Film Habibie dan Ainun sangat penuh dengan makna dan banyak sekali
pelajaran hidup yang bisa di petik dari perjalanan kisah cinta Habibie
dan Ainun
Habibie, seorang pemuda dari negeri yang tidak terkenal, Indonesia,
ternyata sanggup membuat insinyur-insinyur jerman takjub dengan
penemuannya tentang kereta api yang sanggup menahan beban horisontal
sampai 200 ton
"Katanya ada pemuda Indonesia yang memimpin proyek kita, Indonesia...?? Dimana itu..??"
"Apa kamu percaya sama habibie dari Indonesia yang negaranya saja membeli kereta api dari kita..??"
Itu beberapa cemoohan insinyur jerman terhadap habibie dan semuanya
dijawab oleh Habibie dengan karya nyata, dijawab dengan kerja keras yang
membuahkan ratusan hak paten
Mimpi Habibie untuk memajukan Indonesia disambut di era Soeharto
setelah di era sebelumnya sempat ditolak karena Indonesia belum siap
IPTN...., sebuah perusahaan pesawat terbang akhirnya berdiri dan
bisa membuat pesawat terbang sendiri hasil karya anak bangsa, bangsa
INDONESIA.....
Kebanggaan dan keharuan seakan-akan menjadi puncak kerja Habibie
karena Habibie pernah berjanji kepada Ainun untuk membuatkan sebuah truk
terbang (pesawat) dan sekaligus untuk menjawab keraguan dunia bahwa
BANGSA INDONESIA bisa disejajarkan dengan negara maju lainnya
Dibalik lelaki hebat pasti ada wanita super hebat yang mendampinginya
Pepatah diatas sangat tepat disematkan kepada ibu Ainun Habibie
Ainun..., seorang mojang priangan yang menjadi primadona semua pemuda
Mulai dari tentara, pejabat, mahasiswa kaya semuanya berlomba merebut hati Ainun
Tetapi ternyata hati Ainun harus tertambat kepada pemuda miskin lugu polos dan ceplas-ceplos, pemuda itu bernama Rudi Habibie
Kisah cinta yang lucu, Habibie yang lucu harus mati-matian
meyakinkan dan merayu sekaligus "menembak" mojang priangan cerdas yang
menjadi primadona setiap orang
Akhirnya setelah prosesi pernikahan, singkat cerita pergilah habibie
dan Ainun ke jerman untuk memulai hidup baru tanpa saudara di negeri
yang baru
Tinggal di apartemen super sempit dengan perabot seadanya menjadi keseharian mereka berdua
Sampai melahirkan ke 2 anaknya, habibie dan Ainun harus hidup berhemat demi mewujudkan cita-cita
Bagi yang pernah merantau tanpa sanak saudara pasti bisa merasakan beratnya perjuangan beliau berdua
Support ibu Ainun kepada Habibie sangat-sangat besar bahkan beliau
sampai merahasiakan sakit kanker ovariumnya yang sudah memasuki stadium 3
demi mendukung cita-cita habibie membangun Indonesia
Ibu Ainun menjadi "polisi" bagi kesehatan Habibie sekaligus sebagai penyeimbang sifat keras kepalanya habibie
Entah bagaimana jadinya Habibie bisa melewati masa-masa berat
sebagai menteri, wakil presiden dan Presiden RI jika ibu Ainun tidak
mendampinginya
Sampai akhir hayatnya, cinta Habibie kepada Ainun tidak akan lapuk dimakan zaman
Cinta sejati tidak bisa hilang bahkan kematian-pun tidak bisa memisahkannya
Semoga bapak Habibie selalu diberi kesehatan dan bisa membangun
Indonesia melalui dunia penerbangan yang saat ini sedang dirintisnya
lagi
Salam sukses dunia akherat,
prakom
Info Hiburan, Selebritis, TV Production, Jasa, Property, Business, Film, Music, ekonomi, Politik, Kajian Islam
Senin, 31 Desember 2012
10 jalan meraih Kekayaan:
"Dudun Parwanto"
Menurut Ken Fisher, dalam bukunya The Ten Road to Riches
ada 10 jalan meraih Kekayaan:
1. Membangun bisnis sendiri dan sukses
2. Menjadi CEO Perusahaan yg eksis
3. menjadi Artis atau Olahragawan Profesional
4. Menikah dengan anak orang kaya
5. Mengelola Uang Orang Lain
6. Menjadi penemu atau pencipta (mdpt royalti)
7. Mengelola property
8. Bekerja keras dan menabung
9. Penggugat Perdata
jalan-nya banyak...
cara-nya banyk...
... tapi Tujuan-nya kemana...?
... kemana..?
Tujuan yang berbeda, gunakan jalan yang berbeda...
Tujuan yang sama dengan background yang berbeda, caranyapun berbeda...
jadi tetapkan Tujuan-nya yang lebih spesifik...
... agar nantinya bisa di-ukur pencapaiannya...
Resolusi 2013....untuk Finansial pribadi, tetapkan TARGET-nya dgn spesifik...
... Desember 2013: income 10juta...
... Agar di Desember nanti bisa di-ukur pencapaiannya...
- klo masih sama dgn sekarang = ga maju2..
- klo baru 8,5juta, belum tercapai tapi mendekati...
- klo akhirnya tahun lalu cuma bilang "yg penting sehat".... lho bingung.
Resolusi Finansial atau Kesehatan..?
Target ga jelas, jadinya juga ga jelas.
BTW, Income adalah uang masuk ke kantong kita. Baik karena:
- dikerjakan sendiri = Active Income, maupun.
- dikerjakan pihak lain = Passive Income..
Kita tidak perlu/harus melakukan, menguasai SEMUA / segala hal, karena sejatinya waktu dan kemampuan kita memang terbatas.
Before the bbm/sms/email got jammed, I'd like to wish you a sparkling new year of 2013.
Mari ber-sinergy dgn saling memberi...
salam,
Menurut Ken Fisher, dalam bukunya The Ten Road to Riches
ada 10 jalan meraih Kekayaan:
1. Membangun bisnis sendiri dan sukses
2. Menjadi CEO Perusahaan yg eksis
3. menjadi Artis atau Olahragawan Profesional
4. Menikah dengan anak orang kaya
5. Mengelola Uang Orang Lain
6. Menjadi penemu atau pencipta (mdpt royalti)
7. Mengelola property
8. Bekerja keras dan menabung
9. Penggugat Perdata
jalan-nya banyak...
cara-nya banyk...
... tapi Tujuan-nya kemana...?
... kemana..?
Tujuan yang berbeda, gunakan jalan yang berbeda...
Tujuan yang sama dengan background yang berbeda, caranyapun berbeda...
jadi tetapkan Tujuan-nya yang lebih spesifik...
... agar nantinya bisa di-ukur pencapaiannya...
Resolusi 2013....untuk Finansial pribadi, tetapkan TARGET-nya dgn spesifik...
... Desember 2013: income 10juta...
... Agar di Desember nanti bisa di-ukur pencapaiannya...
- klo masih sama dgn sekarang = ga maju2..
- klo baru 8,5juta, belum tercapai tapi mendekati...
- klo akhirnya tahun lalu cuma bilang "yg penting sehat".... lho bingung.
Resolusi Finansial atau Kesehatan..?
Target ga jelas, jadinya juga ga jelas.
BTW, Income adalah uang masuk ke kantong kita. Baik karena:
- dikerjakan sendiri = Active Income, maupun.
- dikerjakan pihak lain = Passive Income..
Kita tidak perlu/harus melakukan, menguasai SEMUA / segala hal, karena sejatinya waktu dan kemampuan kita memang terbatas.
Before the bbm/sms/email got jammed, I'd like to wish you a sparkling new year of 2013.
Mari ber-sinergy dgn saling memberi...
salam,
Minggu, 16 Desember 2012
Daftar nama pendukung Genk kpsi dalam mensabotase sepakbola Indonesia :
Seputar Timnas
Sumber :Lintang Kemukus , komentar Bola.net
Aburizal Bakrie (Ketum GOLKAR, bos LAPINDO, Boss Bumi resources, Bakrie Group).
Nirwan Bakrie (Pelita Jaya, Bakrie Group).
Tono “PON” Suratman (Ketua KONI) Komisaris PT ARUTMIN, anak perusahaan Bakrie grup.
Sumber :Lintang Kemukus , komentar Bola.net
Aburizal Bakrie (Ketum GOLKAR, bos LAPINDO, Boss Bumi resources, Bakrie Group).
Nirwan Bakrie (Pelita Jaya, Bakrie Group).
Tono “PON” Suratman (Ketua KONI) Komisaris PT ARUTMIN, anak perusahaan Bakrie grup.
Anindya Bakrie (ANTV:media partner ISL, Bakrie Group).
Erick Thohir (Viva Grup, Viva News, TV One, Anteve, Republika, Gen Fm, Prambors, Mahaka Grup).
Andi Darussalam (ketua BLI, Wapres PT LAPINDO, Bakrie Group).
Nurdin Halid (Mantan Ketum PSSI periode 2003-2011; Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi Partai Gokar).
Djoko Driyono (CEO Pt. Liga Indonesia, Mantan Staf PT. Krakatau Steel, salah satu pelanggan terbaiknya adalah PT Bakrie Pipe Industries – BPI).
La Nyalla Matalitti (Ketum PSSI Versi KPSI, ketua Kadin Jawa. Timur dan Ketua MPW Pemuda. Pancasila Jatim).
Rahim Soekasah (Waketum KPSI, Dirtek Pelita Jaya, Bakrie Group).
Robertho Rouw (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Jakarta).
Diza Ali (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Sulsel).
Toni Aprilani (Pengurus KPSI, mantan Anggota DPR dr GOLKAR).
Zulfadli (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR).
Ahmed Zaki Iskandar(Pengurus KPSI, KomisiX DPR RI dr GOLKAR - Bupati Tangerang).
Hinca Panjaitan (Pengurus KPSI, komding era NURDIN HALID).
Dodi Reza Alex Noerdin (Sriwijaya FC, Anggota DPR RI dr GOLKAR).
Harbiansyah Hanafiah (Persisam, PEMUDA PANCASILA Samarinda).
Fadeli Hasan (Persela, Bupati Lamongan dr GOLKAR).
Herman Abdullah (PSPS Pekanbaru, KOSGORO Riau).
Endri Erawan (Mitra Kukar, mantanbendahara GOLKAR).
Benhur Tomy Mano (Persipura, Walikota Jayapura dr GOLKAR).
Habel Melkias Suwae (Persidafon, Cagub Papua dr GOLKAR).
Syahril MH Taher (Persiba, PEMUDA PANCASILA Balikpapan).
Rendra Kresna (Arema, bupati Malang dr GOLKAR).
Rahudman (PSMS, walikota Medan dr GOLKAR).
Mafiron (Deltras, exco era NURDIN HALID).
Fery Paulus (Persija, exco era NURDIN HALID).
Sambari Halim Radianto(Persegres, Bupati Gresik dr Golkar).
EXCO PSSI-KPSI PERIODE 2012-2016:
Robertho Rouw (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Jakarta).
Toni Aprilani (Mantan Anggota DPR RI Fraksi Golkar).
Djamal Aziz (Penasehat Pemuda Pancasila Kabupaten Malang; Anggota DPR RI dari Partai HANURA).
Diza Rasyid Ali (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Sulsel).
Erwin Dwi Budiawan (Putra Harbiansyah Hanafiah, terafiliasi Pemuda Pancasila & Partai Golkar, Samarinda).
Hardi Hasan (Ketua Pengrov PSSI DKI Jakarta di masa Nurdin Halid).
Zulfadli (Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar).
Ahmed Zaki Iskandar(Anggota KomisiX DPR RI Fraksi Golkar -Bupati Tangerang).
La Siya (Ketua Harian Persipura.
PENGURUS KLUB ISL:
1. Sriwijaya FC. CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri. (SOM) H Dodi Reza Alex merupakan anggota Komisi VI DPR RI Fraksi. Golkar dan ayahnya Alex Noerdin. gubernur Sumsel. dari “partai Golkar”.
2. Persela Lamongan Ketua Umum Persela Fadeli Hasan. Bupati Lamongan pilkada 2010. diusung. oleh “partai Golkar”.
3. PSPS Pekanbaru Ketua Umum PSPS Pekanbaru Herman. Abdullah ketua Kosgoro. Riau. organisasi. underbow “Golkar”.
4. Mitra Kukar CEO Mitra Kukar Endri Erawan. n mantan bendaharawan. “partai Golkar”. menjabat ketua Kadin Kukar.
5. Persipura
Ketua Umum Persipura 2010-2014. Benhur Tommy Mano Walikota Jayapura dari Partai Golkar. Ketua umum periode sebelumnya MR Kambu juga. dari “partai Golkar”.
6. Persidafon. Ketua Umum Persidafon Habel Melkias. Suwae calon gubernur. Papua persiode 2011-2016 dari “Partai. Golkar”.
7. Pelita Jaya. Klub. milik Bakrie Manajer Pelita adalah Lalu Mara Satriawangsa Kepercayaan Bakrie.
8. PS Deltras Ketua Umum Mafiron eks. “Exco Nurdin Halid”, mengambil alih Deltras. dengan sokongan Bakrie. (sumber: Sindo)
9. Persebaya ISL. Wisnu Wardhana. Persebaya. ini ada berkat Nurdin Halid. dan di. dukung La Nyalla.
10. Persiba Balikpapan. Ketua Persiba Balikpapan Syahril HM. Taher Ketua MPC Pemuda. Pancasila Balikpapan. 11. Persisam. Ketua Umum Persisam Harbiansyah Hanfiah. Putramya bernama Erwin Dwi Budiawan adalah Pengurus Pemuda Pancasila Samarinda dan Pengurus KPSI.
11. Persija. Ferry Paulus “Exco PSSI era. Nurdin Halid.
12. Persegres Gresik. Sambari Halim Radianto, GM Persegres Gresik, Bupati Gresik, Ketua DPD Partai Golkar, Gresik.
13. PERSEPAM MADURA UNITED. Achsanul QOSASIH, Manajer, Ex Bendahara PSSI Era Nudrin.
14. Agum ‘Sanksi” Gumelar , pensiunan Jendral TNI adalah ipar dari Dali Taher…orang kepercayaan NDB…mantan exco FIFA dan sekarang mengurus klub Bakrie di Aussie.
Erick Thohir (Viva Grup, Viva News, TV One, Anteve, Republika, Gen Fm, Prambors, Mahaka Grup).
Andi Darussalam (ketua BLI, Wapres PT LAPINDO, Bakrie Group).
Nurdin Halid (Mantan Ketum PSSI periode 2003-2011; Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi Partai Gokar).
Djoko Driyono (CEO Pt. Liga Indonesia, Mantan Staf PT. Krakatau Steel, salah satu pelanggan terbaiknya adalah PT Bakrie Pipe Industries – BPI).
La Nyalla Matalitti (Ketum PSSI Versi KPSI, ketua Kadin Jawa. Timur dan Ketua MPW Pemuda. Pancasila Jatim).
Rahim Soekasah (Waketum KPSI, Dirtek Pelita Jaya, Bakrie Group).
Robertho Rouw (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Jakarta).
Diza Ali (Pengurus KPSI, PEMUDA PANCASILA Sulsel).
Toni Aprilani (Pengurus KPSI, mantan Anggota DPR dr GOLKAR).
Zulfadli (Pengurus KPSI, Komisi X DPR RI dr GOLKAR).
Ahmed Zaki Iskandar(Pengurus KPSI, KomisiX DPR RI dr GOLKAR - Bupati Tangerang).
Hinca Panjaitan (Pengurus KPSI, komding era NURDIN HALID).
Dodi Reza Alex Noerdin (Sriwijaya FC, Anggota DPR RI dr GOLKAR).
Harbiansyah Hanafiah (Persisam, PEMUDA PANCASILA Samarinda).
Fadeli Hasan (Persela, Bupati Lamongan dr GOLKAR).
Herman Abdullah (PSPS Pekanbaru, KOSGORO Riau).
Endri Erawan (Mitra Kukar, mantanbendahara GOLKAR).
Benhur Tomy Mano (Persipura, Walikota Jayapura dr GOLKAR).
Habel Melkias Suwae (Persidafon, Cagub Papua dr GOLKAR).
Syahril MH Taher (Persiba, PEMUDA PANCASILA Balikpapan).
Rendra Kresna (Arema, bupati Malang dr GOLKAR).
Rahudman (PSMS, walikota Medan dr GOLKAR).
Mafiron (Deltras, exco era NURDIN HALID).
Fery Paulus (Persija, exco era NURDIN HALID).
Sambari Halim Radianto(Persegres, Bupati Gresik dr Golkar).
EXCO PSSI-KPSI PERIODE 2012-2016:
Robertho Rouw (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Jakarta).
Toni Aprilani (Mantan Anggota DPR RI Fraksi Golkar).
Djamal Aziz (Penasehat Pemuda Pancasila Kabupaten Malang; Anggota DPR RI dari Partai HANURA).
Diza Rasyid Ali (Ketua MPW Pemuda Pancasila, Sulsel).
Erwin Dwi Budiawan (Putra Harbiansyah Hanafiah, terafiliasi Pemuda Pancasila & Partai Golkar, Samarinda).
Hardi Hasan (Ketua Pengrov PSSI DKI Jakarta di masa Nurdin Halid).
Zulfadli (Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar).
Ahmed Zaki Iskandar(Anggota KomisiX DPR RI Fraksi Golkar -Bupati Tangerang).
La Siya (Ketua Harian Persipura.
PENGURUS KLUB ISL:
1. Sriwijaya FC. CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri. (SOM) H Dodi Reza Alex merupakan anggota Komisi VI DPR RI Fraksi. Golkar dan ayahnya Alex Noerdin. gubernur Sumsel. dari “partai Golkar”.
