Selasa, 08 November 2011

Opini : membangun Atau Menghancurkan Ekonomi Bangsa

Opini : toetie_tri

Alkisah salah seorang teman berkata bahwa saya adalah pengusaha hebat. Padahal dalam hati, saya tahu dia sedang meledek saya kok mau ribet banget, karena saya tahu dia tidak punya karyawan tapi penghasilannya ratusan juta bahkan milyaran perbulan dan kerjanya ya santai2 aja. Beda dengan saya, berbisnis harus belajar sana-sini, melibatkan puluhan karyawan dan membina ratusan reseller biar tetap loyal tapi dapat duitnya perlu waktu lebih lama dari yang dia kumpulkan dengan modal yang sama. Mulai dari  desain,cari bahan, survey, cari model,bikin contoh2 kadang bener kadang gagal, bikin pola, cari pegawai, cari penjahit,menyiapkan mesin2, negosiasi ama suplier, promosi disana-sini, ngajarin orang dagang, nagihin,menganalisa laporan-laporan keuangan, menyemangati tim bisa tiap minggu atau tiap hari bila dianggap perlu, menangani keluhan dan peningkatan mutu yang terus menerus. Pokoknya panjang ,Ya begitulah kira2 bisnis saya.

Saya dan dia teman saya itu sama2 punya keyakinan, bahwa kami melakukan semua ini karena karena hidup Cuma sekali dan harus melakukan yang terbaik. Saya bayar zakat dan sedekah diapun zakat dan  sedekah. Tapi saya paham bisnis apa yang membuat  bukan sekedar saya kaya tapi  negara saya kaya dan bisnis apa yang membuat saya miskin dan negara jauh lebih miskin.

Hari ini orang banyak membicarakan gejolak ekonomi yang begitu membingungkan bukan saja di indonesia tapi didunia. Ternyata ekonomi  yang sekarang mengantarkan kita krisis demi krisis dan kita harus mencari format baru. Krisis dari amerika  pindah ke eropa terus ke asia .

Dalam bisnis/investasi sebenarnya ada 2 mahzab:

1. Mahzab jalan panjang, urusannya emang panjang mereka bermain di sektor riil

Melibatkan banyak orang, menyentuh kehidupan banyak orang

2.Mahzab jalan pendek, urusannya pendek dan cepat dapat duitnya.mereka bermain di sektor keuangan dan tidak melibatkan siapapun. Mereka bisa menciptakan uang banyak dalam sekejap  milyaran bahkan trilyunan rupiah. Main di bursa saham, bursa berjangka, pasar uang, trading derivatif emas dan komoditi2 lainnya.

Tapi menurut temen2 hebat yang mana?enak yang mana?

Coba dijawab dengan jujur ya, orang yang memilih jalan pendek mungkin menghasilkan ratusan milyar dalam waktu setahun, tidak ada kapal yang mendekat, tidak ada alat berat yang dibeli, tidak ada barang yang berpindah, tidak ada orang yang bekerja disitu dan yang ada hanyalah kertas2. Menurut anda, Indonesia butuh yang mana? Yang panjang atau yang pendek?

Mungkin yang pendek buat mereka hebat, tapi tidak hebat buat indonesia .

Buat teman2 yang muslim, Apakah islam memperbolehkan jalan pendek?

Misalnya sekarang ini orang ribut memperjualbelikan saham2 perusahaan yang kebunnya baru diketahui ada kandungan batubaranya dengan harga yang makin tinggi.Padahal baru survey, belum ada penggalian, belum ada pembelian alat berat dan pengolahan batubara disana.

Dalam islam, Jangankan yang didalam tanah yang kita tidak tahu isi pastinya, la wong mangga diatas pohon udah ketahuan 3 buah saja diatas saja tidak boleh diperjualbelikan. Islam berpikir telak jauh kedepan.

Yang mengkhawatirkan adalah mereka yang melakukan jalan pendek ini bukan hanya yang bisnisnya besar sekali tapi hingga pemain2 kecil , dan jenis/ bentuknya pun bermacam-macam.

Hari ini  teman2 tidakkah melihat mengapa perusahaan besar di amerika banyak berjatuhan, ya karena mereka banyak memilih jalan pendek. Kalau mereka punya nama besar , ini hanya digunakan untuk cari hutang, uang cash. Perusahaan dengan aset  1 bisa berhutang 35 kali dari asetnya. Mereka simpan di portofolio, karena ada satu teori yang mengatakan bahwa portofolio ada kenaikan tetap (padahal eta teh kertas wungkul). Tapi jika ada penurunan 3%  dari nilainya,perusahaan sebesar apapun pasti akan kolaps juga. Sama juga dengan berkebun emas yang marak sekarang ini.

