Senin, 02 Januari 2012

Cerita Cinta 2012 (Prediksi Program Televisi Indonesia)

oleh Naratama
Tiga puluh satu Desember 2011. Jam menunjukkan pukul 23.18 pm, waktu Jakarta. Entah mengapa, tiba-tiba semua acara televisi dipenghujung tahun ini terasa "Serupa namun tak sama". Ada Pas_Mantap Tahun Baru Trans 7, yang digarap apik dengan lelucon ala Opera Van Java. Acara ini bersaing dengan Uya Kuya dan Boys Band ala K-Pop di Indosiar. Sementara Saudara sekandung Trans 7, Trans TV menghadirkan pilihan lain buat penonton yang suka film, yaitu pemutaran film Box Office "The Transformer 2". Dan Trans tidak sendirian, "The Transformer" ala Hollywood disaingi oleh film horor Indonesia "air Terjun Pengantin" di ANTV. Untuk Live Show, RCTI dengan "reality show" Manusia Beton berhadapan dengan konser musik akbar SCTV. Walau bersaing, ternyata RCTI dan SCTV justru memilih Live Show dari tempat yang sama, Taman Impian Jaya Ancol. Sementara saudara sekandung MNC TV justru hadir live show dari Taman Mini Indonesia Indah. Yang menarik justru persaingan antara tv berita, TV One dengan Metro TV. TV One masih kokoh memposisikan sebagai tv berita, dan sibuk melaporkan suasana tahun baru lengkap dengan kembang Apinya. Namun sang kompetitor Metro TV justru tampil tanpa berita. Metro justru menghadirkan konser musik dari band legenda Kahitna, "Cerita Cinta". Ini sangat unik, Metro TV berani melawan arus dengan menampilkan full konser musik untuk pemirsanya yang biasanya selalu haus berita. Hanya beberapa menit menjelang Tahun Baru, Metro mulai menampilkan reportase langsung dari Tangerang.

Lalu, saat menghitung mundur dari 10 sampai 1, tiba2x semua TV Live Show!!! warna-warni kembang api menghiasi layar kaca. Artis2x papan atas hingga pendatang baru yang serba instan, langsung menggiring penonton menonton kembang api sambil diiringi lelucon-lelucon yang "maaf" kadang2x dipaksakan untuk lucu. Tiupan trompet "Happy New Year" terus ditiup dari berbagai lokasi. Metro TV pun pindah liputan ke Bundaran HI dengan ratusan ribu massa bergembira lalu pindah ke Solo yang menggelar event "Karnaval Budaya". Nah, kalau Metro TV kembali ke ranah pemberitaan, Apa Kabar Indonesia TV One justru masuk ke ranah Variety Show yang menggabung liputan berita dengan musik. Sementara SCTV, MNC dan Trans 7 terus menggebrak dengan konser musik pop, rock sampai dangdut. Lelah dengan manusia beton, RCTI menggebrak dengan bintang Hugh Jackman dan Will l Am lewat film action Hollywood "X Men Origin-Wolverine".

Kalau diperhatikan, dari semua format acara televisi di penghujung tahun 2011 ini, sebenarnya inilah cerminan wajah Televisi nasional kita di tahun 2012. Dengan kata lain, apa yang disajikan dari Januari hingga penghujung tahun 2011, akan serupa namun tak sama dengan penyajian dari Januari hingga penghujung tahun 2012. Musik campur dagelan, talk show campur live report, reality show campur sulap, ceramah Ustad diselingi musik islami, kuis "tanpa mikir" bertaburan jutaan hadiah dan content acara bernuansa horor. Dominasi format acara seperti ini akan terus bermunculan dilayar kaca tanpa peduli penonton bakal bosan atau tidak. Toh, angka survei rating menunjukkan bahwa format-format inilah yang digemari oleh pemirsa televisi, begitu kata para pengamat televisi. Perdebatan antara idealisme dan komersialisasi akan terus menjadi bahan diskusi dikampus-kampus jurusan komunikasi, sosiologi, broadcasting hingga ke institusi KPI, ATVSI dan lain-lain. Tapi toh, format acara televisi tidak akan berubah, tetap serupa namun tak sama. Tetap statis namun dinamis. Lalu mengapa demikian? karena wajah televisi kita adalah wajah persaingan industri televisi teresterial yang multi content dan variatif, bukan persaingan industri televisi kabel yang segmented dan by design.

