Kalimat perkasa ini ngingetin saya pada obat kuat yang membikin orang
"loyo" menjadi tambah greeeeng dan juga bisa dijadikan kado buat mama
hehehe.....
Padahal sebetulnya obat kuat ini bisa juga untuk mereka yang bener-bener membutuhkan untuk kekuatan fisik
Ide
obat kuat ini muncul sehabis saya ngobrol dengan seorang teman lama
dimana obrolannya nggak jauh dari soal peluang usaha dan menyinggung
soal hutang
Diceritakan bahwa ada seseorang yang sangat-sangat
sukses sekali, dia menguasai industri dari hulu sampai hilir, menguasai
dari pembuatan sampai penjualan
Liputan media juga sudah nggak
keitung jumlahnya, foto liputan dan penghargaan menempel rapi dengan
gagah di dinding ruang kerjanya
Karyawannya berjumlah puluhan
orang yang setiap hari selalu sibuk dengan rutinitas dan dalam periode
tertentu kadang-kadang masih membutuhkan tambahan karyawan lagi
Saya sampai bingung ngeliatnya, gimana caranya ya dia bisa sebesar itu..??
Pabrik
punya, toko punya, tanah punya, rumah punya, kendaraan punya, pokoknya
semua standard orang hidup dia sudah punya semuanya
Usahanya
memang sudah berjalan 10 tahun di bidang yang sama tanpa ngelirik usaha
lain jadi menurut saya memang sudah pantas dia ada di posisi seperti
saat ini
Dan di sela-sela obrolan ternyata ada hal yang
mengejutkan saya mengenai teman yang sukses ini yaitu ternyata dia sudah
lama menjadi "karyawannya bank dan leasing" artinya semua yang di punya
itu hasil dari pinjaman bank dan investor ditambah dengan leasing
Setiap
pemasukan puluhan bahkan ratusan juta hanya sekejap saja di rekening
habis itu mengalir deras ke beberapa rekening bank investor dan leasing
Sangat sedikit yang masuk ke kantong perusahaan atau bahkan tidak ada sama sekali kalau mau dihitung secara detail
Setelah
ditelusuri ternyata dia sudah bertahun-tahun memakai cara gali lobang
tutup lobang, mencari pinjaman untuk menutup pinjaman satunya
Sebetulnya
dia sadar akan hal ini tetapi karena memang kebutuhannya dia sudah
terlanjur banyak ya akhirnya harus dijalani juga cara ini yang entah
sampai kapan akan berakhir
Akhirnya obrolan menjurus ke soal riba
yang di bagian ini saya lebih banyak menjadi pendengar yang baik tidak
berani komentar karena keterbatasan ilmu, daripada di komplain mendingan
diem
Tetapi ada hal yang "menancap" di otak saya soal riba ini
yaitu bahwa setiap pekerjaan kita tidak akan berkah jika masih ada riba
didalamnya, waduuh..., bisa cilaka nih....!!!
Saya tidak tahu ada
hubungannya atau tidak tetapi yang jelas setiap orang yang saya temui
selalu mengeluh kalau punya hutang biarpun bisnisnya masih berjalan
normal, apakah ini tanda-tanda tidak berkah...?? Walahualam saya tidak
tahu
Kembali ke cerita kawan tadi, sebetulnya dia sudah dikasih
tahu untuk merubah cara lamanya yang selalu mengandalkan hutang pihak
ketiga sebab cara ini buat dia sudah tidak cocok lagi tetapi karena
dianya masih PD jadi ya dibiarkan saja karena ini bisnisnya dia dan
hanya dia sendiri yang tahu
Menurut saya soal menggunakan
pinjaman atau tidak kembali ke diri masing-masing, asalkan sudah terukur
dan siap menanggung segala resiko maka dijalankan saja karena kita
tidak akan tahu sebelum mencoba dijalankan
Memang kalau saya
lihat perbedaan antara mereka yang menggunakan hutang pihak ketiga
dengan yang tidak menggunakan adalah kelihatan pada percepatan usaha dan
kepemilikan aset
Yang menggunakan hutang akan kelihatan kinclong
perkasa "di atas" padahal pondasi belum tentu bagus sedangkan yang
memakai cara "sehat" tidak pakai hutang akan kelihatan sangaaaat lambat
dengan ujung yang kecil tetapi mempunyai pondasi yang sangat kuat, sama
seperti ilustrasi gambar di atas
Pilihan ada di tangan kita, semua ada caranya, semua ada resikonya, kenali dan mainkan sebaik mungkin
Salam sukses dunia akherat,
http://prakom.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.