2. Persela Lamongan Ketua Umum Persela Fadeli Hasan. Bupati Lamongan pilkada 2010. diusung. oleh “partai Golkar”.
3. PSPS Pekanbaru Ketua Umum PSPS Pekanbaru Herman. Abdullah ketua Kosgoro. Riau. organisasi. underbow “Golkar”.
4. Mitra Kukar CEO Mitra Kukar Endri Erawan. n mantan bendaharawan. “partai Golkar”. menjabat ketua Kadin Kukar.
5. Persipura
Ketua Umum Persipura 2010-2014. Benhur Tommy Mano Walikota Jayapura dari Partai Golkar. Ketua umum periode sebelumnya MR Kambu juga. dari “partai Golkar”.
6. Persidafon. Ketua Umum Persidafon Habel Melkias. Suwae calon gubernur. Papua persiode 2011-2016 dari “Partai. Golkar”.
7. Pelita Jaya. Klub. milik Bakrie Manajer Pelita adalah Lalu Mara Satriawangsa Kepercayaan Bakrie.
8. PS Deltras Ketua Umum Mafiron eks. “Exco Nurdin Halid”, mengambil alih Deltras. dengan sokongan Bakrie. (sumber: Sindo)
9. Persebaya ISL. Wisnu Wardhana. Persebaya. ini ada berkat Nurdin Halid. dan di. dukung La Nyalla.
10. Persiba Balikpapan. Ketua Persiba Balikpapan Syahril HM. Taher Ketua MPC Pemuda. Pancasila Balikpapan. 11. Persisam. Ketua Umum Persisam Harbiansyah Hanfiah. Putramya bernama Erwin Dwi Budiawan adalah Pengurus Pemuda Pancasila Samarinda dan Pengurus KPSI.
11. Persija. Ferry Paulus “Exco PSSI era. Nurdin Halid.
12. Persegres Gresik. Sambari Halim Radianto, GM Persegres Gresik, Bupati Gresik, Ketua DPD Partai Golkar, Gresik.
13. PERSEPAM MADURA UNITED. Achsanul QOSASIH, Manajer, Ex Bendahara PSSI Era Nudrin.
14. Agum ‘Sanksi” Gumelar , pensiunan Jendral TNI adalah ipar dari Dali Taher…orang kepercayaan NDB…mantan exco FIFA dan sekarang mengurus klub Bakrie di Aussie.
Jumat, 14 Desember 2012
PSSI berhasil Lolos dari Hukuman FIFA
Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tidak memberi hukuman kepada PSSI dalam rapat Executive Committee (Exco) FIFA di Tokyo, Jepang, Jumat (14/12/2012).
FIFA memutuskan untuk memberi kesempatan PSSI menyelesaikan permasalahan sepak bola dengan menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang menghadiri rapat tersebut mengatakan, FIFA menghargai semua upaya PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola nasional.
Rapat tersebut memutuskan tiga hal penting, yakni:
1. Menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
2. Exco FIFA akan menggelar rapat lagi pada 13 Februari 2013.
3. Memberikan deadline (batas waktu) kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola Indonesia pada 30 Maret 2013.
Tanggal 30 Maret 2013 adalah juga tanggal rapat Exco FIFA.
Induk sepak bola Indonesia menghadapi dualisme, yakni antara PSSI dan KPSI. Masing-masing menggelar kompetisi dan memiliki organisasi. Sebelumnya, FIFA telah memberi batas waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi gagal. Baik PSSI maupun KPSI masih bertahan.
Atas dualisme tersebut, pemerintah pun menunggu keputusan FIFA, termasuk kemungkinan sanksi. Dalam rapat Tokyo, FIFA hanya mengundang PSSI. Belum diperoleh penjelasan rinci mengenai hasil-hasil rapat tersebut. (Richard Susilo)
FIFA memutuskan untuk memberi kesempatan PSSI menyelesaikan permasalahan sepak bola dengan menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang menghadiri rapat tersebut mengatakan, FIFA menghargai semua upaya PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola nasional.
Rapat tersebut memutuskan tiga hal penting, yakni:
1. Menyerahkan penyelesaian dualisme induk sepak bola Indonesia kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
2. Exco FIFA akan menggelar rapat lagi pada 13 Februari 2013.
3. Memberikan deadline (batas waktu) kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme induk sepak bola Indonesia pada 30 Maret 2013.
Tanggal 30 Maret 2013 adalah juga tanggal rapat Exco FIFA.
Induk sepak bola Indonesia menghadapi dualisme, yakni antara PSSI dan KPSI. Masing-masing menggelar kompetisi dan memiliki organisasi. Sebelumnya, FIFA telah memberi batas waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi gagal. Baik PSSI maupun KPSI masih bertahan.
Atas dualisme tersebut, pemerintah pun menunggu keputusan FIFA, termasuk kemungkinan sanksi. Dalam rapat Tokyo, FIFA hanya mengundang PSSI. Belum diperoleh penjelasan rinci mengenai hasil-hasil rapat tersebut. (Richard Susilo)
Sumber :
Tribunnews.com
Perjuangan Meraih Sukses Mpok Eli Sugigi (Pemasok Penonton TV)
Elly Suhari , perempuan dari kalangan biasa yang sempat menjadi pembantu rumah tangga. Bahkan ia pernah nekat akan menjual ginjalnya demi membayar hutang-hutangnya. Setiap hari, didatangi rentenir dan dimaki-maki. Namun, kegigihannya menghadapi semua masalah dan kejujurannya disaat terjepit, mengangkat derajat yang mengubah nasibnya 180 derajat. Ia mengalahkan kemiskinannya dan berhasil membangun bisnis Elly Agency, yang mengkoordinir penontron bayaran untuk sejumlah acara di televisi. Penghasilannya sehari Rp 2 juta – Rp 4 juta. Meskipun bukan seorang artis, namun namanya kini cukup populer dikalangan para artis papan atas.
Elly Suhari tersenyum menyapa Kartini, ketika menyambanginya di sebuah salon di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pekan lalu. Seorang stylis muda sedang menata rambutnya. Tak banyak waktu yang disediakan Elly, karena dia harus berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Dengan waktu yang sedikit, Elly bercerita tentang perjuangan hidupnya di masa sulit dan menyakitkan, hingga ia menjadi tenar dikalangan artis saat ini dan meraup penghasilan bersih Rp 15 juta sebulan. Sang stylis terus saja sibuk menta rambutnya. Inilah kisahnya.
Masa-masa lajang sangat menyenangkan bagi Elly yang biasa dipanggil para artis dengan sebutan Elly Sugigi atau Mpok Elly. Meski ia bukan anak dari keluarga berada, namun kehidupannya penuh dengan hura-hura. Mudah bergaul, banyak teman dan selalu muncul di arena sepatu roda di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Ia juga tak pernah ketinggalan diacara dance dan disko yang banyak diganrungi pemuda diera tahun 1990-an. Kehidupan hura-hura itu membuat dirinya tak sedikitpun membayangkan bakal menjalani perjuangan berat dan menyakitkan ketika ia menikah.
SETIAP HARI DI MAKI-MAKI RENTENIR YANG MENAGIH HUTANG
Tahun 1993, Elly mengalami suatu masalah dan kabur dari rumahnya. Ia bertemu dengan seorang pengamen yang iba padanya dan menikah sirih. Keluarga baru ini pun mengontak rumah kecil di belakang rumah orantua Elly, di kawasan gang Subuh, Cipinang subuh, Jakarta Timur. Dari perkawinannya itu, pasangan ini dikarunia dua anak, laki-laki dan perempuan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Elly membantu suaminya berdagang kue keliling di kantor walikota Jakarta Timur.
Lumayan, ia bisa kredit motor, suaminya menggunakan untuk mengojek. Dari situ ia mulai bisa membeli mobil butut seharga Rp 5 juta. Dengan mobil butut itulah suaminya mengantarkan ia berdagang kue. Namun perjalanan nasib menentukan lain, saat sedang menikmati hidup yang menanjak bagus, tiba-tiba Elly menderita penyakit usus buntu. Uang tabungan dan seluruh hartanya habis untuk biaya mengobati penyakitnya.
Uang sudah habis suaminya pun menganggur, kredit motor belum lunas, jadilah ia berhutang kesana kemari untuk menutupi biaya hidup. Seringkali rentenir datang kerumahnya dan memaki-makinya. Mereka menagih hutang yang tak pernah bisa dibayar Elly. Rasa malu, takut dan caopek dimaki-maki rentenir, Elly dan suaminya memutuskan pindah ke tempat lain. Ia menitipkan anak tertuanya pada sang ibu dan membawa anak keduanya pindah ke kawasan Joglo. “ Saya kabur dari rentenir. Orang-orang bilang saya kabur karena banyak hutang. Saya tidak perduli, yang penting saya kabur mau cari duit biar bisa bayar hutang.
JADI PEMBANTU RUMAH TANGGA UNTUK MEMBAYAR HUTANG-HUTANG SUAMI
Ditempat yang baru ini ia mengontrak rumah kecil sangat sederhana, suaminya mulai mengamen lagi dan Elly berdagang sayuran dirumahnya. Namun, ia tak ingin suaminya hanya mengamen, ia coba carikan pekerjaan sebagai supir dirumah orang asing melalui penyalur tenaga kerja. Tidak lama suaminya menjadi supir pribadi, karena perusahaan penyalur tenaga kerja itu bangkrut. Sementara Elly sendiri kehabisan modal berjualan sayuran. Ia banting setir jadi pembantu rumah tangga dan mencucukan pakaian keluarga temannya sendiri.
Dari penghasilannya sebagai pembantu rumah tangga, ia bisa mengirimkan uang untukbiaya sekolah anaknya. Praktis selama suaminya menganggur ataupun bekerja, biaya sekolah anaknya Elly sendiri yang menanggung. Elly tak betah melihat suaminya menganggur, ia mencoba mencarikan pekerjaan lagi. Ia baca dikoran ada lowongan supir tamatan SMP/SMA. Ia suruh suaminya melamar dan akhirnya di terima di perusahaan pengerah tenaga kerja. Tahun 2000, suaminya ditempatkan sebagai supir di PT. Indosat, bergaji Rp 3 juta.
Namun, dari gaji sang suami tak sedikitpun diambil untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Suaminya malah kredit motor lagi. Elly tak berhenti bekerja apa saja asalkan bisa mengirim uang untuk biaya sekolah anaknya. Lewat setahun suaminya bekerja, musibah datang lagi. Mobil PT. Indosat yang dikemudikan suaminya, dirampok orang. Mobil diambil dan suaminya dihajar hingga babak belur. Luka dikepalanya membuat suaminya berubah perangai, jadi pemarah dan sering memuli Elly.
Dua tahun bekerja, kontrak suaminya tidak diperpanjang lagi, karena masalah perampokan mobil tersebut. Ditambah lagi ia mengalami flek pada paru-parunya akibat terlalu keras bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berjualan sayur sekaligus. Ia terpalsa berhenti bekerja dan kemabali Elly berhutang lagi kesana kemari. Hidupnya jadi gali lobang-tutup lobang. Bahkan ia tak mampu membayar kontrakan. Elly memutuskan memboyong suami dan anak keduanya kembali kerumah orang tuanya di Cipinang. Ia dan keluarganya mendapat kamar di belakang rumah.
“Sedih bener, setiap lebaran, saya jualan kulit ketupat untuk beli baju lebaran anak-anak saya. Sedih saya kalau inget saat-saat itu. Kadang ketupat Cuma laku berapa, saya belikan baju anak saya yang murah-murah, yang penting anak-anak saya senang, bisa pakai baju lebaran seperti teman-temannya,” ujarnya sambil terisak. Ia cepat menghapus air mata dan meneruskan ceritanya. “Tapi, kelakuan suami saya makin menjadi, disaat menganggur dia malah menjadikan saya seperti sansak tinju. Saya juga dilarang bekerja mencari uang. Sementara kebutuhan hidup makin susah terpenuhi,” ungkapnya perempuan kelahiran Jakarta 16 Oktober 1971 ini.
SAKIT PARU-PARU, SEMPAT INGIN MENJUAL GINJALNYA
Hutang seperti menjadi bagian dalam kehidupan Elly, untuk mengobati paru-parunya ia harus berhutang lagi pada rentenir. Ditambah lagi untuk kebutuhan sehari-harinya dan biaya sekolah anaknya. “Suami saya lebih senang jadi pengamen, kalau gak cukup saya disuruh ngutang kemana-mana. Ya sudah, rentenir tiap saat datang ke rumah memaki-maki saya, saya semua yang menghadapi rentenir itu. Suami saya gak berani,” paparnya.
Tahun 2004, flek di paru-parunya makin banyak, Elly nekad mau jual ginjalnya. Ia mendatangi Puskesmas di kawasan Rawamangun untuk menawarkan ginjalnya kepada pasien yang membutuhkan ginjal. Ketika ia menawarkan ginjalnya pada seseorang di Puskesma itu, orang itu bertanya kenapa ia mau menjual ginjalnya. Elly mengaku terus terang ia sedang dikejar-kejar rentenir. Ia mau jual ginjal untuk biaya berobat penyakit paru-parunya dan membayar hutang pada rentenir.
“Saya capek dikejra-kejar rentenir. Eh orang itu malah menasehati saya. Katanya ibu harus punya semangat untuk sembuh, jangan dipikirin penyakit dan masalahnya. Kalau ibu cuma punya ginjal satu, gimana ibu mau jualan lagi. Hadapi semuanya ibu harus bertahan. Yakin ada jalan keluarnya, ayo semangat untuk sembuh ya bu. Saya pikir bener juga orang ini, akhirnya saya gak jadi jual ginjal saya,” kata ibu dua anak ini.. Batal menjual ginjal, Elly terpaksa bergantung hidup pada ibunya.
Tahun 2006 akhir, Elly lagi nonton televis dirumah ibunya. Ia melihat banyak orang yang ikut audisi untuk acara Esktra Vaganza di Trans TV. Ia berfikir, sepertinya enak kalaun ikut audisi, bisa dapat duit berjuta-juta dengan mudah. “Terus terang saya capek dengan kondisi ekonomi yang morat-marit. Saya nekat bawa anak saya ke Trans TV mau ikut Audisi. Modal duit Rp 10 ribu rupiah buat ongkos Elly mendaftar Audisi. Sayangnya, audisi sudah tutup, pupus sudah harapannya.
“Tapi, saya gak langsung pulang. Saya lihat banyak orang yang nonton waktu itu acaranya Lenong Nyok. Saya ikut saja nonton. Saya disuruh jadi figuran lewat-lewat saja, tapi sambil dibecandain dan diledekin. Saya dari dulu gak pernah marah kalau diledekin orang, asal jelas ngeledekinnya, bukan karena ngelecehin atau ngerendahin atau sinis. Eh gak tahunya pas selesai acara saya dibayar Rp 10 Ribu. Crew trans TV bilang ke saya, besok datang lagi ya. Artis-artisnya waktu itu Fery Maryadi, Andrew Taulani dan Deswita Maharani. Mereka bilang ke saya Mpok Elly, besok datang lagi ya. Rame nih ada dia, bisa jadi bahan ledek-ledekan, itu tahun 2006 akhir,” paparnya.
KEJUJURANNYA MENGEMBALIKAN HANDPHONE MENDAPAT SIMPATI CREW TELEVISI
Sejak itu Elly jadi keranjingan ikut agency jadi ekstras (figuran) sekaligus jadi penonton. Kadang-kadang ia tidak dibayar oleh agencynya, sering juga sampai dua minggu baru dibayar. Buat elly yang penting hatinya terhibur dan dapat uang meskipun sedikit bisa buat biaya sekolah anak. Lama-lama suaminya tidak suka dengan kegiatan elly yang baru itu. Elly sampai berbohong kepada suaminya, ia bilang dibayar Rp 25 ribu.
“Padahal saya cuma dibayar 10 ribu. Kadang-kadang dihutang, yah biar dia mengizinkan saya. Lambat laun rezeki saya bertambah, bayaran saya naik menjadi Rp 25 ribu bahkan pernah dapat Rp 50 ribu rupiah. Saya kan dari gadisnya mudah bergaul, banyak temen. Kemana aja saya banyak temen. Jadi waktu melihat saya di TV, temen-temen saya jadi pengen nonton. Saya ajakin temen-temen saya nonton. Tapi kok agency jadi keenakan, sudah Mpok Elly saja yang bawa temen-temennya. Tapi, bayarnya hutang melulu, padahal Trans TV bayar ke agency cash,” ungkap penyuka tari dan dance ini.
Suatu ketika, disaat Elly harus membayar cicilan motor suaminya Rp 800 ribu, tiba-tiba ia menemukan sebuah handphone di studio Trans TV. Hatinya bergejolak, ingin mengambil Hp itu untuk dijual. Uangnya bisa bayar cicilan motor. Tapi, ia takut, tidak berani melakukannya takut ketahuan camera CCTV di studio itu. “Saya ambi apa enggak ya,” katanya dalam hati. Rupanya, Tuhan sedng menguji kejujuran dan mentalnya. Untunglah rasa takutnya begitu kuat, sehingga ia menyerahkan Hp tak bertuan itu ke Satpam. Tapi, Satpam malah menyruhnya menyerahkan pada salah seorang crew yang ia kenal.
“Saya datangi Cak Nurhadi. Saya bilang, Mas saya nemuin handphon gak tahu nih punya siapa. Oh itu punya produser, kata Mas Hadi. Produsernya cuma bilang terimakasih saja. Mas hadi jadi interest sama saya. Dia bilang Mpok Elly orangnya jujur ya. Mas Hadi terus bilang Jadi, setelah itu Mas Hadi lebih deket sama saya dan selalu nolong saya. Mas hadi yang menyuruh saya jadi agency sendiri. Pok Elly kan temennya banyak, bagus-bagus lagi, jadi agency sendiri saja koordinir penonton. Saya bilang, saya gak punya modal dari mana modalnya. Berapa modalnya kata Mas hadi, saya jawab Rp 500 ribu. Mas Hadi langsung meminjakan Rp 500 ribu,” tambahnya.
