The
Principle of Confidentiality
Prinsip dari sebuah keyakinan
di dalam media massa lebih menekankan pada tugas atau kewajiban bagi praktisi
media untuk tidak memberi sumber nama pada sebuah informasi. Namun,
bagaimanapun opsi atau pilihan ini tidak satu-satunya menjadi pilihan yang
absolut karena masih ada cara lain untuk mewujudkan prinsip dari sebuah
keyakinan. Bagi para filosofis, keyakinan merupakan sebuah kewajiban yang juga
harus didukung oleh hal lainnya agar dapat memperkuat sebuah pertimbangan. Bagi
praktisi media yang harus memastikan sesuatu, masalah mengenai sebuah keyakinan
masih akan semakin larut atau tidak berujung di dalam setiap situasi yang ada,
karena keyakinan atau sebuah keterusterangan merupakan sesuatu yang diinginkan
oleh publik dari praktisi media. Namun tentu saja, ide-ide tersebut tidak sama
atau tidak eksklusif satu sama lain karena sebuah janji dari keyakinan untuk
narasumber yang dapat memimpin sebuah kejujuran dalam mengungkap kasus korupsi
atau tindakan ilegal lainnya masih dilindungi.
Gagasan dari sebuah keyakinan
bagaimanapun berangkat di luar jangkauan pengawasan untuk narasumber. Kadang perusahaan
atau organisasi berita harus memastikan atau memutuskan apakah narasumbernya
perlu untuk dirahasiakan atau tidak kepada publik.
Praktisi media adalah mereka
yang berada dalam formasi atau organisasi bisnis, dimana praktisi media tidak
dapat menahan untuk mengungkap sebuah kerahasiaan. Ada waktunya ketika wilayah
dari opini publik tidak diberi hak atau judul sebagai informasi yang akan
dipublikasikan karena takut menganggu atau menyebabkan hal yang lain menjadi
hangat untuk diperbincangkan. Sebenarnya bentuk keyakinan dalam hubungan sosial
merupakan sesuatu yang telah kita pelajari sejak awal kita hidup.
Untuk bisa mendapatkan hubungan
yang dapat dipercaya, biasanya akan terbentuk melalui tiga keadaan. Pertama,
terdapat express promises seperti seorang
reporter yang benar-benar berjanji untuk merahasiakan narasumbernya. Kedua,
keyakinan dalam sebuah hubungan bisa didapatkan melalui loyalitas, apakah
individu atau organisasi karena dengan adanya loyalitas dapat mempengaruhi atau
mendorong dan mengarahkan sebuah moral
agent. Ketiga, diakui secara hukum. Pada umumnya masyarakat akan bertekad
bahwa beberapa hubungan akan menjadi sangat penting ketika mereka berhak atau
layak untuk memperoleh proteksi yang legal atau sah secara hukum.
The
Justification for Confidentiality
Prinsip dari sebuah keyakinan
telah membawa tuntutan selama beberapa tahun. Sebagai publik yang hidup
dipenuhi dengan banyak informasi, namun dalam hal atau segala macam yang
menyangkut pengetahuan masih belum bisa terpuaskan. Walaupun di dalam buku the ethicist Sissela Bok in "The Limits
of Confidentiality" terdapat beberapa perkiraan justifikasi atau
alasan atau pembenaran untuk mengukuhkan sebuah kepercayaan. Pertama, fokus
terhadap autonomy manusia dalam hal pengamanan informasi personal dan
pengetahuan. Kemampuan untuk menjaga rahasia dan untuk memberikan informasi
kepada orang lain secara selektif dapat memberikan sebuah sense atau rasa dari
kekuatan seseorang dalam hal mempengaruhi sesuatu. Namun faktanya, banyak
penyangkalan yang terjadi dalam hal kerahasiaan, kesimpulannya adalah konflik
bisa melebihi kekuatan, kekuatan bisa datang melalui arus informasi.
Keterbukaan menjadi hal penting
yang bisa berperan menjadi counter-balanced
yang bertentangan dengan kecenderungan sifat pemerintah dan institusi
lainnya dalam hal mengontrol informasi yang negatif dan sensitif. Oleh karena
itu, media sebaiknya memiliki anggota yang bersih agar dapat mempertanyakan
penyembunyian kebijakan terhadap lebih dari beberapa anggota masyarakat
misalnya terhadap ilmuwan sosial.
Sumber berita adalah mereka
akan memaksakan sense mereka sebagai sebuah autonomy (atau sebuah kekuatan)
ketika channel yang mereka memiliki menjadi sumber informasi yang diyakini atau
dipercayai oleh reporter. Hal ini menjadi konsep yang penting bagi jurnalis
karena sumber yang anonymous bisa bersikap dengan berbagai macam motivasi.
Alasan kedua, keyakinan adalah suatu pembuktian sebuah perasaan pada kepercayan
di antara individu dalam kehidupan sosial. Kepercayaan, menepati janji, dan
loyal merupakan tiang atau fondasi terbentuknya sebuah keyakinan, serta hal ini
merupakan bentuk perlawanan dalam melindungi nilai bagi hal yang ketiga yang
akan muncul sebagai celah untuk menyembunyikan kepercayaan. Reporter adalah
orang yang mendesak untuk mengungkapkan sebuah keterusterangan dari kontak
hubungan sosial dalam situasi yang sensitif. Keyakinan juga perlu untuk
mencegah timbulnya masalah yang baru, dan pada akhirnya keyakinan akan melayani
social utility manusia.
Seeking
Disclosure: The Moral Position of the Actor
Sebuah motivasi dapat membantu
mengevaluasi dimana pada saat tersebut terdapat alasan dalam mengungkapkan
sesuatu. Posisi moral dari institusi media juga sering menjadi isu ketika
mencari dan memberikan informasi yang terpercaya. Dari sudut pandang informasi,
media paling tidak, layak menjadi dasar moral ketika mereka memberikan
informasi yang sensitif karena mereka mempercayai bahwa informasi tersebut
memiliki nilai berita.
Referensi:
Day,
L.A. Ethics in Media Communications: Cases and Controversies. Wadsworth,
2003
sumber AG. Eka Wenats Wuryanta to Media Criticism: AG. Eka Wenats Wuryanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.