Ketika anda mendatangi pertemuan atau seminar, cobalah perhatikan deretan bangku mana yang paling penuh duluan. Lalu anda sender mengambil tempat duduk di deretan bangku ke berapa?
Sepanjang pengamatan saya, bangku yang penuh pertama kali adalah deretan bangku ketiga ke belakang. Apakah anda termasuk orang yang suka duduk di deretan bangku tersebut?. Bahkah dalam shof sholat berjamaahpun demikian, jika memungkinkan kita lebih suka berada di shof kedua kebelakang. Jika ada shof yang lowong, kita member kesempatan orang lain untuk mengisinya. Padahal ini dalam keadaan beribadah, dimana pahala yang diterima orang yang berada di shof pertama akan jauh lebih tinggi daripada di shof dibelakangnya.
Lalu kenapa orang lebih suka duduk di deretan bangku belakang, ketimbang dibangku yang pertama? Mungkin jawabnya akan berbeda-beda. Namun sebenarnya ada perasaan yang jauh dilubuk hati mengatakan” saya tidak pantas duduk dibangku pertama”. Ya, perasaan rendah diri. Mungkin anda menolak, terhadap tuduhan ini dengan mengutarakan berbagai argumentasi.
Namun bukahkah anda tahu bahwa, orang yang penting dan terhormat selalu mendapatkan deretan bangku yang terdepan?. Lalu kenapa anda tidak mau duduk di deretan bangku pertama? Kenapa anda tidak mau berdiri di deretan shof pertama ketika anda sholat. Sadarkah anda siapa yang sedang anda hadapi? Jika anda berada di deretan bangku pertama dari sekian ratus peserta seminar, atau di deretan shpf pertama dari sekian ribu jamaah. Betapa mulianya betapa pentingnya kedudukan anda dihadapan para pembicara atau Allah SWT?
Tanpa anda sadari ada perasaan rendah diri dalam hati anda jauh dipojok yang paling dalam. Sangking jauhnya sampai-sampai anda tidak menyadarinya. Padahal rasa rendah diri ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan anda. Coba anda bayangkan apa yang terjadi jika dalam lubuk hati anda, ada rasa tidak pantas menjadi orang kaya, tidak pantas menjadi pemimpin. Akankah anda bisa menjadi kaya atau menjadi pemimpin?
Jadi yang menjadikan anda kaya atau miskin adalah keyakinan pada diri anda sendiri. Apakah anda pantas atau tidak menjadi orang kaya. Apakah anda pantas atau tidak menjadi seorang pemimpin. Coba berdirilah dicermin, amati benar-benar orang yang ada didepan anda, apakah dia pantas menjadi orang kaya. Lalu seberapa banyak kekayaan yang dapa dimilikinya?. Apakah dia pantas menjadi seoarang pemimpin?. Seberapa besar pengaruh yang dapat dibawahinya? Jika orang yang ada didepan anda tersebut pantas menjadi orang kaya atau pemimpin doronglah dia untuk membuktikan keyakinan anda, bahwa orang yang berada didepan anda itu untuk mewujudkan impiannya, sebagaimana yang anda dugakan.
Lalu pantaskanlah dia untuk selalu berada duduk dibangku terdepan dalam setiap seminar maupun pertemuan lain. Bertanyalah, dan berilah komentar. Karena sebagai orang penting pendapat anda akan selalu didengar dan dinantikan . Berdirilah dishof terdepan ketika sholat berjamaah. Saya yaqin cepat atau lambat orang yang ada didepan anda yang anda anggap pantas menjadi orang kaya atau pemimpin sukses itu akan segera membuktikan kepada anda bahwa dia memang pantas menjadi orang kaya atau pemimpin yang dirindukan.
Lakukan hal ini setiap hari ketika anda bercermin dan berilah selamat dan senyum yang indah ketika dia melakukan sesuatu yang membanggakan anda. Dia sangat mengharapkan support dan simpati anda.
Semoga bermanfaat.
See you and the top
Muallif Wijono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.