Minggu, 13 November 2011

Busyro Muqoddas : Korupsi Berakar Ideologi Pragmatis Hedonis

Orang nomor satu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, menilai bahwa korupsi telah membudaya di Indonesia. Penilaian itu disampaikannya dalam pidato Kebudayaan berjudul "Paguyuban Kumuh Koruptor dan Polusi Kebudayaan", yang digelar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

“Korupsi telah menjadi budaya yang akarnya ditemukan pada ideologi pragmatis hedonis. Ideologi ini, menempatkan manusia cenderung menempatkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup sebagai sebagai tujuan utama,” terangnya.

Menurutnya, cara pencapainnya pun relatif sangat mudah dan tidak perlu banyak pertimbangan, termasuk pertimbangan moral. Maka korupsi bisa dipandang sebagai jalan pintas yang bisa memenuhi cita-cita tersebut.

“Seseorang tidak perlu belajar lama untuk mengikuti dan terjun dalam sistem yang korup. Hanya tinggal 'melacurkan' moral dan intelektual saja untuk mendapatkan apa yang kita mau,” terangnya.

Dalam situasi mutakhir Indonesia, budaya korupsi merupakan kejahatan yang paling kasat mata dan tanpa rasa malu dilakukan secara individu dan berjamaah. Tindakan ini terjadi karena kesamaan ideologi.

Korupsi bukan hanya beramai-rama, tapi diciptakan sistem yang membuat prilaku kolektif yang sesat itu, berjalan aman. Hukum dibuat mandul, aparatnya dibuat lemah, dan kesadaran kritis akan budaya korupsi dikikis terus menerus. Akibatnya, budaya korupsi dipandang sebagai budaya yang wajar dan sehat.


Sumber : Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.