Senin, 05 September 2011

Meditasi Dalam Gerak

Prinsipnya sederhana yaitu 2N:

- Nekad: Jiwa tanpa persepsi, atau kosong atau bisa juga disebut zero mind. Sambungkan ke Allah. Nekad aja nyambung terus
- Ngotot: Raga menjalankan aturan yang ditetapkan dalam syariat. Ngotot terus, kerjakan sebaik kemampuan. Apakah puasa, sholat atau yang lainnya.

Dengan nekad nyambung ke Allah, maka Allah akan meniupkan kepasrahan ke dalam jiwa kita.

Ditiupkan Sikap jiwa yang pasrah:
Pasrah adalah sikap jiwa yang menerima Allah total.
Mewakilkan seluruh urusan kepada Allah.
Berserah diri kepada Allah.
bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Sikap jiwa yang kosong, menyerah total.

Namun disini sikap raga
adalah "ngotot", berusaha sekuat tenaga
kalau mampu berlari akan berlari
kalau mampu berjalan akan berjalan
kalau hanya mampu merangkak maka akan merangkak
berusaha terus, sekuat tenaga, sekuat kemampuan

Maka sikap raga (realitas) kita adalah ngotot berusaha sekuat tenaga
dengan sikap jiwa tak berdaya sama sekali, bergantung sepenuhnya kepada Allah

itulah sikap pasrah

Selanjutnya jiwa (aku) hanya akan menjadi pengamat, mengikuti kehendak Allah,
sedangkan raga akan sibuk menjalankan realitas hidup yang diatur oleh Allah.
Maka Allah akan menurunkan:
Rasa iman di dalam hati
Taqwa ke dalam hati

Ketentraman di dalam hati

Kemudian jiwa mengamati daya apakah yang bekerja di dalam raga?.
Agar mampu menggunakan daya Allah dalam realitas raga.


Catatan penting:

Panggilan adhan hari ini menyiratkan sebuah pesan khusus:
Ketika memanggil. Haya ala sholah dan haya ala falah
kita menjawab:
La haula wala quwata ila billah
Ayolah kita sholat dan ayolah meraih kemenangan
jawabnya adalah: Tiada daya upaya selain menggunakan daya Allah
yaitu untuk sholat dan untuk meraih kemenangan

Maka sungguhlah, sholat tidak akan mampu ditegakkan dengan menggunakan daya sendiri
yaitu daya ego, atau nafsu, tetapi harus menggunakan daya Allah

Maka Sholat dengan menggunakan daya Allah baru terasa nikmatnya sholat.
(dalam sebuah tulisan lama yang terasa sangat tepat saat ini)
Sholat
akan mencapai puncak ekstase ruhani
dimana kenikmatan, keindahan, kegembiraan
cinta menemukan wadah yang tepat
betapa selalu ingin berada disitu
berlama-lama, dalam senandung rindu
dalam kenikmatan tiada kira
terasa ruhani yang penuh
bergelora, beriak, mengalun
mengikuti gelombang cinta Ilahi
keindahan atas keindahan
kebahagiaan di dalam kebahagiaan
kedamaian meliputi kedamaian

serasa ingin rebah terus, diayun
dipeluk dalam bahagia
tertidur
dalam damai selamanya
dalam dekapan cinta
gelombang cinta Ilahi
dalam sholat
selamanya


namun bukan itu
bukan itu
bukan itu
dan bukan itu
selama raga masih membutuhkan makanan
selama kaki masih menginjak bumi
apabila setiap hari badan masih didera derita
masih banyak hal harus diselesaikan
masih banyak tugas perlu dituntaskan
masih banyak orang membutuhkan uluran tangan
masih saja badan ini ada di bumi
maka kenikmatan ruhani bukanlah
menjadi tujuan hidup
bukan sesuatu yang dikejar
dinanti ditunggu dan diharap selalu
kenikmatan ruhani dalam sholat adalah sebuah rehat
sebuah istirahat, sebuah saat melepas lelah
sebuah mikraj bagi manusia biasa
untuk bercengkerama, bertegur sapa
menatap keindahan Sang Pencipta

ketika raga telah lelah, lemas dan tiada daya
ketika semangat telah mulai memudar
ketika rasa sakit mulai menekan
ketika masalah semakin memberat
ketika beban terasa tak tertahankan
maka
saat itulah
isi ulang energy ruhani diperlukan
agar mampu menghadapi seluruh masalah
agar mampu mengatasi setiap persoalan
seperti segelas air saat kehausan
seperti pelukan kerinduan setelah lama berpisah
seperti lambaian tangan kekasih
seperti doa ayah dan ibunda
seperti gelora semangat pejuang
seperti nyanyian cinta
itulah sholat
itulah istirahat
itulah mikraj
bagi kita


maka itulah sholat

Istirahatkan raga kita dengan sholat
isi ulang cinta kita dengan sholat
untuk menapaki kehidupan sehari-hari
kuat dan teguh menghadapi kesulitan
badai kehidupan bagaimanapun besarnya

karena kita memiliki
sumber kekuatan yang tak pernah habis
yaitu sholat

sholatlah, maka hatimu akan menjadi tenteram



Wassalam


Imam Sarjono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.