DIHAJAR, DITENDANG DAN DITONJOK SUAMI DIDEPAN PARA ARTIS TERNAMA
Sejak itu, Elly mengkoordinir teman-temannya untuk nonton. Ia mereka dari uang pinjaman itu. Setipa orang dipotong Rp 5.000. Setiap keluar duit dari Trans TV dia langsung membayar kepada Hadi dan kemudian meminjam lagi. Begitu seterusnya. Tapi dia sudah punya keuntungan Rp 5000 dari setiap penonton. Pihak televise pun mulai memintanya untuk mengkoordinir penonton di beberapa acara di Trans TV dan Trans 7. Seperti, acaranya Tukul Arwana. Untuk operasional penonton di dua acara itu ia dipinjami modal oleh Bedu (Pelawak Bajaj) Rp 1,5 juta.
“Tapi suami saya gak suka, Dia marah-marah terus, sering datang ke studio TV, saya dimarahin, ditonjok, ditendang sama suami di depan artis-artis. Sampai artis-artis tanya itu siapa mbak. Saya bilang itu suami saya. Saya kesal juga karena saya cari uang untuk membantu bayar hutangnya dia pada rentenir sampai Rp 20 juta. Saya ikhlas bayarin. Lama kelamaan saya gak tahan, minta cerai tahun 2007. Alhamdulilah, setelah lepas dari suami saya, rezeki saya makin meningkat,” ujar perempuan yang pernah bercita-cita jadi guru agama ini.
Lucunya, setelah perceraian itu, suaminya kawin lagi dan pernah menagih hutang kepada Elly sebesar Rp 6 juta. Elly sempat kaget, karena merasa tidak pernah berhutang pada suaminya. Justeru dialah yang membanting tulang untuk membiayai anak-anaknya dan membayarkan hutang suaminya pada rentenir. Usut punya usut, ternyata suaminya pernah mendapatkan uang warisan dari orangtuanya di Pati sebesar Rp 6 juta. Uang itu diberikan ke Elly untuk biaya hidup mereka. Rupanya uang itu diminta lagi dan dianggap sebagai pinjaman. Elly tak mau rebut, dia lembalikan uang itu. Seperti tidak tahu malu, sang suami malah terus menerus minta bantuan pada Elly. “Kadang Rp 200 ribu, kadang 500 ribu. Saya kasih. Tapi, kemarin isterinya yang datang ke saya minta uang Rp 300 ribu. Saya tidak kasih. Dan saya tidak akan kasih uang lagi pada suami saya,” tegasnya.
Mungkin, karena hatinya yang terlalu baik dan mudah menolong orang lain, rezekinya pun tak sulit didapatkan. Suatu ketika, saat elly sedang menukar uang recehan di sebuah bank, petugas bank menanyakan untuk apa ia selalu menukar uang kecil. Elly menjawab untuk ekstras, penonton yang dia koordinir. Petugas bank ini lalu menawarkan kerjasama meminjamkan modal dengan system bagi hasil. Elly setuju saja.
“Akhirnya dia modali saya sampai Rp 100 juta. Setelah saya pegang acara di banyak stasiun televise seperti Trans TV, Trans 7, MNC TV dan ANTV, modalnya ditambah jadi Rp 150 juta. Tiga tahun saya kerjasama dengan dia, akhirnya dia keluar dari bank dan jadi pilot sekarang. Invesnya berkurang jadi 15 juta, karena saya sudah punya uang sendiri,” paparnya.
Dari hasil bawa-bawa penonton ini, Elly yang dulu tinggal dirumah kontrakan kecil, sekarang malah bisa beli rumah kontrakan 4 pintu di depok. Tiap satu pintu dikontrakan dengan harga Rp 250 ribu perbulan. Punya dua mobil, satu mobil kecil buat keluarganya, satu mobil besar untuk antar jemput penonton binaannya. Sekarang tinggal di apartemen, sewa sebulan Rp 1,5 juta “Saya bayar per 6 bulan. Trus saya punya karyawan, untuk urus adminirasi dan jadi kordinator lapangan (Korlap). Temen-temen saya yang dulu. suka telepon minta bantuan. Ya saya bantu bila ada uang. Malah ada juga yang gak bayar, artis lebih kayak dari saya tapi dia lupa sama hutangnya,” ungkapnya.
MERAUP PENGHASILAN BERSIH Rp 15 JUTA SEBULAN UNTUK ENTERTAINMENT PRIBADINYA
Sekarang Elly agency miliknya sudah banyak memiliki penonton binaan, kebanyakan anak-anak mahasiswa yang tahu dari mulut ke mulut. Asistennya ada tujuh orang untuk mengelola keuangan dan korlap. Kalau saya lagi keluar kota, MNC sering ngadain acara di luar kota. Nah saya jagain anak-anak di luar kota, asisten saya yang jaga di Jakarta. Mereka juga awalnya penonton yang saya bawa. Setiap hari ia bisa mengerahkan 500 orang untuk tiga acara. Dari situ ia bisa mendapatkan minimal Rp 2 juta rata-rata perhari. Kadang-kadang bisa Rp 4 juta tergantung banyaknya penonton yang dia bawa.
“Saya dibayar sebulan sekali, tapi saya bayar ke penonton cahs. Satu minggu saya harus keluarkan modal Rp 40 juta – Rp 100 juta. Bersihnya saya terima sebulan 15 juta, untuk pribadi saya. Dulu bisa dapet 30 juta sebulan, sekarang sudah banyak agency lain jadi Cuma 15 juta bersih untuk entertainment atau kebutuhan saya pribadi. Saya merasa ada perubahan besar dalam kehidupan saya. Dulu saya ngopi di warung kopi, sekarang saya sering minum kopi di café. Biasanya makan di warteg, sekarang makan di restoran mewah. Dulu gak pernah tau Bali, kemarin libur lebaran saya bawa 4 karyawan saya ke Bali. Ke salon rutin tiap minggu, nonton bareng karyawan saya. Niat saya untuk membangun rumah orangtua saya yang gedek/bilik sudah terlaksana,” tambahnya lagi.
Walaupun sekarang banyak saingan, tapi masih banyak yang menawari pekerjaan sebagai bintang iklan, diajak main di F TV. “Saya tidak mau jadi pelawak, meskipun banyak yang menawari saya. Saya lebih suka jadi koordinator penonton saja.Walaupun saya tidak jadi artis, tapi saya dikenal banyak artis. Tidak terasa 5 tahun saya menjadi janda, anak-anak saya sudah besar-besar. Yang pertama sudah SMA yang kecil SMP. Sekarang saya Cuma ingin menyekolahkan anak saya sampai jadi sarjana. Saya tidak mikir kawin lagi. Kalau ada rezeki mau bawa ibu saya berangkat ibadah haji. Saya juga punya keinginan membangun bisnis yang pasti untuk masa depan keluarga saya. Yakni, usaha salon, karena saya sangat suka salon. Lalu bisnis travel dan rental mobil,” Begitu katany mengakhiri pembicaraan. (Sisca)
sumber: http://dphoolan.wordpress.com
Kamis, 06 Desember 2012
Dahsyatnya Investasi Rumah dan Bini Muda
Dari Grup Property
3 tahun yang lalu teman sodara saya pelihara seorang istri muda di Jakarta, terus dibelikan satu rumah mewah 2 lantai di daerah elite di Jakarta Selatan, seharga Rp. 1,8 M + memberikan biaya hidup Rp.15 juta / bln untuk istri mudanya. ♥♥
Bulan lalu dia putus sama istri mudanya, terus jual rumah itu & ternyata laku dijual seharga Rp. 3,7 M. :O
Lalu dia mulai berhitung semua biaya y
ang sudah dikeluarkan üτк ίsÆrί ♏Ï…dαnya selama ini :
Biaya bulanan Rp 15jt x 36(3thn) = Rp 540 Jt
Beli rumah : Rp. 1,8 M
TOTAL investasi 2,340 M
Harga jual rmh 3,7M
Keuntungan/sisa Rp. 1,36 M.
Berarti masih dapat Keuntungan serta bonus "CUMA-CUMA" selama 3 tahun. :D
Akhirnya dia memberikan hasil keuntungan sebesar 1.36M itu kepada isteri pertamanya, sambil cerita tentang perselingkuhan itu. Istri pertamanya marah besar, dia ditempeleng dan diomelin ama istri pertamanya.
Istri pertamanya bilang : Dasar laki-laki goblok...! Kenapa nggak sekalian loe pelihara 2 atau 3 cewek kalo tahu ada investasi bagus begini !!...
Betapa DAHSYAT nya bisnis PROPERTY.
yuk mari.....
3 tahun yang lalu teman sodara saya pelihara seorang istri muda di Jakarta, terus dibelikan satu rumah mewah 2 lantai di daerah elite di Jakarta Selatan, seharga Rp. 1,8 M + memberikan biaya hidup Rp.15 juta / bln untuk istri mudanya. ♥♥
Bulan lalu dia putus sama istri mudanya, terus jual rumah itu & ternyata laku dijual seharga Rp. 3,7 M. :O
Lalu dia mulai berhitung semua biaya y
ang sudah dikeluarkan üτк ίsÆrί ♏Ï…dαnya selama ini :
Biaya bulanan Rp 15jt x 36(3thn) = Rp 540 Jt
Beli rumah : Rp. 1,8 M
TOTAL investasi 2,340 M
Harga jual rmh 3,7M
Keuntungan/sisa Rp. 1,36 M.
Berarti masih dapat Keuntungan serta bonus "CUMA-CUMA" selama 3 tahun. :D
Akhirnya dia memberikan hasil keuntungan sebesar 1.36M itu kepada isteri pertamanya, sambil cerita tentang perselingkuhan itu. Istri pertamanya marah besar, dia ditempeleng dan diomelin ama istri pertamanya.
Istri pertamanya bilang : Dasar laki-laki goblok...! Kenapa nggak sekalian loe pelihara 2 atau 3 cewek kalo tahu ada investasi bagus begini !!...
Betapa DAHSYAT nya bisnis PROPERTY.
yuk mari.....
Kamis, 29 November 2012
Bertasbih Bersama Angin dan Burung
Malam
melewati pagi lagi, entah berguliran yang keberapa kali. Seakan cahaya
siang tak mampu menembus gelap pekatnya angan. Malam menjadi begitu
panjangnya. Malam melewati pagi lagi, selalu serasa begitu keadaannya.
Ini yang keberapa kali ?. Sudah tidak terhitung. “Hari yang keberapakah sekarang ?.”
Menjadi pertanyaan menyergah, memotong lalu lintas kesibukan didalam
pikiran. Seperti sebuah tanya terbesit dalam kesadarannya namun selintas
gelap lagi. Dan malam terus saja melewati pagi. Entah sudah yang
keberapa kali. Waktu tak terasa, tak berasa, tak membekas apa-apa, hanya
gundah dan rasa iba diri saja.
Dilaluinya
saja perjalanan sang raga, menembus liarnya beton-beton kota dan kancah
hiruk pikuknya manusia. Besok adalah hari ini. Begitulah keyakinan. Maka
dipaksanya saja badan untuk terus merayapi
jalan-jalan ibu kota. Demi membunuh ketakutannya sendiri. Ketakutan
yang terus tersembunyi, “Apakah nanti jika tak begini…?, dan anak istri akan makan apalagi ?.” Tak terbersit dalam ingatannya, jika cahaya matahari telah menumbuhkan padi dan tanaman lainnya untuk menjamin rejeki manusia.
Mengapa
dengan ketakutannya ?. Dan dia bersama manusia-manusia lainnya,
ketakutan atas takdirnya sendiri. Makanya mereka menjadi begitu. Bagai
lebah yang pecah sarangnya, lepas mereka, liar, kemana saja terbang,
menghambur, di sepanjang jalan-jalan, bertebaran menyelusup
lorong-lorong yang kumuh dan bau, mereka jalani itu semua, dalam
romantika anak manusia. Tanpa pernah mengerti, sampai dimanakah nanti.
Sayangnya mereka juga tetap tak megenali cahaya-Nya yang senantiasa
menyapa bersama matahari.
Dalam kesadaran yang semakin menipis, dalam keadaan hidup serasa hanya malam hari saja,
syukurlah ada seberkas cahaya, menyergah hati, “Akankah hidup hanya begini ?.”.
Telah diperjalankan badannya, berjalan rahsa, tanpa iba, berjalan
tidak dengan hati, hilang empaty, hampa dankosong, kering dan mati, “Mestikah hidup tidak perlu dimaknai ?.” Selalu saja dihinggapi perasan itu.
Dan
mata terbuka sudah, tampaklah dunia, begitu luas, mengapa kemudian diri
serasa merasa sendiri saja ?. Bertebaran manusia-manusia yang rela
menyingsingkan lengan baju mereka, melakukan tindakan nyata, menolong
sesama, menampung dan menyekolahkan anak yatim, mengayomi anak-anak
jalanan. Melakukan dengan hati, demi perikemanusiaan itu sendiri. Merek
atelah memeberikan hatinya untuk menolong dan mengangkat harkat
kemanusiaan anak-anak yatim. Tanpa khutbah, tanpa retorika, biasa saja.
sebagaimana matahari yang selalu terbit.
Mereka
(telah) berhenti mempertanyakan tindakan
Tuhannya, mereka berhenti mempertanyakan takdirnya, mereka hanya punya
hati dan itulah yang mereka berikan, hanya itu. Simple dan mudah saja.
Dengan hatinya mereka menyatukan gerak dengan gerak alam semesta.
Bersatu dalam tasbih alam semesta, bersama makhluk lainnya, menggerakkan
alam raya ini dengan satu tindakan nyata. Untuk hidup dan kehidupan itu
sendiri, demi harkat dan martabat manusia dan perikemanusiaan.
Ada
diantara mereka, dengan keterbatasan raganya, keterbatasan dalam
geraknya, keterbatasan dalam penglihatannya, keterbatasan dalam
pendengarannya, dan lain sebagainya. Namun mereka mampu menginspirasi
ribuan manusia lainnya untuk melakukan ‘tasbih’ yaitu gerak nyata
kehidupan. Mereka memberikan hatinya untuk sesama, memberikan hatinya
untuk melindungi makhluk-makhluk lainnya, menyelamatkan tanaman,
binatang, serta lingkungannya, bergerak harmonis bersama alam semesta
yang tengah memperbaiki dirinya terus
menerus. Tasbih mereka begitu nyata.
“Hati
mereka bersama, angin, burung-burung, gunung-gunung, dan seluruh alam
semesta ini. Hati bersama dalam kesatuan tasbih, bersatu dalam kesatuan
gerak-NYA, gerak semesta alam.”
Terlihat
sebagai aktifitas yaitu satu langkah nyata , karenanya, masih perlukah
kita bertanya, “Mampukah kita dalam makom bertasbih bersama angin,
burung-burung, dan gunung-gunung ?.” Jika hati kita tidak bersama
mereka, dan jika raga kita tidak melakukan tindakan nyata, menyatukan
gerak (aktfitas) memperbaiki keadaan ini semua.
Masihkah
kita bertanya, jika tangan kita aniaya membunuhi mereka, mengambili
hak-hak mereka, jika ucapan dan hati kita tidak sama dengan tindakan
kita, kita selalu mengumpat, dan kita juga tidak pernah melakukan
perbuatan apa-apa. Sungguh karena ini, kita tidak mampu melihat
keindahan didalam itu semua
maka bagaimanakah kita akan mampu bertasbih bersama angin, gunung dan burung-burung sebagaimana nabi Daud as ?.
…
Malam
kemudian sunyi, sepi sekali, kajian ini entah berapa lama diam di
tempat, diam begitu saja. Ada rasa bersalah yang hebat, mengapalah diri
ini juga begitu adanya. Satu langkah kecil saja tidak bisa ?. Merubah,
ya merubah arah jiwa kita untuk menjadi seperti itu. Tidaklah berat,
namun kenapa tidak bisa ?. Maka kajian ini ditulis saja apa adanya.
Dalam tangisan yang begitu dalam, mengerti, memahami namun tidak mampu
berbuat apa-apa. Diri tidak mampu bertasbih bersama mereka, angin,
burung dan gunung-gunung. Melakukan gerak bersama mereka, dalam
gerak-NYA, yang maha sempurna. Karena diri belum berbuat apa-apa. Maka
diri hanya berbisik lirih dengan malu, “Maafkanlah !.”
…
Entah
sebab apa, kajian ‘Bertasbih Bersama Angin dan Burung’, berhenti
mengendap
dalam kesadaran dan tidak mampu dihantarkan. Sudah sekian lama.
Sepertinya tidak ada daya untuk menuliskannya, tidak ada keinginan
untuk menggerakkan jari-jari, ada rasa enggan yang membekukan rahsa.
Hanya mampu diam mengamati sambil menunggu pergerakan dan lintasan
hati. Berdoa memohon pengajaran-Nya. Memohon ampunannya, bertasbih,
bertahmid, bertakbir dalam alunan nafas. Jika pun harus dihantarkan
semoga kajiannya, menjadi bermakna dan ada manfaatnya. Dan semoga saja
daya ini terus bergerak menstimulasi, dengan pengharapan senantiasa
dalam lindungan dan hidayah-Nya.
…
Berangkat
dari sebuah pertanyaan, mungkinkah manusia urban mampu bertasbih
bersama gunung, angin dan juga burung-burung ?. Lihatlah keadaannya,
berangkat di subuh pagi hari dan pulang ketika bulan sudah menanjak
tingi. Mungkinkah ?. Kalau tidak mungkin. Akankah berita dari Al qur an
hanya menjadi
sepenggal berita, sekedar sebuah bacaan saja tanpa mampu kita maknai
lebih dari itu ?. Jikalau mungkin. Bagaimanakah keadaan hal, yaitu
keadaan realitas suasana saat sedang mengalami keadaan bertasbih
tersebut. Adakah manusia selain nabi Daud as, yang mampu menjadi saksi
keadaan ini ?.
Lihatlah sekali lagi, bagaimana keadaan kita, yang bergelut dengan romansa dan dinamika kota. “Dan lihat saja, Ibu akan menangis demi dan atas anak-anaknya ini.”
Sungguh
sulit sekali merangkai kejadiannya ?. Bahkan nyaris berita (ayat) ini
kita anggap sebagai dongengan saja. Dongengan tentang raja dan nabi yang
gagah perkasa dengan kesaktiannya. Sebagaimana kisah-kisah para dewa.
