Selasa, 27 Agustus 2013

Perumahan Green "Islamic Village" Parung

kontak irham 085225040887 / 089621333818
 Perumahan Green "Islamic Village" adalah Perumahan dengan konsep hunian asri dengan sistem One Gate System, dalam sebuah lingkungan yang masih hijau, dengan harapan Insya Allah akan tercipta lingkungan yang ukhuwah islamiyah. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan sebuah Perumahan yang sangat terjangkau dengan harga Murah dan bebas banjir.

Lokasinya yang sangat strategis dan terletak pada dataran tinggi (bisa dikatakan sebagai bukit) sangat jauh dari kemungkinan banjir ditambah dengan pemandangannya yang bagus, dengan latar belakang Gunung Salak yang Indah dan Mempesona di pagi hari.  Udaranya yang masih sangat sejuk dan lingkungan yang asri sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan dalam kepadatan aktifitas kerja sehari-hari dan membangun sebuah keluarga yang Insya Alloh Sakinah, Mawaddah wa Rohmah...aamiin. 

Perumahan Green "Islamic Village"
adalah Perumahan Murah dan Bebas Banjir yang berdiri diatas lahan 1652m2  dengan sertifikat hak milik No. 1097, terletak didesa kali suren,  Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor. Pada lahan tersebut akan kami bangun 12 unit rumah, masing masing 5 unit type 45/80 (1 lantai), 7 unit type 67/72 (2 lantai).

Lokasi Strategis

MURAH
BEBAS BANJIR
Dekat Pintu Tol BORR (5 KM)
Dekat dengan Stasiun Bojong Gede(3 KM)
Dekat dengan Jalan Raya Lingkar Pemda Cibinong (Dalam Tahap Pembebasan)


Dekat dengan Fasilitas Umum

 Perbelanjaan (Giant Parung, Giant Yasmin, Robinson Parung, Yogja/Jl baru)
 Pasar Modern Parung
 Pendidikan     (SMU Dwi Warna, SD SMP SMA Madania, SMP SMA Bina Insani, SD SMP SMA Umul Quro
 Kesehatan(RS IA Hermina/Yasmin, RSIA Sentosa)
 Klinik 24 Jam
 SPBU (Terdapat 2 buah SPBU/Jl. Raya Parung)
 Peribadatan  ( Masjid )
 Rekreasi  (Marcopolo, Jungle)
 Transportasi ( Angkutan umum 117, 111)







Minggu, 04 Agustus 2013

Ketika Cahaya Putih Muncul



Kegelapann .....nnn… uh… gelap… pekat
Sempit ..kelam…menyesak jiwa
Jiwa tertekan… tiada arah… tiada tujuan..
Keresahan diatas keresahan
Kekiri derita … ke kanan nestapa
Ke depan hanya masalah
Mundurpun terjerat kesulitan
Beban ini menyiksa…
Jiwa ingin bebas…jiwa ingin lepas
Terhimpit langit … tertekan raga
Terjepit sempitnya dada…
Jiwa menjerit
Jiwa menangis
Jiwa mengeluh
Hati memelas
Hati mendesah…
Hati mengiba…
Hati diremas-remas rasa resah
Hati dibelit kegelisahan
Hati diliputi was-was
Ketakutan…keraguan …kekhawatiran
….
Demikianlah gelapnya hati…
Kadang ada seberkas sinar
Berkilat sesaat
Bergegas hati mengejar
Berharap sinar terang

Sungguh
Hanya kematian saja rasanya
Yg mampu melepas jiwa
Diri ini ingin mati…
Diri ini ingin terbunuh
Terbebas dan terlepas dr dunia ini
….
Demikianlah gambaran jiwa
Demikian lukisan kata hati..
Hampa..kosong..kering..gersang
Tandus…mati…dan keras
…adakah yg pernah mengalami….
Adakah yg pernah merasakan…
Mungkin kau ..dia …mereka…
Mungkin saja baginya tulisan ini
Memberi lilin penerang hati
Dia mampu meminjam nyala api
Untuk menghidupkan lilinnya
Agar mampu tetap melangkah
Menunggu cahaya sejuta rembulan
Yang akan menerangi hatinya….
….
Duhai sang jiwa…
Wahai sang hati…
Wahai sang rasa…
Kemana kau letakkan rindu
Dimana kau simpan cinta
..
Ambil dan dekatkan kini
Gunakan untuk menggali kalimatku
Wahai hati yg gelisah
Ijinkan kupelukmu
Biarkan kelembutan air kataku dan kalimatku
Untuk melembutkan hatimu…
Wahai yg tengah bermegah dlm menara gading kemuliaan
Menara puncak ketinggian hati
Dlm kebenaran diri
Ijinkan pula kubasuh kakimu
Dg kerendahan hatiku

