Hari minggu bagi sebagian orang adalah hari bersih-bersih. Termasuk saya
mungkin. Sembari mengantar dan menunggu istri ada acara, saya keliling
cari cucian mobil. Maksud hati sekalian menyelam, minum air.
Dan seperti di duga, antrian di cucian mobil panjang-panjang sekali.
Kalau sekali nyuci saja bisa 30-45 menit dan antriannya 6 mobil, kapan
selesainya. Akhirnya saya coba-coba muter-muter, kali aja ada cucian
mobil yang lagi sepi. Dan alhamdulillah, ada! Sepi, saking sepinya,
hampir nggak ada "tanda-tanda kehidupan".
Setelah tanya-tanya, ada orang (yang mungkin ownernya) bilang,
"ada/bisa" cuci mobil disini (memang ada spanduknya sih). Agak
mencurigakan juga, kenapa yang lain sedang di antriin orang, yang ini
nggak.
Akhirnya satu persatu "rahasia"-nya terkuak... Yang nyuci disini cuma
satu orang, sudah begitu terlihat kurang cekatan melayani saat saya
datang, fasilitas menunggu kurang nyaman dan secara umum tampilan cucian
mobil ini agak "kumuh", lebih mirip bengkel daripada cucian mobil.
Sahabat, ada kalanya usaha kita masih kecil. Tetapi alhamdulillah
mungkin ia sedang dalam proses menjadi besar. Namun ada juga yang sudah
bertahun-tahun, ya segitu-gitu aja. Enggak ada perkembangan.
Banyak faktor mungkin yang mempengaruhi, salah satunya adalah
"improvement". Bagaimana kita bisa berubah, berinovasi untuk terus
menjadi jauh lebih baik. Dan untuk bisa seperti ini kita harus banyak
belajar, tidak pernah malu untuk mencari ilmu-ilmu baru demi memajukan
usaha kita.
Berpuas diri dengan kemajuan masa lalu (betapa pun besarnya kita saat
itu), adalah bahaya laten. Berpuas diri yang membuat kita terlena dan
tidak aware, bahwa dunia berubah, konsumen berubah, kompetitor berubah
adalah berbahaya.
Dalam salah satu buku lamanya Hermawan Kertajaya pernah menulis 4 faktor
perubahan yaitu : teknologi, budaya, politik dan ekonomi. Kita harus
selalu aware dengan 4 hal ini dan bersiap-siap beradaptasi dengan
perubahannya.
Dalam konteks bidang yang sedang saya geluti, saya kadang menemukan ada
beberapa pengusaha yang sulit diberi "enlightment" tentang pentingnya
memperhatikan masalah desain tampilan marketing tools mereka. Bahasa
yang digunakan masih sama : "menurut saya"... Pada masa lalu, apa yang
"menurut saya" mungkin masih bisa diterima pasar. Tetapi sekarang, atau
di masa depan, "menurut saya" bisa jadi tidak relevan lagi dengan
"menurut konsumen".
Ada seorang pengusaha yang istrinya "keukeuh" mempertahankan desain
kartu namanya yang sudah bertahun-tahun dia gunakan (dan dia desain
sendiri), padahal desainnya agak kurang komunikatif. Bukan saja kurang
menjual, tetapi bahkan orang lain sulit membacanya. (Bayangkan sebuah
kata dengan font hitam di atas tulisan biru gelap).
Sementara ada pengusaha lain yang setelah 15 tahun berbisnis dan
menggunakan logo lamanya, berkenan minta tolong ke kami dan mengubah
logonya menjadi lebih "elegan".
Apa efek masing-masingnya? Mungkin tidak langsung terlihat. Yang jelas,
sampai sekarang, perusahaan pertama terlihat masih sangat mengandalkan
ownernya dalam pengembangan perusahaan. Sementara pengusaha kedua,
dengan logo baru tersebut, ada spirit baru di kalangan karyawannya,
sehingga mereka lebih "pride". Dan hal ini terasa pada klien-kliennya.
Ujung-ujungnya tentu omset, dan pengusaha kedua itu terbantu semangat
tim. Klien-kliennya juga menjadi semakin yakin pada perubahan semangat
tersebut, sehingga mereka order lebih banyak (begitu pengakuan pengusaha
kedua ini kepada saya).
Jangan biarkan ego pribadi kita membuat usaha kita tetap menjadi bonsai.
Terkesan indah di mata, tetapi tak pernah besar. Mari lebih terbuka,
menerima hal baru, metode baru, ide baru dari orang lain. Kalau dunia
berubah, mengapa kita masih tetap stagnan?
Jika pun kita sekarang masih kecil, jangan minder. Sebab tentu berbeda, antara yang masih kecil dan yang "tetap kecil"...
Insya Allah dengan sikap-sikap positif, seperti keterbukaan, kreatif,
pantang menyerah, sabar dan yakin, usaha kita akan besar suatu saat.
(Dan bisa jadi pada sebagiannya, hal itu tinggal menghitung hari)...
Salam sukses sahabat-sahabat...
Hendro Tri Rachmadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.