Sabtu, 21 Juli 2012

Menanti datangnya bulan yang penuh rahmat: Ramadhan


(Bersuka cita menyambut Ramadhan)



Kepak burung yang bergegas di pagi hari
mengabarkan berita gembira: Akan datang bulan itu
bersama rengkuhan sayapnya yang kuat ketika melintas angkasa
mengirimkan pesan kepada setiap hati yang memandang: "Sambut dan bergembiralah"
bersuka cita, dalam harap dan cinta akan ampunan dan rahmat
gemerlap warna-warni sayap yang bergelombang mengayun lembut dibias kilauan cahaya pagi
seolah ada tangan "gaib" yang penuh kelembutan mengangkatnya
menerbangkan jauh tinggi sedemikian jauh di angkasa
dalam genggaman tangan yang kokoh dan kuat serta lembut membawa
ke arah mana saja burung itu menuju, berada di angkasa


akan datang bulan suci Ramadhan:~demikian kabar gembira~ yang kudengar darinya
kuikuti tasbihnya dalam lembutnya sayap yang mengayun
kudengar puja dan puji syukurnya dalam cicit dan celoteh merdunya
aku dengar kabarmu, kusambut dengan suka cita
dengan gemetar keras dan degup kencang di hati
menggeletar lembut, menyelusup, menembus kulit dan jari jemariku
terasa mengencang kuat dalam sebuah tekad dan semangat
"selamat datang kasihku, akan kuhamparkan sajadah terindah untuk menyambutmu"
kubingkai hati dan sanubari dalam letupan-letupan cinta dan kasih sayang
akan kuhiasi malam-malamku dengan dzikir dan pujian
akan kuselimuti jiwaku dengan sholat dan doa menggapai kasih dan ampunan
"selamat datang cahaya yang terindah yang akan masuk dan mengisi ruang jantungku"
telah kupersiapkan ruang-ruang kosong untukmu, telah kubersihkan dari debu dan kotoran hati
akan kusucikan jiwaku dalam upaya menjemput dan menyambutmu
agar mampu menerima malam seribu bulan yang akan menghampiri
agar mampu membujuk "sang" seribu bulan untuk singgah di jiwaku
agar mampu merayu "sang malam" seribu bulan menetap dan berdiam dalam jiwaku
agar mampu menjemput dan mengisi jiwaku yang telah kukosongkan kini
agar "sang malam seribu bulan" menjadi "tamu abadi" di dalam jiwaku

telah kupersiapkan diri dalam diam, lembut, santun dan penuh keyakinan
seperti menyambut datangnya mempelai menuju pelaminan
dalam harap cemas penuh kebahagiaan
akankah melalui malam-malam penuh kenikmatan dalam cinta
dalam kasih sayang, dalam rahmat, dalam ampunan, dalam genggaman, dalam liputan
Tuhan Sang Penguasa alam semesta. Tuhanku, Ilahku, Rabku. Allah
Dialah Tuhan seluruh alam semesta
Dialah Tuhannya para nabi, Dialah Tuhannya seluruh manusia, Dia lah Tuhan segenap alam semesta ini
kuhadapkan wajahku dengan lurus, tunduk, patuh dalam kalimat yang benar
Tiada Tuhan selain Engkau Ya Allah, dan aku berserah diri di hadapanMu
dan aku menyambut kedatangan bulanMu yang Mulia, menjadi tamuku yang agung di tahun ini
ijinkan aku menyambutnya
ijinkan aku menjemputnya
ijinkan aku berdua dalam dekapan bulan ini
Selamat datang Ya Ramadhan.


matahari pagi dan desirnya angin yang lembut
hangat dan sejuk menyentuh kulit, mengelus jiwa dengan sangat lembutnya
daun yang gugur satu demi satu, pohon yang tampak gundul di musim ini
menjadi tanda bagiku akan datangnya waktu, waktu yang suatu saat pasti berlalu
akan datangnya waktu saat ini, waktu Ramadhon yang akan tiba
masih sempatkah aku dan mampukah aku mendapatkannya
bulan sabit akan mulai muncul, menjadi pertanda dimulainya bulan ini
bintang-bintang masih dengan kepatuhannya, matahari tetap dengan ketaatannya
angin, pohon dan seluruh alam semesta masih dalam ikatan hukum-hukum yang memaksa
setiap diri akan kehilangan waktu, saat ketiadaan diri datang dalam sebuah kepastian
mungkin bulan ini sisa waktu terakhir, mungkin ini kereta terakhir yang datang
mungkin ini kesempatan terakhir dalam kehidupan di saat ini