Marilah bergandeng tangan
Menanti datangnya cahaya putih
Lihatlah ujung bulan (hilal) mungkin
Tengah muncul menandakan bulan akan muncul
Dan cahayanya akan menerangi langit jiwa
Sehingga perjalanan jiwa bisa dimulai

Perjalanan jiwa (spiritual) pun dimulai…
Cari teman seperjalanan…
Karena akan memudahkan langkah

Dan temanku kali ini adalah sang matahari kecilku
Aku berjalan bersama matahari kecilku
Saat matahari bersinar aku mengikutinya
Sehingga sampai kegelapan datang lagi
Aku menunggu datangnya rembulan
Cahayanya yg sepotong mampu menerangi
Sehingga aku mampu melanjutkan perjalanan
Terus berjalan dan mengamati langit jiwa
Berharap bulan akan purnama
Sehingga nampak keindahan semesta
Dan muncullah seribu bulan purnama
Mengisi dan menerangi langit jiwa

Demikianlah perjalanan jiwa
Saat bagaimanakah saat purnama tiba?…
Hanya yg pernah mengamati keindahan suasana purnama yg mengerti
Tenang… teduh..damai… indah
Keindahan yg mencekam…
Keindahan yg mistis dan magis
Keindahan yg sulit diceritakan dg kata dan kalimat

Dan demikianlah
Perjalanan bersama sang matahari kecilku
Akan selalu berputar…dan harus melewati kegelapan malam..
Bersiap menyalakan lilin bila diperlukan
Dan menunggu cahaya rembulan…
Mungkin bertemu seribu purnama

Sebuah pertanyaan sederhana
Untuk apa ber-spiritual?…
Aku tak perlu menjawab langsung
Hanya kusampaikan keadaan spirit yg tenang
Keadaan sang pejalan spiritual yg kembali fitrah
Yg kembali bersama alam…yang telah berserah diri
Kepada sang penggenggam jiwanya

Keadaan awal adalah sebuah rasa syukur yg dalam
Rasa yg luar biasa nikmat yg sulit diuntai kata
Kemudian muncul rasa puas yg tak terjangkau kata
Puas atas apa yg ada dan dimiliki
Puas atas kesadaran dan keberadaan diri
Lalu sebuah rasa rela atau ridho atas apa yg terjadi
Dan atas apa yg mungkin terjadi

Semua ditujukan kepada sang pembuat hidup
Yang telah menjadi pusat atau poros kesadaran spiritualnya
Sehingga seluruh perjalanan jiwa adalah menuju Dia
Mendekatkan diri kepadaNya
Merelakan diri…menyerah..mengungsi…meminta pertolongan..memohon perlindungan
Merelakan diri ditawan dan dibawah perlindungannya
Demikian sekedarnya yg menggambarkan kata ikhlas..
Dan mulailah nampak keindahan..
Disingkap keindahan demi keindahan
Apapun yg terlihat mata memiliki mata gaib
Sehingga nampak cahaya keindahan
Warna warni rumput bunga langit..laut..
Dan apapun dalam kabut keindahan cahaya syurga..
Sehingga rasanya bisa gila atau tergila-gila atas keindahan alam…
Dan semakin meningkat dlm rasa nikmat..
Nikmat yg meliputi hati..
Hati semakin luas… meluas seluas samudra bahkan alam semesta…
Hati semakin lembut dan lembut… sedemikian lembutnya sehingga kesulitan menjelaskannya
Hati semakin sejuk dan teduh
Seumpama senja hari nan indah penuh ketenangan
Hati semakin diliputi kekuatan..
Keteguhan…
Keyakinan..
Kepastian…
Demikian sekedar tolok ukur dan pembanding semata…