Dari pengamatan televisi di tahun 2011, adakah akan ada yang berubah dalam dunia televisi kita di 2012? Dalam konteks format program televisi tidak ada berubah. Untuk format Drama, penyajian struktur "opera sabun" yang dibungkus dengan cerita cinta dalam kemewahan rumah serta kemolekan sang artis masih tetap mendominasi. Hanya saja, keseimbangan dunia-akhirat semakin kental dengan munculnya sinetron2x agamis yang semakin baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, tanpa perlu adanya solusi yang berkepanjangan. Namun, dengan tumbuhnya sinetron silat di Indosiar, 2012 akan kembali bermunculan aksi-aksi pendekar silat yang diangkat dari cerita2x legenda yang dipoles dengan cerita cinta. Ini untuk mengimbangi kebosanan pada drama sabun yang terlalu banyak disemua televisi. Dalam konteks format berita dan olah raga, 2012 menjadi ajang kompetisi rating bagi TV One dan Metro TV yang lebih tinggi dibandingkan 2011. Pemilu semakin dekat, partai2x bakal berjibaku bersaing dengan menggunakan kekuatan kelompok media masing-masing, politik luar negeri juga menghangat mengikuti perkembangan di timur tengah dan pra pemilu Amerika. Sementara, walau bulutangkis semakin terpuruk, dunia olah raga bakal terus diramaikan lewat liga-liga sepakbola, piala Eropa hingga ke Amerika Latin. Ini ditambah dengan kisruh PSSI yang semakin menarik untuk di"cover" oleh para jurnalis televisi.

Lalu, konsteks Non Drama alias dunia entertainment, bakal semakin gemerlap. Setiap bulan, ratusan episode "infotainment Magazine" tayang di semua stasiun televisi dari jam 6 pagi hingga sore hari. Dan kalau malam, infotaiment muncul dalam selipan format talk-show, humor dagelan hingga drama-komedi yang mengumbar cerita2x legenda. Namun kegemerlapan "infotainment Magazine" dengan "Cerita Cinta para artis" bakal mengungguli "Music Magazine" yang akan mulai mengalami kejenuhan. Ini adalah dampak dari pola perubahan "5 tahunan" dari program2x yang "belting" alias diproduksi terus setiap hari. Walau para kreator dibalik layar musik semakin getol menambahkan "cliff hanger", "gimmick" hingga kuis interaktif yang terkadang diambil dari Youtube, kejenuhan akan semakin terasa. Dan yang akan muncul adalah mendesain program musik dalam tontonan variety show. Setiap segment akan diselipi dengan cerita-cerita tentang cinta dan kasih sayang dengan memanfaatkan "social media" seperti Twitter dan Facebook. Penonton dibikin lebih interaktif dan dengan dengan televisi sehingga tidak ada lagi batas berkomunikasi. Televisipun bergerak dari medium komunikasi menjadi medium komunikasi-interaktif. Konsep ini akan terus bertahan sampai 2013.

Dalam dunia reality show, dengan perkembangan teknologi digital super instant maka format "docu-reality" akan semakin berkembang. Format ini akan terus membangun kreatifitas lewat kemudahan teknologi video dan post editing dengan biaya yang murah. Dan yang menarik format ini cocok untuk content travel, makanan hingga ke "perjalanan sang Ustad" dalam program-program religi dengan tema cinta sesama dan "interfaith". Content religi ini sesuai dengan kondisi politik negeri yang memerlukan content-content yang dapat menyejukkan suasana dan mempersatukan bangsa. Untuk itu "Assalamualaikum", "Damai Indonesiaku", "Musafir", "Jejak Islam" dan sebagainya akan semakin mendapatkan minat penonton dan juga sponsor. Jadi, kalau ada kritikan tentang televisi yang seringkali dianggap melanggar batas norma dan moral, kehadiran program religi yang bernadakan "Cinta pada Allah, Cinta pada Nabi dan Cinta pada sesama umat" ini justru memberikan ruang pada pelurusan norma dan moral itu. Apapun kritikan dari publik, tayangan ini cukup memberikan dampak positif bagi televisi yang memang berada di ranah frekuensi publik.

Memang semua ini hanya prediksi. Namun perlu diingat bahwa prediksi ini sesuai dengan kacamata kita sebagai publik yang menikmati dan mengamati televisi. Dan kalau kita mau memprediksi, sangat mudah kok, lihat saja tayangan televisi kita di akhir tahun 2011. Itulah bakal tayangan televisi kita di sepanjang tahun 2012....

Jam menunjukkan 00.10wib (baru lewat tahun baru)... "Cerita cinta pertama kurasa. Jangan pernah akhir cerita cinta kita...", begitu nyanyian Kahitna diakhir konser yang ditayangkan Metro TV....

Selamat tahun baru kawan!

Naratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.