Jumat, 30 September 2011

Apakah Rooney Mara Akan Menjadi Aktris Utama Di Film Remake OLDBOY?


Remake film fenomenal asal Korea berjudul OLDBOY saat ini masih menjadi salah satu remake yang paling diantisipasi di Hollywood. Tentu saja karena versi aslinya yang disutradarai oleh Sutradara kenamaan Korea Park Chan Wook telah sukses tidak hanya di negara asalnya Korrea, tetapi juga di perfilman International, termasuk kemenangannya di Cannes Film Festival 2004. Film ini bahkan juga dinobatkan sebagai 'film dengan twist ending terbaik dan paling mengejutkan sepanjang masa".

Spike Lee telah terpilih menjadi untuk menjadi Sutradara versi remakenya. Aktor yang akan memerankan tokoh utama pun telah terpilih yaitu Josh Brolin. Setelah Brolin yang akan memerankan karakter yang sebelumnya diperankan oleh Aktor Choi Min Sik, mulai banyak muncul nama-nama bintang lain yang akan mengisi karakter utama lain. Christian Bale dirumorkan akan memerankan villain di film ini. Kini yang terbaru, Rooney Mara, Aktris yang langsung terkenal namanya setelah terpilih oleh David Fincher menjadi pemeran utama di film remake THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO dikabarkan menjadi kandidat utama untuk bergabung di remake OLDBOY.

Twitch memberitakan bahwa Rooney Mara telah 'difavoritkan' untuk memerankan tokoh bernama Marie, yang akan menjadi gadis yang akan menjalin cinta dan membantu tokoh Josh Brolin dalam mengungkap misteri yang membuatnya dipenjarakan selama 15 tahun tanpa sebab. Kelak 'pasangan' ini akan menemui kenyataan getir yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Jika melihat sepintas akting Rooney Mara di THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO melalui trailernya yang sudah dirilis beberapa saat lalu, sepertinya Mara memang adalah salah satu pilihan sempurna untuk memerankan karakter utama wanita di OLDBOY. Seorang gadis innocent yang fragile dan menyimpan masa lalu yang kelam dan misterius.
Kita tunggu saja MOOviers, semoga remakenya satu ini akan sebagus versi Koreanya yang memang sangat brilian tersebut.

Source : Filmoo

Film : "Colombiana"

Judul Film : "Colombiana"
Jenis Film:
Action
 
Produser:
Luc Besson, Ariel Zeitoun
 
Produks:
Europa Corp
 
Homepage:
http://www.colombiana-lefilm.com
 
Rating LSF:
Dewasa (adult)
 
Durasi:
107
 
Pemain:
Zoe Saldana
Jordi Molla
Cliff Curtis
Lennie James
Michael Vartan
 
Sutradara:
Olivier Megaton
 
Penulis:
Luc Besson & Robert Mark Kamen

Sinopsis Film:
1992. Kolombia. Cataleya yang berusia sembilan tahun menjadi saksi pembunuhan orang tuanya. Berhasil lolos dari pembantaian tersebut, ia berlindung di Amerika Serikat dengan Emilio, pamannya, seorang gangster. Lima belas tahun kemudian, Cataleya bekerja untuk pamannya sebagai seorang penembak. Tanda pengenalnya - anggrek ditanam didada korbannya - adalah sebuah pesan kepada pembunuh orangtuanya. Cataleya bertekad untuk melakukan apa saja ... bahkan jika itu berarti kehilangan segala yang ia cintai.
Sementara itu dalam waktu yang bersamaan seorang penjahat kelas kakap juga diseret ke penjara yang sama. Ketika malam hari tiba, seorang wanita jagoan dengan pakaian ketat serta menelusuri lorong-lorong penjara untuk membunuh penjahat kelas kakap tersebut.

Siapakah wanita jagoan tersebut? Apakah dia berhasil membunuh penjahat kelas kakap tersebut? Dan bagaimana aksinya melewati lorong-lorong penjara tanpa diketahui oleh ketatnya penjagaan polisi ditempat tersebut! Semuanya bisa disaksikan di film ini.
Ulasan:
Secara keseluruhan Colombiana cukup menghibur untuk disaksikan karena menyajikan jalan cerita yang tidak begitu rumit. Selain itu, aksi Zoe Saldana yang terkenal lewat Avatar juga tidak kalah dari para aktor atau aktris laga lain. Alit/IndonesiaSelebriti.com

"The Raid Bukan Beladiri, Tetapi Dibunuh Atau Membunuh" Ujar Yayan Ruhian

 

The Raid, film produksi Indonesia yang menuai sukses dan pujian di Toronto International Film Festival menjanjikan film yang intens dengan aksi-aksi laga tanpa embel-embel adegan percintaan. “This movie would be fun, entertaining, energetic and no romance”, beber Gareth Evans sutradara The Raid saat jamuan konferensi pers di Ballroom C Grand Hyatt, Jakarta (28/9).

