Sabtu, 25 Mei 2013

makrifat 3: Suasana Nafs

Sebagian besar diri kita pasti pernah merasakan sebuah suasana
Suasana ketika berada di sebuah alam, misalnya alam pedesaan yang tenang
Alam pegunungan yang teduh, alam perkotaan yang sibuk dan hingar bingar
Alam gurun yang kering dan tandus dan suasana demi suasana dimana kita tinggal
Demikianlah permisalan dan perumpamaan sebuah suasana “jiwa”
….
Raga atau jasad kita bertempat tinggal di alam dunia
Raga merasakan suasana alam dunia, seperti digambarkan di atas, suasana angin
Cuaca, pemandangan, keadaan, atau suasana atas keadaan alam dunia (makrokosmos)
….
Nafas adalah tempat tinggal sementara aku, di sanalah aku bertempat tinggal
Menempati alam nafsku, menempati keadaan atau suasana nafsku (alam mikro/mikrokosmos)
Ketika nafs ku tengah panas terbakar, maka akupun kepanasan
Ketika nafs kedinginan maka akupun menggigil
Ketika nafsku terhimpit beban masalah, akupun resah
Aku merasa sedih, merasa gelisah, merasa marah, merasa gundah, merasa bahagia
Atas apapun suasana dalam nafs (jiwa) ku, suasana jiwaku yang membuat aku merasakan

Aku merasakan ketenangan jiwa yang dalam,  saat ekosistim atau cuaca dalam jiwaku memberikan ketenangan
Aku merasakan kebahagiaan yang tak terukur saat suasana dalam jiwaku memberikan kenyamanan dan keteduhan yang dalam
….
Suasana dalam jiwa (nafs) ku yang membuat aku merasakan
…..
Apa saja yang membentuk cuaca bagi jiwa (nafs) sehingga membuat suasana jiwa berubah-ubah?
Tentunya banyak sebab!.
Nafs adalah alam bagi kehidupan aku, sebagaimana dunia yang merupakan alam kehidupan bagi ragaku
Ragaku merasakan suasana cuaca dunia dengan panca indera perasaku
Aku merasakan suasana nafs (jiwa) dengan panca indera hatiku
Perubahan cuaca dalam jiwaku akan mempengaruhi suasana bagi aku
Aku mampu merasakan, yaitu merasakan suasana dan keadaan nafs-ku
……
Nafs-ku merupakan tempat tinggal bagi makhluk-makhluk sebagaimana bumi merupakan tempat tinggal bagi makhluk
Banyak makhluk renik yang tinggal dalam jasad, ada mikroba, ada bakteri, ada virus da nada banyak yang lainnya
Demikian pula di alam gaib nafs ada jin, syetan dan bahkan iblis yang akan menempati nafs (jiwa)
Makhluk-makhluk itu bebas berkeliaran dan membuat kerusakan dengan mengobarkan api dan membisik-bisik
Semua hal yang ada dan berada dalam nafku akan mempengaruhi suasana nafsku (baik yang real ataupun yg gaib)

Maka suasana nafs (jiwa) sangat mudah terombang-ambing
Apalagi apabila telah berubah menjadi iklim

Menjadi sebuah keadaan yang terus menerus, iklim jiwa yang kering, gersang
Atau panas dingin dan mati
Kering membatu seperti gurun pasir
Atau dingin membeku seperti kutub
….
Semoga menjadi iklim yang sejuk seperti indahnya dan sejuknya iklim katulistiwa
Dimana aku bisa bertempat tinggal dengan tenang, damai dan bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.