TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia
(KPSI),
La Nyalla Mahmud Mattalitti memberikan tanggapan mengenai syarat yang
diajukan kepadanya, jika ingin kembali ke posisi anggota Komite
Eksekutif (Exco) PSSI. Ogahh
Selain La Nyalla Mahmud Mattalitti, anggota Exco yang diberhentikan
oleh Komite Etik PSSI sejak akhir 2011 yaitu, Erwin Dwi Budiawan, Tony
Apriliani dan Roberto Rouw. Mereka diberhentikan dari posisinya setelah
dinilai melanggar Kode Etik organisasi.
Tiga syarat yang harus dipenuhi oleh keempat anggota Exco itu adalah
pertama, harus melakukan permintaan maaf kepada Ketua Umum PSSI maupun
PSSI sebagai lembaga. Kedua, menyampaikan pernyataan akan patuh pada
aturan yang ada, kode etik maupun norma. Ketiga, mengundurkan diri
secara terlulis dari Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan
membubarkan organisasi itu
"Surat sudah diterima, itu akan kami jawab langsung. Kami empat
mantan anggota Exco tidak mau meminta maaf kepada Ketua Umum PSSI Djohar
Arifin, seharusnya dia yang meminta maaf kepada sepakbola Indonesia.
Dia sudah menyalahgunakan kewenangan yang diamanatkan kepada dia," ujar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur di Hotel Park Lane,
Jakarta, Jumat (12/10/2012).
La Nyalla tidak menerima disebut sudah melanggar Statuta PSSI. Dia
malah mempertanyakan kepada Djohar Arifin, bahwa dia yang melanggar
statuta tersebut.
"Kita harus menaati statuta, justru mereka yang telah merubah dari 18
klub menjadi 24 klub tanpa melalui kongres itu yang melanggar statuta.
Dia juga mengkloning klub PSMS, Persebaya, Persija, dan Arema. Dia
kloning ini semua melanggar statuta," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.