Sabtu, 22 Juni 2013

Jika uang bulanan di dompet kita bisa berbicara

Jika uang bulanan di dompet kita bisa berbicara, niscaya mereka selalu berdebat kemana seharusnya uang-uang itu dibelanjakan saat ini. Bagi sebagian besar orang, income bulanan yang tetap, spending yang sudah terdaftar, sulit memberikan ruang untuk terjebak melakukan impuls buying. Kalaupun terjadi, kartu kredit adalah dewa penolong untuk keinginan bisa terwujud. 
  
Contoh perang di dompet kita, bisa dilihat di bulan juni ini. Ketika kebutuhan sekolah, liburan, persiapan Ramadhan, mudik dan Lebaran, harus bisa dicover oleh 2 bulan gaji Juni – Juli dan THR satu kali gaji pokok. 4 tahun kedepan makin sulit kita membagi uang di dompet. Ditambah dengan kenaikan harga-harga, BBM, listrik, makin serulah perdebatan uang dalam dompet kita. 
  
Share of Wallet is the percentage ("share") of a customer's expenses ("of wallet") for a product that goes to the firm selling the product. Different firms fight over the share they have of a customer's wallet, all trying to get as much as possible. 
  
Terjemahan ngawurnya sbb: Share of Wallet adalah prosentase pelanggan membagi pengeluarannya untuk berbagai produk/jasa yang dijual produsen dan penyedia jasa. Berbagai perusahaan berperang merebutkan bagian dari dompet pelanggannya. Dan semuanya berusaha mendapatkan bagian dari dompet pelanggan sebanyak mungkin. 
  
Mengambil contoh dari data Indonesia Market Outlook 2011 (Nielsen), orang kelas menengah Jakarta membagi uang didompetnya setiap bulan sbb: 
  
31.37 %           - untuk makan 
16,01 %           - untuk pendidikan 
11,03 %           - bayar asuransi 
10,23 %           - transportasi 
8,08 %             - buat beli baju 
6.26 %             - buat telpon sms BB dan internetan 
5,69 %             - buat rumah 
4.65 %             - listrik 
3,11 %             - kesehatan 
3,56 %             - lainnya. 
  
Tetapi data diatas bisa tidak berlaku hari ini karena serunya perang di dompet kita yang sudah mengacaukan prosentase-2 tersebut. 
  
Lalu bagaimana bisa produk kita dan perusahaan kita bisa memenangkan perang di dompet pelanggan ? Jawaban ngawurnya kira-kira berikut. 
  
1.      CRM wajib hukumnya. Banyak yang sudah tahu CRM (Customer Relationship Manegemnt), tapi ngga serius menerapkannya. 
  
2.      Release produk baru yang memang selalu dibutuhkan pelanggan kita. Bukan me-release produk baru untuk pelanggan baru. 
  
3.      Bangun Share of Mind lebih kuat di benak pelanggan kita, melalui berbagai aktivitas marketing dan branding. 
  
4.      dan masih banyak lagi ….cari sendiri yaa …. 
  
Ok, met week-end .... Keep Fighting to Win Share of Wallet 
  
Salam sukses 
Rosihan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.