan saya. Niat saya untuk membangun rumah orangtua saya yang gedek/bilik sudah terlaksana,” tambahnya lagi.

Walaupun sekarang banyak saingan, tapi masih banyak yang menawari pekerjaan sebagai bintang iklan, diajak main di F TV. “Saya tidak mau jadi pelawak, meskipun banyak yang menawari saya. Saya lebih suka jadi koordinator penonton saja.Walaupun saya tidak jadi artis, tapi saya dikenal banyak artis. Tidak terasa 5 tahun saya menjadi janda, anak-anak saya sudah besar-besar.  Yang pertama sudah SMA yang kecil SMP. Sekarang saya Cuma ingin menyekolahkan anak saya sampai jadi sarjana. Saya tidak mikir kawin lagi. Kalau ada rezeki mau bawa ibu saya berangkat ibadah haji. Saya juga punya keinginan membangun bisnis yang pasti untuk masa depan keluarga saya. Yakni, usaha salon, karena saya sangat suka salon. Lalu bisnis travel dan  rental mobil,” Begitu katany mengakhiri pembicaraan. (Sisca)
sumber: http://dphoolan.wordpress.com

Kamis, 06 Desember 2012

Dahsyatnya Investasi Rumah dan Bini Muda

Dari Grup Property

3 tahun yang lalu teman sodara saya  pelihara seorang istri muda di Jakarta, terus dibelikan satu rumah mewah 2 lantai di daerah elite di Jakarta Selatan, seharga Rp. 1,8 M + memberikan biaya hidup Rp.15 juta / bln untuk istri mudanya. ♥♥

Bulan lalu dia putus sama istri mudanya, terus jual rumah itu & ternyata laku dijual seharga Rp. 3,7 M. :O

Lalu dia mulai berhitung semua biaya y
ang sudah dikeluarkan üτк ίsƭrί ♏υdαnya selama ini :
Biaya bulanan Rp 15jt x 36(3thn) = Rp 540 Jt
Beli rumah : Rp. 1,8 M
TOTAL investasi 2,340 M
Harga jual rmh 3,7M
Keuntungan/­sisa Rp. 1,36 M.
Berarti masih dapat Keuntungan serta bonus "CUMA-CUMA" selama 3 tahun. :D

Akhirnya dia memberikan hasil keuntungan sebesar 1.36M itu kepada isteri pertamanya, sambil cerita tentang perselingkuhan itu. Istri pertamanya marah besar, dia ditempeleng dan diomelin ama istri pertamanya.

Istri pertamanya bilang : Dasar laki-laki goblok...! Kenapa nggak sekalian loe pelihara 2 atau 3 cewek kalo tahu ada investasi bagus begini !!...

Betapa DAHSYAT nya bisnis PROPERTY.

yuk mari.....