Film kedua yang diproduksi oleh PT. Merantau Films ini tidak lagi beracuan pada seni beladiri tradisional seperti dalam film produksi mereka sebelumnya, Merantau. “Koreografi silat lebih universal, tidak membawa tradisi ataupun budaya silat dari daerah manapun”, ucap Iko Uwais pemeran Rama yang juga bertanggung jawab sebagai pengarah laga bersama Yayan Ruhian.

Untuk mendapatkan adegan tembak menembak dan adegan perkelahian yang natural dengan tingkat presisi yang tinggi, para pemeran Tim SWAT dalam film The Raid disekolahkan di Komando Pasukan Katak (Kopaska) Tanjung Priok selama satu minggu untuk mempelajari teknik penggunaan senjata api dan senjata tajam yang memacu deras adrenalin para pemain yang mengaku baru kali ini bersentuhan dengan senjata sungguhan.

Keterlibatan Mike Shinoda bersama Joe Trapanese sebagai perancang music scoring menambah daya tarik dari film yang berisi 70% adegan perkelahian.Mike Shinoda yang ditunjuk langsung oleh Sony Pictures Worldwide Acquisition dalam press release berujar, “Its intense material art choreography, amazing cinematography, and great story have been inspiring all kinds of new music. I’m excited for all of you to see-and hear-this film”.

The Raid yang didistribusikan hampir ke 50 negara diseluruh dunia akan menyinggahi Indonesia dalam skala nasional pada awal tahun 2012.

Sumber : 21cineplex

"The Raid Merupakan Tanggung Jawab Yang Paling Besar" Aku Iko Uwais


Iko Uwais, pendekar silat asli Betawi yang sangat bersahabat, bercerita tentang penggarapan film terbarunya The Raid yang dihujani pujian dan berhasil menggondol penghargaan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness di penayangan perdana pada program Midnight Madness di Toronto International Film Festival (TIFF), 2011.
Film laga kedua yang dilakoni Iko Uwais kali ini memberikan tantangan yang berbeda. Selain berperan sebagai Rama, seorang rookie di kesatuan elite yang dinamakan Tim SWAT, Iko juga harus menggali keterampilannya dalam olah tanding sebagai penanggung jawab fight choreography bersama tandemnya Yayan Ruhian.”Saya bersama pak Yayan dituntut untuk benar-benar mengkreasikan jurus yang berbeda dan lebih berseni dari awal hingga akhir film," ujar Iko Uwais yang ditemui saat press conference di Grand Hyatt Ballroom C, Jakarta (28/9).
Pekerjaan untuk merancang adegan perkelahian yang ketat dan cepat dengan memanfaatkan ruang yang dihuni lusinan pemeran terus membayangi Iko hingga ke alam mimpi. “Setiap tidur saya sampai mengigau sambil mukul-mukul," ucap Iko yang tidak bisa lagi mengingat berapa banyak gerakan yang sudah dia ciptakan untuk film The Raid.
Hasil kerja kerasnya terbayar dengan kepuasan yang didapat dalam momen ‘sikut-sikutan’ bersama Babul (Panggilan akrab Iko untuk Gareth Evans sutradara The Raid) dan Joe Taslim (Pemeran Jaka, komandan pasukan Tim SWAT) ketika bisa menghadirkan tepukan tangan di kerumunan penonton film yang terkenal dingin saat screening untuk kedua kalinya di TIFF. ”Saat pembukaan adegan mereka diam, tapi nggak lama kemudian mereka nggak tahan juga, applause, applause dan applause. Collin (salah satu Host TIFF) bilang, selama di TIFF nggak pernah terjadi kejadian seperti ini”. Pungkas Iko Uwais.
The Raid, film untuk konsumsi umur 20 tahun ke atas, ternyata telah dipersiapkan sekuelnya yang bertajuk Berandal. Nantikan penayangan film The Raid yang juga dilakoni oleh Doni Alamsyah dan aktor kharismatik, Ray Sahetapi.

Sumber : 21cineplex