Semisal itulah keadaan kita sekarang dalam menanggapi berita (ayat) yang
dihantarkan Al qur an perihal ini. Manusia telah terdikotomi dalam
sebuah persepsi dan anggapan, tanpa mau membuktikan sendiri setiap
kebenaran berita (ayat) dengan melakukan eksplorasi. Sehingga keadaannya, keyakinan kita dibangun diatas keraguan yang tersembunyi.
Cobalah eksplorasi pernyataan ini. Carilah referensi di dalam kesadaran
kita. Nanti akan kita temukan sendiri, bagaimana keadaan kita
sesungguhnya. Dan semoga saja tidak begitu.
Sejalan
karena sebab itu , (menjadi pemikiran saya) bahwasanya kita manusia
sekarang ini, kenyataannya belum berani menjadikan dirinya sebagai
saksi kebenaran atas ayat Al qur an, khusunya perihal ayat yang menjadi
kajian kita ini. Kebenaran bahwasanya ada pada suatu masa manusia (Daud
as) senantiasa bertasbih bersama angin, burung dan gunung ?. Semua
terkooptasi dalam kesadaran kolektif. Bahwa makom tersebut tidak
mungkin akan dicapai oleh kita manusia biasa, apalagi kita sebagai
manusia urban yang berangkat pagi dan pulangnya malam. Dan hikmah ayat
inipun
terlupa.
Mengapa kita cenderung untuk
mengabaikan saja hikmah atas ayat ini ?. Ya karena, sebab manusia
sudah menganggap remeh dirinya sendiri, mengabaikan argumentasi apapun,
kita seperti sudah menghukum diri kita tidak akan pernah mampu mencapai
keadaan tersebut. Semua itu berawal dari munculnya keraguan dalam diri
kita, selalu mempertanyakan mungkinkah itu ?.
Adakah
manusia yang mau berusaha mencapai keadaan itu, dan mengkhabarkannya
kepada kita ?. Penulis yakin sekali, jika manusia tersebut ada,
sayangnya memang bagi orang yang mencapai keadaan ini hanya akan
menyimpan rahasia ini rapat-rapat, hanya untuk dirinya dan Tuhannya.
Maka kenapakah kita menafikan kemungkinan ini ?. Dan karenanya kenapakah
kita tidak mencoba membuktikan sendiri, menjadi saksi atas kebenaran
ayat ini ?.
Sebab dikarenakan keraguan itulah,
manusia sekarang sangat jarang sekali
mampu bertasbih. Meskipun lelah sudah kita bertasbih, dengan ribuan
kali tasbih kita dawamkan, nyatanya tasbih kita sangat jarang berefek
dibadan. Jangankan untuk mampu mencapai makom bertasbih bersama alam
semesta. Untuk mencapai jiwa yang tenang saja masih merupakan kesulitan
tersendiri. Sungguh sayang sekali, jika bertasbih telah kehilangan
ruhnya. Marilah kita uji diri kita, benarkah tasbih kita hanya sebatas
kerongkongan saja, bagai anak panah yang lepas dari busurnya. Tidak
berefek dibadan. Tidak ada ketenangan dan kepuasan yang mampu diraih
jiwa ?. Layaknya memang perlu kita kaji. Bersiapkah kita untuk menguji
?. Maka teruslah ikuti kajian ini.
Namun
ada pertanyaan, kalaulah kita ingin mencapai keadaan tersebut. Lantas
pemahaman (ilmu) apakah yang harus kita dapatkan ?. Banyak sekali
pertanyaan kita,
sayangnya dengan semakin banyak pertanyaan justru akan semakin
mengarahkan diri kita kepada satu kata ‘keraguan’. Inilah hijab yang
mesti kita singkapkan. Bukan bagaimana, tapi sanggupkah kita menjalani
laku (syariat-tharekat) agar kita mampu menyaksikan keadaan makom
bertasbih itu. Mungkin kekhawatiran kita adalah, akankah nanti benar
keadaannya, sama dengan yang dimaksudkan, atau mungkin hanya sebatas
keyakinan, dan bagaimanakah kalau hanya sebatas dalam tataran kesadaran
saja ?.
Entahlah itu, biarkanlah Allah saja yang mengajarkan kepada diri kita perihal ini.
Mungkin saja pengetahuan kita hanya sedikit, tak apa, yang penting
kita mampu memahami, merahsakan, bagaimana keadaan hakekat, bagaimana
respon angin, gunung dan burung-burung. Yaitu saat tasbih kita selaras
dengan tasbihnya alam semesta. Jikalaupun
hanya dalam tataran kesadaran saja. Tak apa juga , yang penting
(rahsa) yang sedikit itu sudah cukup untuk menghantarkan diri kita
kepada keyakinan yang utuh atas kebenaran ayat ini.
Sebab
jelas sekali, Al qur an telah meyakinkan kepada seluruh manusia bahwa
Al qur an bukanlah dongengan penghantar tidur. Berita setiap ayat dari
Al qur an adalah realitas. Ini adalah suatu kepastian dan suatu
kebenaran. Hanya manusia saja yang belum mampu mendapatkan keadaan hal
atas realitas yang ingin disampaikan. Sehingga kita tidak mampu
mengambil hikmah atas ayat ini. Inilah keyakinan penulis. Dan semoga
dengan mengkajinya, diantara kita ada yang diberikan anugrah untuk
menjadi saksi perihal kebenaran ayat yang dimaksud ini. Kita berdoa
agar diberikan anugrah sebagai saksi-Nya.
Sayangnya,
kita tak ada akan mampu merubah arah jiwa kita. Jika kita tidak ada
kemauan diri untuk merubah. Kita
selalu merasa berat sekali ketika akan merubah itu. Jiwa akan selalu
dalam keadaan lembamnya. Maka kajian ini akan mengkaji dari sisi
bagaimanakah agar kita mampu merubah arah jiwa kita terlebih dahulu,
sebelum memasuki kajian ‘tasbih’ itu sendiri. Sebab kajian ‘tasbih’ ini
banyak melibatkan hati, dalam makom rahsa (dzauk) sehingga sangat sulit
untuk diuraikan, jika tidak dengan laku (syariat-tharikat). Mungkin
lebih baik begitu saja dulu. Wolohualam
salam
arif
Senin, 26 November 2012
DOA SEORANG PEDAGANG
Cipt : Doni/Abay
Vocal : Teddy SNADA + Kang Abay
Aransemen : Dicky Ahmad
Tak Kan Kubiarkan Hidup Tak Berarti
Diatas Dunia Yang KAU Hamparkan
Akan Kupenuhi Hari Demi Hari
Menjemput Karunia Yang KAU Taburkan
Harus Kulalui Jalan Yang Tak Pasti
Hadapi Cobaan Yang KAU Berikan
Akan Kunikmati Detik Demi Detik
Jalan Kehidupan Seorang Pedagang
*
Ya Allah Tolonglah
Pandang Diriku
Berkahi Langkahku
Lapangkan Dadaku
Ya Allah Tolonglah
Dengar Hatiku
Luaskan Rizkiku
Mudahkan Urusanku
**
Rizki Di Langit Mohon Turunkanlah
Rizki Yang Jauh Mohon Dekatkanlah
Back to *
Vocal : Teddy SNADA + Kang Abay
Aransemen : Dicky Ahmad
Tak Kan Kubiarkan Hidup Tak Berarti
Diatas Dunia Yang KAU Hamparkan
Akan Kupenuhi Hari Demi Hari
Menjemput Karunia Yang KAU Taburkan
Harus Kulalui Jalan Yang Tak Pasti
Hadapi Cobaan Yang KAU Berikan
Akan Kunikmati Detik Demi Detik
Jalan Kehidupan Seorang Pedagang
*
Ya Allah Tolonglah
Pandang Diriku
Berkahi Langkahku
Lapangkan Dadaku
Ya Allah Tolonglah
Dengar Hatiku
Luaskan Rizkiku
Mudahkan Urusanku
**
Rizki Di Langit Mohon Turunkanlah
Rizki Yang Jauh Mohon Dekatkanlah
Back to *
Minggu, 04 November 2012
URGENTLY REQUIRED Web Designer
:: URGENTLY REQUIRED ::
- Web Designer-
Jakarta Raya - Kelapa Gading, Jakarta Utara
Responsibilities:
1. Melalukan desain catalog untuk produk yang ada
2. Melakukan update data catalog atau desain sesuai dengan kebutuhan guna mensupport kinerja team pemasaran
3. Ikut berperan aktif dalam melakukan strategi marketing baik promosi ataupun branding
4. Melakukan pengelolahan web site baik update atau pun perubahan content website dan desain secara berkesinambungan sesuai dengan trend
Requirements:
• Wanita / Pria max 35 th
• Pend Min SMU/Diploma/S1 Segala Jurusan (Desain Lebih diutamakan)
• Minimal 1 Tahun Pengalaman Sebagai Web Designer
• Familiar Ms Office, Internet,flash, swish , HTML / CMS , CSS, javascript
• Menguasai Photoshop, Illustrator Dan Dreamweaver
• Mengerti Estetika, Menyukai disain, Senang berinovasi
• Terbiasa Membuat Desain atau Konsep
• Keterampilan interpersonal yang baik dan memiliki keinnginan kuat untuk belajar secara mandiri
Jika Anda memenuhi kualifikasi tersebut, silakan langsung datang ke kantor kami dengan membawa CV, pas photo 4X6, pada setiap hari kerja antara jam 09:30-15:00, untuk mengikuti test & interview di :
HRD Departemen
ShowcaseFever
Apartemen Gading Mediterania Rk 39/D
Boulevard Bukit Gading Raya-Kelapa Gading
Jakarta Utara
Atau
Email ke: recruitment@showcasefever.com
agatha_silvia@ymail.com
or call : (021) 26274052 (Silvia)
- Web Designer-
Jakarta Raya - Kelapa Gading, Jakarta Utara
Responsibilities:
1. Melalukan desain catalog untuk produk yang ada
2. Melakukan update data catalog atau desain sesuai dengan kebutuhan guna mensupport kinerja team pemasaran
3. Ikut berperan aktif dalam melakukan strategi marketing baik promosi ataupun branding
4. Melakukan pengelolahan web site baik update atau pun perubahan content website dan desain secara berkesinambungan sesuai dengan trend
Requirements:
• Wanita / Pria max 35 th
• Pend Min SMU/Diploma/S1 Segala Jurusan (Desain Lebih diutamakan)
• Minimal 1 Tahun Pengalaman Sebagai Web Designer
• Familiar Ms Office, Internet,flash, swish , HTML / CMS , CSS, javascript
• Menguasai Photoshop, Illustrator Dan Dreamweaver
• Mengerti Estetika, Menyukai disain, Senang berinovasi
• Terbiasa Membuat Desain atau Konsep
• Keterampilan interpersonal yang baik dan memiliki keinnginan kuat untuk belajar secara mandiri
Jika Anda memenuhi kualifikasi tersebut, silakan langsung datang ke kantor kami dengan membawa CV, pas photo 4X6, pada setiap hari kerja antara jam 09:30-15:00, untuk mengikuti test & interview di :
HRD Departemen
ShowcaseFever
Apartemen Gading Mediterania Rk 39/D
Boulevard Bukit Gading Raya-Kelapa Gading
Jakarta Utara
Atau
Email ke: recruitment@showcasefever.com
agatha_silvia@ymail.com
or call : (021) 26274052 (Silvia)
Lowongan Sekretaris
Occupations:
Administrative-Clerical:
Administrative Support, Claims Processing, Data Entry-Order Processing,
Executive Support, Filing-Records Management, General-Other:
Administrative-Clerical, Office Management, Property Management
Job Description:
- Membantu korespondensi/surat menyurat.
- Membantu pengaturan appointments.
- Mengatur administrasi dan pengarsipan dengan rapi, lengkap, up to date, mudah dicari dan konfidensial.
- Mempersiapkan meeting : mengatur waktu, membuat dan mendistribusikan notulen & undangan (lisan atau tertulis), mengurus tempat, konsumsi, materi dan peralatan.
- Mempersiapkan perjalanan Direksi: Ticket dan Akomodasi, kendaraan, undangan/tiket masuk dan dana.
- Mengurus keuangan Direksi: Reimburse dan kasbon.
- Mempersiapkan ATK direksi & koran, fetch fax, follow up messanger dan collect report yang dibutuhkan oleh Direksi.
- Mempersiapkan dan memastikan pengiriman kartu ucapan, bunga dan apresiasi.
- Memeriksa dan memastikan kebersihan dan fungsi ruang kerja dan alat/sarana kerja Direksi setiap saat.
- Mendukung kelancaran operasional kantor dengan efektif dan efisien.
Job Requirements:
- Wanita, Single.
- Usia minimal 24 tahun maksimal 33 tahun.
- Minimal lulusan D3 Sekretaris.
- Tidak sedang kuliah dan kursus.
- Diutamakan bagi yang belum bekerja, dan siap segera bekerja.
- Berpengalaman sebagai sekretaris atau administrasi surat menyurat minimal 1 tahun.
- Diharuskan mengerti dan menguasai korespondensi dan filling.
- Dapat berbahasa Inggris lisan dan tulisan (minimal pasif).
- Menguasai aplikasi komputer (Windows dan MS Office).
- Mengerti tugas, kewajiban & tanggung jawab sebagai sekretaris, serta penuh inisiatif, proaktif, kreatif, dan mandiri.
- Energik, teliti, cekatan, disiplin, loyalitas dan mampu bekerja dibawah tekanan.
Entrepreneurship itu bisa ditularkan tetapi tidak bisa diajarkan
Penjelasan Dahlan Iskan tentang Entrepreneurship bahwa Entrepreneurship itu bisa
ditularkan tetapi tidak bisa diajarkan (note penulis: hanya bisa dilakukan).
Sebagai contoh, seorang mahasiswa Master of Business Administration (MBA) sudah
tentu mempelajari segala urusan yang berkaitan bisnis, namun begitu lulus dan
mendapat ijazah MBA, belum bisa langsung berbisnis, karena bisnis tidak bisa
instant, butuh proses “penularan”.
Di sekolah, seorang MBA belajar bisnis (how to know) tetapi
di lingkungan komunitas TDA, orang-orangnya langsung melakukan action dan
dibimbing untuk memiliki sikap sebagai entrepreneur (how to do). Jadi sangat
penting berada di lingkungan entrepreneur, kalau seseorang ingin menjadi
entrepreneur tetapi tidak berada di lingkungan entrepreneur, dia tidak akan
menjadi entrepreneur.
Jika seseorang berada di lingkungan pengusaha, membahas
segala sesuatu mengenai usaha, bagaimana memiliki keinginan dan optimis
mencapainya, maka ia akan menjadi pengusaha. Berbeda jika berkumpul dengan
politisi. Siapapun akan sukses kalau SUNGGUH-SUNGGUH, namun
persoalannya adalah seperti apa atau seberapa sungguh-sungguh ? Lantas ukurannya
apa ? Menurut Pak Menteri, sungguh-sungguh itu ada levelnya : sungguh-sungguh
dan SUNGGUH-SUNGGUH. Ukurannya bisa diumpamakan dengan kadar emas. 24
karat, 23 karat, 22 karat 18 karat atau bahkan tidak berkarat.
Segala sesuatu negatif akan mengurangi “karat”nya itu. Keraguan
akan mengurangi “karat”. Bicara mengenai politik akan mengurangi “karat”.
Keluar ikut demonstrasi akan mengurangi “karat”. Selingkuh akan mengurangi
“karat”. Terlalu banyak yang dapat mengurangi “karat” kesungguh-sungguhan. Hanya
dengan memperbaiki diri dan mempertebal keyakinan “karat” akan meningkat.
Semua orang memiliki kemampuan yang hampir sama, yang
membedakan adalah kesempatan. Banyak yang mendapat kesempatan tetapi belum
“matang”. Saat ini banyak yang menjadi pengusaha dengan cepat (instant), tetapi
belum “matang”. Seseorang yang SUNGGUH-SUNGGUH melakukan bisnis akan
menemukan masalah bisnis setiap hari, karena itu setiap hari ia harus mencari
solusi. Setiap hari menemui masalah akan membuat seseorang matang. Persoalannya
adalah berapa lamakah ia bisa matang ? 3 tahun, 5 tahun. 10 tahun? Itu
tergantung dari sering tidaknya menemukan masalah-masalah baru dan upaya
mencari solusinya. Itu membutuhkan kesungguhan 24 karat. Dengan kata lain
kesungguhan-sungguhan yang dijalani setiap hari dalam menghadapi masalah dan
menemukan solusinya akan membuat ia memiliki 24 karat SUNGGUH-SUNGGUH.
Beliau melihat di ruangan ini penuh dengan anak-anak muda. Beliau
menjelaskan bahwa semakin muda/dini menghadapi masalah, semakin cepat jatuh,
semakin baik. Karena jatuh itu penting, bangkrut itu penting, semua orang yang
menjalani bisnis pasti pernah jatuh. Kalau jatuh, bisnisnya masih kecil, maka
rasa menyesalnya tidak terlalu besar. Tetapi jangan sering-sering menyesal.
Seseorang yang terlalu sering menyesal kejiwaannya akan rusak.
Semakin muda semakin cepat jatuh. Jatuh itulah yang
akan menjadi seleksi. Siapa yang akan menjadi pengusaha. Itulah sebabnya kenapa
hanya 1,5% dari 240 juta penduduk Indonesia yang jadi pengusaha. Kebanyakan
orang takut jatuh. Maka dari itu cepatlah jatuh, cepatlah belajar dari
kejatuhan karena bisnisnya masih kecil, sakitnya akan cepat sembuh karena masih
memiliki darah muda.
Segeralah, karena waktu Anda terbatas ! Hanya 8 tahun lagi.
Saat itu ekonomi Indonesia akan luar biasa besarnya. Peluang emas bagi anak muda berusia 25 tahun -28
tahun. Dari sekarang sudah harus diputuskan, karena ini akan menentukan siapa
yang akan menikmati perekonomian Indonesia dengan pendapatan
perkapita sekurang-kurangnya sebesar US$ 6000. Saat ini baru US$ 3200
pendapatan perkapitanya. Pak Menteri berharap 8 tahun mendatang,
komunitas TDA akan besar 10 kali lipat dari sekarang. Cepatlah jatuh, sebelum 8
tahun mendatang, tahun 2020 !