Demikianlah kebahagiaan bathin..
Inilah sang pejalan jiwa…rambu dan tolok ukurnya
Syukur..tenang… puas…ridho…ikhlas.. nikmat sebuah keyakinan hati.
Bagaimana hasil akhir sesudah mati?…
Aku tidak tahu…
Entahlah… yg ada hanyalah keyakinan
Di dunia aku tengah kembali kepada Tuhanku
Mungkin aku tidak sesat…semoga pula di hari akhir akupun tidak tersesat
Kuserahkan semua ini kepada KEADILAN sang maga adil…
Syurga neraka bukan urusanku…itu hak prerogatif Dia… hak mutlaknya..terserah Dia… semaunya Dia…

Yang penting…
Jiwaku tengah dan telah berada di syurga
Selama aku hidup di dunia…
Aku hidup namun jiwaku mati dan menetap di syurga
Itulah rasanya… dan selalu saja
Ketika aku bersalah…
Maka jiwakupun dilemparkan ke neraka
Api kemarahan
Api kebencian
Api iri hati
Api keserahan
Dan api dari neraka memanaskan hatiku
Membakar dan menghanguskan hatiku
Kering…gersang..tandus dan mati…
Dan ketika itu terjadi lagi

itulah saatnya lagi
Aku menunggu datangnya cahaya putih
Cahaya ujung rembulan (hilal) jiwa
Yang akan memberi petunjuk
Ke arah mana kaki jiwaku melangkah
Dan langkah perjalanan ini yg kuikuti
Dan kutuliskan
Kisah sebatas kisah sang pejalan jiwa

Sekuntum Bunga Obat di Hati


Cuaca mendung ..
senja nampak murung
ruang terasa redup, geriap lampu temaram terasa tak mampu menembus sudut ruang
aku tengah duduk dan mencoba larut dalam hening melepas lelah setelah seharian dihempas rutinitas kerja
dan sayup-sayup kudengar teriakan kesakitan dari ruang tidur
tak begitu jelas namun semakin lama semakin santer, semakin jelas dan nyata
aku berlari mengejar dan menghampirinya dan kulihat jelas dan nyata
istriku tengah merintih kesakitan
rasa sakit yang teramat sangat menghujam
memporak-porandakan isi perutnya
dia bergulat menahan sakit yang teramat sangat, terbungkuk-bungkuk, mengejang
raut wajahnya menyiratkan derita yang sangat
betapa akupun terasa terkoyak hatiku
melihat penderitaannya
kegelisahan, keresahan, kecemasan
semua bayangan kekhawatiran seperti menari di kepalaku
apalagi semakin melihat tubuhnya yang semakin lemah
dengan segala daya aku membantu namun seolah sia-sia

sampai beberapa lama akhirnya matahari kecilku
menarik dan mengajakku berbincang
dia meyakinkanku bahwa dia hanya membawa pesan
pesan untukku yang harus disampaikan
….
Kira-kira demikian pesannya
“setiap diri memiliki kekuatan di dalam
sumber kekuatan yang dahsyat yang sering diabaikan
diri sendiri sebetulnya memilki self recovery
yaitu daya penyembuh, daya mengobati
dalam diri itu ada pasangan obat
ada yang memerlukan dari luar dan ada yang tidak
dan sebagian besar sakit, obatnya sudah ada dalam diri
dan obat itu adalah kekuatan hati
atau keyakinan atau kepercayaan atau sugesti
apapun sebutannya”.
lalu matahari kecilku menyarankan mengambil obat apa saja
pertama harus meyakinkan diriku sendiri bahwa obat itu
memungkinkan kesembuhan bagi ibunya
proses kedua adalah meyakinkan si sakit
bahwa obat itu adalah obat terbaik dan dia akan sembuh
begitu dia meminum obat itu
kalau gagal yang pertama maka lanjutkan dengan obat yang lain
dan berilah keyakinan bahwa yang kedua memiliki kekuatan sepuluh kali lipat
dan bahkan akan sembuh dalam hitungan detik
…..
dan benarlah yang terjadi
obat pertama, istriku muntah dan tak sanggup meminumnya
dan seperti pesannya maka kuberikan obat kedua
dengan mengucap Bismillahi rohmani rohiem,
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
dan kuhitung mundur dalam hitungan detik
dan syukur Alhamdulillah, dia sembuh seketika
dan seolah tidak pernah ada rasa sakit, hilang total
bahkan bekas-bekasnyapun tidak ada
dan diapun sangat terheran
namun memang banyak keanehan dan sering dia hanya merasa
“itu hanyalah kebetulan”

