Pertanyaan itu yg terbersit di benak saya setelah saya melihat beberapa
pengusaha besar seperti chairul tanjung, dahlan iskan, ciputra, heppy
trenggono,sandiaga uno,Liem sio liong dll. Kenapa? Karena mereka besar
karena di belakang mereka ada orang besar yg mensupport bisnisnya.
Pada awalnya dulu chairul tanjung dibekingi oleh para jendral (yg konon
adalah prabowo dibalik para group) berdagang senjata dll, lalu dahlan
iskan yg awal jawa pos adalah tempo group, ciputra dengan ali sadikin
ketika menggarap taman impian jaya ancol dan merupakan wahana bermain
terbesar se asia kala itu, lalu ciputra ketika membuat pondok indah ada
nama pengusaha2 kelas kakap di belakangnya,salah satunya liem sio liong
dengan salim grupnya. Begitu juga om liem sudah bukan rahasia lagi kalo
dibelakang nya ada soeharto. Dan lain sebagainya.
Apakah diperlukan orang besar utk menjadi besar? Kalau analogi saya
adalah jika kita saat ini kancil,maka akan susah jika naga melawan
kancil,walau kancil itu lincah dan cerdik,maka kancil perlu naik seekor
naga utk bisa menang melawan naga. Dan suatu saat kancil tersebut akan
berevolusi menjadi seekor naga (walau agak susah juga secara logika
kancil jadi naga,tapi gpp lah hehehe). Kalau diluar negri kita mengenal
bill gates,steve jobs,atau warren buffet yg memulai bisnisnya dari
nol,namun tdk bs disamakan karena hukum yg sudah pasti dan budaya
kapitalis mereka sangat kuat. Sedangkan di negeri kita hukum yg gak
jelas dan sebagainya yg juga geje (gak jelas maksudnya) maka oleh karena
itu diperlukan orang besar agar menjadi besar.
Tapi di sisi lain, ada william soeryajaya dengan astra grup memulai dari
nol dan besar sampe skrg ini, tp jangan lupa, perusahaannya di akuisisi
paksa oleh beberapa konglomerat lainnya (sumber dari buku yg lupa
judulnya). Tapi bagaimana dengan bob sadino, Moeryati soedibyo, dan
mohammad najikh (kelola mina laut) dan beberapa pengusaha besar tapi
namanya tidak mau terkenal. Mereka memulai bisnis dari nol sampe besar
namun apakah mereka memerlukan bekingan juga?
Saya ingat 1-2 bulan yg lalu bertemu dengan salah seorang pemenang
program mandiri young technopreneur 2011,paramita namanya,mereka menang
karena ide mereka yg brilian yaitu listrik dari arus laut, jika mereka
sukses dengan bisnis mereka dipastikan indonesia akan terang benderang
karena indonesia adalah negara yg banyak laut dan di negara lain belum
ada seperti ini. Ketika mita dkk menang myt, pak dahlan langsung
membantu mereka dengan menggabungkan dengan perusahaan BUMN yaitu PT
inti. Dan ketika saya temui mita di sby, banyak sekali cerita dari dia
dimana mita harus bertarung dengan mafia2 yg tdk mau bisnisnya besar
karena jika bisnisnya besar akan membunuuh bisnis mafia tersebut. Untung
ada pak dahlan, atau pt inti yg mem back up mereka.
Tapi apapun bisnis anda baik ada bekingan maupun tidak, yg pasti orang2
melihat integritas kita sebagai pebisnis. Apakah itu investor atau
partner bisnis atau customer kita, mereka berbisnis bukan dengan bisnis
kita, tapi dengan kita sebagai pribadi. Para jendral yg bekerja sama
dengan chairul tanjung pasti bukan melihat para grupnya, tapi chairul
tanjungnya,begitu juga ali sadikin dengan ciputra, dst
Jadi kuatkan integritas kita sebagai pebisnis, kalo kata pak teguh, mau
dikenal sebagai apa kita kalo sudah tiada? Mau yg jujur atau pembohong?
Mau terkenal jadi pengusaha kopi atau teh? Dan jika kita ingin bekerja
sama dengan siapapun,kejujuran harus nomer satu.
Happy friday guys
@adithw
darmoheerlijk.com
poplinedesign.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.