Minggu, 02 Maret 2014

Bagaimana Mendidik Karyawan Baru di Perusahaan kita ?

sumber : http://tangandiatas.com/2014/02/28/bagaimana-mendidik-karyawan-baru/

Apakah benar karyawan adalah aset? Belum tentu juga, karena yang namanya aset dalam akuntansi mengalami depresiasi atau penyusutan sementara orang belum tentu, dan dalam kenyataannya karyawan belum tentu menghasilkan value bagi perusahaan malahan bisa merupakan sumber kerugian apabila tidak dikelola dengan baik.
Sementara itu lulusan sekolah dan perguruan tinggi lebih banyak menghasilkan lulusan siap didik bukan siap kerja, kerena itu perusahaan harus memiliki kurikulum pendidikan dasar yang dapat mengubah tim yang semula menjadi sumber biaya menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan.
Materi apa saja yang bisa dijadikan bahan acuan untuk pendidikan karyawan baru :
1. Culture
Yang termasuk dalam materi ini adalah penjelasan sejarah perusahaan, visi misi dan nilai-nilai yang dianut perusahaan, sikap ditempat kerja, yell-yell untuk membangun kekompakan serta beberapa contoh karyawan terbaik di perusahaan. Pendidikan culture ini adalah bagian yang paling penting, salah satu target dari pendidikan ini adalah mengubah mindset menjadi positif.
2. Personal Development
Yang termasuk dalam materi ini adalah outbond untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kerjasama dengan anggota tim, goals setting yaitu sanggup untuk bercita-cita mengubah nasib dalam kehidupan, survival games yaitu salah satunya dilepas di tengah kota tanpa bekal apapun harus sanggup mendapatkan uang untuk bertahan hidup, mengenal karakter orang lain agar mampu membangun relationship dengan baik.
3. Knowlegde
Yang termasuk dalam hal ini adalah Product knowledge, pengetahuan mengenai target market, pengetahuan mengenai customer, pengetahuan tentang teknis, macam-macam kompetitor, dan pengetahuan tentang ekonomi global.
4. Skill
Pendidikan skill dilakukan dengan cara training, mentoring dan coaching antara lain tehnik menjual, tehnik presentasi kepada audience, manajemen waktu dan menulis laporan kerja atau penawaran ke konsumen.
Nilai seseorang seringkali tergantung dari apa yang dia pelajari. Untuk menjadi dokter dia harus menempuh sejumlah pendidikan di Fakultas Kedokteran, begitu juga jika kita menginginkan karyawan menjadi bernilai maka kita harus siapkan mereka dengan pendidikan-pendidikan yang menjadikan mereka bernilai bagi perusahaan.

Teguh Wibawanto
www.hydro.co.id

Rabu, 29 Januari 2014

Service Ac , Kulkas , Mesin Cuci Murah di Depok

Service Ac , Kulkas , Mesin Cuci Murah di Depok
hubungi kami prima Teknik Lokasi di Limo ( 02141747640 / 08156617176 )






Senin, 20 Januari 2014

Jual Rumah murah di Limo depok

<strong>Jual rumah luas tanah 165 m2 luas bangunan 110 m2, surat shm belum ada imb, lokasi pinggir jalan. bangunan dibangun bahan kualitas bagus.
pondasi batu kali, dinding semua dicor semen dengan besi 10 mm.
keramik uk 40 x 40 .


rumah sudah di dak siap tingkat.
ada 3 kamar tidur uk 3 x3
kamar mandi 2
tempat cuci n jemur pakaian, dapur, teras, r keluarga
garasi bisa untuk 2 mobil. depan rumah jalan masuk mobil
belakang kontrakan. listrik 2200 watt

dijual dengan harga murah 700 juta nego
minat kontak hadi / pak pri 02141747640 / 08156617176</strong>







Jangan Keseringan "Nyetir " Bisnis Sendirian

Saya suka nyetir, dimulai dari jaman SMP dulu, dengan mendesak sepupu
sayaagar mau melatih, akhirnya
saya bisa mengendarai mobil.

Latihan itu berjalan singkat, dan saya harus kembali ke Solo yang notabene
tidak ada mobil untuk dijadikan alat latihan.

Namun keinginan untuk bisa lancar nyetir tidaklah padam, saya belajar
dengan memperhatikan supir angkot yang saya tumpangi sambil membayangkan
saya juga sedang mengemudikan mobil.

Aktifitas itu berjalan lama, hingga akhirnya saya lulus STM dan mendapat
pekerjaan di salah satu proyek konstruksi di Jakarta pada akhir 2008.

Karena memang suka, saya sering menjadi ‘supir dadakan’ di kantor saya.
Mulai dari mobil pick-up, truck tronton, excavator & buldozer pun pernah
saya kuasai kemudinya. Bahkan, ketika di Qatar pun saya sampai membuat SIM
agar bisa tetap nyupir.

Hingga pada suatu sore, saya mendapatkan tumpangan di mobil guru saya Jaya
Yea <https://www.facebook.com/JayaYEA?directed_target_id=0>, beliau memang
menggunakan jasa driver pribadi, jadinya saya juga duduk tenang di kursi
penumpang.

Saat itu mobil melaju di jalan yang juga sering saya lalui, saya melihat
kiri dan kanan, ternyata banyak hal yang tidak saya sadari keberadaannya
walaupun saya berkali kali melewati jalan itu.

Oh God, akhirnya saya menyadari. Ternyata selama ini saya terlalu asyik
menjadi ‘supir’ yang hanya fokus pada jalan dan menghindari lubang yang
menghalang. Sehingga, saya tidak sempat memperhatikan keadaan sekitar.

Ternyata begitu juga dengan bisnis, banyak pelaku bisnis yang biasanya
terlalu asyik menjadi ‘supir’ di bisnisnya sendiri. Ia lupa untuk melihat
ke kiri dan kanan, siapa tahu ada peluang untuk membesarkan usahanya yang
terlewat ketika ia terlalu sibuk menyupir.

Bisa jadi dia terlalu sibuk memproduksi kue di tempat yang ia bilang
sebagai “bisnis kue”
Bisa jadi dia terlalu sibuk mencukur rambut pelanggan di tempat yang ia
bilang sebagai “bisnis salon”
Bisa jadi dia terlalu sibuk memasak di tempat yang ia bilang sebagai
“bisnis restoran”

Oh god, ternyata banyak yang melupakan salah satu seni kepemimpinan yang
disebut ‘Delegasi’. Dengan mendelegasikan tugas-tugas teknis, kita
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk berfikir strategis.

Ternyata, selama ini saya juga belum betul-betul memahami salah satu janji
mahasiswa yea indonesia<https://www.facebook.com/youngentrepreneuracademy?directed_target_id=0>
“Konsisten dalam berusaha, dengan tetap berfikir strategis.”

Jadi, perlu diingat sekali lagi, TIDAK PERLU MENJADI BANCI UNTUK MEMBUKA
SALON.
______________
Regards,
@FathurAzwir | Kontraktor | 27D435EF