atau dia meyakini bahwa obat itulah yang menyembuhkan
….
padahal aku tak tahu apa sakitnya
obat yang kuberikan hanya obat mencret anak-anak dosis sangat ringan
dan sangat sedikit hanya beberapa tetes saja
dan kalaupun itu berpengaruh pastilah memerlukan waktu beberapa jam
sampai terserap melalui usus dan perjalanan waktu

dan demikianlah yang matahari kecilku sampaiakan
sakit yang ada dalam diri manusia sebagian besar adalah “sakit jiwa”
atau bahasa lainnya aura tubuhnya terganggu, atau cakra dalam dirinya melemah
atau energy listrik biologi (biolistrik) nya terpengaruh radiasi
apapun istilahnya ada ketidakseimbangan dalam jiwa
ada ketidakharmonisan antara gelombang alam dan gelombang tubuh
maka seseorang yang memiliki kekuatan (energy) lebih maka  bisa saja membantu

atau lebih mudahnya meningkatkan keyakinan diri
meningkatkan cakra atau aura tubuh
dalam bahasa Islam, keyakinan itu adalah iman
kekuatan hati adalah dalam “doa”
keyakinan yang sejati bukanlah ada dalam obat
tetapi dalam doa bahwa Sang Penyembuh itu bukanlah obat atau diri
tetapi ada Tuhan yang mengabulkan doa bagi kesembuhan
dan masalahnya seberapa besar keyakinan diri akan kekuatan doa
bahwa Allah akan mengabulkan doa
(sungguh semula diri inipun tak meyakininya pula)

maka bagi yang mampu akan mampu menembus bingkai takdir
yaitu akan meyakini bahwa cara ini akan menyembuhkan
bila Allah menghendaki.
dan demikianlah sebuah metode pengajaran dari matahari kecilku
meyakinkanku ada sekuntum bunga yang tumbuh dalam kebun hatiku
dan dengan kekuatan doa maka kuambil kuntum bunga itu sebagai penyembuh jiwa

Dan demikianlah saat ini
dengan mengucapkan dan menyebut nama Tuhanku
Allah Yang maha pengasih lagi maha penyayang
kuuntai bunga tersebut
sekiranya ada yang mau mengambil dan meyakininya
mungkin jiwanya yang tengah sakit akan kembali sembuh
Bila Tuhanku memberikan takdirnya (mengabulkan)

Maka kembali ke keyakinan (kekuatan hati) mu

Janganlah kau percaya apa yang kukatakan
dan jang pula langsung kau tolak (tentang)
mungkin saja ini berguna bagimu
Insya Allah.

dan perlu dicamkan
aku bukanlah paranormal ataupun dukun
dan tidak pula melakukan pengobatan
aku hanya menyampaikan pesan bahwa:
dirimu mampu menyembuhkan dirimu sendiri
dan mungkin itu bermanfaat (bagi diri sendiri dan lainnya)
kalaupun tidak?….
ya lupakan saja.

