Perbedaan orang yang bisa sukses dengan yang tidak adalah
MINDSET ( cara berpikir) dan HABIT ( kebiasaan). Maka untuk mampu
merubah dunia mualialah dengan merubah cara pandang kita (paradigm
shift) pada diri kita sendiri mulai hari ini.
Perubahan ada dimana-mana, kadang kita abaikan karena perubahan itu
kita anggap tidak penting tapi kenyataannya membuat kita gerah juga
ya. Gimana kalau kita yang harus memotori perubahan tersebut? Setiap
perubahan pasti ada resistensinya lho. Dan kadang itu meresahkan dan
mengganggu sekali. Kadang resistensi itu berubah jadi tindakan-tindakan
sarkastik pembunuhan karakter terhadap si pembawa perubahan. Padahal
belum tentu ada hubungannya.
Perubahan harus direncanakan, yaitu dimulai dengan mendobrak
paradigma, mematahkan paradigma lama yang salah dan mengarahkannya ke
arah yang baru.
Sebagai pembawa perubahan yang paling penting adalah rasa percaya diri
dan jiwa besar. Jika perubahan itu baik , perjuangkanlah terus. Rangkul
sebanyak mungkin pendukung dan pengikut perubahan. Dekati satu persatu
dan jual ide perubahan ke mereka tanpa kenal lelah.
Rubahlah orang-orang yang tadinya “menyerang” secara diam-diam untuk
mampu menyetujui kita dan menerima perubahan dengan lebih
legawa. Sosialisasikan terus manfaat perubahan ke semua orang. Di dalan
forum, dalam komunitas dan media komunikasi yang ada. Abaikan perasaan
tertekan, be positif… Yakin bahwa orang yang tadinya memiliki persepsi
buruk akan berbalik arah. Buktikan terus kepada penerima perubahan bahwa
perubahan tersebut akan Membawa hasil yang menguntungkan semua pihak.
Pernah suatu kali saya harus merubah konsep kepegawaian dai sistem lama
ke sistem yang lebih dapat diakomodasi oleh perusahaan, duh habis deh
saya dimusuhin semua orang dikantor, namun dengan ditemani para direktur
kami berkeliling ke semua wilayah dan berbicara dari hati ke hati
dengan karyawan. Tak jarang kuping jadi merah, selera makanpun hilang
jika dalam pertemuan tersebut saya habis diserang. Sungguh menyakitkan,
padahal semua itu demi kebaikan mereka juga. Hingga setalah berjalan
setahun dan mereka dapat merasakan manfaat perubahan, mereka berbalik
arah menyayangi diriku… Huhuhu, jadi terharu. Kenangan terindah – the
samson’s sing
Response langsung jika ada kesalahpahaman dari penjelasan ide
perubahan yang ingin kita sampaikan. jika “penentang” perubahan itu
sudah sedemikian parah dan sangat negatif terhadap kita. Ajak dia ngopi
bareng dan secara terbuka diskusikan tuntas konflik antara kita
dengannya. Jika pembunuhan karakter sudah semakin menjadi-jadi, pastikan
tidak ada “peluru” yang kita sediakan yang dengan mudah akan mereka
pakai untuk menyerang balik karakter kita. Sebagai pembawa perubahan
(Agent of Change) mau tidak mau kita harus dapat menjaga integritas
kita, karena pihak menerima perubahan diam-diam akan melihat kita
sebagai role model.
Saya jadi teringat masa ketika saya join sebagai senior manager dimana
saya harus membawahi 15 staff yang rata2 sudah lama bekerja dan sudah
merasa nyaman dengan cara kerja yang laam. Tentu sebagai manager baru
yang masih mampu melihat dengan cara pandang “out of the box” banyak
yang ingin dirubah dari sistem lama. Namun issue perubahan jadi
berkembang bahwa saya akan melakukan re-shuffle tim. Sehingga saya
dimusuhi. Saya dekati satu persatu sesuai karakter mereka, bahkan yang
Aling vokalpun saya ajak makan siang berdua dan berbicara secara
terbuka. Alhamdulillah mereka akhirnya luluh dan kami menjadi tim yang
tangguh setelahnya.
Jika perubahan mulai dapat diterima, tanamkan kepercayaan diri dan
bangkitakan energi para pelaku perubahan, ajarkan dan dukung setiap
proses & cara kerja baru yang selaras dengan perubahan. Jangan
biarkan para pendukung perubahan jadi loyo, ingatkan terus akan manfaat
yang akan diperoleh dikemudian hari.
Salah satu contoh perubahan adalah ketika kita harus meninggalkan sistem
kerja manual dan beralih ke sistem komputerisasi. Awalnya pasti ada
rasa enggan keluar dari zona nyaman, tapi kalau terpaksa sistem yg baru
karena kita juga menyadari dengan sistem baru maka justru pekerjaan jadi
lebih mudah. Dengan harapan itu, kita jadi semangat lagi berubah cara
kerja lama yang manual ke cara kerja yang baru berbasis IT.
Buat strategi perubahan, susun dalam beberapa fase. Gulirkan dari
yang plaing bisa diterima dan akhiri dengan yang paling tersulit. Tahu
betul kapan kita harus “keras” dan kapan kita harus “lembut” dalam
bersikap. Abaikan orang-orang yang ingin numpang ngetop dari perubahan
yang kita gulirkan. Jangan terpancing emosi.
Carilah mentor dan para penasihat perubahan. Minta meka membantu
menggulirkan perubahan bersama kamu. Perubahan kadang membutuhkan waktu
yang lama. Be consistent. Ketika kita menginginkan perubahan terhadap
sebuah sistem, BE PART OF IT (proactive)jika tidak lebih baik kita
keluar dari sistem tersebut (pasif/ kabooorr)
Akhirnya pastikan perubahan bukan hanya semusim atau karena lagi tren
saja. Tapi perubahan harus berakar kuat dan berkelanjutan tanpa
kehadiran change of agent. Alhamdulillah itulah yang terjadi di tempat
saya bekerja dulu. Implementasi banyak perubahan di sistem HRD yang saya
motori bergulir terus sejak hari ini walaupun saya dan tim sudah tidak
di dalam organisasi itu lagi.
So, R U ready for CHANGE?? Say YES!!!!