Sebelum usai, sesi kelima diisi dengan tanya jawab. Ketika seorang
penanya mengangkat tangan untuk bertanya, beliau berlari ke arah penanya dan
melemparkan microphone padanya, wow.... energik sekali, pemandangan yang tidak
biasa, luar biasa, ini memperlihatkan betapa energiknya beliau (Note: padahal
beliau terkena virus hepatitis B telah merusak livernya hingga nyawanya
terancam, tahun 2007 beliau menjalani operasi transplantasi liver).
Dalam sesi tanya jawab satu pertanyaan yang sangat bagus
adalah, beliau ditanya kenapa beliau pernah menggaji karyawannya dengan gaji
kecil, hal itu dipertanyakan. Beliau menjawab, memberi gaji kecil ada dua
dasarnya, gaji kecil sebagai KEBIJAKAN, atau gaji kecil sebagai PROSES.
Seseorang yang digaji kecil bisa jadi 6 bulan, 1 tahun atau
2 tahun akhirnya habis energinya lalu menyerah, itu menguji apakah ia memang
pegawai bagus atau tidak. Itu akan menjadi proses seleksi untuk mendapatkan
pegawai bagus (note: team yang unggul). Karena perusahaan itu baru maka tidak
dapat diketahui apakah pegawai itu akan loyal, berprestasi atau tidak.
Mulailah dari gaji kecil sebagai proses untuk menguji dan
membangun kemampuan pegawai. Jangan pernah mencegah pegawai untuk pindah kerja,
karena bisa jadi ia pindah kerja untuk meningkatkan penghasilan karena
kebutuhan (memperbaiki nasib) atau bisa jadi karena ia memang bukan kader yang
baik (pegawai kutu loncat). Jangan menyesalinya.
Tetapi kemudian, terus naikkan gajinya setelah perusahaan
makin besar. Lakukan “manufacturing hopes” yakni penjelasan yang jujur kepada
pegawai, bahwa nanti gajinya akan dinaikkan seiring dengan pertumbuhan
perusahaan. Ini adalah cara untuk membuat pegawai yang berprestasi / kader yang
baik tetap ada di perusahaan.
Sebagai penutup beliau menyampaikan bahwa bisnis itu untuk
dilakukan bukan untuk dibicarakan atau dipersoalkan.
Artikel Asli :
http://bundarisoles.com/blog/21-pesta-wirausaha-2012-sesi-kelima
ditularkan tetapi tidak bisa diajarkan (note penulis: hanya bisa dilakukan).
Sebagai contoh, seorang mahasiswa Master of Business Administration (MBA) sudah
tentu mempelajari segala urusan yang berkaitan bisnis, namun begitu lulus dan
mendapat ijazah MBA, belum bisa langsung berbisnis, karena bisnis tidak bisa
instant, butuh proses “penularan”.
Di sekolah, seorang MBA belajar bisnis (how to know) tetapi
di lingkungan komunitas TDA, orang-orangnya langsung melakukan action dan
dibimbing untuk memiliki sikap sebagai entrepreneur (how to do). Jadi sangat
penting berada di lingkungan entrepreneur, kalau seseorang ingin menjadi
entrepreneur tetapi tidak berada di lingkungan entrepreneur, dia tidak akan
menjadi entrepreneur.
Jika seseorang berada di lingkungan pengusaha, membahas
segala sesuatu mengenai usaha, bagaimana memiliki keinginan dan optimis
mencapainya, maka ia akan menjadi pengusaha. Berbeda jika berkumpul dengan
politisi. Siapapun akan sukses kalau SUNGGUH-SUNGGUH, namun
persoalannya adalah seperti apa atau seberapa sungguh-sungguh ? Lantas ukurannya
apa ? Menurut Pak Menteri, sungguh-sungguh itu ada levelnya : sungguh-sungguh
dan SUNGGUH-SUNGGUH. Ukurannya bisa diumpamakan dengan kadar emas. 24
karat, 23 karat, 22 karat 18 karat atau bahkan tidak berkarat.
Segala sesuatu negatif akan mengurangi “karat”nya itu. Keraguan
akan mengurangi “karat”. Bicara mengenai politik akan mengurangi “karat”.
Keluar ikut demonstrasi akan mengurangi “karat”. Selingkuh akan mengurangi
“karat”. Terlalu banyak yang dapat mengurangi “karat” kesungguh-sungguhan. Hanya
dengan memperbaiki diri dan mempertebal keyakinan “karat” akan meningkat.
Semua orang memiliki kemampuan yang hampir sama, yang
membedakan adalah kesempatan. Banyak yang mendapat kesempatan tetapi belum
“matang”. Saat ini banyak yang menjadi pengusaha dengan cepat (instant), tetapi
belum “matang”. Seseorang yang SUNGGUH-SUNGGUH melakukan bisnis akan
menemukan masalah bisnis setiap hari, karena itu setiap hari ia harus mencari
solusi. Setiap hari menemui masalah akan membuat seseorang matang. Persoalannya
adalah berapa lamakah ia bisa matang ? 3 tahun, 5 tahun. 10 tahun? Itu
tergantung dari sering tidaknya menemukan masalah-masalah baru dan upaya
mencari solusinya. Itu membutuhkan kesungguhan 24 karat. Dengan kata lain
kesungguhan-sungguhan yang dijalani setiap hari dalam menghadapi masalah dan
menemukan solusinya akan membuat ia memiliki 24 karat SUNGGUH-SUNGGUH.
Beliau melihat di ruangan ini penuh dengan anak-anak muda. Beliau
menjelaskan bahwa semakin muda/dini menghadapi masalah, semakin cepat jatuh,
semakin baik. Karena jatuh itu penting, bangkrut itu penting, semua orang yang
menjalani bisnis pasti pernah jatuh. Kalau jatuh, bisnisnya masih kecil, maka
rasa menyesalnya tidak terlalu besar. Tetapi jangan sering-sering menyesal.
Seseorang yang terlalu sering menyesal kejiwaannya akan rusak.
Semakin muda semakin cepat jatuh. Jatuh itulah yang
akan menjadi seleksi. Siapa yang akan menjadi pengusaha. Itulah sebabnya kenapa
hanya 1,5% dari 240 juta penduduk Indonesia yang jadi pengusaha. Kebanyakan
orang takut jatuh. Maka dari itu cepatlah jatuh, cepatlah belajar dari
kejatuhan karena bisnisnya masih kecil, sakitnya akan cepat sembuh karena masih
memiliki darah muda.
Segeralah, karena waktu Anda terbatas ! Hanya 8 tahun lagi.
Saat itu ekonomi Indonesia akan luar biasa besarnya. Peluang emas bagi anak muda berusia 25 tahun -28
tahun. Dari sekarang sudah harus diputuskan, karena ini akan menentukan siapa
yang akan menikmati perekonomian Indonesia dengan pendapatan
perkapita sekurang-kurangnya sebesar US$ 6000. Saat ini baru US$ 3200
pendapatan perkapitanya. Pak Menteri berharap 8 tahun mendatang,
komunitas TDA akan besar 10 kali lipat dari sekarang. Cepatlah jatuh, sebelum 8
tahun mendatang, tahun 2020 !
Sebelum usai, sesi kelima diisi dengan tanya jawab. Ketika seorang
penanya mengangkat tangan untuk bertanya, beliau berlari ke arah penanya dan
melemparkan microphone padanya, wow.... energik sekali, pemandangan yang tidak
biasa, luar biasa, ini memperlihatkan betapa energiknya beliau (Note: padahal
beliau terkena virus hepatitis B telah merusak livernya hingga nyawanya
terancam, tahun 2007 beliau menjalani operasi transplantasi liver).
Dalam sesi tanya jawab satu pertanyaan yang sangat bagus
adalah, beliau ditanya kenapa beliau pernah menggaji karyawannya dengan gaji
kecil, hal itu dipertanyakan. Beliau menjawab, memberi gaji kecil ada dua
dasarnya, gaji kecil sebagai KEBIJAKAN, atau gaji kecil sebagai PROSES.
Seseorang yang digaji kecil bisa jadi 6 bulan, 1 tahun atau
2 tahun akhirnya habis energinya lalu menyerah, itu menguji apakah ia memang
pegawai bagus atau tidak. Itu akan menjadi proses seleksi untuk mendapatkan
pegawai bagus (note: team yang unggul). Karena perusahaan itu baru maka tidak
dapat diketahui apakah pegawai itu akan loyal, berprestasi atau tidak.
Mulailah dari gaji kecil sebagai proses untuk menguji dan
membangun kemampuan pegawai. Jangan pernah mencegah pegawai untuk pindah kerja,
karena bisa jadi ia pindah kerja untuk meningkatkan penghasilan karena
kebutuhan (memperbaiki nasib) atau bisa jadi karena ia memang bukan kader yang
baik (pegawai kutu loncat). Jangan menyesalinya.
Tetapi kemudian, terus naikkan gajinya setelah perusahaan
makin besar. Lakukan “manufacturing hopes” yakni penjelasan yang jujur kepada
pegawai, bahwa nanti gajinya akan dinaikkan seiring dengan pertumbuhan
perusahaan. Ini adalah cara untuk membuat pegawai yang berprestasi / kader yang
baik tetap ada di perusahaan.
Sebagai penutup beliau menyampaikan bahwa bisnis itu untuk
dilakukan bukan untuk dibicarakan atau dipersoalkan.
Artikel Asli :
http://bundarisoles.com/blog/21-pesta-wirausaha-2012-sesi-kelima
Jumat, 02 November 2012
Aturan - aturan dalam Enterpreneurship
*By. Reid Hoffman, founder LinkedIn** ***
*Rule 1 : “Look for disruptive change” – Carilah Perubahan yang memiliki
efek besar pada market*
Jika Anda sedang akan memulai sebuah usaha, tanyakan hal ini pada diri
Anda: Apakah yang sekarang dibutuhkan tapi dulunya tidak mungkin atau tidak
perlu dilakukan?
Apakah sebuah produk atau jasa baru akan bisa mengambil alih atau membuat
pasar baru? Ketika Saya membantu dalam pembuatan LinkedIn, industry
teknologi sedang terpuruk. Saya melihat semua kemungkinan yang diciptakan
oleh internet dan mendapat sebuah ide bahwa nantinya semua orang akan
membutuhkan profil professional di dunia online. Gangguan yang saya temui
adalah bahwa perusahaan bisa secara langsung mengejar kandidat terbaik
daripada berharap untuk mendapat hasil atau respon dari iklan di surat
kabar atau iklan di situs-situs.
*Rule 2: “Aim big” – Tentukan tujuan yang besar*
Besar atau kecilnya ide yang ditargetkan oleh sebuah start-up, usaha,
keringat, dan darah yang perlu Anda keluarkan tetaplah sama, jadi
bermimpilah untuk mencapai sesuatu yang besar! Apa sih maksud kata “besar”?
Itu adalah sebuah produk atau jasa yang bisa membuat pasar baru atau
mendominasi pasar tertentu yang sudah ada.
*Rule.3: “Build a network to magnify your company” – Buatlah jaringan
untuk memperbesar perusahaan Anda*
Kebanyakan orang berpikir bahwa dibalik setiap start-up hanya ada satu
entrepreneur yang memiliki ide brilian. Tapi kenyataannya, perusahaan yang
sukses dibangun oleh sejumlah orang bertalenta yang dikelilingi oleh relasi
dan hubungan yang bisa membesarkan dan membantu mereka.
Entrepreneur-entrepreneur terbaik mencari dan membangun hubungan dengan
penasehat, investor, partner, dan pelanggan mereka.
*Rule.4: “Plan for good luck and bad luck” – Buatlah rencana untuk keadaan
baik dan buruk*
Anda harus selalu mengasumsikan bahwa Anda akan beruntung atau tidak dengan
perusahaan baru Anda. Keberuntungan tidak hanya sesimpel “Wah perusahaan
saya berjalan.” Tapi, keberuntungan adalah saaat Anda melihat sebuah
kesempatan besar dan dengan cepat mengambilnya. Ketidakberuntungan adalah
saat ide Anda tidak berjalan. Bukan berarti Anda gagal, tapi Anda harus
menjalankan plan B.
*Rule 5: “Maintain flexible persistence” – Pertahankan sikap persistence
yang fleksibel*
Sangat sering seorang entrepreneur diberikan nasehat yang berlawanan:
“Tetap tekun! Berkomitmenlah pada visi yang sudah dibuat!” atau “ubah ide
bisnis kamu berdasar data penggunaan produk oleh customer” Pahamilah kapan
harus merubah ide Anda! Tantangannya adalah untuk menjalankan ke dua advice
ini bersamaan dan tahu advice mana yang cocok di suatu situasi. Anda harus
tahu bagaimana menjalan sikap persistence yang fleksibel. Karena sebuah
nasihat tidak selalu cocok utnuk dijalankan, tergantung situasi & kondisi.
*Rule 6: “Launch early enough that you are embarrassed by your first
product release. “ Rilislah secepat mungkin sehingga Anda akan malu pada
peluncuran pertama produk Anda*
Start-up pertama saya, Socialnet.com, membutuhkan waktu Sembilan bulan
untuk meluncurkannya. Hal ini merupakan kesalahan yang besar. Kami ingin
semua detil situs sudah bisa dijalankan. Kami ingin orang-orang mengatakan
bahwa produk kami sangat dahsyat. Kami menghabiskan banyak waktu dan hal
itu membuat kami ketinggalan berbulan-bulan untuk menyelesaikan masalah
yang lebih penting untuk diselesaikan, “bagaimana cara mengantarkan produk
ini untuk digunakan jutaan user diluar sana?”
Dari hal itu saya belajar, *jika Anda tidak malu dengan peluncuran pertama
produk Anda, maka peluncuran tersebut sudah telat!*
*Rule 7: Bercita-citalah, tapi jangan terlena didalamnya*
Targetkan untuk mencapai yang terbaik, tapi hati-hati dengan rasa percaya
yang berlebihan terhadap teori-teori yang Anda pikirkan sendiri.
Meluncurkan produk Anda sedini mungkin adalah hal yang penting agar bisa
mempelajari bagaimana pelanggan menggunakan produk atau jasa Anda. Sama
pentingnya dengan mengidentifikasi dan mengukur sejauh apa Anda sudah
mencapai visi dan aspirasi Anda? Anda juga harus mendapat feedback dari
kolega dan rekan Anda. Inovator sangat mudah terlena dalam cerita dan dunia
mereka sendiri dibandingkan mempelajari ke arah mana tujuan mereka.
*Rule 8: “Having a great product is important but having great product
distribution is more important” Penting untuk memiliki produk yang luar
biasa, tapi memiliki distribusi produk yang luas lebih penting.*
Saya menemui banyak entrepreneur yang berpikir bahwa produk adalah hal yang
paling penting dan dengan produk terbaik Anda akan selalu menang. Yang
gagal disadari oleh banyak orang adalah, tanpa distribusi yang baik, sebuah
produk akan mati. Bagaimana cara Anda membawa produk Anda agar bisa
digunakan oleh jutaan atau bahkan milyaran pengguna?
*Rule 9 : “Pay close attention to culture and hires from the very
beginning” Perhatikan budaya dan perekrutan anggota/karyawan Anda sejak
awal.*
Orang-orang yang Anda rekrut akan menentukan budaya perusahaan Anda, jadi
pastikan mereka adalah orang yang baik. Mereka yang akan merekrut
orang-orang berikutnya. Nasehat lama mengatakan bahwa Anda membutuhkan
orang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam start-up Anda. Tapi
apapun yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun tidak akan membantu,
karena Anda sedang melakukan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan
sebelumnya, begitu juga dengan dunia dan ladang kompetisi yang bergerak dan
berkembang dengan sangat cepat. Yang Anda butuhkan adalah orang-orang yang
bisa belajar dengan cepat.
*Rule.10: “Rules of entrepreneurship are guidelines, not laws of
nature.” Peraturan untuk entrepreneur adalah petunjuk, bukan hukum alam.*
Jangan terlalu memperhatikan peraturan yang dibuat oleh orang lain.
Entrepreneur adalah seorang inventor, mereka adalah orang yang sukses jika
membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dapat berjalan. Pada saat
tertentu, untuk menjalankan sesuatu Anda perlu melewati batas dari
peraturan yang sudah ada. Seorang entrepreneur bisa saja membuat peraturan
baru.