Latihan Dasar Melatih Kesadaran


Kau pasti tahu yang mana yang sadar dan mana yang gila
dengan mudah bisa dibedakan!
kau juga tahu yang mana yang kesurupan dan mana yang sadar
..
kau tahu yang mana yang melamun dan mengkhayal dan yang mana yang sadar
dan kaupun tahu yang mana yang tidur dan mana yang sadar….
namun mampukah kau membedakan saat sepenuh sadar
dengan saat dalam beban masalah
beban kesedihan dan beban kekecewaan
beban kesulitan dan beban yang lainnya
dan bahkan pula beban keangkuhan
beban kesemobongan
dan lebih parah lagi
beban arogansi spiritual
merasa dalam kebenaran
merasa yang paling benar
dan merasa berada di ujung tinggi menara gading
“kebenaran sejati”

maka kesadaran diri akan tertutup (hijab)
tercover oleh semua hal di atas
sehingga diri itu sebetulnya tak lagi sadar
….
Islam mengajarkan sebuah langkah sederhana yaitu:
INGATLAH HANYA DENGAN MENGINGAT ALLAH MAKA HATI MENJADI TENANG
Inilah hukum dan inilah kepastian Tuhan (bagi yang meyakininya)
maka kalau beban (hijab) itu ada sungguh sulit mengingat (menyadari/sadar) Allah
kesulitannya adalah untuk sadar adanya Allah
maka apabila semua beban hilang: HATI TENANG

jadi saat hati tidak tenang, galau, resah kecewa dsb
ada dua kemungkinan saja: Tidak ingat Allah
atau Tidak percaya.

Langkah melatih ketenangan hati ini dengan sholat
sholat adalah silatun
sholat adalah meditasi tertinggi dalam Islam
namun ketakutan untuk “berlatih sholat” ini akan sangat mempengaruhi meditasi ini
maka saya cuplikkan saya sebuah cara sederhana yang diajarkan anak saya, matahari kecilku
setelah mahir, maka akan mudah memasuki meditasi sholat

tentu saja akupun tidak percaya dan tidak yakin sama sekali apa yang diajarkan si kecil
namun akupun cukup fair: Aku tidak percaya dan juga tidak menentangnya
aku berlatih, apa yang diajarkan hanya intinya saja, demikian step by stepnya:
- Cari tempat rileks dan cari posisi yang nyaman (misalnya duduk atau tidur)
- Sadari keberadaan tubuh (amati/rasakan) mulai dari ujung kaki dan naik ke atas sampai ubun-ubun
amati dengan sepenuh kesadaran
- Hitung mundur dari seratus sampai ke nol (abaikan semua lintasan fikiran dan terus berhitung)
- Ulangi dari 30 sampai ke nol (Saat menghitung rasakan dengan kesadaran serahkan untuk cepat atau lambat)
- Biarkan jiwa atau ikuti kesadaran kemanapun
- Setelah itu kembalikan kesadaran ke tubuh amati seluruh tubuh (scan dalam kesadaran)
- Selesai….
Setelah saya coba dan lakukan, sangat seerhana dan mudah
sebuah ketenangan yang dalam ….
tentu saja dalam prakteknya, dimulai dengan niat karena Allah
setelah memasuki pengamatan raga, kesadaran memasuki alam materi
memasuki atom-atom tubuh
lalu ketika menghitung mundur dari 100
maka rasakan gelombang dan getaran yang meliputi tubuh
tentu saja akan banyak getaran di kulit dan badan mengejang
(dengan berlatih akan mampu mudah merasakan)
selanjutnya ke alam energy pada hitungan kedua
dan di akhir hitungan yang 30, di akhir hitungan
maka kesadaran sudah memasuki dimensi sadar (ruh)
maka dengan sederhana mampu “berkelana”
bisa berada dimana saja di awan
di angin, di laut, di pegunungan
dan kesadaran akan mampu merasakan suasana atau alam dimana kesadaran itu berada
dan tubuh akan mampu merasakan keadaan dimana kesadaran itu meliputi
sehingga ketika selesai kembali dari latihan ini
akan terasa banyak sekali rasa-rasa yang aneh dan asing
rasa dimana kesadaran melewatinya
….
sederhana sekali
namun akhirnya kembali kepada keyakinan
mungkin ini sekedar khayalan semata
dan bisa jadi juga omong kosong

silahkan dimaknai sendiri
karena yang mengajari ini juga anak kecil
anak-anak berusia 12 tahun kok….
jadi?…
ya sudah tolong lupakan saja…
selesai membacanya….jangan mencobanya
jikalau mau mencobanya, resiko ditanggung penumpang
lho kok mau-maunya diajari anak kecil.