Minggu, 06 Januari 2013

Kualitas Itu Penting

Cerita foto sebelumnya ada di sini
http://hapesurya.wordpress.com/2013/01/05/surprise-jambal-pancing-get-surprise/

Dari dua kali pertemuan yang cukup lama dengan Pak William Wongso di
kantornya, beberapa kali beliau menyinggung pentingnya mempertahankan
kualitas dari suatu produk, utamanya makanan sebagai spesialisasi beliau
sebagai seorang ahli makanan (culinary experts).

Dalam suasana obrolan santai, beliau pun menunjukkan beberapa makanan yang
berkualitas. Ada sebuah keju yang sudah berusia 3 tahun, dibawa dari
Belanda. Beliau bilang inilah keju yang sebenarnya. Berwarna orange, mirip
jeruk santang yang dijual dipasaran, dilapisi kulit keju yang tidak bisa
dimakan karena memang keras ini memiliki rasa yang sedikit berbeda dengan
keju yang biasa kita beli di toko dekat rumah. Keju ini sangat berbeda dari
warna keju yang biasa dimakan oleh Tikus di film-film luar negeri. Keju ini
sangat enak hingga beberapa kali anak saya minta di potongkan kecil oleh
Pak William Wongso.

Beliau juga mempersilahkan saya mencicipi kue dari buah Tin. Tekstur kue
dengan motif mirip batik ini seperti selai buah yang dipadatkan, berwarna
coklat dan agak lengket di tangan. Beliau menceritakan bahwa getah buah
Tin ini digunakan juga sebagai bahan pemisah pada susu untuk pembuatan keju
di Belanda. Prosesnya memang agak rumit, namun memiliki hasil produk yang
sangat lezat dan berkualitas.

"saya ingin Anda memiliki spesialisasi" pesan Pak William Wongso pada
dagangan ikan Jambal Pancing saya (
http://www.pasarterasi.web.id/_item?item_id=020001). "Karena saya sudah
sering pesan ikan seperti ini tapi memang sulit dicari di pasaran. Dan
tidak banyak orang yang tahu soal ini. Bagi orang yang sudah pernah
mencicipinya, tidak akan lagi memikirkan harganya, karena memang kualitas
daging ini sangat bagus" sambung Pak William Wongso sambil sesekali beliau
menghisap Cerutu nya.

Beliau pun menghidangkan daging Jambal Pancing yang sudah berusia cukup
lama yang beliau rendam dalam minyak ramuan khusus. Setelah saya cicipi
ternyata dagingnya masih lezat dan sangat berbeda dari daging Jambal Roti
yang bisa kita beli di restoran-restoran besar di Jakarta. Saya pun
akhirnya menemukan cara mengawetkan yang lebih sehat & baik, meski biayanya
sangat besar.

Beliau memberi banyak contoh makanan kelas premium yang dijual dengan harga
sangat tinggi. Semisal ada daging babi (Ham) yang diolah dengan cara
tertentu selama 5 tahun dan dijual dengan harga sekitar 2 juta per kilo.
Atau sekilogram daging ikan dari lautan Skandinavia yang dijual dengan
harga 700 ribuan. Bahkan ada ikan asin yang bisa dijual seharga 200 ribu
per kilo. Wow!!! Mengingatkan saya pada metode pengolahan Anggur yang
dibuat menjadi Wine (Miras) di daratan Eropa sana. Semakin lama, semakin
teliti cara membuatnya, semakin bagus hasilnya, semakin mahal harganya.

Bukan soal wine atau daging Ham yang dijual mahal, tapi saya bisa menarik
kesimpulan pesan yang hendak disampaikan Pak William Wongso pada saya,
bahwa jangan takut untuk membuat produk premium, berkualitas meski harus
dijual dengan harga yang mahal, karena semua produk mahal itu pun punya
konsumennya sendiri. "Pertahankan kualitas! Jangan karena banyak pesanan,
lantas proses produksinya kita percepat untuk mengejar pesanan yang
berdatangan. Kualitas itu penting!" pesan Pak William Wongso di sela-sela
pembicaraan kami bertemankan gemericik hujan di kawasan Melawai sore jumat
kemarin.

Maka, tahun ini kami pun akan membuat salah satu produk premium sesuai
pesan Pak William Wongso. Semoga Allah SWT memberikan kami jalan rejeki
melalui ikhtiar ini. Amin. Apa produk premium kami itu? Terus pantau
twitter kami ya.... ^-^

Hendra Permana
pasarterasi.web.id
Twitter/FB @pasarterasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.