By jamilazzaini
Seorang bujangan bernama Irzen Norman usianya sudah menginjak 36 tahun. Sudah puluhan kali ia naksir cewek, namun selalu gagal. Teman-temannya sering menggoda, “Kamu sih cari cewek yang selalu beda keyakinan. Kamu yakin mau sementara ceweknya yakin gak mau.” Teman yang lain menggoda, “Kamu cocoknya buat group 8L, Liku Liku Laki-Laki yang tidak Laku Laku sehingga Luka Luka.”
Bukan hanya itu, orang tuanya juga sering mendesak agar ia segera menikah. Memenuhi banyak tuntutan akhirnya ia datang ke sesepuh kampung dan bermohon, “Pak, saya sudah cari jodoh kemana-mana selalu gagal, sekarang saya pasrahkan kepada bapak, tolong carikan jodoh buat saya. Apapun yang bapak pilihkan saya terima.”
Sesepuh kampung yang terkenal bijak itu kemudian berkata, “Baiklah, kebetulan ada seorang janda yang juga minta dicarikan jodoh. Janda itu cantik, cerdas, lincah dan kaya. Ia punya satu orang anak dan punya sebelas perusahaan. Hanya saja wanita itu mengajukan syarat, siapapun yang menikahinya harus bersedia mengelola sebelas perusahaannya dan mencintai anak tunggalnya.”
Dengan mata berbinar Irzen Norman menjawab, “Kebetulan saya juga mau fokus bisnis, karena kata teman saya, 9 dari 10 rizki itu datangnya dari bisnis, saya sudah mengajukan resign dari perusahaan saya. Kalau saya menikahinya tentu saya harus mencintai anaknya. Jadi saya bersedia memenuhi permintaannya.”
Sesepuh kampung itu kembali bertanya, “Benar kamu yakin?” Irzen Norman menjawab mantap, “Siap! Saya yakin 100 persen janda itu jodoh saya.” Sambil menarik napas panjang sesepuh kampung itu berkata, “Baiklah kalau kamu sudah mantap menikahinya, setelah ini kita ke rumah janda itu sekaligus berkenalan dengan anaknya yang baru PENSIUN dari tentara.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.