Senin, 05 September 2011

Membangun Takdir yang Indah

Tulisan : Imam Sarjono

Ketika mencoba menuliskan catatan di hari ini
entah mengapa sekilas timbul ingatan
untuk apa aku harus menuliskan ini?
bagaimana seandainya ini tak ada gunanya?
seandainya tiada manfaat sedikitpun?
untuk apa segala kejadian ini?
untuk apa segala rasa yang ada dalam jiwaku?
kemudian untuk apa aku disini?
mengapa aku ada disini?
sedang apakah aku saat ini?
berpuasa, dan apa tujuanku yang sebenarnya?
mengapa semua itu mendadak ada di hadapanku?
matahari, bulan, bintang, tumbuhan, tanaman, binatang
tapi juga semua itu menghilang saat aku tidur malam
aku ada dimana? sedang dimanakah diriku?
mengapa aku mampu melihat, mendengar, merasakan?

aku merasa "memiliki" badan ini, punya tangan, kaki, telinga
tapi aku juga tidak mampu menguasai apa yang kumiliki
aku tak mampu menumbuhkan rambut dan kukuku
aku tak mampu mengatur detak jantungku
aku tak mampu mengatur pertumbuhan badanku
bahkan mungkin sembilan puluh sembilan persen lebih yang kumiliki
tidak mampu kuatur, aku yakin Tuhan yang mengatur semua ini buatku
lalu untuk apa Dia repot-repot, dengan semua proses yang detail, rumit dan sulit ini?

begitu banyaknya hal-hal yang diluar kemampuanku
perputaran udara, pergerakan angin, kehidupan tumbuhan
terbitnya matahari, kemudian bulan yang muncul di malam hari
semakin banyak dan teramat banyak hal-hal yang ada
dan nampak di hadapanku saat aku dalam kesadaran

namun itu semua muncul dan ada di hadapanku
tanpa campur tanganku, tanpa aku yang mengatur
nyata, ada dan real yang tertangkap oleh panca inderaku

namun
menghilang, lenyap dan tidak ada dari depanku
ketika aku tidur, apapun tak ada bagiku, (tak sadar)
tidak ada bulan, tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan
apapun tidak ada, bahkan dirikupun tidak ada
dimanakah diriku saat itu, mengapa aku tidak sadar?

apapun tidak ada gunanya bagiku saat aku tidur
semua yang "kumiliki" lenyap saat aku tidur
semua yang kumiliki tidak ada gunanya saat aku tidur
mobil mewah, rumah megah, kekayaan berlimpah
lenyap dan tak berguna bagiku, semua lenyap
aku tak memiliki apa-apa, bahkan tak menginginkan apapun.

jadi segala apa-apa yang nampak dan ada itu
hanya berguna saat aku sadar saja, saat aku terbangun dari tidur
seandainya saat terbangun tapi kesadaranku hilang (gila)
maka segala milikku juga tidak ada gunanya
tidak ada manfaat dan artinya sama sekali bagiku

demikian pula, kalau seandainya kesadaranku
dihipnotis oleh seseorang maka segala apa milikku
juga tidak ada gunanya dan tidak ada manfaat apapun bagiku

demikian juga ketika ketika aku tengah terpengaruh rasa
misalnya rasa duka atau sedih yang teramat sangat dalam
maka segala apa yang ada di hadapanku juga tidak banyak berarti
aku tak memperdulikan apapun yang ada di hadapanku
semua seolah tak ada gunanya, tidak ada artinya sama sekali

begitu pula kalau aku tengah marah
semua yang ada di hadapanku seolah justru ingin kuhancurkan
atau ketika aku frustasi, depresi, putus asa
apapun yang ada di sekelilingku, tiada harga sama sekali bagiku
atau ketika rasa sakit yang begitu menyiksa badanku atau jiwaku
seolah aku justru ingin membunuh diri atau menghilangkan kesadaran

semua yang ada itu menjadi berarti
ketika aku tenang, ketika aku senang, ketika aku bahagia


Semua yang ada di hadapanku itu ternyata ada karena aku sadar
kemudian aku mengarahkan kesadaranku kepada sekelilingku
aku melihat ada langit, ada bulan, ada bintang
ada binatang, ada tumbuhan
semua ada begitu saja di hadapanku
ketika aku menyadarinya
ketika aku sadar

mengapa semua itu ada
nampak dan nyata bagiku
apakah aku yang mengadakan?
ataukah manusia atau makhluk lainnya?
tentu saja bukan aku atau manusia lain sepertiku
tentunya semua itu tak mungkin ada begitu saja
Pasti ada sesuatu yang mengadakan, ada sesuatu yang menciptakan
Yang pasti sesuatu itu Pasti Ada, dan sangat ada dan Maha Ada
sesuatu yang ada itulah yang menciptakan segala sesuatu ini
termasuk juga diriku, Dia tentulah Sang Penciptaku

