Sumber : http://hensyam.com
Beberapa hari yang lalu, di rumah kami ada acara kumpul-kumpul ibu
mertua dengan teman-teman semasa sekolahnya dulu di PGA (Pendidikan Guru
Agama) di Payakumbuh. Ibu mertua yang baru datang liburan dari kampung,
ingin reunian dengan teman-teman sekolahnya dulu yang saat ini berada
di Jakarta dan sekitarnya.
Bapak-bapak dan ibu-ibu umur 50-an pun berdatangan, dan rumah kecil
kami alhamdulillah cukup menyambut mereka dengan hidangan ala kadarnya.
Rumah kami pun ramai di datangi oleh teman-teman ibu yang kebanyakan
mereka adalah para guru. Ada satu bapak yang menarik perhatian saya.
Seorang guru di salah satu SMA Jakarta. Datang dengan mobil Land
Cruiser Cygnus. Wow! Seorang guru dengan mobil mahal dan dengan supir
pula!
Sebelumnya, saya sudah mendengar beliau dari cerita ibu mertua. Tentang
temannya ini yang guru dan juga seorang Pebisnis sukses. Juga cerita
kedermawan beliau di kampungnya.
Dalam bayangan saya, beliau itu pastilah seseorang dengan tampilan
tertentu layaknya orang kaya kebanyakan. Dengan wibawa dan gayanya
tersendiri. Tapi yang saya lihat kali ini adalah seorang lelaki yang
tenang, bersahaja, dan biasa saja. Selain tentu saja aura tertentu yang
melekat padanya.
Ketika para orangtua paruh baya ini berkumpul di ruang tengah,
bercanda, bercerita nostalgia karena sudah puluhan tahun tidak
berjumpa, saya mendengar saja sekilas suara mereka dari teras rumah.
Dalam bayangan saya si pak Guru ini sudah pasti akan mendominasi
pembicaraan, atau pertemuan akan terfokus pada kekuatan-kekuasaannya.
Sebagaimana biasanya kalau dalam satu pertemuan, saya perhatikan
biasanya orang-orang kaya dan hebat selalu mendominasi pembicaraan atau
terfokus ke dia. Tapi, saya hampir tidak mendengar suaranya.
Yang dominan dan banyak heboh ternyata teman-temannya yang lain. Suara
beliau kalaupun sekali-kali terdengar biasa-biasa saja dan tenang.
"Saya harus berguru kepada orang ini", batin saya bersuara.
Selagi mereka berbincang dan bercanda di dalam, saya sempatkan untuk
mengabadikan diri berfoto di depan mobil pak guru. Lumayan, saya
mendapatkan bahan afirmasi dengan berfoto di mobilnya:). Apalagi nomor
plat mobil ini, B XX HSB sesuai pula dengan inisial atau singkatan nama
saya: Helsusandra Syam. Lalu, "B" di belakang "HS",
artinya apa kak?, tanya isteri saya. Yaa... `kan diawali dengan
"B" dan diakhiri juga dengan "B", kilah saya
`maksain. He.he... Seolah alam memberi pertanda, akan hadirnya
Triliuner Baru:).
Ketika saat makan siang, saya berkesempatan ngobrol dengan pak Guru dan
teman-temannya. Di bagian rumah yang juga merupakan tempat produksi
pakaian renang muslim—bisnis saya dan isteri, saya menceritakan
bisnis saya karena ditanyakan oleh mereka. Saya bercerita agak banyak
berharap dapat atensi dari pak Guru, karena saya memang berniat untuk
mendapatkan ilmu dari beliau.
Sekali lagi, saya pikir beliau akan seperti pebisnis lainnya akan
bercerita banyak menimpali saya. Lalu memberikan nasehat, masukan,
sharing atau segala macamnyalah. Ternyata saya salah, beliau
benar-benar low profile. Lebih banyak mendengar. Yang banyak
tanya-tanya dan berkomentar malah teman-temannya yang lain.
Selepas kami shalat Ashar berjamaah di mushola dekat rumah saya baru
bisa ngobrol sedikit langsung dengan beliau. Lalu, ketika acara selesai
dan beliau akan pulang memesan satu stel pakaian renang kami,
"Untuk ngajak isteri berenang", kata pak Guru sambil tertawa
ditanya oleh teman-temannya untuk siapa.
Ketika saya minta kartu namanya, saya sampaikan ke beliau, "Pak,
kapan-kapan saya boleh main ke rumah ya. Saya ingin berguru ke bapak
mengenai bisnis. Mau jadikan mentor".
"Ah, sudah bagus bisnis ini. Tak perlu lagi belajar ke saya",
kilah beliau merendah. Beliau bersedia, kapan-kapan saya bisa datang
bersilaturahim ke tempatnya. Semoga saya bisa belajar banyak dari pak
Guru ini. Sedikit saya dapat cerita dari ibu mertua, tentang bisnis
yang berkah dari pak guru ini, sesuai pula dengan nama perusahaanya:
Berkah Group.
Ternyata kita temukan banyak orang-orang hebat yang Ć¢€‹low
profileĆ¢€‹, luput dari media dan publikasi. Tanpa panggung dan
sensasi, mereka berbuat untuk negeri.
Mengenai bisnis, perjuangan dan kisah hidupnya yang lain, lain waktu
akan saya ceritakan kembali. Semoga suatu saat nanti saya dapat bertemu
kembali dengan pak Guru ini. Ingin berguru langsung dan mendapatkan
ilmu dan pengalamannya, dan bisa pula membagikannya kepada teman-teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.