Banyak orang yang antri beli emas, ternyata 3 bulan belakangan ini mereka mau mencoba jalan pendek bukan Cuma melindungi aset yang mereka miliki. Padahal emas bukan jalan mencari kekayaan, tapi mempertahankan seseorang tetap kaya.

Contoh berkebun emas ( beli emas gadaikan 70%, beli lagi gadaikan lagi sampai dapat gadai sekecil2nya, tunggu harga emas naik baru dilepas satu persatu). Kalau emas lagi turun mereka juga hancur karena bayar biaya gadai tidak tertutup. Lalu  ada juga trading derivatif emas dan komoditi2 lainnya,  Ini juga  sama sekali tidak menyentuh kehidupan, artinya jalan pendek.

Pokoknya yang panjang menyentuh kehidupan, dan yang pendek tidak menyentuh kehidupan.

Ada 3 instrument yang biasa digunakan di jalan pendek, karena mereka ada yang berani mengatakan  bahwa boleh mendapatkan uang  tidak harus  menyentuh kehidupan . Yaitu:

    Bunga, Interest (RIBA)
    Ketidakpastian (spekulasi/ gharar)
    Judi (Maisyir)


Kalau tidak ada instrumen itu  maka jalan pendek tidak akan terjadi. 

Tragisnya ada teman yang gak pernah lihat duit cash 50 juta tapi bisa punya hutang sampai 1,7 Milyar karena mereka bermain di jalan pendek ini.  Ini ada caranya dan banyak yang mengajarkan kebodohan ini. Konyol sekali. ( maaf walau saya tahu, saya tidak akan memaparkannya )

Begitu sangat berkembangnya jalan pendek (namanya sektor keuangan) sehingga terputus dengan bisnis jalan panjang ( sektor riil). Dan konyolnya ini diklaim sebagai kemajuan ekonomi  oleh pemerintah sementara para ulama sakit hati karena mereka masih melihat kemiskinan masih merajalela dan pengangguran dimana-mana. Karena emang sekarang makin gak nyambung antara sektor riil dan sektor keuangan dan ini sangat berbahaya kalau dibiarkan.

Anda bisa kaya sendirian, tapi tidak menggerakan perekonomian apapun dengan jalan ini walaupun anda bisa menciptakan beratus2 milyar dijalan ini. Bisa dibayangkan kalau semua orang ingin bermain di jalan pendek, kita gak kemana-mana. Gak ada jalan tol yang ditambah, gak ada jembatan yang dibangun, gak ada pengangguran yang direkrut. Dan ironisnya menurut data bank dunia yang bermain di jalan pendek ini transaksinya ada 95%, dan sektor riil hanya 5%.

Perhatikan berapa banyak perusahaan yang ada di BEJ..hanya sedikit.. tapi transaksi yang terjadi disana setiap hari puluhan trilyun rupiah. Bisa dibayangkan kalau transaksi ini terjadi di  pelabuhan, berapa banyak kontainer  yang harus dibongkar?berapa banyak forklift yang mondar-mandir? berapa banyak pisang, coklat, kopi, bahan tambang yang dijual dan terdistribusi? Tapi itu sayangnya hanya terjadi di BEJ.  4  hari transaksi di BEJ sama dengan  1 tahun transaksi di sektor riil. Makanya banyak yang berteori ini bakal bubble ekonomi.

Dan yang patut diwaspadai :

kalau sektor keuangan hebat, sektor riil BELUM TENTU hebat . Tapi ketika sektor keuangan jatuh maka sektor riil juga PASTI  cedera. Tapi pemerintah 1997  mati2an mengucurkan kredit untuk sektor keuangan ini hingga Rp 600 Trilyun dan itu tetap berdarah-darah. Ironis sekali Andai 600 Trilyun itu terjadi di sektor riil,pasti luarbiasa.

Saya ingat tahun 1997 gak ada hubungannya kita dengan jual beli saham di  BEJ. Petani kentang bertani tiba2 gak laku dan semua usaha jadi serbasulit karena kenaikan harga yang disebabkan jalan pendek ini selain ulah sebagian orang menimbun barang.

Hari ini Harga-harga barang tidak lagi  ditentukan sendiri oleh sektor riil. Dimana seharusnya teori ekonomi berlaku bahwa harga dipengaruhi oleh suplai dan permintaan. Tapi 1997 kita belajar bahwa sekarang harga dipengaruhi oleh berpindahnya uang/ capital movement yang gak ada hubungannya dengan kita, itulah yang disebut sentimen. Maka dulu saya suka bingung, ada hubungan apa ibu saya jualan beras, cabe, kentang ama sentimen. Ternyata ketika bicara sentimen, itu tidak ada ilmunya. Kalau ada ilmunya pasti orang amerika yang paling jago. Tapi hari ini Amerika yang paling parah karena jalan pendek ini, dan mereka belum sepenuhnya menyadari hal ini. perusahaan gede umur ratusan tahun aja bisa  jatuh dan yang kecil2 jatuh karena jalan pendek ini. Jadi luarbiasa jahatnya jalan pendek ini.