Pasti dan sebuah kenyataan
karena aku kadang ada dan kadang tidak ada
maksudku kadang sadar dan kadang tidak sadar (saat tidur)
tentulah yang mengadakanku selalu sadar (tidak pernah tidur)
karena kalau Dia tidur bakal kacau balau semua urusan
Dia tentulah selalu sadar, Dialah Sang Maha Sadar
Dia tentulah yang memberikan kesadaran itu buatku
dan Dia pula yang menahan kesadaranku saat aku tidur

Pasti Dia punya satu tujuan dengan memberikan kesadaran ini
ya ... mengapa Dia mempersiapkan segala sesuatu yang luar biasa ini
serba berlebih, serba banyak, serba hebat dan segala serba
lihat saja nyamuk saja berbagai macam jenis nyamuk
burung ada ribuan jenis burung, lalu tumbuhan beribu variasi
hewan dari segala macam jenis, bentuk dan ukuran tak terhingga
dari yang tampak dan yang tidak tampak
dari yang kita sudah tahu sampai yang kita belum tahu
di darat, di laut, di udara dan di tempat yang kadang tak kita bayangkan
di dalam perut kita, di air ludah kita dan di mana saja yang kita belum tahu
kok rasanya keterlaluan banyaknya, teramat banyak tak terhingga


Dia memberikan kesadaran kepadaku tentu saja agar aku tahu
bahwa Dia itu ada, Dia itu hidup dan Dia itu sadar, Dia tidak tidur
lalu Dia menciptakan banyak hal tentu saja untuk membuktikan kepadaku
bahwa Dia itu mampu menciptakan apa saja, Dia itu sangat teliti dan mendetail,
Maha pandai, Dia itu mampu mengatur, Dia itu mampu menguasai
Dia itu mampu menghidupkan, Dia mampu memberi makan, mampu memelihara
Dia juga mampu mematikan dan mampu menghidupkan apa saja yang sudah mati
Dia yang mengatur semua proses dan apa saja yang nampak di hadapanku

wah.... wah ... kok repot luar biasa
proses mengadakan ini melalui jangka waktu yang sangat panjang sekian ribu bahkan juta tahun
untuk sampai mempersiapkan bumi dan segala sesuatunya supaya layak dihuni manusia
proses panjang, proses rumit, teliti, terinci, terencana, teratur, "Grand design" Maha Karya.
bayangkan untuk membuat suhu bumi seperti ini saja harus menggunakan perencanaan
dengan menempatkan posisi bumi seperti ini, dan hanya posisi ini satu-satunya
bergeser sedikit saja, maka bumi membeku, atau bahkan bumi terlempar keluar dari orbit
dan hancur dalam kegelapan alam semesta

untuk menciptakan airpun juga maha rumit, luar biasa rumitnya, tak terkira
lalu menciptakan makhluk kecil seperti plankton atau nyamuk
weleh .. weleh ... nggak usah difikir lah
manusia yang menciptakan burung-burungan (pesawat terbang) saja
rumit dan sulitnya luar biasa kok, apalagi lalat atau nyamuk
yang serba lengkap, ....ah semakin berat saja mikirnya

kalau hanya untuk membuktikan Dia itu Maha pandai
tentu saja cukup menciptakan burung atau lalat
kan sudah cukup membuktikan bahwa Dia itu Maha pandai
kok harus menciptakan segala sesuatu berlimpah banyak
seperti sekarang ini ya .... serba luar biasa
namun kok ya anehnya, masih ada orang yang sadar
dan nggak percaya kalau lalat itu ada yang menciptakan
orang bilang "mother nature", atau alam yang mencipta
uuuh ... ini lebih konyol lagi, soalnya mother nature itu
seperti apa? apakah itu bumi?. ataukah langit? apa seumpama batu-batuan
lho mereka semua benda mati kok.
pasti harus ada sesuatu yang hidup yang menciptakan
pasti harus ada sesuatu yang sadar yang menciptakan
pasti harus ada sesuatu yang sangat pandai yang menciptakan
lha .... makhluk yang pandai seperti manusia saja nggak bisa
kok ya masih tetap nggak percaya
ada yang berpendapat semua ini ada karena proses kebetulan
... nah ini lebih konyol lagi
sama seperti dikatakan ada kumpulan besi-besi yang kebetulan bergabung
ngumpul menjadi satu akhirnya membentuk menara Eifel ...percaya?
atau kumpulan batu-batu yang kebetulan membentuk Borobudur
pasti lebih-lebih nggak percaya kan.
Jawabnya pasti tahu kan.
Ya pasti harus ada yang menciptakan dan membuat semua ini.

