Bagi anggota komunitas Tradeveler, menginjakkan kaki di luar negeri tak
sekadar acara jalan-jalan, melainkan ajang cari inspirasi dan ide
kreatif untuk mengembangkan bisnis.
Berdiri secara resmi pada April 2012, komunitas Tredeveler telah
melanglang buana ke penjuru dunia, seperti Vietnam, Thailand, China,
Belanda, Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Turki, dan beberapa negara
lainnya. Acara mereka bukan sekadar melihat-lihat tempat wisata,
melainkan untuk memamerkan bisnisnya ke dunia internasional. Kedatangan
mereka bahkan kerap karena diundang pemerintah negara setempat.
Lewat berbagai pameran yang diikuti, para anggota komunitas yang
usahanya bergerak dalam berbagai sektor, seperti teknologi, automotif,
kuliner, mode, hingga bisnis barang antik, asyik menjadi peserta maupun
sebagai penonton. Sebagai peserta, mereka berusaha memamerkan bisnisnya.
Sementara, jika sebagai pengunjung, mereka mencari ide bisnis baru atau
inspirasi dari pameran bisnis tersebut. Misalnya yang dilakukan pendiri
Tradeveler, Donny Kris Puriyono. Saat berkunjung ke Vietnam, dia juga
menyambangi berbagai pabrik pakaian. “Mulai melihat proses pembuatan
hingga pameran pabrik, saya ikuti,” tuturnya.
Atau saat pergi ke Jepang dan Turki. “Kami memamerkan produk teknologi
informasi seperti software, sedangkan di Turki, kami melihat produk-
produknya,” kata Donny yang melakukan perjalanan tersebut pada minggu
lalu. Menurut Donny, selain untuk mengembangkan bisnis dan mencari
inspirasi, manfaat lainnya yang bisa didapat dengan melakukan tradeveler
ialah meluasnya jaringan anggota Tradeveler.
“Ini bisa dijadikan jalan untuk mendapatkan link dan ladang untuk
merebut pasar internasional,” sebutnya. Bahkan, Donny menyebutkan,
beberapa anggota komunitas sudah menjual produknya secara internasional.
“Salah satunya pakaian batik dan barang antik,” kata Donny yang
memiliki bisnis di bidang teknologi informasi, edukasi, dan properti.
Kini, Traceveler sudah memiliki anggota sekitar 50 orang, tersebar di
berbagai wilayah di Indonesia. Dalam waktu dekat, sekitar bulan Agustus
atau September mendatang, mereka juga akan berangkat ke Belanda. “Di
sana akan memperkenalkan kuliner halal berbau Indonesia,” kata Donny.
Semoga sukses! ● rehdian khartika
Badroni Yuzirman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.