Saksikan di RIWAYAT, Trans TV,
Minggu, 11 Maret 2012, pukul 13.00 WIB
Bicara tentang sejarah musik
pop Indonesia, tidak mungkin tanpa menyebut Koes Plus. Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang
dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan
dari Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor
musik pop dan rock 'n roll di Indonesia.
Koes Bersaudara
(1963-1968) beranggota Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Nomo
Koeswoyo. Grup ini pernah dipenjara pada 1965, di zaman Presiden Soekarno,
karena aliran musik “ngak-ngek-ngok”-nya dianggap mewakili politik kapitalis.
Dari kelompok Koes
Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di
Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu
anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer.
Nama
Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.
Lahirlah Koes Plus (1969-1987).
Karena jasanya dalam pengembangan musik, masyarakat
memberikan tanda penghargaan terhadap prestasi Koes Plus dengan Legend BASF
Award (1992). Masa pengabdian
Koes Plus cukup lama, dan produk lagunya juga memadai. Sejak tahun 1960 sampai 2001,
berhasil tercipta 953 lagu yang terhimpun dalam 89 album. Prestasi hasil ciptaan
lagu untuk periode Koes Bersaudara sebanyak 203 lagu (dalam 17 album), sedang
untuk periode Koes Plus ada 750 lagu dalam 72 album.
Meski
pernah sangat berjaya dan malang-melintang di dunia musik pop Tanah Air, nasib
Koes Plus sangat tragis. Seperti kata Yon, Koes Plus hanya besar namanya,
tetapi tidak punya apa-apa. Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil
penjualan kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Koes Plus hanya dibayar
sekali untuk setiap album yang dihasilkan. Tidak ada royalti, tidak ada
tambahan fee untuk setiap CD/kaset yang terjual. Maka tidak heran, tahun
1992 Yon harus jualan batu akik untuk
menghidupi rumah tangganya. Sementara kaset dan CD lagunya masih laris terjual
di Indonesia. Sekarang pun di usianya yang di atas 63 tahun, Yon dan kawan-kawan (Murry beberapa kali tidak tampil karena sakit) membawa nama Koes Plus dan harus manggung untuk mendapatkan uang. Dengan sisa-sisa suara dan kekuatannya, mereka harus menjual suara dan tenaganya. Kisah perjalanan Koes Plus ini dapat disaksikan di program Riwayat, Minggu, pukul 13.00 WIB, hanya di Trans TV.
Jakarta, 8 Maret 2012
Satrio Arismunandar Executive Producer, News Division Trans TV, Lantai 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.