dan ketika kereta kematian datang menjemput maka tiada waktu lagi
dalam kesadaran akan datangnya waktu, datang dan bergantinya bulan
dan datangnya bulan suci ini, maka kusambut dalam sebuah rasa tunduk menyambut

telah kulihat kedatangan bulan itu
telah kulihat tanda bulan itu
telah kusaksikan bulan sabit itu
telah kusaksikan keberadaan semua itu
telah kusaksikan ketundukan semua itu
menjadi sebuah tanda-tanda akan kebesaran Sang Pencipta

dan telah kulihat keteraturan dan kesempurnaan itu
sebuah harmoni alam dalam simponi keindahan yang mempersona
Maha suci Engkau Tuhanku
Maha Agung engkauYa Tuhanku
maka ketika kini kurasakan hangatnya matahari pagi
demikian juga saat kurasakan sejuknya angin semilir
kulihat keindahan pagi dan seluruh alam semesta
kutatap anggunnya rembulan dan cantiknya bintang gemintang
kudengar desau dan alunan musik alam nan mempesona

sehingga
kurasakan degup-degup jantung bergelora
denyutnya terasa mengencang, darah memompa menjalar ke seluruh tubuh
dalam gemetar semangat dan tekad yang terasa semakin menguat dan mengencang
aku sambut panggilanMu Ya Tuhanku
aku dengar panggilanMu Ya Tuhanku
dan dengan bergegas aku datang agar aku menjadi orang yang "berserah diri" di hadapanMu
terasa denyut yang semakin mengencang dan terasa mulai menembus kulit
terasa gemetar dalam selaksa harapan menjadi sebuah kidung dan doa-doa terindah
menjadi pujian demi pujian yang tak mampu terkatakan
dalam sebuah alunan rasa nyaman dan lembut yang melenakan
dalam sejuta keindahan dan sentuhan kasih yang terasa seperti lembutnya sutera
dalam sebuah kenyamanan dan kesegaran seperti sejuknya embun pegunungan

kurasakan gelora itu
kurasakan debar-debar kerinduan itu
ku terdiam dalam denyut-denyut yang kadang menghentak dan menghujam lembut
panggilan kasih sayang untuk segera datang agar aku berlari, bersegera menjempunya

Marhaban Ya Ramadhan


Ku sampaikan jabat salam yang hangat penuh kasih kepada rekan semua
kusampaikan permohonan maaf atas semua dosa dan salahku
kurendahkan diriku serendah-rendahnya di hadapanmu semua
saat aku memohon maaf
dan dengan sepenuh kesungguhan dan kerelaan hati yang sangat dalam
berkali lagi "kuminta maafmu"

agar kujemput maafmu itu agar bisa menjadi roket pendorong bagiku
menjadi sebuah energy yang akan membantuku
untuk terbang menjemput cahaya yang akan datang di bulan ini
menjadi kekuatan yang memacu perjalanan
agar mampu menempuh medan "perang" di bulan suci ini
mengalahkan dan menundukkan hawa nafsuku
sehingga mampu menjadi kuda perang
yang akan menerbangkanku jauh menembus keajaiban Romadhon bulan ini


Telah kusampaikan maafku untukmu semua, saudaraku, temanku, sahabatku
akan kusematkan disetiap tempat yang kulalui
agar semua itu menjadi saksi bagiku
kukirimkan ke angkasa, agar langit menjadi saksiku
kukirimkan ke tengah lautan, agar laut menjadi saksiku
kukirimkan ke ujung dunia dan ujung alam raya
agar semua menjadi saksi bagiku
dan agar semua itu memantulkan energy kembali
kepadamu semua
sehingga mampu menjadi pendorong dan penggerak
sebuah doa yang indah bagimu semua

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
semoga keselamatan dan kesejahteraan berlimpah dari Tuhan kepadamu semua
semoga kebahagiaan mampu dirasakan di bulan ini
semoga rahmat dan ampunan mampu diraih di bulan ini

Semoga malam lailatul qadar mau singgah di dalam jiwa kita
Semoga Allah ridho dengan apa yang telah kita lakukan



Selamat Datang ramadhan

Selamat menjalankan ibadah puasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.