Apa Tanda bahaya kalau jalan panjang di Indonesia tidak terbentuk?

         Kemiskinan ( ini baru tanda loh bukan bahaya) karena banyak pengangguran.

-          Harga semakin mahal

-          Produk didominasi asing  terutama China . Karena sektor riilnya pada tiarap

Bank2 di Indonesia lebih senang menyimpan uang di BI karena yakin lebih menguntungkan daripada Ngasih kredit ke sektor riil dan merasa resiko lebih tinggi karna saat ini bagi mereka emang susah berusaha disektor riil. Permasalahannya karena  pemerintah membiarkan  3 instrument haram itu ada . Maka jalan pendek itu  menjadi pilihan orang yang gak mau ribet dan terbukti banyak membuat orang seperti kaya. Dan Hati2 makanya yang ikut asuransi, investasi, dimana dana pensiun dan investasi anda dikelola. Di jalan pendek atau jalan panjang? Bilangnya ini adalah perusahaan besar yang sudah lama beroperasi. Mungkin dulu ya, mereka mengelola uang melalui jalan panjang, tapi banyak yang terjadi sekarang memilih jalan pendek.

Dan coba diperhatikan apa yang dibicarakan menkoekuin kita setiap saat 70% adalah jalan pendek kayaknya omongan  dia hebat banget. Tidak bicara produk kita bertambah ada berapa, berapa panjang jalan tol bertambah sekarang, berapa ekspor kita hari ini?

Dan apakah dunia melihat ini juga sebagai sebuah kehebatan.

Ternyata Kata Sarkozy (presiden perancis) didepan banyak pemimpin dunia :"Dunia hari ini kacau balau, sistem kapitalis tersesat karena spekulasi dan kita harus menemukan nilai2 baru." Sarkozy rupanya lagi dapat hidayah, tetapi pejabat yang disumpah pake Al Quran malah belum dapat hidayah.

Bahkan di amrik sendiri sudah banyak yang mengecam dan berdemo bahwa sumber kekacauan ini ada di wallstreet.

Islam sudah mengharamkan 15 abad yang lalu yang namanya spekulasi/uncertainty ( gharar), Riba, dan judi gak ada yang namanya abu2. Tapi kita dibingungkan dengan istilah2 baru sedemikian rupa sehingga kita tidak tahu lagi bagaimana proses barang bisa menjadi uang dan uang itu pun telah bermutasi menjadi bentuk-bentuk yang kita sendiri tidak mengerti dari mana asalnya dan kayaknya ini juga berbeda dgn istilah hal yang diharamkan tsb padahal sami-sami mawon.

Pemerintah sibuk ngatur dana masuk dan keluar, cetak duit, ngatur naikin dan nurunin suku bunga, rumit banget deh padahal konsep ekonomi  Islam sederhana (out of the box). Karena persoalan utamanya adalah bunga, spekulasi dan judi tidak dihapus, malah jadi lembaga yang diresmikan.

Emang kalau mikirin pemerintah bikin frustasi, tapi setidaknya bisnis dan investasi kita tidak memilih jalan pendek ini.

Ternyata tantangan membuktikan untuk menjadi manusia beriman tidak murah.Syariah bukan sekedar label, tapi mentalitas.Kita meyakininya atau tidak, Al Quran (laa raiba fih) tidak ada keraguan didalamnya menjelaskan  bahayanya dengan gamblang. Dan saya yakin teman2 muslim tahu sekali apa artinya jika kita memasukkan barang haram ke dalam tubuh kita, bahkan keluarga kita.

 Pokoknya kalau bisnis/investasi teman2 tidak menyentuh kehidupan maka itu jalan pendek dan harus dijauhi.

Makanya kenapa kita juga perlu dukung beli produk asli Indonesia , karena kita ingin menghidupkan jalan panjang di Indonesia dan mengurangi dominasi asing. Dan jadilah pengusaha jalan panjang yang menjadi aset bangsa dan investasikan uang anda hanya disektor riil. Saya senang banget kalau ada teman2 yang sudah mulai nyemplung di jalan panjang ini, walau hanya pedagang kaki lima Indonesia terselamatkan dan yakinlah indonesia akan lebih bangga padamu.



Tuti








--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.