Jumat, 02 November 2012

Aturan - aturan dalam Enterpreneurship



*By. Reid Hoffman, founder LinkedIn** ***

*Rule 1 : “Look for disruptive change” – Carilah Perubahan yang memiliki
efek besar pada market*


Jika Anda sedang akan memulai sebuah usaha, tanyakan hal ini pada diri
Anda: Apakah yang sekarang dibutuhkan tapi dulunya tidak mungkin atau tidak
perlu dilakukan?
Apakah sebuah produk atau jasa baru akan bisa mengambil alih atau membuat
pasar baru? Ketika Saya membantu dalam pembuatan LinkedIn, industry
teknologi sedang terpuruk. Saya melihat semua kemungkinan yang diciptakan
oleh internet dan mendapat sebuah ide bahwa nantinya semua orang akan
membutuhkan profil professional di dunia online. Gangguan yang saya temui
adalah bahwa perusahaan bisa secara langsung mengejar kandidat terbaik
daripada berharap untuk mendapat hasil atau respon dari iklan di surat
kabar atau iklan di situs-situs.

*Rule 2: “Aim big” –  Tentukan tujuan yang besar*


Besar atau kecilnya ide yang ditargetkan oleh sebuah start-up, usaha,
keringat, dan darah yang perlu Anda keluarkan tetaplah sama, jadi
bermimpilah untuk mencapai sesuatu yang besar! Apa sih maksud kata “besar”?
Itu adalah sebuah produk atau jasa yang bisa membuat pasar baru atau
mendominasi pasar tertentu yang sudah ada.

*Rule.3: “Build a network to magnify your company” –  Buatlah jaringan
untuk memperbesar perusahaan Anda*


Kebanyakan orang berpikir bahwa dibalik setiap start-up hanya ada satu
entrepreneur yang memiliki ide brilian. Tapi kenyataannya, perusahaan yang
sukses dibangun oleh sejumlah orang bertalenta yang dikelilingi oleh relasi
dan hubungan yang bisa membesarkan dan membantu mereka.
Entrepreneur-entrepreneur terbaik mencari dan membangun hubungan dengan
penasehat, investor, partner, dan pelanggan mereka.

*Rule.4: “Plan for good luck and bad luck” – Buatlah rencana untuk keadaan
baik dan buruk*

Anda harus selalu mengasumsikan bahwa Anda akan beruntung atau tidak dengan
perusahaan baru Anda. Keberuntungan tidak hanya sesimpel “Wah perusahaan
saya berjalan.” Tapi, keberuntungan adalah saaat Anda melihat sebuah
kesempatan besar dan dengan cepat mengambilnya. Ketidakberuntungan adalah
saat ide Anda tidak berjalan. Bukan berarti Anda gagal, tapi Anda harus
menjalankan plan B.

*Rule 5: “Maintain flexible persistence” – Pertahankan sikap persistence
yang fleksibel*

Sangat sering seorang entrepreneur diberikan nasehat yang berlawanan:
“Tetap tekun! Berkomitmenlah pada visi yang sudah dibuat!” atau “ubah ide
bisnis kamu berdasar data penggunaan produk oleh customer” Pahamilah kapan
harus merubah ide Anda! Tantangannya adalah untuk menjalankan ke dua advice
ini bersamaan dan tahu advice mana yang cocok di suatu situasi. Anda harus
tahu bagaimana menjalan sikap persistence yang fleksibel. Karena sebuah
nasihat tidak selalu cocok utnuk dijalankan, tergantung situasi & kondisi.


*Rule 6: “Launch early enough that you are embarrassed by your first
product release. “ Rilislah secepat mungkin sehingga Anda akan malu pada
peluncuran pertama produk Anda*


Start-up pertama saya, Socialnet.com, membutuhkan waktu Sembilan bulan
untuk meluncurkannya. Hal ini merupakan kesalahan yang besar. Kami ingin
semua detil situs sudah bisa dijalankan. Kami ingin orang-orang mengatakan
bahwa produk kami sangat dahsyat. Kami menghabiskan banyak waktu dan hal
itu membuat kami ketinggalan berbulan-bulan untuk menyelesaikan masalah
yang lebih penting untuk diselesaikan, “bagaimana cara mengantarkan produk
ini untuk digunakan jutaan user diluar sana?”

Dari hal itu saya belajar, *jika Anda tidak malu dengan peluncuran pertama
produk Anda, maka peluncuran tersebut sudah telat!*

*Rule 7: Bercita-citalah, tapi jangan terlena didalamnya*


Targetkan untuk mencapai yang terbaik, tapi hati-hati dengan rasa percaya
yang berlebihan terhadap teori-teori yang Anda pikirkan sendiri.
Meluncurkan produk Anda sedini mungkin adalah hal yang penting agar bisa
mempelajari bagaimana pelanggan menggunakan produk atau jasa Anda. Sama
pentingnya dengan mengidentifikasi dan mengukur sejauh apa Anda sudah
mencapai visi dan aspirasi Anda? Anda juga harus mendapat feedback dari
kolega dan rekan Anda. Inovator sangat mudah terlena dalam cerita dan dunia
mereka sendiri dibandingkan mempelajari ke arah mana tujuan mereka.

*Rule 8: “Having a great product is important but having great product
distribution is more important” Penting untuk memiliki produk yang luar
biasa, tapi memiliki distribusi produk yang luas lebih penting.*


Saya menemui banyak entrepreneur yang berpikir bahwa produk adalah hal yang
paling penting dan dengan produk terbaik Anda akan selalu menang. Yang
gagal disadari oleh banyak orang adalah, tanpa distribusi yang baik, sebuah
produk akan mati. Bagaimana cara Anda membawa produk Anda agar bisa
digunakan oleh jutaan atau bahkan milyaran pengguna?

*Rule 9 : “Pay close attention to culture and hires from the very
beginning” Perhatikan budaya dan perekrutan anggota/karyawan Anda sejak
awal.*


Orang-orang yang Anda rekrut akan menentukan budaya perusahaan Anda, jadi
pastikan mereka adalah orang yang baik. Mereka yang akan merekrut
orang-orang berikutnya. Nasehat lama mengatakan bahwa Anda membutuhkan
orang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam start-up Anda. Tapi
apapun yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun tidak akan membantu,
karena Anda sedang melakukan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan
sebelumnya, begitu juga dengan dunia dan ladang kompetisi yang bergerak dan
berkembang dengan sangat cepat. Yang Anda butuhkan adalah orang-orang yang
bisa belajar dengan cepat.

*Rule.10: “Rules of entrepreneurship are guidelines, not laws of
nature.” Peraturan untuk entrepreneur adalah petunjuk, bukan hukum alam.*


Jangan terlalu memperhatikan peraturan yang dibuat oleh orang lain.
Entrepreneur adalah seorang inventor, mereka adalah orang yang sukses jika
membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dapat berjalan. Pada saat
tertentu, untuk menjalankan sesuatu Anda perlu melewati batas dari
peraturan yang sudah ada. Seorang entrepreneur bisa saja membuat peraturan
baru.



Wassalam,

Cahya

twitter : @cahyakartika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.