Wassalam,
Cahya
twitter : @cahyakartika
Minggu, 21 Oktober 2012
Lumba-Lumba Melahirkan
Foto lumba-lumba melahirkan merupakan peristiwa
alami yang jarang sekali tertangkap kamera dan lumba-lumba hidung botol
ini melahirkan anaknya dengan mengeluarkan ekor anaknya terlebih dahulu,
sang induk kemudian membimbing bayinya dengan lembut ke permukaan dan
mereka berdua berenang untuk pertama kalinya
Berikut detik-detik proses kelahiran bayi lumba-lumba :
Berikut detik-detik proses kelahiran bayi lumba-lumba :
Melahirkan dengan ekor keluar terlebih dahulu
Ketika sang anak lahir dan masih berlumuran darah
Foro-foto ini diambil di wildlife park pool Rimini, Italy,
potograpernya,Mr. Stanzani, bilang, “mengambil foto dengan sudut yang
baik sangat sulit.” Stanzani sendiri telah mengumpulkan foto lumba-lumba
hampir selama 14 tahun dan ia berkata biasanya lumba-lumba melahirkan
di malam hari sehingga kualitas cahayanya sangat buruk dan sulit
diabadikan
berenang berdampingan berdua bersama ibunda tercinta
Lumba-lumba yang sedang melahirkan biasanya menjauh dari jendela
kolam saat melahirkan dan meskipun dekat dengan jendela, kadang kualitas
airnya yang kotor. saat itu saya sungguh sangat beruntung.” pada saat
pengambilan gambar ada tiga orang photographer dan tiap photographer
berada di masing-masing jendela kolam bawah air dan Mr. Stanzani berada
di jendela yang tepat.. “jangankan mengambil gambar, photographer yang
lain malah tidak bisa melihat kejadian ini,” kenang Mr. Stanzani
Saat sang induk membantu anaknya berenang untuk pertama kalinya
Induk lumba-lumba yang untuk pertama kalinya mengajarkan anaknya beraksi
Sumber: http://adaapasekarang.blogspot.com
Apa yang terjadi dengan Gaya Hidup Remaja Kita
“Cah-cah saiki jan aneh-aneh tenan..” ujar ibuku pada suatu sore. “Kenapa Bu..” tanyaku. “Anak tetangga yang baru kelas 2 SMP menghamili dua temannya. Kemarin, sepasang anak siswa kelas 6 SD juga ditemukan ML di pematang sawah dekat sekolahnya. Semuanya akhirnya dikeluarkan dari sekolah..” jawab ibuku sambil mengurut dada. “Wis, pokoke aneh-aneh tenan zaman saiki.. Kalau dihitung berapa remaja sekitar kita yang terpaksa putus sekolah karena hamil atau menghamili, wis jan, akeeh tenaaan.. Berapa pasangan yang terpaksa menikah karena perempuannya hamil duluan, weiss, luwih ra keitung lagi.. Berapa orang yang akhirnya bercerai karena pasangannya tertangkap basah berselingkuh dengan orang lain juga jumlahnya ndak karu-karuan..”
Dan aku pun terdiam. Yah, mau ndak mau, diakui ataupun tidak, free seks yang konon katanya bukan adat kita, yang konon katanya ndak sesuai norma ketimuran yang kita anut, yang melanggar semua ajaran agama yang berlaku di Indonesia, sekarang sudah umum terjadi di masyarakat kita. Tak hanya di kota-kota besar, namun juga di desa-desa. Globalisasi yang didukung pesatnya perkembangan media, membuat orang mudah mengakses tayangan esek-esek. Adegan yang belum sepantasnya ditonton oleh pemirsa belum dewasa hilir mudik dengan leluasanya di media elektronik. Kesan yang tercipta: orang luar itu mudah sekali untuk bercinta. Sekali bertemu, bisa langsung ML, langsung lipkiss, dst. Karena seringnya ditayang, maka kita pun jadi permisif dan merasa itulah gaya hidup masa sekarang. Gaya hidup modern. Jika ndak begitu, anda ndak gaul.
—
Aku hanya ingin berpendapat : free seks
makin marak dan nyata, maka orang tua wajib memberikan pendidikan seks
dan kesehatan reproduksi kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil.
Sudah ndak zamannya lagi orang tua sungkan dan enggan untuk berbincang
mengenai masalah seks dan kesehatan reproduksi karena menganggap hal itu
tabu untuk dibicarakan.Mengapa ini perlu dilakukan ? Biar jadi panduan dan dasar pertimbangan anak-anak kita sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan free seks. Sehingga mereka sadar dan tahu benar dengan apa yang akan dilakukannya. Bukan sekedar dorongan nafsu belaka apalagi hanya untuk mengikuti tren saja.
Lalu kapan itu perlu dilakukan ? Menurutku si sejak dari SD. Lhah, kan ntar di SMP ada pelajaran biologi yang memberikan materi reproduksi. Iya sih, tapi menurutku itu udah telat. Lha wong dari SD aja udah ada yang mule main-main (merujuk kasus di atas). Lagian kalo pas pelajaran di sekolah kan biasanya berujung pada hafalan dan nilai di raport saja, ndak menekankan pada apa pentingnya materi itu untuk kehidupan sehari-hari. Nah, kalo antar ortu-anak, sebisa mungkin pendekatannya adalah ” ini untuk kepentingan si anak..”
Lalu apa saja yang harus diobrolkan antar ortu-anak terkait seks ? Menurutku, anak-anak perlu dikenalkan apa itu seks, apa itu free seks, apa itu seks yang sehat, apa itu organ reproduksi, apa fungsinya, bagaimana perawatannya, mengapa organ tersebut perlu dirawat, dst. Mereka juga perlu dikenalkan kebiasaan dan mitos-mitos seputar seks.
Selain itu, menurut pengalaman pribadiku, jika orang tua ingin melakukan pendidikan seks dengan pendekatan agamis, maka berikanlah keterangan yang logis, ndak sekedar dogmatis : free seks adalah dosa. titik. Orang tua harus berusaha menjelaskan mengapa hal tersebut dilarang dan mengapa menurut agama seks hanya bisa dilakukan pasangan setelah menikah. Berikan penjelasan apa pentingnya pentingnya lembaga pernikahan sebelum seks dilakukan. Berikan pula penjelasan mengapa free-seks itu beresiko, berikan pertimbangan kesehatan di dalamnya, misalnya saja kemungkinan penularan penyakit kelamin dan degeneratif semacam HIV/AIDS.
Jika tidak memberikan pendidikan ini secara dini, maka jangan salahkan anak anda yang karena penasaran atau karena tekanan pergaulan teman sebayanya* akhirnya melakukan seks bebas pra nikahyang berujung pada pernikahan dini. Jangan kaget juga jika kemudian makin banyak praktek aborsi ilegal terjadi, penularan penyakit kelamin makin tinggi. Ini bukan semata-mata salah dia dan pasangan free seks-nya, namun juga salah Anda.
Last, tulisan ini bukan sok mengajari. Hanya untuk pengingat bagi diri sendiri, jika aku sudah menikah dan punya anak nanti..
*Misalnya malu dikatakan masih perawan oleh teman-teman sebayanya.. Ini betul terjadi pada lingkungan yang pernah kudiami. Seorang remaja putri yang masih pelajar SMP akhirnya menyetujui ML dengan pacarnya karena takut dikata-katai “the virgin” oleh teman-temannya)
sumber : http://deeadewie.wordpress.com/2012/03/01/free-esek-esek/
Resep Membuat Nasi Gandul ala Pati
..Resepnya ;......Nasi masih sama biasa aja.........
Kalo membuat kuahnya ;.....Bumbunya.. bawang merah secukupnya, Garam secukupnya , Tumbar , Merica, Manis sayur, Jahe,.....Santan kelapa,....Gula Merah..... Kecap.......
Siapkan sambel tersendiri.........
Air direbus sampai mendidih......
Bumbu yang sudah digerus dimasukan, juga daging atau jerohan sapi direbus bareng bumbu....
setelah mendidih santan dimasukkan ...Tunggu hingga mendidih lagi......Tambah aroma manis sayur dan jahe
Resep masakan khas indonesia - resep nasi gandul sudah jangan ditanyakan lagi kelezatannya. Nasi gandul merupakan hidangan khas daerah Pati. Jika saya boleh berpendapat serupa tapi tidak sama dengan nasi pindang dari daerah Kudus. Yang paling jelas perbedaanya anda tidak akan menemukan daun so (daun melinjo muda) pada nasi gandul. Perbedaan lainnya jika nasi pindang kudus merupakan perpaduan antara soto dan rawon, sedangkan nasi gandul pati merupakan perpaduan antara soto dan gule. Sudah mulai terbayangkan. Jika ditanyakan pendapat, maka saya akan memberikan rating lebih tinggi pada nasi gandul.
Hidangan ini adalah perpaduan dari dua aneka masakan yang memiliki ciri dibuat dengan bumbu amat komplit. Ciri khas pertamnya adalah empal daging sapi (biasanya termasuk juga jeroan) yang diolah pada bumbu lengkap, lalu digoreng beberapa saat saja.Ciri khas kedua apalagi kalau bukan kuah santan. Perpaduan antara ketumbar dan jintan menghadirkan rasa kari india atau gule.Tambahan lengkuas dan bawang putih memang umum ditemukan dibahan dasar soto di wilayah pulau Jawa.
Walaupun demikan jangan berpikir bahwa semua penjual nasi gandul menyajikan menu masakan ini dengan cara yang serupa. Semua penjual memiliki ciri khas nya masing masing. Namun jika anda perhatikan hampir semua penjual nasi gandul menggunakan daun pisang sebagai alas. Satu lagi yang menjadi ciri khas nasi gandul adalah lauk pelengkapnya yang berupa tempe goreng. Walau resep masakan ini terlihat sulit, namun hasilnya akan enak sekali. Jadi pengorbanan anda akan terbayar
Yang harus disiapkan:
2 kilo gram daging sapi bersama jeroan (pada umumnya usus, paru, jantung, babat, yang sudah dicuci bersih)
2 liter santan dari 2 butir kelapa
Bahan yang digunakan saat merebus daging (bahan A):
8 sendok makan kecap manis
minyak sayur sesuai selera
gula merah sesuai selera
garam sesuai selera
Bumbu halus untuk memasak daging (semua bahan dihaluskan) (bahan B):
2 sendok teh ketumbar
2 sendok teh jintan
2 ruas jari (4 centi meter ) lengkuas
2 ruas jari ( 4 cebti meter ) kencur
10 lembar daun jeruk nipis
200 gram bawang putih
100 gram kemiri
Bahan untuk Kuah Gandul:
1 kilo gram daging tetelan sapi
6 butir kelapa, kupas, parut, ambil:
2 liter santan kental
6 liter santan encer
Untuk bumbu halus kuah gandul (semua bahan dihaluskan) (bahan C):
4 centi meter jahe
4 centi meter kencur
4 centi meter lengkuas
2 sendok makan jintan
2 sendok makan merica atau boleh juga lada hitam
2 sendok makan ketumbar
100 gram kemiri
500 gram bawang putih
200 gram bawang merah
200 gram cabe merah (sebelumnya rebus utuh)
Bahan tambahan :
garam sesuai selera
gula merah sesuai selera
Kecap manis sesuai selera
Olahan daging :
Semua bumbu halus untuk memasak daging (bahan B) ditumis menggunakan sedikit minyak goreng. Masak sampai wangi
Tambahkan semua bahan untuk merebus daging (bahan A), lalu masukan daging dan jeroan.
Lajutkan memasak menggunakan api kecil agar bumbu meresap pada daging. Teruskan hinbgg daging lunak. Angat daging dan jeroan lalu tiriskan. Setelah air turun daging dan jeroan tadi digoreng hingga berubah warna kecoklat coklatan.
Cara membuat kuah nasi gandul :
Tetelan sapi direbus hingga lunak, lalu dipotong potong kecil.
Semua bumbu halus untuk mebuat kuah (bahan C) ditumis menggunakan sedikit minyak sayur, lakukan sampai terciun wangi.
6 liter santan encer direbus dan tambahkan tumisan bumbu ke dalamnya
Masukan tetelan sapi, garam, gula merah dan kecap manis
Masukan santan kental dan terus memasak hingga mendidih, ingat harus terus diaduk supaya santan tidak pecah
Cara menghidangkan : Daging dan jeroan dipotong kecil kecil, taburkan ke atas nasi, dan disiram kuah gandul. Hidangkan saat hangat bersama tempe goreng
Takaran resep masakan kali ini bisa dibilang untuk pesta kecil, atau jika untuk keluarga, cukup untuk makan seharian. Semoga anda menyukai resep masakan khas Indonesia - resep nasi gandul
Kalo membuat kuahnya ;.....Bumbunya.. bawang merah secukupnya, Garam secukupnya , Tumbar , Merica, Manis sayur, Jahe,.....Santan kelapa,....Gula Merah..... Kecap.......
Siapkan sambel tersendiri.........
Air direbus sampai mendidih......
Bumbu yang sudah digerus dimasukan, juga daging atau jerohan sapi direbus bareng bumbu....
setelah mendidih santan dimasukkan ...Tunggu hingga mendidih lagi......Tambah aroma manis sayur dan jahe
Setelah kuah jadi tinggal disajikan.....disantap dengan nasi sepiring
tuangkan kuah ke piring kelengkapnnya ditambah empal, tempe, mendoan kasih kecap dan sambel.Minumnya teh anget manis, atau jeruk anget atau sesuai kesukaan anda.
Selengkapnya :
Resep masakan khas indonesia - resep nasi gandul
Resep masakan khas indonesia - resep nasi gandul sudah jangan ditanyakan lagi kelezatannya. Nasi gandul merupakan hidangan khas daerah Pati. Jika saya boleh berpendapat serupa tapi tidak sama dengan nasi pindang dari daerah Kudus. Yang paling jelas perbedaanya anda tidak akan menemukan daun so (daun melinjo muda) pada nasi gandul. Perbedaan lainnya jika nasi pindang kudus merupakan perpaduan antara soto dan rawon, sedangkan nasi gandul pati merupakan perpaduan antara soto dan gule. Sudah mulai terbayangkan. Jika ditanyakan pendapat, maka saya akan memberikan rating lebih tinggi pada nasi gandul.
Hidangan ini adalah perpaduan dari dua aneka masakan yang memiliki ciri dibuat dengan bumbu amat komplit. Ciri khas pertamnya adalah empal daging sapi (biasanya termasuk juga jeroan) yang diolah pada bumbu lengkap, lalu digoreng beberapa saat saja.Ciri khas kedua apalagi kalau bukan kuah santan. Perpaduan antara ketumbar dan jintan menghadirkan rasa kari india atau gule.Tambahan lengkuas dan bawang putih memang umum ditemukan dibahan dasar soto di wilayah pulau Jawa.
Walaupun demikan jangan berpikir bahwa semua penjual nasi gandul menyajikan menu masakan ini dengan cara yang serupa. Semua penjual memiliki ciri khas nya masing masing. Namun jika anda perhatikan hampir semua penjual nasi gandul menggunakan daun pisang sebagai alas. Satu lagi yang menjadi ciri khas nasi gandul adalah lauk pelengkapnya yang berupa tempe goreng. Walau resep masakan ini terlihat sulit, namun hasilnya akan enak sekali. Jadi pengorbanan anda akan terbayar
Yang harus disiapkan:
2 kilo gram daging sapi bersama jeroan (pada umumnya usus, paru, jantung, babat, yang sudah dicuci bersih)
2 liter santan dari 2 butir kelapa
Bahan yang digunakan saat merebus daging (bahan A):
8 sendok makan kecap manis
minyak sayur sesuai selera
gula merah sesuai selera
garam sesuai selera
Bumbu halus untuk memasak daging (semua bahan dihaluskan) (bahan B):
2 sendok teh ketumbar
2 sendok teh jintan
2 ruas jari (4 centi meter ) lengkuas
2 ruas jari ( 4 cebti meter ) kencur
10 lembar daun jeruk nipis
200 gram bawang putih
100 gram kemiri
Bahan untuk Kuah Gandul:
1 kilo gram daging tetelan sapi
6 butir kelapa, kupas, parut, ambil:
2 liter santan kental
6 liter santan encer
Untuk bumbu halus kuah gandul (semua bahan dihaluskan) (bahan C):
4 centi meter jahe
4 centi meter kencur
4 centi meter lengkuas
2 sendok makan jintan
2 sendok makan merica atau boleh juga lada hitam
2 sendok makan ketumbar
100 gram kemiri
500 gram bawang putih
200 gram bawang merah
200 gram cabe merah (sebelumnya rebus utuh)
Bahan tambahan :
garam sesuai selera
gula merah sesuai selera
Kecap manis sesuai selera
Cara membuat nasi gandul - resep masakan khas indonesia nasi gandul:
Olahan daging :
Semua bumbu halus untuk memasak daging (bahan B) ditumis menggunakan sedikit minyak goreng. Masak sampai wangi
Tambahkan semua bahan untuk merebus daging (bahan A), lalu masukan daging dan jeroan.
Lajutkan memasak menggunakan api kecil agar bumbu meresap pada daging. Teruskan hinbgg daging lunak. Angat daging dan jeroan lalu tiriskan. Setelah air turun daging dan jeroan tadi digoreng hingga berubah warna kecoklat coklatan.
Cara membuat kuah nasi gandul :
Tetelan sapi direbus hingga lunak, lalu dipotong potong kecil.
Semua bumbu halus untuk mebuat kuah (bahan C) ditumis menggunakan sedikit minyak sayur, lakukan sampai terciun wangi.
6 liter santan encer direbus dan tambahkan tumisan bumbu ke dalamnya
Masukan tetelan sapi, garam, gula merah dan kecap manis
Masukan santan kental dan terus memasak hingga mendidih, ingat harus terus diaduk supaya santan tidak pecah
Cara menghidangkan : Daging dan jeroan dipotong kecil kecil, taburkan ke atas nasi, dan disiram kuah gandul. Hidangkan saat hangat bersama tempe goreng
Takaran resep masakan kali ini bisa dibilang untuk pesta kecil, atau jika untuk keluarga, cukup untuk makan seharian. Semoga anda menyukai resep masakan khas Indonesia - resep nasi gandul
Mengenal Kota Pati, Kota Kelahiranku
Sumber Tulisan dari : http://deeadewie.wordpress.com/my-hometown/
Batas geografis
Barat : Kabupaten Kudus dan Jepara
Timur : Kabupaten Rembang
Selatan: Kabupaten Grobogan dan Kudus
Utara : Jepara dan laut Jawa
Sebelah
barat berbatasan dengan Kudus dan Jepara, terpisahkan oleh Gunung
(Pegunungan Muria) dan pegunungan Patiayam (Kudus). Bagi yang belum
tahu, Patiayam merupakan situs yang cukup penting, semacam Sangiran
begitu.. di sini banyak ditemukan fosil hewan-hewan purba seperti gajah
dan lainnya.
Sementara
sebelah selatannya berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, yang secara
fisik dibatasi oleh pegunungan Kendeng Utara, atau yang dikenal dengan
pegunungan kapur utara. Saat ini daerah ini menjadi pusat perhatian,
terkait dengan rencana pemda yang bekerjasama dengan Semen Gresik untuk
mendirikan pabrik baru, mengingat kandungan fosfat daerah ini yang cukup
tinggi.
Sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan laut Jawa. Bagian utara
kabupaten Pati merupakan semenanjung, bagian daratan yang menjorok ke
laut. Oleh karenanya, pelabuhan di Tayu dan Juana banyak disinggahi
kapal/perahu dari daerah lain, karena saat wilayah lain mengalami badai,
perairan di daerah ini cukup tenang. Secara fisik, daerah Pati dan
Jepara dipisahkan oleh hutan karet Balongan. Di daerah yang telah masuk
Jepara, terdapat Pegunungan Celering, pegunungan yang terdiri atas
bukit-bukit kapur. Bukit ini banyak ditambang. Penduduk di Pati, Jepara
dan Kudus beberapa waktu lalu sempat heboh, karena pemerintah pusat
berencana mendirikan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah
ini, tepatnya ya di pegunungan ini.
Sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang, yang dihubungkan oleh jalan
utama pantura. Jalan pantura ini adalah jalan pos yang dirintis oleh
Daendels, dengan melakukan kerja paksa. Jalan Panglima Sudirman adalah
warisan fisik dari proyek ini.
Secara
administratif, kabupaten ini terdiri atas 21 kecamatan dan 405 desa.
Kecamatan yang terakhir berdiri adalah kecamatan Trangkil yang merupakan
pemekaran dari kecamatan Wedarijaksa.
Kota
Pati juga mendapat julukan kota pensiunan. Karena sebagian besar
penduduknya adalah usia non produktif, kehidupannya adem ayem, gejolak
jarang terjadi. Riak sosial biasanya terjadi terkait dengan kegiatan
politik lokal, misalnya pemilihan kepala desa. Sejak reformasi berjalan,
sering terjadi pembakaran dan perusakan fasilitas umum karena tidak
puas dengan hasil pemilihan. Selain itu, kadang terjadi pula perkelahian
pemuda antar desa. Pemicunya bermacam-macam, mulai dari saling senggol
saat nonton pertunjukan, perilaku yang dinilai kurang sopan saat
berkunjung ke kampung tetangga atau pertandingan persahabatan antar
desa/kampung. Terakhir, nama Pati dipopulerkan oleh ulah sebuah peer group
yang dikenal dengan nama “genk Nero” serta berbagai kasus freeseks
pelajar yang disebarkan lewat telepon genggam. Selain itu, Pati juga
populer karena banjir yang melanda Juana tahun lalu. Banjir ini
berakibat cukup signifikan, karena kemacetan yang ditimbulkannya membuat
suply barang dari Jawa bagian barat Jawa bagian timur dan sebaliknya
sempat tersendat hingga 1 bulan lamanya. Banjir tahun lalu juga masih
menyisakan kerusakan jalan, yang masih terus diperbaiki hingga detik
ini.
Penduduk
usia produktif Pati lebih memilih bekerja di kota lain, terutama
Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Banyak pula yang merantau hingga
luar Jawa atau bahkan di luar negeri, seperti Malaysia, Arab dan
Hongkong. Bagi yang bertahan di Pati, mereka menekuni pertanian, menjadi
PNS atau wiraswasta.
DEEP DOWN INSIDE OF PATI
Gembong
Gembong merupakan
kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten Kudus (Colo). Wilayah ini
berada di lereng timur G.Muria. Wilayah ini terkenal dengan produk tape
singkong. Meskipun tidak seterkenal peuyeum Bogor atau tape
Situbondo, namun lumayan kok. Teksturnya memang lebih lembek dan rasanya
pun lebih kecut, tidak sekeras/sekenyal dan selegit peuyeum. Gembong menjadi sentra tape, karena lahan pertanian di wilayah ini memang didominasi oleh kebun singkong.
Hutan
di wilayah ini juga masih luas, didominasi hutan randu. Hal ini
mendukung mendukung berkembangnya usaha kapuk di wilayah Pati (Karaban).
Selain untuk diambil kapuk dan kayunya, maka hutan randu juga memiliki
produk sekunder, yaitu madu alam. Banyak petani madu dari daerah lain
yang angon , menggembala tawonnya di daerah ini saat randu
sedang berbunga. Hal ini kemudian diadop oleh petani setempat, yang
kemudian mengusahakan peternakan tawon di sekitar lahan/rumahnya. Tak
hanya madu dari randu, mereka juga mengusahakan madu
rambutan/kelengkeng. Di sepanjang jalan Gembong, banyak kita temui rumah
yang berjualan madu. Jangan takut, keaslian madu dari daerah ini
dijamin ko.. Madu dihargai 20-40 ribu per botol sirup. Emm..murah..
Selain
itu, dalam beberapa waktu terakhir ini, Gembong juga berkembang menjadi
sentra jeruk Bali. Produk agro ini banyak dijual ke kota lain, dan bisa
pula kita temui dijual di pinggir-pinggir jalan, saat sedang musim.
Ukuran jeruk Bali cukup besar, hampir sebesar bola. Kulitnya cukup
tebal, seperti ada gabusnya. Zaman kecil dulu, kulit jeruk ini sering
kita gunakan sebagai bahan pembuat mobil-mobilan atau kapal. Dalam satu
buah terdapat beberapa lapis buah, dagingnya buahnya berwarna kuning
kemerahan, kurang berair. Potensi agrobisnis jeruk Bali ini banyak
mendapat liputan dari media cetak, seperti Trubus, Suara Merdeka, Jawa
Pos, dll.
Dari
segi wisata, di kecamatan ini terdapat sebuah waduk buatan yang diberi
nama Seloromo. Meskipun ukurannya kecil, namun debit airnya terus
berkurang. Tak heran, mengingat jumlah vegetasi di lereng Muria yang
menjadi penangkap air di wilayah ini juga semakin berkurang. Kilauan
waduk Seloromo ini bisa terlihat dari daerah Jolong, terutama saat cuaca
sedang cerah. Cool..! Jika dibandingkan dengan daerah lain, suhu di
daerah Gembong cukup sejuk, layaklah untuk tempat rehat dari kesibukan.
Masih tergolong sepi.. jalan untuk menuju ke sana juga bagus. Jarak dari
kota juga cukup dekat, tak sampai 0,5 jam perjalanan dengan motor.
Angkutan umum ada, namun jumlahnya terbatas, hanya sampai sore, sekitar
jam 3, itupun sudah jarang sekali.
Selain
Seloromo, ada pula waduk Gn.Rowo. Lingkungan di sekitar waduk
dijadikan bumi perkemahan, sama seperti Seloromo. Pada tahun 90-an,
waduk ini pernah menjadi lokasi Jamda (Jambore Daerah) Jateng. Tak
heran, kalo kita akan menjumpai patung tunas kelapa sepanjang perjalanan
menuju waduk.
Tlogowungu
Tlogowunguberbatasan
langsung dengan Gembong, masih di lereng Gn. Muria. Potensi alamnya
juga hampir sama. Bahkan luas hutannya lebih besar, namun lebih
didominasi hutan karet dan jati. Hutan ini juga sempat menjadi sasaran
perambahan liar di masa awal reformasi tahun 1997-1998 dulu. Pemukiman
masih sangat sedikit di sini. Banyak pula penduduknya yangmengusahakan
madu alami. Selain itu, ada pula daerah yang mengusahakan peternakan
ulat sutera, tepatnya di Regaloh. Hasil akhirnya masih berupa benang
pintal, belum sampai pada kain ataupun produk siap konsumsi.
Terakhir
ke wilayah ini adalah beberapa waktu lalu, saat masih kuliah. Jadi
sudah tak tahu lagi bagaimana perkembangan kehutanan dan usaha ternak
tersebut. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut, mungkin bisa menghubungi
Dinas Kehutanan setempat.
Selain
itu, daerah ini juga menghasilkan kopi, terutama jenis Robusta. Usaha
ini dikelola oleh PTPN, pusatnya adalah di desa Jolong. Perkebunannya
tak terlalu luas, sebagian tanamannya pun warisan Belanda. Jadi bisa
dipastikan bahwa produksinya pun makin menurun. Cerita mengenai Jolong
ini bisa disimak pula pada halaman arsip perjalananku.
Tempatnya
yang sejuk menjadikan Jolong sebagai tempat perkemahan bagi anak
sekolah. Tempat ini juga menjadi tempat keberangkatan para pendaki
gn.Muria. Banyak shelter milik PTPN yang bisa menjadi tempat
beristirahat malam para pendaki. Namun, jangan berharap shelter ini
eksklusif..Banyak yang kondisinya memprihatinkan, terutama bagian
MCK-nya.
Menyebut
kopi Jolong, aku jadi teringat perjalananku saat Survival PMR di SMU,
yang menjadi perkenalan pertamaku dengan tanaman kopi. Kami memulai
perjalanan sehabis maghrib, karenanya tak bisa mengenali daerah
sekeliling kami. Keadaan gelap gulita dan listrik hanya kami temui
ketika memasuki perkampungan. Dalam perjalanan, kami diliputi ketakutan
karena selalu mencium wewangian. Kami merasa wewangian ini terus
mengikuti perjalanan kami dari awal hingga tempat menginap. Beberapa
panitia juga sengaja “menakut-nakuti” kami. Untuk mengurangi ketakutan,
akhirnya kami pun shalawatan dengan suara yang sangat kencang. Berharap
tak ada penampakan maupun hal tak diinginkan lain akan muncul. Banyak
panitia yang telah mengingatkan kami, jangan teriak kencang-kencang,
namun peringatan itu tak kami gubris. Namanya juga takut.. Keesokan
harinya, barulah kami sadar.. ternyata wewangian yang terus mengikuti
kami itu adalah wangi bunga kopi. Yap, saat itu kopi sedang memasuki
musim berbunga. Uhhhh, dasar.. dasar.. tahu gitu, kami tidak akan
berteriak-teriak kencang sepanjang malam. Sungguh konyol.. Dasar
panitia, pinter bener memanfaatkan ketidaktahuan kami.. tapi kalau tidak
begitu, mungkin tak ada yang bisa kami kenang dari perjalanan itu.
Huehe2…buat teman-temanku saat itu: Aang, Dina, Ima dll… masih ingatkah
kalian dengan momen itu..?
Saat
perjalananku beberapa waktu lalu ke Jolong, mengamati potensi vegetasi
di wilayah tersebut, aku jadi berpikir, sebenarnya wilayah ini cukup
potensial untuk pengembangan tanaman hortikultura, khususnya tanaman
hias (bunga potong) dan sayur mayur. Suhu dan ketinggiannya tampak
sesuai. Namun entah dengan tanahnya, apakah mendukung pengembangan
potensi ini atau tidak. Apalagi, kondisi jalan menuju ke daerah ini
alamak parahnya.. Seandainya 2 hal ini bisa diatasi, mungkin Jolong akan
mengurangi ketergantungan warga Pati akan pasokan sayur mayur dan bunga
potong dari Ungaran.
Juana
Juana was the most developed district in
Pati. Bahkan banyak yang menyatakan bahwa daerah ini jauh lebih
berkembang daripada pusat kota. Mengapa demikian? Perputaran ekonomi di
tempat ini lebih dinamis. Letaknya yang berada di Pesisir membuatnya
berkembang jadi pelabuhan yang cukup diperhitungkan. Banyak kapal dan
perahu yang mendarat di wilayah, meskipun kini angkanya semakin menurun
karena faktor sedimentasi di muara sungai yang menghambat berlabuhnya
kapal ke pantai. Yap, berbeda dengan pantai selatannya yang makin
terabrasi, pantai utara justru lebarnya makin bertambah karena
terjadinya sedimentasi lumpur dalam jumlah yang cukup signifikan. Yap,
tak ada satu pantai berpasir satu pun yang bisa kita temui di Pati,
semua pantai di sini berlumpur alluvial. Oleh karenanya, tak bisa
dikembangkan sebagai daerah wisata bahari.
Setiap
hari, terutama pagi dan malam, para perempuan sibuk dengan aktivitas
perdagangan ikan. Selain perikanan laut, maka perikanan darat, tambak
juga berkembang pesat di daerah ini. Baik tambak garam, udang maupun
tambak ikan bandeng. Di sepanjang jalur pantura, banyak kita temui
tambak garam yang ditandai kehadiran gudang gedhek yang tertutup rapat.
Jika terlihat kerlip lampu neon di malam hari, bisa disimpulkan bahwa
yang diusahakan di tambak tersebut adalah udang.
Masih
terkait dengan ikan, maka daerah ini juga terkenal dengan bandeng
presto dan usaha fillet ikan. Konon, bandeng presto yang dijual di
Semarang dipasok dari daerah ini. Sayangnya, justru Semaranglah yang
terkenal sebagai penghasil bandeng presto, bukan Pati/Juana. Tak hanya
perikanan, maka perindustrian juga cukup berkembang di daerah ini, yaitu
kerajinan kuningan, dalam skala industri menengah ataupun rumahtangga.
Produk yang dihasilkan adalah keran, kunci, furniture rumah, seperti kap
lampu, dst. Banyak produknya yang dikirim ke luar daerah, di antaranya
adalah Bali. Perjalananku pulang pergi Bali-Pati dengan bis, pasti
disertai dengan berkardus-kardus paket kuningan yang dikirim ke berbagai
toko/showroom di Bali.
Sayangnya,
menurut penuturan temanku yang mengembangkan bisnis kuningan
keluarganya, kini bisnis kuningan Juana menurun tajam. Pasarnya sangat
terbatas karena harga jualnya yang cukup mahal, jika dibandingkan dengan
produk serupa berbahan aluminium. Ketika kutanya, bagaimana dengan
pasar di luar Jawa. Temanku menganggap potensi tersebut ada. Namun
masalahnya kuningan tak terlalu dikenal dan dianggap tidak bernilai.
Terkait
kuningan ini, aku jadi teringat kejadian di rumahku beberapa waktu
lalu. Saat itu, gerendel pintu rumah rusak. Kami memanggil tukang kayu
untuk memperbaikinya. Saat kami Tanya apakah perlu diganti atau tidak,
tukang kayu menyatakan tidak. Sebaiknya gerendelnya tetap kita
pertahankan, mengingat bahannya yang dari kuningan asli. Susah untuk
mendapatkan gerendel kuningan asli seperti itu di zaman sekarang,
kalaupun ada, pasti sangat mahal, sekitar 400ribu (haa.. hanya untuk
gerendel saja..). Jika diganti, sayang.. karena gerendel yang umum di
pasaran adalah gerendel aluminium yang mudah rusak, tidak tahan lama
seperti kuningan. Akhirnya kamipun memutuskan untuk mengganti
lempengannya saja. Huffp, ternyata kuningan memang mahal ya.. meskipun
sebanding dengan daya tahannya juga. Bahkan ibuku bercerita, banyak
pencuri di pasar yang mengincar anak timbangan kuningan, daripada
mengincar barang lain. Ga terlalu kentara, namun nilai jualnya sangat
mahal. Oh..oh..oh, ternyata..
Selain
karena industrinya, banyak persepsi masyarakat yang menyatakan, bahwa
warga Juana itu pinter-pinter, mengingat asupan protein (ikan) yang
mereka konsumsi memang lebih banyak daripada penduduk di wilayah lain.
Terkait dengan ini, aku juga teringat dengan teman-teman SMU-ku yang
berasal dari Juana. Sebagian besar memang mendominasi peringkat teratas
di sekolahku. Ya..ya..ya, stereotype yang dapat diterima..
Selain
ikan, maka produk perikanan yang lumayan terkenal dari daerah ini
adalah terasi. Hmm.. wangi dan kesedapannya memang dasyat !! Banyak
perantau asal Pati yang memilih terasi sebagai oleh-oleh untuk dibawanya
kembali ke daerah rantau. Aku pun demikian. Jika persediaan terasi di
dapur kosan menipis, maka tak ada kata lain selain sms/telpon ke rumah,
laporan, “Bu, kirimi terasi lagi yah.. dah abis ni..”
Selain
terasi, ada satu lagi oleh-oleh yang wajib dibawa: kecap manis. Ada 3
merk kecap yang cukup digemari warga Pati: kecap Lele, Bukur atau
Gentong. Merk terakhir adalah produksi dari Juana. Masing-masing merek
memiliki penggemar fanatik. Aku adalah penggemar kecap lele, sementara
teman dari Juana sangat menyenangi kecap Gentong. Ketika kami saling
bertukar, komentar kami sama, “Ah, kurang sedap.. masih enakan
kecapku..”
Selain
produk ekonomisnya, maka Juana juga memiliki produk seni dan budaya,
yaitu batik Bakaran dan ketoprak. Batik bakaran adalah batik tulis khas
Pati yang diproduksi warga desa Bakaran. Dahulu, batik Bakaran identik
dengan warna putih dan hitam, namun kini telah dimodif. Warna dasar kain
bermacam-macam, ada biru muda/tua, ada kuning kunyit, ada hijau (muda
dan tua), ada merah (marun dan pink) dst. Namun motifnya sama, yaitu
torehan hitam dan putih, yang dibentuk seperti amuba dan berbagai
makhluk bersel satu lainnya. Karena merupakan batik tulis, maka setiap
lembar batik Bakaran dihargai cukup mahal, yaitu 90ribu. Untuk sementara
ini, batik bakaran masih berwujud kain, belum dalam bentuk pakaian
jadi.
Sejak
munculnya isu pematenan batik oleh Malaysia, tren batik pun melanda
Pati. Batik Bakaran yang sekarat pun dihidupkan kembali. Para PNS di
Pati diwajibkan menggunakan batik Bakaran pada hari-hari tertentu.
Setiap instansi mengggunakan warna khusus, guru menggunakan merah marun,
sementara dinas pertanian menggunakan hijau, dan dinas kesehatan
kuning, dst.
Tren
batik ini pun menular padaku. Domisili sementaraku di Bali membuatku
wajib mempopulerkan batik Bakaran ini sebagai kain khas kampung halaman.
Pati memang belum populer. Kalau bukan warganya, siapa lagi yang akan
mengharumkan namanya.. Dan senangnya, saat hari pertama menggunakan
batik Bakaran biru tua sebagai kemeja, semua langsung menanyakan.. ah
unik, beli di mana tuh.. dan akhirnya, banyak pula yang nitip.. Lumayan,
jadi peluang penambahan uang saku juga..huehe2.
