Sabtu, 20 April 2013

Popularitas di Layar kaca

Sepertinya kesuksesan sinetron “Tukang bubur naik haji” ( sebelumnya ada Para Pencari Tuhan, bikinan om Deddy Mizwar ) yang lebih cair dari apa yang biasanya disebut sinetron religi cukup mengundang rating yang lumayan. Hanya sayangnya, gambaran kaum muslim yang dihadirkan masih sekedar tempelan, bahkan imej negatif yang lebih ditonjolkan, seperti : sirik, pelit, suka ngegosipin orang, munafik, dst. Berkerudung tapi muka judes, berkopiah tapi tukang adu domba.
 
Menyimak fenomena “ganjil” ini, saya jadi terkenang bagaimana dulu nilai keagamaan bisa ditampilkan dalam kemasan serial drama tv. Teringat zaman TVRI menayangkan “Highway to Heaven”, terus ada lagi “Touched by an angel” di salahsatu tv swasta.
 
Wajah muslim moderat di negeri ini pun tak kurang babak belur karena “kalah dalam berkompetisi” merebut perhatian pemirsa program berita. Lihat saja gerombolan teroris bom yang kerap dikaitkan dengan kelompok muslim radikal. Atau simak petinggi parpol yang berbasis agama (Islam) justru malah tersandung kasus korupsi. Dan yang tak kalah heboh, aksi anarkis ormas tertentu yang main hakim sendiri dengan mendompleng stigma bahwa alirannya yang paling benar.
 
Sebutan bang haji yang kerap dilekatkan pada sosok raja dangdut Rhoma Irama juga menjadi ironi. Demikian juga kiprah MUI yang kesandung masalah soal pemberian label syariah pada lembaga investasi yang malah membawa kabur duit nasabahnya. Nama-nama penceramah agama kondang kini tak terdengar lagi karena mereka tidak bisa melakukan apa yang justru mereka khotbahkan sendiri. Gantinya, muncul sosok motivator yang untuk sebagian kalangan lebih ngademin.  Namun motivator pun bukannya tanpa kekurangan. Cibiran yang kerap muncul di pikiran pengkritiknya adalah : yach kalo cuman omdo ( omong doank ), gue juga bisa.
 
Jadi yang mau saya sampaikan disini adalah : sampai kapan pemimpin yang tidak amanah akan lengser untuk digantikan dengan pejabat bermental pelayan yang perilakunya bisa memberi teladan bagi banyak orang ?
 
 
William

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.