Segala sesuatu yang ada di alam itu akan tetap, kalau tidak ada yang mengusik atau menggerakan
sesuatu itu akan berada dalam kondisi diam, atau tidak ada gerak, tidak ada perubahan
kondisi statis, tanpa detak, tanpa denyut, diam dan kosong bila tiada kekuatan atau daya atau energy
yang mempengaruhinya atau membuat sesuatu itu bergerak atau berubah
pasti ada sesuatu yang menggerakkan, dan sesuatu itu harus ada dan pasti ada
sesuatu yang ada pasti ada yang menciptakan,
sesuatu yang bergerak pasti ada yang menggerakkan,
sesuatu yang hidup pasti ada yang menghidupkan

Otak atau rasio kita akan menolak dan menetang keras kalau tidak bisa menerima logika sederhana ini.

Aha... pasti ada sebuah tujuan yang pasti
pasti ada sebuah "grand design" atas semua yang ada di alam ini
ada sebuah rencana besar yang disusun rapi terencana dan pasti
sebuah "KETETAPAN YANG MENDAHULUI"
Sesuatu yang sudah direncanakan
sesuatu yang sudah digariskan
sesuatu yang sudah ditentukan sebelum semua ini ada

Dalam perenungan berkaitan dengan ini
Rencana atau design ini tentu saja berhubungan langsung dengan penciptaaan diriku
adanya diriku yang sadar ini tentu adalah salah satu bagian dari rencananya
cuma masalahnya aku kok ngga tau ya, rencana yang khusus bagiku itu apa?
bahkan kadang-kadang aku sok tahu, atau malah ngga mau tahu
dengan rencanaNya, malah-malah menentang rencanaNya (yaitu takdirNya).

contoh sederhana saja
aku ini ngga bisa melukis, nah disuruh menjadi pembantu dari
seorang pelukis hebat yang terkenal misalnya saja Affandi atau Basuki Abdullah
membantu apa saja bagi sebuah rencana besarnya yang aku tidak tahu
yang aku tahu hanyalah apa yang aku tahu dari hari ke hari
mengambilkan kain kanvas, mengambil kuas, mengambil warna dan mengaduknya
aku harus membantunya mencoret ini dan itu sehingga tercipta banyak lukisan
dari hari ke hari itu dan itu saja namun ternyata
tujuan akhirnya adalah sebuah pameran lukisan di tahun depan
sayangnya aku ngga tahu sebelumnya apa tujuan dan ngga tahu hasilnya nanti seperti apa

yang aku tahu hanya disuruh ini dan disuruh itu
di minta ambil kain, lalu disuruh ambil warna ini dan warna itu
kemudian diharuskan mengaduk-aduk warna, ganti membawa ini kesini
belum selesai ini lalu disuruh ganti yang lain
benar-benar ruwet, membingungkan karena aku ngga tahu apa-apa
bahkan kadang ketika disuruh mengambil warna kuning
aku ngotot dan memohon warna hijau saja
ketika disuruh mengambil kanvas, aku memohon-mohon agar membawa kain

seperti itulah rencana dan takdir Tuhan kepadaku
aku seringkali ngotot dan memohon apa yang menurutku baik
sementara Tuhanku tengah melukiskan takdir terbaikku
namun aku memaksakan warna atau tidak mau mengambilkan kain kanvas
akhirnya lukisan takdirku akan berantakan

atau misalnya saja aku harus membantu seorang arsitek yang jenius
untuk membangun sebuah gedung indah untukku
namun aku ngga tahu bentuk bangunan itu seperti apa nantinya
aku ngga tahu apa-apa tentang rencana, design atau prosesnya
yang aku tahu hanya dipaksa kerja ini dan kerja itu
pergi kesini lalu ke sana, membuat ini dan membuat itu
rasanya hanya kesal dan marah saja
karena nggak tahu apa-apa

itulah bangunan takdir kita yang direncanakan Tuhan
maka ikuti saja, jangan membuat atau mencipta sesuatu
yang hanya memperlambat pekerjaan bangunan itu
atau bahkan merusak rencana Tuhan yaitu membangun sebuah gedung indah
tetapi tentu saja Tuhan membiarkan saja, kalau kita tidak mau
karena terserah kita apakah akan mengikuti atau tidak