Produk
seni budaya kedua Juana adalah ketoprak. Hingga saat ini, masih ada
kelompok kesenian yang eksis di daerah ini. Bahkan adapula kelompok
ketoprak yunior, di mana pemain adalah siswa-siswa sebuah SD. Usaha
pelestarian budaya yang patut ditiru, semoga usaha ini tak berhenti di
satu generasi saja, namun terus kontinu.. sama seperti pelestarian musik
angklung di saung Kang Udjo Bandung. Kan jadi daya tarik tersendiri
juga tu..
Trangkil
Trangkil
adalah kecamatan termuda Pati, yang dimekarkan dari wilayah kecamatan
Wedarijaksa. Terletak 10 km dari pusat kota dan 7 km dari Juana. Ini
merupakan kampung kelahiranku. Di sini pulalah keluargaku masih
berdomisili hingga sekarang. Ada sebuah pabrik gula yang berdiri di
sini. Tak heran jika daerah pertanian di sekitar wilayah Pati didominasi
oleh tebu, terutama saat musim kemarau. Pabrik gula ini bernama PT.
Kebon Agung, merupakan cabang pabrik gula Malang. Tak heran jika
sebagian besar staf upper manajement dikirim dari sana. Mereka mendapatkan jatah perumahan di sekitar pabrik.
Dulu, semua staf itu kami anggap sebagai upper class di desa kami karena taraf kesejahteraannya kami anggap beberapa tingkat di atas penduduk
kebanyakan. Kehidupan mereka kurang menyatu dengan masyarakat sekitar,
jarang yang aktif dalam kegiatan desa. Jadi teringat dengan cerita
Andrea Hirata tentang karyawan PT. Timah. Ya kurang lebih samalah. Namun
segmentasinya tidak setajam itu. Perumahan staf PG tak dibatasi pagar
tinggi, kami masih bisa mengaksesnya. Tak ada sekolah khusus yang
didirikan untuk pendidikan anak-anaknya. Mereka bersekolah di tempat
yang sama dengan kami. TK yang didirikan PG pun masih bisa diakses
penduduk kampung. Demikian pula dengan fasilitas olahraganya.
Meskipun
bersekolah di tempat yang sama, penampilan anak staf tetap terlihat
beda dari anak kampung kebanyakan. Penampilan mereka lebih terawat,
barang yang dimilikinya pun lebih eksklusif. Kami akan senang sekali
jika diajak main ke rumah karena mainan yang mereka miliki bagus-bagus.
Aku jadi mengenal majalah Ananda dan kaset dongeng anak karena bergaul
dengan mereka.
Pabrik
gula Trangkil telah berdiri sejak pendudukan kolonial Belanda, entah
tahun berapa aku tak ingat.. Tapi yang jelas, nama administratur pabrik
dari zaman Belanda sampai sekarang masih terukir di batu depan kantor
administrasi pabrik. Jika diruntut dari masa tanam paksa Van den Bosch
yang mengenalkan komoditas perkebunan macam tebu, kopi, teh, kina, dll
di Jawa, sekitar tahun 1830-an, maka pendirian pabrik ini pasti tak jauh
dari masa-masa itu.
Pada
masa kecilku, tebu dipanen dan diangkut ke pabrik dengan lori yang
ditarik loko bermesin uap dan berbahan bakar kayu atau ampas tebu. Oleh
karenanya, ada jalur rel kereta api yang dibangun dari pabrik hingga ke
Runting, 3 km dari kota. Tebu yang diambil dari daerah di luar itu akan
diangkut dengan truk atau gerobak sapi (zaman jadul). Lori dan loko
tersebut adalah warisan dari zaman Belanda, sama seperti kereta kuno
yang ada di museum kereta di Ambarawa. Tahun pembuatan dan tulisan
Belanda terukir jelas di badan samping loko. Aku lupa, persisnya tahun
berapa. Saat musim giling, lori ini hilir mudik keluar masuk pabrik,
terutama pada pagi dan sore hari.
Sayangnya,
sejak pabrik mengalami krisis karena produktivitas yang makin menurun
dan membanjirnya gula impor, pengoperasian loko ini dihentikan. Aku tak
tahu apa alasan persisnya. Apakah karena pengoperasiannya yang tak
efisien atau alasan yang lain. Padahal terkadang keberadaan loko ini
menarik wisatawan juga lho.. aku sering melihat beberapa wisatawan asing
yang mengambil gambar loko ini saat sedang beroperasi. Jika pabrik mau,
mungkin ini bisa dikembangkan jadi objek wisata tersendiri, seperti
yang dikembangkan Museum Kereta Ambarawa. Tak tahulah aku, apakah loko
ini masih disimpan pabrik atau telah dijual. Yang jelas, kini relnya
telah diambil dan sebagian kayu bantalannya menjadi rebutan banyak orang
karena harga jualnya yang tinggi. Wajar, karena kayu jadul warisan
Belanda itu terbukti awet dan tahan lama.
Bagi
warga sepanjang rel, musim giling adalah masa yang menyenangkan,
terutama bagi anak-anak. Mereka bisa ikut menikmati manisnya tebu dengan
menarik diam-diam ruas tebu dari lori, saat lori ini memasuki wilayah
perkampungan. Selain itu, batang bunga tebu, yang biasa kami sebut
panah, juga menjadi berkah tersendiri. Kami bisa menyulapnya menjadi
berbagai macam mainan (mobil, kandang burung) ataupun pernak-pernik
seperti album foto, pigura. Pokoknya asik..!
Musim
giling pun diawali dengan Gantingi, yaitu sebuah festival untuk
mensyukuri dan berdoa agar proses giling tahun itu berjalan lancar.
Selain syukuran,
Gantingi juga diramaikan dengan pasar malam selama satu-tiga minggu.
Banyak stand yang dibangun di sepanjang jalan dari pabrik hingga
lapangan desa. Mereka menjual berbagai produk, mulai dari pakaian,
barang-barang kebutuhan, pernak-pernik hiasan rumah, makanan dan
terutama mainan untuk anak-anak. Berbagai jenis kesenian tradisional
juga dipertunjukkan, baik di dalam pabrik maupun lapangan. Pertunjukan
di pabrik biasanya hanya bisa dinikmati oleh karyawan dan keluarganya.
Biasanya merupakan ajang bagi karyawan ataupun anggota keluarganya untuk
menunjukkan bakat seninya. Meskipun bukan karyawan pabrik, namun
keluargaku pun pernah menikmati pertunjukan di dalam pabrik ini,
seingatku hanya dua kali. Dan saat itu adalah saat pertama kalinya aku
melihat bagian dalam pabrik yang dipenuhi oleh mesin-mesin tua yang
berukuran raksasa. Pengalaman menakjubkan yang terus terkenang sampai
sekarang.
Yap, gantingi adalah masa untuk memanjakan anak-anak. Berbagai mainan, mulai dari dremolen (komidi putar), ombak banyu, tong setan
dan rumah hantu bisa kami nikmati. Bagi remaja, Gantingi adalah saat
untuk ngeceng mencari jodoh. Mereka akan menggunakan kostum terbaiknya
setiap keluar jalan-jalan bersama teman-temannya. Kini, Gantingi tak
seramai masa dulu. Hanya berpusat di lapangan, tak lagi di sepanjang
jalan dari pabrik-lapangan. Namun bagi anak-anak, efeknya sama. Saatnya
dimanjakan!! Dan bagi orang tua, efeknya juga sama. Shopping time !!
Tak
hanya oleh pabrik gula, tapi aktivitas ekonomi di Trangkil juga
diramaikan oleh perdagangan, karena ada satu pasar yang cukup ramai di
pusat kecamatan. Selain pertanian, maka pembuatan batu bata dan genteng
juga banyak ditekuni warga. Nama Trangkil cukup terkenal dengan 2 produk
ini. Kegiatan ini terutama dilakukan pada musim kemarau. Mereka
melakukannya di sekitar rumah. Penjemuran hasilnya dilakukan di halaman
rumah atau bahkan di jalanan. Usaha ini padat karya, sebagian besar
tahapannya masih dilakukan dengan tenaga manusia, bukan mesin. Bahan
baku lempung/tanah liat dibeli dari Pasucen, desa tetangga yang
tegalannya banyak mengandung unsur lempung. Pembakaran bata dan genteng
biasanya dilakukan dengan bahan bakar kayu atau ampas sisa giling yang
biasa di sebut mblothong. Bata dan genteng diselimuti oleh
rambut (bahasa lokal untuk sekam) lalu dibakar dengan kayu/mblothong
tersebut. Sekam hasil pembakaran ini akan menjadi abu gosok yang akan
dijual kepada para pedagang telur asin atau ibu rumahtangga. Selain dua
jenis produk tersebut, ada pula industri rumahtangga yang menghasilkan
makanan kecil, yang bermerk bawang putih. Produknya cukup variatif, ada
sekitar 50 jenis makanan kecil yang dihasilkan, mulai dari kerupuk ikan,
ceriping pisang, singkong, gadung, sukun, sangkolu, dan berbagai macam
lainnya. Salah satu alternatif oleh-oleh juga. Dan makanan inilah yang
kupilih sebagai oleh-oleh tiap kali ke Bali. Tiap habis pulang, pasti
teman-temanku menanyakan, “Kerupuknya mana, mau donk..!”
Di beberapa wilayah Trangkil, khususnya di daerah pesisir, berkembang
pusat pendidikan Islam yang cukup terkenal, seperti Guyangan dan
Sambilawang. Setiap tahun diadakan haul peringatan hari kematian salah
seorang ulama di daerah tersebut. Haul biasanya disertai dengan karnaval
dan parade marching band dan rebana. Hiburan yang mengayikkan juga.
Banyak tambak yang dibangun di sepanjang pesisir.
Wedarijaksa.
Banyak
produk agrobis yang bisa didapatkan di wilayah ini, misalnya jambu bol.
Jambu ini berwarna merah tua jika telah matang, lumayan berair dan
rasanya kecut-kecut seger. Cocok untuk dirujak. Jika musim, bisa ditemui
di sepanjang jalan dari nJontro ke Ngrames. Banyak pedagang yang
menjualnya. Selain jambu bol, ada pula matoa. Buah ini banyak dihasilkan
di Ngurensiti. Hampir setiap rumah memiliki tanamannya. Bentuknya bulat
agak oval, kulitnya tipis, jika matang berwarna hijau kemerahan.
Rasanya merupakan kombinasi dari durian, rambutan dan kelengkeng. Hmm..
pokoknya yummy..
Margoyoso
Margoyoso
adalah kecamatan yang terkenal dengan pesantren dan sekolah Islamnya.
Daerah ini merupakan basis NU. Banyak ulama terkenal dari daerah ini,
misalnya Kyai Sahal Mahfud yang pernah menjadi ketua MUI. Selain itu,
daerah ini juga banyak dikunjungi warga berbagai daerah yang berziarah
ke makam syeh Mutamakkin, ulama perintis penyebaran Islam di wilayah
Pati. Selain ramai karena ziarah, maka haul dari berbagai ulama juga
silih berganti meramaikan daerah ini. Selain karena aktivitas
pendidikannya, maka Margoyoso, terutama daerah Ngemplak terkenal sebagai
penghasil pati kanji, atau yang lebih dikenal dengan nama tepung
tapioka. Aktivitas pengolahan ini berlangsung terus menerus, terutama
musim kemarau. Tak hanya dilakukan skala rumahtangga, namun juga
menengah/industri besar. Setiap kali melewati wilayah ini, hamparan
putih menghias di mana-mana. Tak hanya itu, bau kecing limbah kanji juga
tercium keras. Limbah ini mengalir dengan bebasnya ke sungai. Ga tahu
apakah ini membahayakan lingkungan atau tidak. Saat penelitianku di SMP
dulu, pemilik usaha tepung mengeluhkan tentang mulai berkurangnya debit
air tanah di wilayah ini. Pengolahan tepung ini sangat boros air dan
hampir semua usaha menggunakan pasokan air tanah sejak dari dulu. Jika
tak segera dipikirkan bagaimana alternatif selanjutnya, kelangsungan
usaha ini sangat mungkin terganggu karenanya. Pertambakan udang dan
bandeng juga dikembangkan di pesisir kecamatan ini.
Kayen
Di
daerah ini berdiri beberapa sekolah Islam. Selain itu, adapula daerah
yang mengolah kapuk randu, yaitu di desa Karaban. Kapuk randu ini dijual
dalam bentuk kapuk mentah ataupun bahan jadi seperti bantal, guling
atau kasur. Usaha ini mulai menurun mengingat makin maraknya kasur,
bantal dan guling yang terbuat dari busa.
Sukolilo
Sukolilo
adalah kecamatan ujung selatan Pati yang berbatasan dengan Kabupaten
Grobogan. Ada beberapa wilayahnya yang didiami suku Samin, yaitu
komunitas terasing yang lahir dari petani yang melarikan diri dari
kewajiban pajak dan tanam paksa Belanda dan pemerintah lokal saat
kolonialisme. Tokoh pemimpinnya bernama Samin. Mereka sangat terkenal
dengan pembangkangan ini. Sehingga pada zaman sekarang, anak/warga yang
suka membangkang sering disamakan dan diejek, “Dasar Samin..”. Aku juga
pernah mendapatkan panggilan Samin dari guruku karena bandel. Huehe2.
Orang Samin sering diidentikkan dengan penggunaan iket dan pakaian
hitam. Ke mana-mana mereka lebih memilih berjalan kaki, sama seperti
orang Baduy luar yang sering kujumpai menjual madu di kampus. Hingga
kini, mereka masih mempertahankan kesahajaannya dan enggan menyekolahkan
anaknya di lembaga pendidikan formal. Mereka menganggap pendidikan
terbaik adalah pendidikan oleh keluarga, internalisasi nilai-nilai dari
orang tua. Meskipun demikian, mereka mengakui adanya pemerintahan
daerah. Hal ini diwujudkannya dengan melakukan sedekah bumi, yaitu
mengirimkan hasil pertaniannya ke pemerintah, yang dianggapnya sebagai
persembahan, tanda pengakuannya. Jadi seperti penyerahan upeti kepada
raja-raja di zaman dulu ya..
Saat
ini masyarakat Saminlah (didukung elemen masyarakat lain) yang
berteriak keras terhadap upaya pemda untuk membangun pabrik semen di
wilayah ini. Hal ini lahir bukan semata-mata karena mereka terbiasa
membangkang, namun lebih pada kesadaran mereka untuk memelihara
lingkungan alam yang menjadi tempat bergantung hidupnya selama ini.
Kesadaran untuk memelihara sumber air yang mengairi lahan pertanian yang
mereka maupun masyarakat luas usahakan di daerah tersebut. Sementara
pemda bersikeras bahwa hal ini perlu dilakukan karena mampu menciptakan
lapangan kerja baru bagi penduduk, sehingga mereka tak perlu lagi boro
ke luar daerah. Entah siapa yang akan menang.. semoga hasil kompromislah
yang tercapai. Hasil yang bisa berdampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat namun juga tetap mempertahankan kelestarian ekologi
pegunungan kapur.
Berbincang
tentang potensi Sukolilo, aku jadi teringat pada kunjunganku saat SMP
ke rumah salah seorang temanku. Neneknya mengusahakan minyak dari biji
jarak yang ditanamnya di tegalan. Menurut beliau, hal ini telah
dilakukannnya sejak dulu. Hasil penyulingan minyak jarak ini dijual ke
pengusaha batik Solo, yang menggunakannya untuk bahan bakar pembatikan
(entah di tahapan yang mana..). Jadi potensi pengembangan biodiesel
minyak jarak bisa dikembangkan di wilayah ini, karena mereka telah
memiliki akarnya sejak dulu. Yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah
bagaimana menciptakan pasar dan menjaga kestabilan harganya.
Gabus dan Winong
Gabus dan Winong adalah 2 kecamatan di wilayah selatan Pati. Identik
dengan Sukolilo, Pucakwangi, Jaken, Jakenan dan Kayen, wilayah ini
cukup kering, baik secara fisik maupun potensi. Kegiatan perekonomian
yang dikembangkan adalah pertanian tadah hujan. Hanya sebagian lahannya
yang mampu diolah dengan tebu atau tanaman palawija pada masa kemarau.
Saat kemarau, tanah di daerah ini sangat kering, nela, bahasa lokal
untuk tanah yang pecah-pecah. Beberapa waktu lalu, Winong sempat menjadi
daerah percontohan tambak bandeng tawar. Entah bagaimana
perkembangannya sekarang.. Sedangkan Mintorahayu, Gabus adalah sentra
perikanan lele. Hampir semua lele yang dijual di pasar-pasar Pati
dipasok dari daerah ini.
Batang
Batang
adalah kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Rembang. Daerah ini
juga berkembang sebagai sentra garam dan tambak, sama seperti Juana.
Tayu dan Dukuhseti
Tayu
dan Dukuhseti berkembang untuk usaha perikanan tangkap dan tambak.
Agrobisnis dengan produk Semangka juga berkembang di wilayah ini.
Cluwak
Cluwak
dikembangkan untuk perkebunan cengkeh dan pertanian tadah hujan. Usaha
batu kali juga berkembang, karena sungai-sungai besarnya menyediakan
pasokan yang cukup melimpah.
Gunungwungkal
Terus
terang aku pun belum mengunjungi kecamatan ini. Namun yang kudengar
dari seorang teman, daerah ini menjadi sentra ternak sapi. Ribuan sapi
diternakkan di wilayah ini.
Mungkin
itulah sekilas tentang Pati dan potensinya. Sebenarnya masih banyak
daerah yang belum terbahas. Namun, terbatasnya pengetahuan dan
kesempatan untuk eksplor membuatku belum mampu menuliskannya. Jika suatu
saat nanti aku berkesempatan ke Gunungwungkal, Jakenan dan Batangan
mungkin tulisan ini akan lebih komprehen..
Seiring
waktu, aku berharap page ini akan terus kulengkapi dengan berbagai
topik dengan Pati, misalnya wisata kulinernya, logat dan idiom bahasa
Pati yang khas serta bangunan-bangunan kuno sepeninggalan Belanda yang
masih bisa kita jumpai di sana.
Langganan:
Postingan (Atom)