Dalam seni Visual, ada tiga elemen dasar yang palng penting untuk
menciptakan sebuah karya visualisasi yang mengekplorasi imajinasi
kreatif manusia. Ketiga elemen dasar visual tersebut adalah Color
(warna), Shape (bentuk) dan Texture (tekstur). Ketiganya menyatu
dalam kombinasi yang diciptakan oleh para Filmmaker dan TVmaker
untuk dapat memberikan rasa keindahan bagi penikmatnya/penontonnya.
Nah, dalam industri televisi dan film, elemen Warna seringkali
menjadi perdebatan karena warna sangat erat hubungannya dengan
referensi, kombinasi dan percampuran. Nah, tips kali ini mencoba
mengingatkan kita semua darimana warna dasar untuk Televisi berasal?
Warna putih sebagai Color Reference adalah percampuran antara warna
Merah (30%), Hijau (59%) dan Biru (11%). Itulah mengapa "White
Balance" dilakukan pada kamera dengan menggunakan objek berwarna
putih.Ini terjadi karena sinyal warna putih akan selalu berubah
tergantung dari kondisi pencahayaan dan suhu yang berbeda yaitu Day
Light atau Tungsten.
Warna Percampuran lain adalah:
Yellow = Red + Green
Magenta= Red + Blue
Cyan = Green + Blue
Sedangkan "the word of RGB (Red, Green, Blue)" juga mempunyai arti.
Mengapa kita menyebutnya sebagai RGB? bukan GBR atau BRG? ini ada
hubungannya dengan Human Skin Tones dimana warna kulit manusia
didominasi oleh elemen warna Red (Merah), lalu Green (Hijau) dan
terakhir Blue (Biru). Atau sering dikenal dengan rumus R>G>B. Itulah
mengapa dalam teknik Chroma Key digunakan latar belakang warna biru
atau hijau bukan merah.
Warna Hitam saat ini telah menjadi "the color of cool". Hitam adalah
warna penegas, pemberontak, klasik, elegan, tanpa kompromi, dan
berbagai sebutan lainnya. Bahkan kedua elemen visual Shape (Bentuk)
dan Texture (Teksture)sangat dipengaruhi leh warna hitam. Lihat saja
Play Station 2, iPOD, Handphone, Laptop, dsb menjadi lebih indah
dengan warna hitam.
Sumber : Bung Nara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.