kalau kita sadar dan menjadi pembantuNya
dalam membangun bangunan takdir kita
maka kita akan bekerja sambil tersenyum
karena kita yakin dan percaya bahwa rencana atau designNya
adalah design terbaik bagi kita, rencana kita hanya
akan memperlambat dan bahkan menggagalkan hasil terbaik
yang sedang direncanakan bagi kita
terserah kita sendiri apakah akan bersungguh hati
dan mempercayaiNya ataukah tidak

namun bangunan kita itu ibaratnya salah satu bangunan kecil
dari rencana besar sang Arsitek yaitu membangun sebuah kota
maka ketika itu terjadi mau atau tidak mau
suka atau tidak suka bangunan itu harus jadi
tentu saja kadang tidak tercapai hasil terbaik
ketika kita tidak suka rela dan sungguh-sungguh mengerjakannya

Yang terpenting adalah ketika kita sadar sedang membantu Sang Arsitek
maka kita akan membantu dengan sungguh-sungguh dan selalu bersuka cita
karena kita sadar tengah membangun sebuah bangunan
sedangkan bangunan itu nantinya akan menjadi salah satu bagian penting
dari sebuah kota yang akan dikenang dan dilihat oleh pengunjung
yang akan menempati atau datang ke kota itu nantinya

Atau ketika kita sadar tengah membantu Sang Pelukis
kita tidak akan ngotot mengambil warna beda ketika disuruh
karena kita tidak tahu apa rencana Sang Pelukis
gambar apa yang akan dilukis atau warna apa yang akan diambil
tentu saja ketika sebuah gambar selesai dan membentuk suatu karya
kadang kita mampu mengerti makna atau arti gambar itu
namun kadang lukisan itu abstrak sehingga kita tidak tahu artinya
namun tentu saja ada seorang penikmat seni yang tahu maknanya


Ketika kita sadar akan tugas dan kewajiban kita
sadar akan rencana besar atau tujuan akhir kita
maka kita akan menjalani hidup dengan bergembira
akan menikmati setiap perjalanan dengan bersuka cita
menyelesaikan satu buah lukisan satu demi satu
ketika diminta mengaduk warna tidak menolak
ketika diminta menggores ke kanan ikut saja
disuruh melukis apapun hanya mengikuti saja

sedikit demi sedikit kita akan belajar cara melukis
kita akan mampu membuat lukisan burung atau lainnya
kita akan meniru cara Sang pelukis
kita akan meniru cara mengaduk warna
maka tangan kita akan menjadi tangan bagi Sang Pelukis
kaki kita akan menjadi kaki Sang Pelukis
jiwa kita telah kita samakan dengan kehendak Sang Pelukis

maka ketika kita membuat sebuah lukisan
pada hakekatnya adalah lukisan Sang Pelukis itu sendiri
tentu saja dengan latihan panjang yang tak kenal lelah
yaitu menjadi murid, menjadi abdi, menjadi pelayan
menjadi hamba, menjadi bagian hidup sang pelukis

sampai mengerti jiwa sang pelukis
maka tangan, kaki, dan mata kita
adalah tangan kaki dan mata Sang Pelukis
lukisan yang kita lukis adalah mengikuti kehendak dari Sang Pelukis

namun tentu saja kita bukan Sang Pelukis
karena Sang Pelukis mempunyai banyak murid seperti kita
ketika semakin banyak orang yang mampu menjadi tangan dan kaki Sang Pelukis
maka akan tercipta banyak lukisan-lukisan karya Sang Pelukis
sehingga pameran akbar dari Sang Pelukis akan mampu digelar
tercipta dan nyata sesuai dengan apa yang dikehendaki Sang Pelukis
yang tentu saja Maha karya yang luar biasa karena sang pelukis
adalah pelukis yang jenius, yang luar biasa hebat dan pandainya

Marilah kita semua melukis takdir kita masing-masing
marilah kita semua membangun bangunan indah takdir kita masing-masing
mengikuti rencana atau kehendak Sang Pencipta bagi diri kita
rencana khusus yang dipersiapkan bagi masing-masing individu
yang terikat dalam sebuah rencana besar penciptaan umat manusia
membangun sebuah peradaban manusia
yang "Baldatun toyyibatun warobbun ghofur".

Bukan menurut kehendak kita atau kehendak manusia atau kehendak individu
namun sesuatu yang sesuai dengan kehendak Sang Pencipta
semua itu ada dalam sebuah kata yaitu "Keyakinan"

================================================

Ketika Allah berkehendak dalam Kun fa ya kun.
Maka realitas yang akan teramati bagi kesadaran manusia yang mengamati
adalah semacam "energy kehendak" atau "energy makna" atau "energy ide" atau "kekuatan".
Artinya ada "sesuatu" yang bersifat mempunyai tenaga memaksa yang secara fisika adalah "energy".
Energy tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
namun hanya mengalami perubahan bentuk dari satu energy ke energy lain.

