Melhat tulisan Yodhia Antariksa yang menggambarkan betapa saat ini terjadi penurunan kekuatan dari para raksasa Jepang.
Sony, Panasonic dan Sharp harus mengumukan kerugian trilyunan rupiah. Sanyo bahkan harus menjual dirinya ke perusahaan China.
Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos nya. Sony dan Panasonic
akan mem-PHK ribuan karyawannya, dan Toshiba yang produk TV nya sudah
mati, mungkin notebook-nya mungkin akan bangkrut.
Para raksasa itu mulai tumbang digantikan oleh raksasa dari korea, LG
dan Samsung merangsek dan mengalahkan mereka, selain itu produk - produk
elektronik dari China dan produk domestik dengan harga yang amat murah
terus menggusur pasar produk Jepang. Kemudian dalam kategori digital,
Apple telah membuat Sony tidak berdaya.
Jadi ingat sekitar tahun 70 - 80 an, produk Jepang dianggap murahan dan
tidak berkualitas, sampai akhirnya produk - produk Jepang mengalahkan
produk Amerika dan Eropa pada tahun 90 - 2000 an. Demikian juga dengan
produk Korea, saat itu tahun 90 an - 2000 awal, masih ingat digitec
ninja, sekarang LG dan samsung dianggap sebagai produk murahan, dan
produk Jepang sebagai unggulan, tapi sekarang bisa kita lihat bagaimana
produk Korea mengalahkan produk Jepang.
Saat ini produk China masih di anggap produk imitasi dan murah, akan
tetapi ke depan bisa jadi produk - produk China akan meraksasa dan
menguasai pangsa pasar dunia mengalahkan produk Korea dan Jepang.
Dari hal tersebut bisa kita lihat, awalnya semua memulai dari harga
murah, kesamaan Jepang ketika mulai masuk pasar dunia di tahun 1970 an,
mendobrak produk Eropa dan AS, telah ditiru olah Korea, Taiwan dan
China.
Merk TV ITT dari Jerman yang merajai tahun 70 an, sudah tidak kedengaran
lagi, begitu juga merk merk lainnya. Selain harga, tahap selanjutnya
adalah mutu dan kualitas merupakan skill wajib yang harus dikuasai untuk
menjadi pemain besar.
Yang terpenting dari itu semua adalah pelajaran bagaimana Jepang, Korea
dan China bisa muncul sebagai negara yang luar biasa, saya rasa
Indonesia sangat mungkin melakukan hal tersebut, karena tidak ada
Raksasa yang kekal dalam peradaban ekonomi dunia.
salam
Budi Santoso
www.cartenzadventure.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.