Sehingga timbul pertanyaan "Apa yang menyebabkan adanya energy itu".
Kekuatan apa yang menggerakkan perubahan energy ini atau
ide dasar apa yang dibawa oleh energy ini
yang berubah-ubah tergantung suatu keadaan yang terbarukan.
Seperti dalam contoh energy elektron yang saling mengikat.
Ada ide dasar.
Ada unsur yang meluruh, contohnya melepaskan energy
seperti yang terjadi dalam reaksi nuklir di matahari.

Keseluruhan alam semesta ini adalah perputaran energy,
dari satu energy ke energy lain.
Ada energy yang masih diam misalnya energy potensial,
ada energy yang bergerak atau energy kinetik.
Atau energy lainnya energy panas, energy listrik, energy nuklir dan sebagainya.

Setiap atom membawa informasi bawaan,
atau basic manual yang mampu menggerakkan energy
yang dikandungnya untuk melakukan suatu tindakan (action) berdasarkan kondisi yang terjadi.
Sehingga setiap atom bisa dan mampu menyesuaikan
dan berbuat sesuai dengan kondisi yang terjadi pada saat itu.
seumpama pada contoh atom H yang bergabung dengan atom lain,
selalu mampu menyesuaikan dengan kondisi berdasarkan keadaan saat itu.
Bertemu dengan O, menjadi air, bertemu dengan yang lain akan berubah sifatnya.

Atom-atom ini seperti pita-pita magnetik pada CD, atau DVD atau hard drive di komputer
yang menyimpan perintah-perintah dasar, gambar, suara, lagu atau film atau apa saja.
menyimpan ide, menyimpan informasi, menyimpan kehendak Sang Pencipta.

Informasi bawaan ini yang men "triger" atau menggerakkan energy yang dikandungnya
yaitu energy ikat dari inti atom untuk membentuk sel,
dan sel membentuk organ atau membentuk suatu unsur dan lain sebagainya.

Dalam penciptaan manusia adalah DNA, inilah informasi bawaan.

Sebetulnya tidak tepat disebut informasi bawaan,
karena ini juga melakukan tindakan jadi tidak sekedar informasi.
Mungkin sebagai operating system bawaan atau suatu program bawaan
yang harus dikerjakan oleh setiap sel atau atom atau bagian yang lebih kecil lagi.

Pertanyaannya: Mampukah kita membaca program bawaan ini?.
Bagaimana caranya?.

Program bawaan ini adalah sesuai dengan ketetapan Allah: "Kun fa ya kun".
Yaitu kehendak Allah yang mendahului.
Ketetapan Allah bagi sel tubuh atau bagi raga kita.


Program ini termasuk dalam program terhadap kumpulan sel yang membentuk raga,
yang kita sebut sebagai "takdir".
Program awal yang didesain untuk raga pada saat penciptaan raga ini.

Pertanyaannya: mampukan kita membaca program bawaan yang ada pada raga ini?
Bagaimana caranya?.
Caranya memohon kepada Allah, dengan bertanya, sehingga timbul sebuah keyakinan
di dalam diri kita bahwa itulah kehendakNya yang harus kita lakukan.

Parkateknya adalah dengan silatun, dengan sholat yaitu mencoba membaca apa
"skenario Allah"
"rencana Allah"
"takdir Allah"
Bagi masing-masing diri kita.

============================================================


Catatan penting:

Sholat harus dimulai dengan niat yang kuat, tekad yang bulat.
Kemudian masuki kekosongan jiwa yaitu dengan taubat,
hal ini hanya bisa dimasuki dengan pasrah dan ikhlas
pasrah dan ikhlas ini adalah titipan rasa yang diberikan Allah
ketika kita telah melakukan niat yang sepenuhnya karena Allah.
ketika kita mengarahkan taubat ini kepada Allah
Selanjutnya akan timbul daya yang mengalir lembut di dada
seperti gumpalan awan yang lembut
yang akan bergetar mengikuti dzikir
terasa sejuk dan atau dingin seperti kapas atau busa
yang akan terasa meluas dan meluas sampai tak terbatas
sehingga menimbulkan ketenangan yang luar biasa
ketentraman yang diturunkan oleh Allah
dalam getar dzikir yang hanya tertuju kepadaNya


Wassalam


Imam Sarjono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.